KUTIPAN DAN SISTEM RUJUKAN
Makalah diajukan untuk memenuhi tugas kelompok mata
kuliah bahasa Indonesia
Dosen pengampu : Drs. H.
Manon Jaya, MM,M.Pd.I
Disusun
oleh :
Nur
Azizah
Neng
Linda
Anisi
Sithi
Nurani
Umi
Kulsum
Koniah
PRODI PENDIDIKAN GURU
MADRASAH IBTIDAIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM BUNGA
BANGSA CIREBON
2017/2018
Jalan Widarasari III,
Tuparev, Cirebon
Telp./Fax. : (0231) 246215
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur kami panjatkan kepada ALLAH SWT yang dengan kasih sayang-Nya dan
Rahmat-Nya kami bisa menyelesaikan tugas makalah dengan judul makalah “ Kutipan dan Sistem Rujukan “ untuk
memenuhi tugas mata kuliah bahasa Indonesia . Shalawat serta salam semoga
selalu tercurah limpah kepada nabi akhir jaman Rasululah SAW kepada para
sahabatnya, keluarganya semoga sampai kepada kita selaku umatnya hingga akhir
zaman aamiin.
Makalah
ini disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah “ Bahasa Indonesia” yang akan dipresentasikan.
Makalah ini berisikan tentang kajian- kajian kutipan dan sistem rujukan yang
dipergunakan dalam penulisan karya ilmiah. Kutipan dan rujukan sangat
bermanfaat untuk menyusun karya ilmiah, makalah dll. Dalam makalah ini kita
akan mempelajari bagaimana menggunakan kutipan dan rujukan , fungsi kutipan dan
rujukan.
Dengan
ketidaksempurnaan kami dalam menyusun makalah ini , kami membutuhkan saran dan
kritik yang membangun kami dimasa yang akan datang.
Terimakasih.
Cirebon,
14 Oktober 2017
Penulis
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR......................................................................................................i
DAFTAR
ISI....................................................................................................................ii
BAB
I PENDAHULUAN................................................................................................1
A. Pendahuluan...........................................................................................................1
B. Rumusan
masalah..................................................................................................2
C. Tujuan....................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................3
A. Kutipan...................................................................................................................3
B. Sistem Rujukan......................................................................................................7
BAB III PENUTUP.......................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................13
BAB
I
PENDAHULAN
A.
Latar Belakang
Dalam
kehidupan sehari- hari kita sering mendengar istilah “ Baik dan benar “ dalam
bahasa Indonesia. Pastinya banyak bertanya “ Bagaimana menggunakan bahasa yang
baik dan benar itu? “. Untuk memahami bagaimana menggunakan bahasa yang baik
dan benar, oleh karena itu kami akan memberikan sedikit penjelasan. Bahasa
indonesia yang baik tentunya yaitu bahasa yang sesuai dengan konteks, sedangkan
bahasa yang benar yaitu bahasa yang sesuai dengan kaidah- kaidah dan aturan
EYD. Tetapi dalam suatu penulisan bahasa, bahasa yang baik dan benar itu bahasa
yang mempunyaia keterkaitan dalam 9 aspek penting, yaitu :
1. Ragam Bahasa
2. Ejaan Yang Disempurnakan
3. Diksi
4. Kalimat Efektif
5. Alinea / Paragraf
6. Perencanaan penulisan karangan ilmiah
7. Kerangka karangan
8. Kutipan dan Sistem Rujukan
9. Abstrak dan Daftar Pustaka
Salah
satu aspek didalam penulisan bahasa adalah tentang kutipan dan sistem rujukan.
Kutipan dan sistem rujukan sangat berperan penting dalam sebuah penulisan
bahasa terutama dalam pembuatan karya ilmiah. Penulisan karya ilmiah merupakan
salah satu bentuk pengabdian perubahan. Melalui tulisan karya ilmiah seseorang
sedang menginformasikan ide, argumentasi ataupun temuan dari hasil kegiatan
ilmiah kepada pembaca. Dengan membaca tulisan karya ilmiah, pembaca memperoleh
sejumlah informasi untuk diimplementasikan dalam kehidupan sehai- hari.
