Thursday, January 18, 2018

Makalah Kutipan dan Sistem Rujukan



KUTIPAN DAN SISTEM RUJUKAN
Makalah diajukan untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah bahasa Indonesia
Dosen pengampu : Drs. H. Manon Jaya, MM,M.Pd.I
                                         


Disusun oleh :
Nur Azizah
Neng Linda
Anisi
Sithi Nurani
Umi Kulsum
Koniah

PRODI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM BUNGA BANGSA CIREBON
2017/2018
Jalan Widarasari III, Tuparev, Cirebon
Telp./Fax. : (0231) 246215

KATA PENGANTAR

               Puji syukur kami panjatkan kepada ALLAH SWT yang dengan kasih sayang-Nya dan Rahmat-Nya kami bisa menyelesaikan tugas makalah dengan judul makalah “ Kutipan dan Sistem Rujukan “ untuk memenuhi tugas mata kuliah bahasa Indonesia . Shalawat serta salam semoga selalu tercurah limpah kepada nabi akhir jaman Rasululah SAW kepada para sahabatnya, keluarganya semoga sampai kepada kita selaku umatnya hingga akhir zaman aamiin.
               Makalah ini disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah “ Bahasa Indonesia” yang akan dipresentasikan. Makalah ini berisikan tentang kajian- kajian kutipan dan sistem rujukan yang dipergunakan dalam penulisan karya ilmiah. Kutipan dan rujukan sangat bermanfaat untuk menyusun karya ilmiah, makalah dll. Dalam makalah ini kita akan mempelajari bagaimana menggunakan kutipan dan rujukan , fungsi kutipan dan rujukan.
               Dengan ketidaksempurnaan kami dalam menyusun makalah ini , kami membutuhkan saran dan kritik yang membangun kami dimasa yang akan datang.
Terimakasih. 




                                                                                       Cirebon, 14 Oktober 2017


                                                                                       Penulis

  
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................1
A.    Pendahuluan...........................................................................................................1
B.     Rumusan masalah..................................................................................................2
C.     Tujuan....................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................3
A.    Kutipan...................................................................................................................3
B.     Sistem Rujukan......................................................................................................7
BAB III PENUTUP.......................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................13

















BAB I
PENDAHULAN

A.     Latar Belakang
            Dalam kehidupan sehari- hari kita sering mendengar istilah “ Baik dan benar “ dalam bahasa Indonesia. Pastinya banyak bertanya “ Bagaimana menggunakan bahasa yang baik dan benar itu? “. Untuk memahami bagaimana menggunakan bahasa yang baik dan benar, oleh karena itu kami akan memberikan sedikit penjelasan. Bahasa indonesia yang baik tentunya yaitu bahasa yang sesuai dengan konteks, sedangkan bahasa yang benar yaitu bahasa yang sesuai dengan kaidah- kaidah dan aturan EYD. Tetapi dalam suatu penulisan bahasa, bahasa yang baik dan benar itu bahasa yang mempunyaia keterkaitan dalam 9 aspek penting, yaitu :
1.      Ragam Bahasa
2.      Ejaan Yang Disempurnakan
3.      Diksi
4.      Kalimat Efektif
5.      Alinea / Paragraf
6.      Perencanaan penulisan karangan ilmiah
7.      Kerangka karangan
8.      Kutipan dan Sistem Rujukan
9.      Abstrak dan Daftar Pustaka
               Salah satu aspek didalam penulisan bahasa adalah tentang kutipan dan sistem rujukan. Kutipan dan sistem rujukan sangat berperan penting dalam sebuah penulisan bahasa terutama dalam pembuatan karya ilmiah. Penulisan karya ilmiah merupakan salah satu bentuk pengabdian perubahan. Melalui tulisan karya ilmiah seseorang sedang menginformasikan ide, argumentasi ataupun temuan dari hasil kegiatan ilmiah kepada pembaca. Dengan membaca tulisan karya ilmiah, pembaca memperoleh sejumlah informasi untuk diimplementasikan dalam kehidupan sehai- hari.
               Penulisan karya ilmiah harus diawali oleh serangkaian kegiatan ilmiah, sehingga isi tulisan karya ilmiah merupakan pengetahuan yang valid. Kegiatan ilmiah merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh fakta, konsep, generalisasi dan teori yang memungkinkan manusia dapat memahami fenomena masalah yang dihadapinya.
               Peowodarminta ( 2003:619 ) mengemukakan bahwa kutipan diartikan, “ pengambilalihan satu kalimat atau lebih dari karya tulisan lain untuk tujuan ilustrasi atau memperkokoh argumen dalam tulisan sendiri “. Merujuk pada arti tersebut, maka kutipan merupakan produk dari kegiatan mengutip. Produk tersebut merupakan hasil dari pengambilalihan karya orang lain untuk ilustrasi atau memperkokoh argumen penulis. Pengambilalihan tersebut harus berdasarkan norma penulisan yang berlaku.



