Thursday, January 18, 2018

Makalah Psikologi Pendidikan



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan salah satu hal terpenting dlam menunjang kehidupan manusia. Mulai dari usia 4 tahun sampai seumur hidup manusia masuk ke dalam aera pendidikan. Sehingga pendidikan selalu menjadi hal yang penting dalam keberlangsungan hidup manusia. Jika tidak, maka manusia akan hidup dalam kebodohan.
Dalam pendidikan banyak teori dan aspek mendidik manusia agar menjadi pintar dan berhasil.Dari berbagai macam aspek pendidikan, hal yang penting dalam pendidikan adalah aspek psikologinya.Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku manusia, baik sebagai individu maupun dalam hubungannya dengan lingkungan.Cara berprilaku manusia itu sangat dipengaruhi oleh jenjang pendidikannya. Biasanya, orang yang jenjang pendidikannya tinggi maka, prilakunya akan lebih baik dan berwibawa dibanding orang yang jenjang pendidikannya lebih rendah.
Psikologi pendidikan adalah studi tentang bagaimana manusia belajar dalam jenjang pendidikan.Psikologi pendidikan berkaitan dengan bagimana siswa belajar dan berkembang. Dalam proses dan pelaksaan kegiatan-kegiatan pendidikan peranan psikologi menjadi sangat mutlak. Analisis psikologi akan membantu para pendidik memahami sisi psiologis anak-anak didik dan lingkungannya, sehingga kita dapat melaksanakan kegiatan-kegiatan pendidikan yang sesuai dan efektif
Oleh karena itu, kami membuat makalah ini untuk memberikan tentang Landasan Psikologi Pendidikan untuk memberikan pemahaman dalam masalah ini.

A.    Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian dari psikologi pendidikan dan apa landasannya?
2.      Bagaimana sejarah perkembangan psikologi pendidikan?
3.      Apa saja teori-teori psikologi pendidikan?
4.      Apa metode-metode pembelajaran dengan psikologi pendidilan?

B.     Tujuan
1.      Memahami dan mengetahui tentang psikologi pendidikan serta sejarah perkembangannya
2.      Mengetahui teori-teori dari para ahli psikologi pendidikan
3.      Memahami metode-metode pembelajaran dengan psikologi pendidikan
BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Psikologi Pendidikan
[1]Psikologi berasal dari kata yunani “psyche” yang artinya jiwa. Logos berarti ilmu pengetahuan.Jadi secara etomologi psikologi berarti “ilmu yang mempelajari tentang jiwa, baik mengenai gejalanya, prosesnya maupun latar belakan nya”. Namun pengertian antara ilmu jiwa dan psikologi sebenernya berbeda atau tidak sama ( menurut Gerungan dalam Khodijah: 2006 ) karena:
1.      Ilmu jiwa adalah ilmu jiwa secara luas termasuk khayalan dan spekulasi tentang jiwa itu.
2.      Ilmu psikologi adalah ilmu pengetahuan mengenai jiwa yang di peroleh secara sistematis dengan metode-metode ilmiah
Psikologi adalah ilmu mempelajari gejala kejiwaan yang di tampakkan ataupun hewan yang pemanfaatannya untuk kepentingan manusia ataupun aktivitas-aktivitas individu baik yang disadari maupun yang tidak d sadari yang diperoleh melalui salah satu proses atau langkah-langkah ilmiah tertentu serta mempelajari penerapan dasar-dasar atau prinsip-prinsip, metode, teknik, dan pendekatan psikologis untuk memahami dan memecahkan masalah-masalah dalam pendidikan. Kondisi psikologis adalah kondisi karakteristik psikofistik manusia sebagai individu, yang di nyatakan dalam berbagai bentuk perilaku dalam interaksi dengan lingkungan.Perilaku merupakan manifestasi dan ciri-ciri kehidupan baik yang nampak maupun yang tidak Nampak perilaku kognitif, afektif,psikomotor.
Upaya mengenal berbagai unsur dan aspek kejiwaan yang mempengaruhi gerak-gerik dan tingkah laku anak didik, terutama pada saat proses pendidikan sedang berlangsung, biasanya dibahas secara berlangsung, biasanya dibahas secara khusus dan panjang lebar dalam salah satu cabang psikolog yang disebut “psikologi pendidikan” atau” ilmu jiwa pendidikan”.
Dengan demikian psikologi pendidikan bisa disebut sebagai “salah satu cabang psikologi yang membahas tentang berbagai tingkah laku atau gejala kejiwaan anak didik yang berlangsung dalam proses pendidikan”. Atau dengan istilah lain bisa di katakan bahwa proses pendidikan adalah “studi kejiwaan yang sistematis tentang berbagai faktor yang berhubungan dengan gerak gerik dan tingkah laku anak didik yang berlangsung dalam proses pendidikan”.