Penulisan
karya ilmiah harus diawali oleh serangkaian kegiatan ilmiah, sehingga isi
tulisan karya ilmiah merupakan pengetahuan yang valid. Kegiatan ilmiah
merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh fakta, konsep, generalisasi dan
teori yang memungkinkan manusia dapat memahami fenomena masalah yang
dihadapinya.
Peowodarminta
( 2003:619 ) mengemukakan bahwa kutipan diartikan, “ pengambilalihan satu
kalimat atau lebih dari karya tulisan lain untuk tujuan ilustrasi atau
memperkokoh argumen dalam tulisan sendiri “. Merujuk pada arti tersebut, maka
kutipan merupakan produk dari kegiatan mengutip. Produk tersebut merupakan
hasil dari pengambilalihan karya orang lain untuk ilustrasi atau memperkokoh
argumen penulis. Pengambilalihan tersebut harus berdasarkan norma penulisan
yang berlaku.
B.
Rumusan
Masalah
1.
Apa Pengertian
kutipan dan sistem rujukan ?
2.
Apa Fungsi kutipan
dan rujukan ?
3.
Apa Macam-macam
kutipan dan sistem rujukan ?
4.
Apa Kegunaan
kutipan dan sistem rujukan seperti cacatan kaki pada buku ?
5.
Apa Tata
cara penulisan kutipan, cacatan kaki, dan daftar isi ?
6.
Contoh-contoh
yang berkaitan dengan pembahasan ?
C.
Tujuan
1. Mengetahui kutipan dan sistem rujukan.
2. Mengetahui fungsi kutipan dan rujukan.
3. Mengetahui macam – macam kutipan dan
sistem rujukan.
4. Mengetahui kegunaan kutipan dan sistem
rujukan.
5. Mengetahui tata cara penulisan kutipan,
catatan kaki, dan daftar isi.
6. Mengetahui contoh- contoh yang kutipan
dan sistem rujukan.
BAB
II
PEMBAHASAN
1. Pengertian
Kutipan
Kutipan
merupakan suatu kalimat yang berisi gagasan, ide, atau pendapat seseorang yang
dijadikan bahan acuan yang diambil dari ( media cetak, online, atau audio ).
Kata kutipan berdasarkan KBBI memiliki arti pungutan atau petikan. Jadi kutipan
menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ( KBBI) adalah pengambilalihan satu
kalimat atau lebih dari karya tulisan lain untuk tujuan ilustrasi atau
memperkokoh argumen dalam tulisan sendiri.
Menurut
pendapat Wasty (1994: 33) kutipan merupakan sebuah pengambilan konsep atau pendapat
dari orang lain sebagaimana yang tertulis dalam karya tulisnya. Kutipan
disamping dimaksudkan sebagai penguat atau pendukung bahasa, juga dapat
berfungsi sebagai upaya penekanan arti penting dari apa yang dikemukakan.
Dari
berbagai pendapat diatas dapat disimpulkan, kutipan adalah gagasan, ide,
pendapat yang diambil dari berbagai sumber sebagai penguat atau pendukung suatu
karya tulis. Proses pengambilan gagasan itu
disebut mengutip. Gagasan tersebut dapat diambil dari kamus,
ensiklopedia, artikel, laporan, buku, majalah, internet, dan lain sebagainya.
2.
Fungsi Kutipan
Fungsi
kutipan diantaranya :
Ø Menegaskan isi uraian
Ø Meningkatkan estetika penulisan
Ø Penguat pendapat penulis
Ø Bahan bukti untuk menunjang pendapat
Ø Mencegah penggunaaan dan pengakuan bahan
tulisan sebagai milik sendiri ( plagiat )
Sedangkan
fungsi utama kutipan karya ilmiah adalah menegaskan isi uraian atau membuktikan
kebenaran yang diajukan oleh penulis sebagai bukti- bukti yang diperoleh dari
literatur, pendapat seseorang atau pakar, bahkan pengalaman empiris.
3.
Jenis- jenis Kutipan
a.