B.   Rumusan Masalah
1.      Apa Pengertian kutipan dan sistem rujukan ?
2.      Apa Fungsi kutipan dan rujukan ?
3.      Apa Macam-macam kutipan dan sistem rujukan ?
4.      Apa Kegunaan kutipan dan sistem rujukan seperti cacatan kaki pada buku ?
5.      Apa Tata cara penulisan kutipan, cacatan kaki, dan daftar isi ?
6.      Contoh-contoh yang berkaitan dengan pembahasan ?


C.    Tujuan
1.      Mengetahui kutipan dan sistem rujukan.
2.      Mengetahui fungsi kutipan dan rujukan.
3.      Mengetahui macam – macam kutipan dan sistem rujukan.
4.      Mengetahui kegunaan kutipan dan sistem rujukan.
5.      Mengetahui tata cara penulisan kutipan, catatan kaki, dan daftar isi.
6.      Mengetahui contoh- contoh yang kutipan dan sistem rujukan.





BAB II
PEMBAHASAN

1.      Pengertian Kutipan
               Kutipan merupakan suatu kalimat yang berisi gagasan, ide, atau pendapat seseorang yang dijadikan bahan acuan yang diambil dari ( media cetak, online, atau audio ). Kata kutipan berdasarkan KBBI memiliki arti pungutan atau petikan. Jadi kutipan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ( KBBI) adalah pengambilalihan satu kalimat atau lebih dari karya tulisan lain untuk tujuan ilustrasi atau memperkokoh argumen dalam tulisan sendiri.
               Menurut pendapat Wasty (1994: 33) kutipan merupakan sebuah pengambilan konsep atau pendapat dari orang lain sebagaimana yang tertulis dalam karya tulisnya. Kutipan disamping dimaksudkan sebagai penguat atau pendukung bahasa, juga dapat berfungsi sebagai upaya penekanan arti penting dari apa yang dikemukakan.
               Dari berbagai pendapat diatas dapat disimpulkan, kutipan adalah gagasan, ide, pendapat yang diambil dari berbagai sumber sebagai penguat atau pendukung suatu karya tulis. Proses pengambilan gagasan itu  disebut mengutip. Gagasan tersebut dapat diambil dari kamus, ensiklopedia, artikel, laporan, buku, majalah, internet, dan lain sebagainya.

2.      Fungsi Kutipan
   Fungsi kutipan diantaranya :
Ø  Menegaskan isi uraian
Ø  Meningkatkan estetika penulisan
Ø  Penguat pendapat penulis
Ø  Bahan bukti untuk menunjang pendapat
Ø  Mencegah penggunaaan dan pengakuan bahan tulisan sebagai milik sendiri ( plagiat )
               Sedangkan fungsi utama kutipan karya ilmiah adalah menegaskan isi uraian atau membuktikan kebenaran yang diajukan oleh penulis sebagai bukti- bukti yang diperoleh dari literatur, pendapat seseorang atau pakar, bahkan pengalaman empiris.