B.     [2]SEJARAH PERKEMBANGAN LANDASAN PSIKOLOGIS PENDIDIKAN
Psikologis merupakan salah satu ilmu yang sudah lama berkembang. Ilmu ini di yakini sudah ada  sejak zaman yunani kuno, meskipun di sadari bahwa pada zaman ini psikologis merupakan domain dari filsafat. Ini terjadi karena memang sebagai suatu ilmu, psikologi pada waktu itu masih spekulatif. Bukti bahwa psikologi merupakan ilmu yang ada sejak zaman yunani kuno adalah muncul nya spekulatif plato ( 427-347 SM ) yang menyatakan bahwa perbedaan- perbedaan individual sesungguhnya punya dasar genetik. Berbicara tentang perbedaan individual dan dasar genetik berarti berbicara tentang psikologi sebab salah satu kajian dalam psikologi adalah perbedaan individual dan factor genetik.
Secara leksikal psikologi berasal dari bahasa yunani, yakni psyche yang berarti jiwa atau ruh dan logos yang berarti ilmu.Dilihat secara leksikal psikologi dapat didefinisikan sebagai ilmu tentang jiwa atau ruh.Definisi inilah yang dijadikan pegangan dan diyakini masyarakat selama berabad-abad.
Memasuki abad 19 para ahli banyak mempertanyakan definisi tersebut sebab ternyata jiwa atau ruh tidak bisa diamatidan sulit untuk dibuktikan.Yang dapat diamati atau dibuktikan adalah perilaku organisme sebagai wujud dari adanya jiwa atau ruh.Oleh sebab itu terjadi pendefinisian kembali tentang psikologi sebagai suatu ilmu.Karena yang dapat diamati dan dibuktikan adalah tingkah laku organisme, maka psikologi didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari tingkah laku organisme.Munculnya istilah organisme pada definisi ini mengisyaratkan bahwa tingkah laku yang dipelajari dalam psikologi bukan hanya tingkah laku manusia, tetapi juga berbagai makhluk lainnya.Pendefinisian kembali psikologi ini merupakan satu pengaruh observasi Darwin pada tahun 1859 yang menghasilkan teori evolusi, termasuk evolusi dari tingkah laku manusia.
Woolfolk ( 1995 ) mengemukakan pendapatnya yaitu :
1.      “psikologi pendidikan berbeda dengan cabang psikologi lainnya karena memiliki pemahaman dan peningkatan pendidikan sebagai tujuan utamanya “
Memahami pendidikan dimaksud adalah memahami perilaku semua yang terlibat dalam proses pendidikan serta berbagai hal yang akan mempengaruhi perilaku individu dalam proses pendidikan. Terlingkup didalamnya perilaku peserta didik.Guru, kepala sekolah bangunan, pakaian, nuansa akademik, budaya, keyakinan yang dianut oleh satu lingkungan sekitar dan sebagainya.
2.      “psikologi disiplin yang berkaitan dengan proses belajar mengajar; menerapkan metode dan teori psikologi dan juga memiliki kemampuan sendiri”
Pembelajaran yang dimaksud merupakan proses edukatif yang melibatkan pendidik dan peserta didik sebagai perilaku utamanya. Pendidik berperan sebagai fasilitator terjadi nya perkembangan peserta didik dan peserta didik merupakan subjek pembelajaran yang sedang mengembangkan diri nya.Dalam interaksi pendidik antara pendidik dan peserta didik terjadi saling mempengaruhi, terutama pengaruh pendidik terhadap perkembangan peserta didik.Dalam kerangka pendidikan ini, pendidik berupaya memilih metode pembelajaran yang tepat, yakni yang sesuai kebutuhan peserta didik. Misalnya, metode pembelajaran yang tepat untuk pembelajaran di SD kelas awal adalah belajar sambil bermain atau bermain  seraya belajar sebab peserta didik SD kelas awal masih kental dengan nuansa kekanak-kanakan yang sangat famiar dengan permainan. Disamping itu pendidik berupaya menerapkan prinsip-prinsip teori psikologi yang dipandang tepat yang digunakan dalam memfasilitasi perkembangan peserta didik.Salah satu contoh, pendidik senantiasa memperhatikan keunikan individual setiap peserta didik meskipun dalam pembelajaran kelompok karena isi paham bahwa secara teoritis pada prinsipnya bersifat unik.