Kutipan
Langsung
Dalam
mengutip secara langsung kita tidak melakukan perubahan apa pun terhadap teks
yang kita kutip tersebut. “Pada umumnya kutipan harus sama dengan aslinya, baik
mengenai susunan kata-katanya, ejaannya, maupun mengenai tanda bacanya”
Ciri kutipan langsung:
1.
Tidak ada
perubahan terhadap teks asli,
2.
Tanda (sic!)digunakan
apabila ditemukan kesalahan pada teks asli,
3.
Tanda titik
tiga berspasi (. . .) digunakan apabila ada bagian kutipan yang dihilangkan,
dan
4.
Mencantumkan
sumber kutipan dengan system MLA, APA atau sistem yang berlaku sesuai dengan
selingkung bidang.
Kutipan
langsung terbagi 2, yaitu:
1. Kutipan langsung (pendek)
Sebuah kutipan disebut kutipan pendek apabila tidak
lebih dari empat baris.
Ciri kutipan langsung (Pendek)
v Diintegrasikan
langsung dengan tulisan kita,
v Diapit oleh
tanda kutip, dan
v Jangan lupa,
sumber kutipan harus ada.
Contoh:
1)
kutipan yang
panjangnya kurang dari dari lima baris dimasukkan kedalam teks biasa,
jadi ber-spasi dua, akan tetapi diberi tanda kutip pada awal dan akhir kutipan.
Ø Bagi
bangsa Indonesia demokrasi bukanlah suatu
yang asing, melainkan sesuatu yang sesuai
dengan “watak dan peradaban bangsa Indonesia”.
2)
Kalau dalam
kutipan itu perlu dihilangkan beberapa bagian dari kalimat, maka pada
bagian itu diberi titik tiga buah, yang masing-masing berjarak dua pukulan tik.
Ø . . . Demokrasi
bagi bangsa kita bukanlah sesuatu yang baru, suatu barang impor, sebab “
sejak beribu-ribu tahun . . . segala keputusan . . . dipungut
dengan berunding . . . “[1]
2. Kutipan langsung (Panjang)
Ciri kutipan
langsung (Panjang)
v
Dipisahkan
dari teks kita dengan spasi dan besaran huruf yang lebih kecil,
v
Boleh diapit oleh tanda kutip boleh
tidak, dan
v
Jangan lupa sumber kutipan harus
ada.
Contoh:
Kutipan yang panjangnya lima baris atau lebih, di-tik
berspasi satu dengan mengosongkan empat pukulan tik dari garis margin disebelah
kiri.
Demokrasi bukanlah sesuatu yang baru bagi masyarakat
kita seperti yang dikemukakan oleh Muhammad Yamin:
Sejak beribu-ribu tahun peradaban Indonesia, maka
segala putusan yang mengenai Negara dan masyarakat dipungut dengan
berunding antara anggota yang berkepentingan. Kata mupakat ialah cara
pemerintah menurut watak dan peradaban bangsa Indonesia.
Perundingan itu menjamin bahwa pemerintah berjalan
menurut keinginan sebanyak yang mengeluarkan suatu perimbangan dan perundingan
itu sejajar dengan kelahiran adat asli yang menghendaki mupakat . . .
Nyatalah, bahwa demokrasi bagi kita bukan barang
impor, melainkan . . . [2]
b. Kutipan tidak langsung
Kutipan tidak langsung ini disebut juga sebagai inti
sari pendapat.
Ciri kutipan tidak langsung:
1. Diintegrasi dengan teks,
2. Tidak diapit oleh tanda kutip, dan
3. Harus menyertakan sumber kutipan.
Contoh:
Bagi bangsa Indonesia
demokrasi bukanlah suatu yang asing, melainkan
sesuatu yang sesuai dengan watak dan
peradaban bangsa Indonesia.
Ingat, hanya inti sarinya aja yang diambil dari
kutipan yang anda ingin ambil untuk kutipan tidak lagsung ini.
2. Sistem Rujukan
Sistem
rujukan digunakan sebagai sumber referensi, jika penulis :
a.
