Tuesday, January 16, 2018

Makalah Ibadah dalam Islam



BAB I
PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang
Pendidikanmerupakansalahsatuaspek yang sangatpentingdalamkehidupan, dimanaaspek yang menjadisubjeksekaligusobjek yang pentingdalamhaliniadalahpesertadidik.Pendidikan yang diberikantidakhanyadalamlingkupakademiknamunmendidik di sinidimaksudkanuntukmembentukkepribadian yang sesuaidengannorma hokum dan agama.
Dalampendidikandanpembelajarandiperlukansuatupengetahuanakanperkembangan-perkembangan yang terjadipadapesertadidik. Dimanaaspek-aspekperkembanganpesertadidikcukupbanyak, sepertiperkembanganfisik, perkembanganintelektual, perkembangan moral, perkembangan spiritual dankesadaranberagamadan lain sebagainya.
Setiapaspek-aspektersebutdapatdikajiberdasarkanfase-fasenyauntukmembantudalammemahamicarabelajardantentunyasikapmaupuntingkahlakupesertadidik. Selainitu, aspekpembelajran yang diberikankepadaparapesertadidikjugaberupapendidikan moral dan spiritual untukmembentuk.Pribadi-pribadi yang sesuaidenganharapanbangsa yang dituliskanpadatujuanpendidikanbangsa Indonesia.






B.   RumusanMasalah
Berdasarkanlatarbelakang di atas, makarumusanmasalahnyaadalah :
1.      PengertianIbadahdalam Islam
2.      Hakikat Ibadah
3.      FungsiIbadah
4.      Latihan Spiritual dalam Islam
5.      PengertiandanFungsi Moral
6.      HubunganLatihan Spiritual dengan Moral

C.   TujuanPenulisan
AdapuntujuanpenulisanmakalahiniadalahuntukmenyelesaikantugaskelompokmatakuliahPengantarStudi Islam dansertauntukmenambahpengetahuanbagipemakalahmengenaipembahasanLatihanSpritualdanAjaran Moral.










BAB II
PEMBAHASAN

A.   PengertianIbadahdalam Islam
Kata ibadahmenurutbahasaartinyataat (bahasaarab, tha’at). Taatartinyapatuh, tunduk.Artinyamengikutisemuaperintahdanmenjauhisemualarangan yang dikehendaki Allah SWT.[[1]]
IbadahjugadiartikansebagaihubunganmanusiadenganTuhannya.SebagaialatberkomunikasidanmendekatkandirikepadaTuhan.
Menurutulamatauhidmengartikanibadahdenganbeberapapengertian, yaitu:
a.       Ibadahdapatdiartikansebagaitujuankehidupanmanusia, sebagaibentukdancaramanusiaberterimakasihkepadapencipta.
b.      Ibadahmerupakanbentukmengesakan Allah SWT, dantidakadasesuatu yang menyerupainya.
c.       Ibadahdiartikansebagaiupayauntukmenjauhkandiridariperbuatansyirik.

B.   Hakikat Ibadah
Tujuan diciptakannya manusia di muka bumi ini yaitu untuk beribadah kepada Allah SWT. Ibadah dalam pengertian yang komprehensif menurut Syaikh Al-Islam Ibnu Taimiyah adalah sebuah nama yang mencakup segala sesuatu yang dicintai dan diridhai oleh Allah SWT berupa perkataan atau perbuatan baik amalan batin ataupun yang dhahir (nyata). Adapun hakikat ibadah yaitu:
1.               Ibadah adalah tujuan hidup kita. Seperti yang terdapat dalam surat Adz-dzariat ayat 56, yang menunjukan tugas kita sebagai manusia adalah untuk beribadah kepada Allah.
2.                Hakikat ibadah itu adalah melaksanakan apa yang Allah cintai dan ridhai dengan penuh ketundukan dan perendahan diri kepada Allah.
3.                Ibadah akan terwujud dengan cara melaksanakan perintah Allah dan meninggalkan larangan-Nya.
4.               Hakikat ibadah sebagai cinta.
5.                Jihad di jalan Allah (berusaha sekuat tenaga untuk meraih segala sesuatu yang dicintai Allah).
6.               Takut, maksudnya tidak merasakan sedikitpun ketakutan kepada segala bentuk dan jenis makhluk melebihi ketakutannya kepada Allah SWT.
Dengan demikian orang yang benar-benar mengerti kehidupan adalah yang mengisi waktunya dengan berbagai macam bentuk ketaatan, baik dengan melaksanakan perintah maupun menjauhi larangan. Sebab dengan cara itulah tujuan hidupnya akan terwujud.