3.      Jenis- jenis Kutipan
a.      Kutipan Langsung
                    Dalam mengutip secara langsung kita tidak melakukan perubahan apa pun terhadap teks yang kita kutip tersebut. “Pada umumnya kutipan harus sama dengan aslinya, baik mengenai susunan kata-katanya, ejaannya, maupun mengenai tanda bacanya”
Ciri kutipan langsung:
1.      Tidak ada perubahan terhadap teks asli,
2.      Tanda (sic!)digunakan apabila ditemukan kesalahan pada teks asli,
3.      Tanda titik tiga berspasi (. . .) digunakan apabila ada bagian kutipan yang dihilangkan, dan
4.      Mencantumkan sumber kutipan dengan system MLA, APA atau sistem yang berlaku sesuai dengan selingkung bidang.

Kutipan langsung terbagi 2, yaitu:
1.      Kutipan langsung (pendek)
Sebuah kutipan disebut kutipan pendek apabila tidak lebih dari empat baris.
Ciri kutipan langsung (Pendek)
v  Diintegrasikan langsung dengan tulisan kita,
v  Diapit oleh tanda kutip, dan
v  Jangan lupa, sumber kutipan harus ada.
Contoh:
1)      kutipan yang panjangnya kurang dari dari lima baris dimasukkan kedalam teks biasa, jadi ber-spasi dua, akan tetapi diberi tanda kutip pada awal dan akhir kutipan.
    Ø Bagi  bangsa  Indonesia  demokrasi  bukanlah  suatu  yang  asing, melainkan  sesuatu  yang  sesuai  dengan  “watak  dan  peradaban  bangsa  Indonesia”.
2)      Kalau dalam kutipan itu perlu dihilangkan beberapa bagian dari kalimat, maka pada bagian itu diberi titik tiga buah, yang masing-masing berjarak dua pukulan tik.
    Ø . . . Demokrasi bagi bangsa kita bukanlah sesuatu yang baru, suatu barang impor, sebab  “ sejak beribu-ribu tahun . . . segala keputusan . . . dipungut dengan berunding . . . “[1]

2.      Kutipan langsung (Panjang)
   Ciri kutipan langsung (Panjang)
v  Dipisahkan dari teks kita dengan spasi dan besaran huruf yang lebih kecil,
v   Boleh diapit oleh tanda kutip boleh tidak, dan
v   Jangan lupa sumber kutipan harus ada.

Contoh:
Kutipan yang panjangnya lima baris atau lebih, di-tik berspasi satu dengan mengosongkan empat pukulan tik dari garis margin disebelah kiri.
Demokrasi bukanlah sesuatu yang baru bagi masyarakat kita seperti yang dikemukakan oleh Muhammad Yamin:
Sejak beribu-ribu tahun peradaban Indonesia, maka segala putusan yang mengenai Negara dan masyarakat dipungut dengan berunding  antara anggota yang berkepentingan. Kata mupakat ialah cara pemerintah menurut watak dan peradaban bangsa Indonesia.
Perundingan itu menjamin bahwa pemerintah berjalan menurut keinginan sebanyak yang mengeluarkan suatu perimbangan dan perundingan itu sejajar dengan kelahiran adat asli  yang menghendaki mupakat . . .
Nyatalah, bahwa demokrasi bagi kita bukan barang impor, melainkan . . .  [2]

b.      Kutipan tidak langsung
Kutipan tidak langsung ini disebut juga sebagai inti sari pendapat.
Ciri kutipan tidak langsung:
1.      Diintegrasi dengan teks,
2.      Tidak diapit oleh tanda kutip, dan
3.      Harus menyertakan sumber kutipan.
Contoh:
Bagi  bangsa  Indonesia  demokrasi  bukanlah  suatu  yang  asing, melainkan  sesuatu  yang  sesuai  dengan  watak  dan  peradaban  bangsa  Indonesia.
Ingat, hanya inti sarinya aja yang diambil dari kutipan yang anda ingin ambil untuk kutipan tidak lagsung ini.