C.    [3]Teori-teori pembelajaran psikologi pendidikan
dengan berkembangnya psikologi dalam pendidikan maka bersamaan dengan itu bermunculan pula berbagai teori tentang belajar. Berikut adalah tiga macam teori belajar dari pandangan psikologi utama yaitu pandangan behavioristik, kognitif, humanistik.
1.      Teori belajar psikologi behavioristik
Teori belajar behavioristik dikemukakan oleh psikolog disebut “cintremporary behavioristik” atau juga disebut  “S-R psychologists”. Mereka berpendapat, bahwa tingkah laku manusia itu di kendalikan oleh ganjaran ( reward ) atau penguatan ( reinforcement ) dari lingkungan. Dengan demikian dalam tingkah laku belajar terdapat jalinan yang erat antara reaksi-reaksi behavioral dengan stimulasinya.
Psikologi aliran behavioristik mulai berkembang sejak lahirnya teori-teori tentang belajar yang di pelopori oleh thorndike, Pavlov, Waston, dan Guthrie. Mereka masing-masing telah mengadakan penelitian yang menghasilkan penemuan-penemuan yang berharga mengenai hal belajar.
2.      Teori belajar psikologi belajar kognitif
Dalam teori belajar ini berpendapat, bahwa tingkah laku seorang tidak hanya di control oleh  “reward” dan “reinforcement”. Menurut pendapat para ahli jiwa aliran kognitif ialah tingkah laku seseorang senantiasa di dasarkan pada kognisi, yaitu tindakan mengenal atau memikirkan situasi di mana tingkah laku itu terjadi.Dalam situasi belajar sesorang terlibat dalam situasi dan memperoleh “insight” untuk pemecahan masalah.Jadi kaum kognitif berpandangan, bahwa tingkah laku sesorang bergantung kepada insight terhadap hubungan-hubungan yang ada di dalam situasi.
3.      Teori belajar Psikologi Humanistis
Psikologi humanistis berusaha memahami tingkah laku individu dari sudut pandang pelaku, bukan sekedar dari pengamatan.Tujuan utama pendidik yaitu membantu siswa untuk mengembangkan dirinya dengan membantu mewujudkan potensi-potensi yang ada pada dirinya.