Menggunakan
kutipan dengan berbagai cara yang disebutkan di atas,
b.
Menjelaskan
dengan kata- kata sendiri pendapat penulis atau sumber lain
c.
Menyusun
diagram berdasarkan data penulis atau sumber lain
d.
Menyajikan
suatu pembuktian khusus yang bukan suatu pengetahuan umum, dan
e.
Merujukan
pada bagian lain pada teks.
Sistem
catatan ( noe- nibliography ) menyajikan
informasi mengenai sumber dalam bentuk catatan kaki ( footnotes atau catatan
belakang ( ednotes ).
1. Catatan kaki (footnotes)
Catatan
kaki adalah catatan yang diletakkan di bagian bawah halaman, menurut S.
Natusion dan M. Thomas catatan kaki atau footnotes ialah catatan pada kaki
halaman kegunaanya untuk menyatakan sumber suatu kutipan, pendapat, buah
pikiran fakta-fakta atau ikhtisar. Footnotes dapat juga berisi komentar
mengenai suatu hal yang dikemukakan didalam teks.[3]
Sistem catatan dapat
dibagi dalam dua jenis: referensi dan informasi tambahan. Yang dimaksud dengan
referensi adalah data semua sumber yang dijadikan rujukan dengan ditandai oleh
angka. Teks dibawah ini akan pribadi seseorang dengan lingkungannya mengutip
pendapat seorang tokoh psikologi Amerika bernama Donald B. Calne. Tokoh ini
menulis buku berjudul Batas Nalar yang diterbitkan oleh kepustakaan
Populer Gramedia di Jakarta. Di halaman 159, penulis buku membuat pernyataan
yang cukup penting mengenai mentalitas para pedagang sehingga perlu dikutip dan
diberi catatan (bagian bawah dikutip ditebalkan).
Setiap orang akan dipengaruhi
oleh lingkungannya. Demikian pula dengan profesi seseorang. Orang yang
sukses berniaga punya kecenderungan bertindak dan menentang resiko dimana
perlu.[4]
Seperti dikatakan oleh Jhon Maynard Keynes, dst.
Informasi tambahan pada sistem catatan
digunakan apabila penulis memandang perlu menjelaskan sebuah istilah,
menjelaskan bagian dari uraian tertentu, memberikan informasikan adanya sumber
lain yang membahas kasus yang sama. Tujuan informasi tambahan ini adalah agar
pembaca mendapatkan informasi yang lebih lengkap atas istilah atau bagian dari
uraian tersebut.
Contoh berikut diambil dari tulisan
Maman S. Mahayana yang berjudul “Gerakan Budaya Menjelang Kemerdekaan
Indonesia-Malaysia” yang terbit Jurnal Makara Vol. 11, No. 2 Desember
2007, Hal.48-57. Dihalaman 52, Maman menguraikan mengenai usaha seorang tokoh
melayu bernama Ibrahim Yaakob. Kesimpulan atas usaha tokoh itu secara singkat
dimasukkan dalam catatan kaki.
Sementara itu, tahun-tahun awal selepas berakhir perang Pasifik, bagi
Malaysia persoalannya lain lagi. Bagi Malaysia, kemerdekaan yang dicapai
Indonesia tanpa melibatkan tanah Melayu, seolah-olah merupakan sebuah rangkaian
perjalanan yang berakhir dengan gegalagan . sungguhpun demikian, semangat untuk
mencapai cita-cita menjadikan Malaysia sebagai Negara yang merdeka, tidak sama
sekali pudar; perjuangan mesti dilanjutkan. Ibrahim Yaakob dan beberapa
pemimpin KRIS lainnya kemudian terbang ke Indonesia dan selanjutnya melakukan
perjuangannya dari Indonesia.[5]
a. Bentuk footnotes
Dalam footnotes harus dicantumkan
nama pengarang, nama penerbit, tempat dan tahun penerbitan, halaman-halaman
yang dikutip atau yang berkenanaan dengan teks.