2.      Sistem Rujukan
Sistem rujukan digunakan sebagai sumber referensi, jika penulis :
a.       Menggunakan kutipan dengan berbagai cara yang disebutkan di atas,
b.      Menjelaskan dengan kata- kata sendiri pendapat penulis atau sumber lain
c.       Menyusun diagram berdasarkan data penulis atau sumber lain
d.      Menyajikan suatu pembuktian khusus yang bukan suatu pengetahuan umum, dan
e.       Merujukan pada bagian lain pada teks.
          Sistem catatan  ( noe- nibliography ) menyajikan informasi mengenai sumber dalam bentuk catatan kaki ( footnotes atau catatan belakang  ( ednotes ).            
1.      Catatan kaki (footnotes)
                  Catatan kaki adalah catatan yang diletakkan di bagian bawah halaman, menurut S. Natusion dan M. Thomas catatan kaki atau footnotes ialah catatan pada kaki halaman kegunaanya untuk menyatakan sumber suatu kutipan, pendapat, buah pikiran fakta-fakta atau ikhtisar. Footnotes dapat juga berisi komentar mengenai suatu hal yang dikemukakan didalam teks.[3]
                  Sistem catatan dapat dibagi dalam dua jenis: referensi dan informasi tambahan. Yang dimaksud dengan referensi adalah data semua sumber yang dijadikan rujukan dengan ditandai oleh angka. Teks dibawah ini akan pribadi seseorang dengan lingkungannya mengutip pendapat seorang tokoh psikologi Amerika bernama Donald B. Calne. Tokoh ini menulis buku berjudul Batas Nalar yang diterbitkan oleh kepustakaan Populer Gramedia di Jakarta. Di halaman 159, penulis buku membuat pernyataan yang cukup penting mengenai mentalitas para pedagang sehingga perlu dikutip dan diberi catatan (bagian bawah dikutip ditebalkan).
      Setiap orang akan dipengaruhi oleh lingkungannya. Demikian pula dengan profesi seseorang. Orang yang sukses berniaga punya kecenderungan bertindak dan menentang resiko dimana perlu.[4] Seperti dikatakan oleh Jhon Maynard Keynes, dst.
      Informasi tambahan pada sistem catatan digunakan apabila penulis memandang perlu menjelaskan sebuah istilah, menjelaskan bagian dari uraian tertentu, memberikan informasikan adanya sumber lain yang membahas kasus yang sama. Tujuan informasi tambahan ini adalah agar pembaca mendapatkan informasi yang lebih lengkap atas istilah atau bagian dari uraian tersebut.
                  Contoh berikut diambil dari tulisan Maman S. Mahayana yang berjudul “Gerakan Budaya Menjelang Kemerdekaan Indonesia-Malaysia” yang terbit Jurnal Makara Vol. 11, No. 2 Desember 2007, Hal.48-57. Dihalaman 52, Maman menguraikan mengenai usaha seorang tokoh melayu bernama Ibrahim Yaakob. Kesimpulan atas usaha tokoh itu secara singkat dimasukkan dalam catatan kaki.
Sementara itu, tahun-tahun awal selepas berakhir perang Pasifik, bagi Malaysia persoalannya lain lagi. Bagi Malaysia, kemerdekaan yang dicapai Indonesia tanpa melibatkan tanah Melayu, seolah-olah merupakan sebuah rangkaian perjalanan yang berakhir dengan gegalagan . sungguhpun demikian, semangat untuk mencapai cita-cita menjadikan Malaysia sebagai Negara yang merdeka, tidak sama sekali pudar; perjuangan mesti dilanjutkan. Ibrahim Yaakob dan beberapa pemimpin KRIS lainnya kemudian terbang ke Indonesia dan selanjutnya melakukan perjuangannya dari Indonesia.[5]

a.      Bentuk footnotes
           Dalam footnotes harus dicantumkan nama pengarang, nama penerbit, tempat dan tahun penerbitan, halaman-halaman yang dikutip atau yang berkenanaan dengan teks.
Kegunaan footnotes seperti pada:
1)   Buku
2)   Majalah
3)   Surat kabar
4)   Karangan yang tidak diterbitkan, seperti tesis, disertasi
5)   Interviu, dll

b.      Mempersingkat footnotes
           Footnotes atau catatan kaki tak usah selalu ditulis selengkapnya. Kalau suatu sumber telah pernah disebut dengan lengkap, yakni pada pertama kalinya, maka footnotes itu selanjutnya dapat dipersingkat dengan mempergunakan singkatan: ibid., Op. Cit, dan Loc. Cit.