C.   FungsiIbadah
Ada tiga aspek fungsi ibadah dalam Islam.
1.      Mewujudkan hubungan antara hamba dengan Tuhannya.Mewujudkan hubungan antara manusia dengan Tuhannya dapat dilakukan melalui “muqorobah”[[2]] dan “khudlu[3]. Orang yang beriman dirinya akan selalu merasa diawasi oleh Allah. Ia akan selalu berupaya menyesuaikan segala perilakunya dengan ketentuan Allah SWT. Dengan sikap itu seseorang muslim tidak akan melupakan kewajibannya untuk beribadah, bertaubat, serta menyandarkan segala kebutuhannya pada pertolongan Allah SWT. Demikianlah ikrar seorang muslim seperti tertera dalam Al-Qur’an surat Al-Fatihah ayat 5:
إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ 
“Hanya Engkaulah yang Kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah Kami meminta pertolongan.”
Atas landasan itulah manusia akan terbebas dari penghambaan terhadap manusia, harta benda dan hawa nafsu.
2.       Mendidik mental dan menjadikan manusia ingat akan kewajibannya. Dengan sikap ini, setiap manusia tidak akan lupa bahwa dia adalah anggota masyarakat yang mempunyai hak dan kewajiban untuk menerima dan memberi nasihat. Oleh karena itu, banyak ayat Al-Qur'an ketika berbicara tentang fungsi ibadah menyebutkan juga dampaknya terhadap kehidupan pribadi dan masyarakat. Contohnya:
Ketika Al-Qur'an berbicara tentang sholat, ia menjelaskan fungsinya:
اتْلُ مَا أُوحِيَ إِلَيْكَ مِنَ الْكِتَابِ وَأَقِمِ الصَّلاةَ إِنَّ الصَّلاةَ تَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُون 
“Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, Yaitu Al kitab (Al Quran) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar. dan Sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.”[[4]]
Dalam ayat ini Al-Qur'an menjelaskan bahwa fungsi sholat adalah mencegah dari perbuatan keji dan mungkar. Perbuatan keji dan mungkar adalah suatu perbuatan merugikan diri sendiri dan orang lain. Maka dengan sholat diharapakan manusia dapat mencegah dirinya dari perbuatan yang merugikan tersebut.
Ketika Al-Qur'an berbicara tentang zakat, Al-Qur'an juga menjelaskan fungsinya:
خُذْ مِنْ أَمْوَالِهِمْ صَدَقَةً تُطَهِّرُهُمْ وَتُزَكِّيهِمْ بِهَا وَصَلِّ عَلَيْهِمْ إِنَّ صَلاتَكَ سَكَنٌ لَهُمْ وَاللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ
“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu
membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. dan Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui.”[[5]]
Zakat berfungsi untuk membersihkan mereka yang berzakat dari kekikiran dan kecintaan yang berlebih-lebihan terhadap harta benda. Sifat kikir adalah sifat buruk yang anti kemanusiaan. Orang kikir tidak akan disukai masyarakat. Zakat juga akan menyuburkan sifat-sifat kebaikan dalam hati pemberinya dan memperkembangkan harta benda mereka. Orang yang mengeluarkan zakat hatinya akan tentram karena ia akan dicintai masyarakat. Dan masih banyak ibadah-ibadah lain yang tujuannya tidak hanya baik bagi diri pelakunya tetapi juga membawa dampak sosial yang baik bagi masyarakatnya. Karena itu Allah tidak akan menerima semua bentuk ibadah, kecuali ibadah tersebut membawa kebaikan bagi dirinya dan orang lain. Dalam hal ini Nabi SAW bersabda:
Barangsiapa yang sholatnya tidak mencegah dirinya dari perbuatan keji dan munkar, maka dia hanya akan bertambah jauh dari Allah” (HR. Thabrani)
3.      Melatih diri untuk berdisiplin. Adalah suatu kenyataan bahwa segala bentuk ibadah menuntut kita untuk berdisiplin. Kenyataan itu dapat dilihat dengan jelas dalam pelaksanaan sholat, mulai dari wudhu, ketentuan waktunya, berdiri, ruku, sujud dan aturan-aturan lainnya, mengajarkan kita untuk berdisiplin. Apabila kita menganiaya sesama muslim, menyakiti manusia baik dengan perkataan maupun perbuatan, tidak mau membantu kesulitan sesama manusia, menumpuk harta dan tidak menyalurkannya kepada yang berhak. Tidak mau melakukan “amar ma'ruf nahi munkar”, maka ibadahnya tidak bermanfaat dan tidak bisa menyelamatkannya dari siksa Allah SWT. 