Kegunaan footnotes seperti pada:
1) Buku
2) Majalah
3) Surat kabar
4) Karangan yang tidak diterbitkan,
seperti tesis, disertasi
5) Interviu, dll
b. Mempersingkat footnotes
Footnotes atau catatan kaki
tak usah selalu ditulis selengkapnya. Kalau suatu sumber telah pernah disebut
dengan lengkap, yakni pada pertama kalinya, maka footnotes itu selanjutnya
dapat dipersingkat dengan mempergunakan singkatan: ibid., Op. Cit, dan Loc.
Cit.
1)
Pemakaian
Ibid
Ibid, kependekan dari ibidem,
= “pada tempat yang sama” dipakai apabila suatu kutipan diambil dari sumber
yang sama dengan yang langsung mendahuluinya, dengan tidak disela oleh sumber
lain. Dalam hal ini boleh dipakai ibid, walaupun di antara kedua kutipan itu
terdapat beberapa halaman.
Ibid tidak boleh dipakai, kalau diantara sumber itu terdapat sumber yang
lain. Dalam hal ini dipakai Op. Cit., dan Loc. Cit.,
2)
Pemakaian Op.
Cit.
Op. Cit. kependekan dari Opere
Citato artinya “dalam karangan yang telah disebut”, dipakai untuk menunjuk
kepada suatu buku yang disebut sebelumnya dengan lengkap pada halaman lain dan
telah diselingi oleh sumber-sumber lain.
Jadi yang dicantumkan nama
pengarang, Op. Cit., (diberi bergaris) dan nomor halaman. Kalau dari seorang
pengarang telah disebut dua macam buku atau lebih, maka harus ditambahkan nama
buku utuk menghindari kekeliruan.
3)
Pemakaian
Loc. Cit
Loc. Cit, kependekan dari Loco
Citato artinya “pada tempat yang telah disebut” digunakan kalau kita menunjuk
kepada halaman yang sama dari suatu sumber yang telah disebut. Jadi yang
dicantumkan; nama akhir pengarang, Loc. Cit, (diberi bergaris). Nomor halaman
yang perlu diberikan, sebab dengan sendirinya sama dengan halaman dalam buku
yang telah disebut sebelumnya.
2. Daftar Pustaka (Catatan Belakang)
Daftar pustaka atau bibliografi adalah
semua sumber yang menjadi rujukan seorang penulis dalam kegiatannya
menulis sebuah karya ilmiah. Sumber-sumber tersebut harus dihimpun dalam sebuah
daftar yang lazim disebut sebagai Daftar Pustaka atau Bibliografi atau
Kepustakaan dengan fungsi sebagai berikut.
1)
Membantu
pembaca mengetahui ruang lingkup studi penulis.
2)
Memberikan
penunjuk kepada pembaca yang ingin mengetahui lebih dalam mengenal tulisan yang
dibacanya serta hubungannya dengan tulisan lain yang berkaitan.
3)
Membantu
pembaca memilih referensi yang sesuai dengan bidang studinya.
4)
Sebagai
bentuk keterbukaan dan kejujuran penulis mengenai sumber-sumber yang
dipergunakannya.
v
Unsur-unsur
daftar pustaka
1)
Nama
penulis,
2)
Tahun
terbitan sumber yang bersangkutan,
3)
Judul sumber
yang dipakai sebagai referensi, dan
4)
Data
publikasi (nama tempat terbit, nama penerbit).
v
Dalam menyusun
Daftar Pustaka, beberapa hal perlu diperhatikan, yaitu:
1)
Baris
pertama dimulai pada pias (margin) sebelah kiri, baris kedua dan selanjutnya
dimulai dengan 3-5 ketukan ke dalam,
2)
Jarak antar
baris satu spasi,
3)
Jarak antar
sumber 1,5 atau 2 spasi
4)
Diurut berdasarkan abjad
huruf pertama nama keluarga nama keluaerga
penulis (bergantung pada gaya selingkung bidang)
Untuk nama penulis, penulisannya dalam
daftar pustaka berbeda dengan penulisan dalam catatan kaki. pada catatan kaki,
nama penulis tidak dibalik tetapi Daftar Pustaka dibalik, yakni dengan
mendahulukan nama belakang karena dianggap sebagai nama diri seperti contoh
berikut.
a. Format MLA (The Modern Language Association)
Caine,
Donald B. Batas Nalar. Jakarta: Keputusan Populer Gramedia, 2005.