1)      Pemakaian Ibid
      Ibid, kependekan dari ibidem, = “pada tempat yang sama” dipakai apabila suatu kutipan diambil dari sumber yang sama dengan yang langsung mendahuluinya, dengan tidak disela oleh sumber lain. Dalam hal ini boleh dipakai ibid, walaupun di antara kedua kutipan itu terdapat beberapa halaman.
Ibid tidak boleh dipakai, kalau diantara sumber itu terdapat sumber yang lain. Dalam hal ini dipakai Op. Cit., dan Loc. Cit.,

2)      Pemakaian Op. Cit.
      Op. Cit. kependekan dari Opere Citato artinya “dalam karangan yang telah disebut”, dipakai untuk menunjuk kepada suatu buku yang disebut sebelumnya dengan lengkap pada halaman lain dan telah diselingi oleh sumber-sumber lain.
      Jadi yang dicantumkan nama pengarang, Op. Cit., (diberi bergaris) dan nomor halaman. Kalau dari seorang pengarang telah disebut dua macam buku atau lebih, maka harus ditambahkan nama buku utuk menghindari kekeliruan.

3)      Pemakaian Loc. Cit
      Loc. Cit, kependekan dari Loco Citato artinya “pada tempat yang telah disebut” digunakan kalau kita menunjuk kepada halaman yang sama dari suatu sumber yang telah disebut. Jadi yang dicantumkan; nama akhir pengarang, Loc. Cit, (diberi bergaris). Nomor halaman yang perlu diberikan, sebab dengan sendirinya sama dengan halaman dalam buku yang telah disebut sebelumnya.


2.      Daftar Pustaka (Catatan Belakang)
          Daftar pustaka atau bibliografi adalah semua sumber  yang menjadi rujukan seorang penulis dalam kegiatannya menulis sebuah karya ilmiah. Sumber-sumber tersebut harus dihimpun dalam sebuah daftar yang lazim disebut sebagai Daftar Pustaka atau Bibliografi atau Kepustakaan dengan fungsi sebagai berikut.
1)      Membantu pembaca mengetahui ruang lingkup studi penulis.
2)      Memberikan penunjuk kepada pembaca yang ingin mengetahui lebih dalam mengenal tulisan yang dibacanya serta hubungannya dengan tulisan lain yang berkaitan.
3)      Membantu pembaca memilih referensi yang sesuai dengan bidang studinya.
4)      Sebagai bentuk keterbukaan dan kejujuran penulis mengenai sumber-sumber yang dipergunakannya.

v  Unsur-unsur daftar pustaka
1)      Nama penulis,
2)      Tahun terbitan sumber yang bersangkutan,
3)      Judul sumber yang dipakai sebagai referensi, dan
4)      Data publikasi (nama tempat terbit, nama penerbit).

v  Dalam menyusun Daftar Pustaka, beberapa hal perlu diperhatikan, yaitu:
1)      Baris pertama dimulai pada pias (margin) sebelah kiri, baris kedua dan selanjutnya dimulai dengan 3-5 ketukan ke dalam,
2)      Jarak antar baris satu spasi,
3)      Jarak antar sumber 1,5 atau 2 spasi
4)       Diurut  berdasarkan  abjad  huruf  pertama  nama  keluarga  nama keluaerga  penulis  (bergantung pada gaya selingkung bidang)
          Untuk nama penulis, penulisannya dalam daftar pustaka berbeda dengan penulisan dalam catatan kaki. pada catatan kaki, nama penulis tidak dibalik tetapi Daftar Pustaka dibalik, yakni dengan mendahulukan nama belakang karena dianggap sebagai nama diri seperti contoh berikut.
a.      Format MLA (The Modern Language Association)
          Caine, Donald B. Batas Nalar. Jakarta: Keputusan Populer Gramedia, 2005.
                Gennep, Arnold Van. The Ritus of Passage. Chicago: Chicago University Press, 1992