D.   Latihan Spiritual danAjaran Moral
Ibadahmencakupsetiapaspekkehidupanmanusia, sebagaimana yang disyariatkandalam Islam. Di sampingitu, aspek-aspek lain sepertipendidikandanpelajaran, perekonomiandancaramenjalankanekonomidan lain-lain, semuaitumerupakanbentukibadahmanusiakepada Allah.
Manusiadalamajaranislamtersusundariduaunsur, yaitujasmanidanrohani. Tubuhmanusiabersifatmateridanmempunyaikebutuhan-kebutuhanmateri.Sedangkanrohmanusiabersifat non materidanmempunyaikebutuhan spiritual.
Dalamislam, ibadahadalahhal yang memberikanlatihanruhani yang diperlukanmanusia. Sepertiibadah yang terdapatdalamislamsepertisholat, puasa, zakat, dan haji memilikitujuanuntukmembuatrohmanusiasupayasenantiasatidaklupapadaTuhan, bahkansenantiasadekatdengan-Nya. Keadaan yang selaludekatdenganTuhanakanmempertajamkesucianseseorang. Rasa kesucianinilah yang menjadi rem bagihawanafsuuntukmelanggarnilai-nilai moral, peraturandan hokum yang berlakudalammemenuhikeinginannya.
Dalamsurat Ad Dzariyatayat 56, Allah berfirman :
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
“Tidakkuciptakanjindanmanusiakecualiuntukmenyembahkepada-Ku.” Ayatinidapatdiartikanbahwamanusiadiciptakansemata-matauntukberibadahkepada Allah.
ApakahTuhan yang mahasempurnamembutuhkanmanusiauntukmenyembahdanmemuji-Nya?Jelas, Tuhan yang mahasempurnatidakmembutuhkanapapun.
Oleh karena itu, dalam ayat ini lebih tepat diartikan menyerah, tunduk, dan menjaga diri dari hukuman Tuhan di hari kiamat dengan memenuhi segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangannya.