Gennep, Arnold Van. The Ritus of Passage. Chicago: Chicago University Press, 1992
b. Format APA (American Psycologycal Association)
Caine,
Donald B. (2005). Batas Nalar. Jakarta: Keputusan Populer Gramedia.
Gennep,
Arnold Van. (1992). The Ritus of Passage. Chicago: Chicago University Press.
Apabila pengarang dalam sumber lebih dari
satu orang, maka nama penulis pertama saja yang dibalik sedangkan nama
pengarang kedua tidak. Apabila penulisannya empat orang atau lebih, maka
setelah nama penulis pertama cukup ditulis kata dan ‘dkk’ yang artinya ‘dan
kawan-kawan’ yang dalam istilah Latin adalah et,al. contoh:
Ø
Dua penulis:
Gustiati,
Rina dan Yulia Nazaruddin. (2005). 2012:Kiamat tak jadi datang. Jakarta:
CV. Tiga Pena Mandiri.
Ø
Tiga
penulis:
Gustiati,
Rina, Syahrial, dan Yulia Nazaruddin. (2005). 2012:Kiamat tak jadi datang. Jakarta:
CV. Tiga Pena Mandiri.
Ø
Empat
penulis:
Gustiati,
Rina, dkk. (2005). 2012:Kiamat tak jadi datang. Jakarta: CV. Tiga
Pena Mandiri.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Kutipan berarti mengutip
pendapat pakar, ucapan tokoh, pengamat, nara sumber, kitab suci, kata mutiara,
puisi, syair lagu, atau hasil penelitian yang terdapat dalam makalah, skripsi,
tesis, majalah, jurnal, buku. Tajuk rencana perlu diperkuat dengan kutipan
untuk memperkuat argumen,mempertajam analisis, dan membangun kredibilitas
media. Sedangkan system rujukan seperti catatan kaki dan daftar isi.
Catatan kaki adalah catatan yang
diletakkan di bagian bawah halaman, sisstem catatan dapat dibagi dalam dua
jenis: referensi dan informasi tambahan. Yang dimaksud dengan referensi adalah
data semua sumber yang dijadikan rujukan dengan ditandai oleh angka. Informasi
tambahan pada sistem catatan digunakan apabila penulis memandang perlu
menjelaskan sebuah istilah, menjelaskan bagian dari uraian tertentu, memberikan
informasikan adanya sumber lain yang membahas kasus yang sama. Tujuan informasi
tambahan ini adalah agar pembaca mendapatkan informasi yang lebih lengkap atas
istilah atau bagian dari uraian tersebut.
Daftar pustaka atau bibliografi
adalah semua sumber yang menjadi rujukan seorang penulis dalam
kegiatannya menulis sebuah karya ilmiah. Sumber-sumber tersebut harus dihimpun
dalam sebuah daftar yang lazim disebut sebagai Daftar Pustaka atau Bibliografi
atau Kepustakaan.
[1] AS Haris Sumadiria, Menulis Artikel Dan Tajuk Rencana, (Bandung:
Simbiosa Rekatama Media, 2005), Hal.99
[2] S. Nasution dan M. Thomas, Buku Penuntun Membuat Tesis Skripsi
Disertasi Makalah, (Jakarta: Bumi Aksara, 2005), Hal.32
DAFTAR PUSTAKA
Sumadiria, AS Haris. 2005 Menulis Artikel dan Tajuk Rencana.
Bandung: Simbiosa Rekatama Media.
S. Nasution dan M. Thomas. 2005. Buku Penuntun Membuat Tesis Skripsi
Disertasi Makalah. Jakarta: Bumi Aksara.
http://syahrilvicry.blogspot.co.id/2016/10/makalah-kutipan-dan-sistem-rujukan.html ( diakses
16 oktober 2017 jam 02.00 )
0 comments:
Post a Comment
Monggo Komentarnya. . .