b.      Format APA (American Psycologycal Association)
       Caine, Donald B. (2005). Batas Nalar. Jakarta: Keputusan Populer Gramedia.
     Gennep, Arnold Van. (1992). The Ritus of Passage. Chicago: Chicago University           Press.
      Apabila pengarang dalam sumber lebih dari satu orang, maka nama penulis pertama saja yang dibalik sedangkan nama pengarang  kedua tidak. Apabila penulisannya empat orang atau lebih, maka setelah nama penulis pertama cukup ditulis kata dan ‘dkk’ yang artinya ‘dan kawan-kawan’ yang dalam istilah Latin adalah et,al. contoh:
Ø  Dua penulis:
Gustiati, Rina dan Yulia Nazaruddin. (2005). 2012:Kiamat tak jadi datang. Jakarta: CV. Tiga Pena Mandiri.
Ø  Tiga penulis:
Gustiati, Rina, Syahrial, dan Yulia Nazaruddin. (2005). 2012:Kiamat tak jadi datang. Jakarta: CV. Tiga Pena Mandiri.
Ø  Empat penulis:
Gustiati, Rina, dkk.  (2005). 2012:Kiamat tak jadi datang. Jakarta: CV. Tiga Pena Mandiri.











BAB III
PENUTUP
1.      Kesimpulan
      Kutipan berarti mengutip pendapat pakar, ucapan tokoh, pengamat, nara sumber, kitab suci, kata mutiara, puisi, syair lagu, atau hasil penelitian yang terdapat dalam makalah, skripsi, tesis, majalah, jurnal, buku. Tajuk rencana perlu diperkuat dengan kutipan untuk memperkuat argumen,mempertajam analisis, dan membangun kredibilitas media. Sedangkan system rujukan seperti catatan kaki dan daftar isi.
      Catatan kaki adalah catatan yang diletakkan di bagian bawah halaman, sisstem catatan dapat dibagi dalam dua jenis: referensi dan informasi tambahan. Yang dimaksud dengan referensi adalah data semua sumber yang dijadikan rujukan dengan ditandai oleh angka. Informasi tambahan pada sistem catatan digunakan apabila penulis memandang perlu menjelaskan sebuah istilah, menjelaskan bagian dari uraian tertentu, memberikan informasikan adanya sumber lain yang membahas kasus yang sama. Tujuan informasi tambahan ini adalah agar pembaca mendapatkan informasi yang lebih lengkap atas istilah atau bagian dari uraian tersebut.
      Daftar pustaka atau bibliografi adalah semua sumber  yang menjadi rujukan seorang penulis dalam kegiatannya menulis sebuah karya ilmiah. Sumber-sumber tersebut harus dihimpun dalam sebuah daftar yang lazim disebut sebagai Daftar Pustaka atau Bibliografi atau Kepustakaan.






[1] AS Haris Sumadiria, Menulis Artikel Dan Tajuk Rencana, (Bandung: Simbiosa Rekatama Media,  2005), Hal.99
[2] S. Nasution dan M. Thomas, Buku Penuntun Membuat Tesis Skripsi Disertasi Makalah, (Jakarta: Bumi Aksara,  2005),  Hal.32
[3] S. Nasution dan M. Thomas, Op.Cit, Hal.33
[4] S. Nasution dan M. Thomas, Op.Cit, Hal.32
[5]  S. Nasution dan M. Thomas, Op.Cit, Hal.35



DAFTAR PUSTAKA

Sumadiria, AS Haris. 2005 Menulis Artikel dan Tajuk Rencana. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.

S. Nasution dan M. Thomas. 2005. Buku Penuntun Membuat Tesis Skripsi Disertasi Makalah. Jakarta: Bumi Aksara.













0 comments:

Post a Comment

Monggo Komentarnya. . .