E.   PengertiandanFungsi Moral
Moral berasaldarinilaitentangsesuatu.Suatunilai yang diwujudkandalambentukperilakuseseorang.Jadi, suatu moral melekatdengannilaidariperilakutersebut.
Pengertian moral dalamkamuspsikologi (Chaplin:2006): dituliskanbahwa moral mengacupadaakhlak yang sesuaidenganperaturansosial, ataumenyangkut hukumatauadatkebiasaan yang mengaturtingkahlaku.
MenurutBapakZainuddinSaifullahNainggolan: moral adalahsuatutendensirohaniuntukmelakukanseperangkatstandardannorma yang mengaturperilakuseseorangdanmasyarakat.
Menurut Bapak Imam Sukardi : moral adalah kebaikan-kebaikan yang disesuaikan dengan ukuran-ukuran tindakan yang diterima oleh masyarakat atau umum, meliputi kesatuan sosial maupun lingkungan tertentu.
Pada dasarnya, nilai, moral dan hukum mempunyai fungsi yaitu untuk melayani manusia. Pertama, berfungsimengingatkanmanusiauntukmelakukankebaikan demi dirisendirimaupunsesamasebagaibagiandarimasyarakat.Kedua, menarikperhatiankepadapermasalahan-permasalahan moral yang kurangditanggapimanusia. Ketiga, dapatmenjadipenarikperhatianmanusiakepadagejala “pembiasaanemosional”.
Selainitu, fungsinilai, moral danhukumyaitudalamrangkauntukpengendaliandanpengaturan.Pentingnyasistemhukumialahsebagaiperlindunganbagikepentingan-kepentingan yang telahdilindungi agama, kaidahkesusilaandankaidahkesopanankarenabelumcukupkuatuntukmelindungidanmenjaminmengingatterdapatkepentingan-kepentingan yang tidakteratur.Untukmelindungilebihlanjutkepentingan yang telahdilindungikaidah-kaidahtadi, makadiperlukanlahsistemhukum. Dan sistemhukumlah yang akandiikutiolehsemuamasyarakat.

F.    HubunganLatihan Spiritual dan Moral
Tujuanibadahdalamislambukanlahmenyembah, tetapimendekatkandirikepadaTuhan, agar dengandemikianrohmanusiasenantiasadiingatkankepadahal-hal yang bersihdansuci. Roh yang sucimembawamembawabudipekertiyang baikdanluhur.Olehkarenaitu, ibadahmerupakanlatihan spiritual danjugalatihan moral bagimanusia.
Dari latihan spiritual, Allah mengajarkanmanusiauntukberbuatbaikdanberbudiluhur.Hal tersebutsesuaidenganajaran moral yang mengaturtentangperilakudanhubunganbaikantarmanusia.Latihan spiritual itumengajarkanperbuatanbaikmanusiakepadamanusialain, kepadaTuhanbahkankepadalingkungannya. Namunajaran moral hanyamengaturhubunganmanusiadenganmanusialaindanlingkungannyasaja.
Dengan manusia melatih spiritual dan melaksanakan semua ajaran islam dengan baik, maka dia akan menjadi manusia yang bermoral dan berakhlak. Latihan spiritual dan ajaran moral memiliki kaitan yang erat dalam sistem menataan kehidupan bersosial. Oleh karena itu, manusia yang dekat dengan tuhannya pasti dia juga dekat dengan sesama.    












PENUTUP
Kesimpulan
Setiap muslim tidak hanya dituntut untuk beriman, tetapi juga dituntut untuk beramal sholeh. Karena Islam adalah agama amal, bukan hanya keyakinan. Ia tidak hanya terpaku pada keimanan semata, melainkan juga pada amal perbuatan yang nyata. Islam adalah agama yang dinamis dan menyeluruh. Dalam Islam, Keimanan harus diwujudkan dalam bentuk amal yang nyata, yaitu amal sholeh yang dilakukan karena Allah. Ibadah dalam Islam tidak hanya bertujuan untuk mewujudkan hubungan antara manusia dengan Tuhannya, tetapi juga untuk mewujudkan hubungan antar sesama manusia. Islam mendorong manusia untuk beribadah kepada Allah SWT dalam semua aspek kehidupan dan aktifitas. Baik sebagai pribadi maupun sebagai bagian dari masyarakat
Dengan manusia beribadah kepada tuhannya, dia akan menjadi manusia yang dekat dengan Allah dan juga sesama manusia. karena, ibadah memjadikan manusia untuk berakhlak dan bermoral.


DAFTAR PUSTAKA
Ridwan, A Hasan. 2015. Fiqih Ibadah. Bandung: CV Pustaka Setia



[1]Hasan A Ridwan, Fiqih Ibadah (Bandung: CV Pustaka Setia, 2015), hlm.
[2]Mendekatkan diri (Kamus Bahasa Arab)
[3]Mengabdi (Kamus Bahasa Arab)
[4]QS. Al-Ankabut(29): 45
[5]QS. At-Taubah(9): 103

0 comments:

Post a Comment

Monggo Komentarnya. . .