D.    [4]METODE PSIKOLOGI PENDIDIKAN
Muhibbin syah mengemukakan bahwa metode dapat dipahami sebagai cara atau jala yang ditempuh seseorang dalam melakukan sebuah kegiatan. Dalam psikologi pendidikan, metode-metode tertentu dipakai untuk mengumpulkan berbagai data dan informasi penting yang bersifat psikologis dan berkaitan dengan kegiatan pendidikan dan pengajaran.
a.       Metode eksperimen
Metode eksperimen merupakan serangkaian percobaan yang dilakukan oleh eksperimenter didalam sebuah labratrium atau ruangan tertentu lainnya.Teknis pelaksanaannya disesuaikan dengan data yang diangkat, misalnya data pendengaran siswa, penglihatan siswa, dan gerak mata siswa ketika sedang membaca.Selain itu, eksperiment dapat pula digunakan untuk mengukur kecepatan bereaksi seorang siswa terhadap stimulus tertentu.
Metode eksperiment yang digunakan dalam penelitian psikologi pendidikan dengan tujuan untuk menguji keabsahan dan kecermatan simpulan-simpulan yang di tarik dari hasil temuan penelitian dengan metode lain.
Dalam penelitian eksperimental obyek yang akan diteliti dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu kelompok percobaan dan kelompok pembanding. Kelompok percobaan terdiri atas sejumlah orang tingkah lakunya di teliti dengan perlakuan khusus dalam arti sesuai dengan data yang akan di humpun. Kelompok pembanding juga terdiri atas obyek yang jumlah karakteristiknya sama dengan kelompok percobaan, tetapi tingkah lakunya tidak di teliti. Setelah eksperiment usai, dat dari kelompok percobaan, dibandingkan dengan kelompok pembanding, lalu dianalisis, di tafsirkan, dan di simpulkan dengan teknik statistic tertent
b.      Metode kuesioner
Metode kuesioner di sebut juga “mail servey” karena pelaksanaan penyebaran dan pengimbalannya sering di kirim ke dan dari responden melalui jasa pos. namun, sebelum kuesioner di sebarkan atau di kirim kepada responden yang sesungguhnya seorang peneliti psikologi pendidikan biasanya melakukan uji coba. Caranya, sejumlah kuesioner di bagi-bagikan kepada sejumlah orang tertentu yang memiliki karakteristik sama dengan calon responden yang sesungguhnya. Tujuannya untuk memastikan pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioneritu cukup jelas dan relevan untuk dijawab, dan untuk memperoleh masukan yang mungkin bermanfaat bagi penyempurnaan kuesioner tersebut.
c.       Metode studi khusus
Studi khusus ialah sebuah metode penelitian yang digunakan untuk memperoleh gambaran yang rinci mengenai asepk-aspek psikologi seorang siswa atau sekelompok siswa tertentu.Metode ini selain di pakai oleh para peneliti psikologi pendidikan, juga sering dipakai oleh para peneliti ilmu-ilmu social lainnya karena lebih memungkinkan peneliti melakukan investigasi dan penafsiran yang lebih luas dan mendalam.
d.      Metode penyelidikan klinis
Metode penelitian klinis pada umumnya diberlakukan untuk menyelidiki anak atau siswa yang mengalami penyimpangan perilaku.  Oleh karena nya, penggunaan sarana dan cara yang di kaitkan dengan metode penyelidikan klinis selalu memperhatikan batas-batas kesanggupan siswa sama halnya dengan metode eksperimen yang di lakukan laboratium, metode klinis juga mementingkan intensitas dan ketelihan yang sungguh-sungguh.
Sasaran yang di capai oleh penelitian dengan penggunaan metode klinis adalah untuk memastikan sebab-sebab timbulnya ketidaknormalan perilaku seorang siswa atau sekelompok kecil siswa.Kemudian berdasarkan kepastian faktor penyebab itu peneliti berupaya memilih dan menentukan cara-cara yang tepat untuk mengatasi penyimpangan tersebut.
e.       Metode observasi naturalistik
Metode observasi naturalistik adalah sejenis yang di lakukan secara alamiah.
Dalam hal peneliti berada di luar obyek yang di teliti atau tidak menampakkan diri sebagai seorang yang sedang melakukan penelitian


BAB III
KESIMPULAN
Berdasarkan pendidikan di atas, dapat disimpulkan bahwa, landasan psikologi pendidikan merupakan suatu landasan dalam proses pendidikan yang membahas berbagai informasi tentang kehidupan manusia pada umumnya serta gejala-gejala yang berkaitan dengan aspek pribadi manusia pada setiap tahapan usia perkembangannya tertentu untuk mengenali dan menyikapi manusia sesuai dengan tahapan usia perkembangannya yang bertujuan untuk memudahkan proses pendidikan. Bentuk-bentuk landasan psikologi pendidikan mencakup, psikologi perkembangan, belajar, dan sosial.Dalam perkembangannya landasan psikologi pendidikan memiliki peranan sebagai perkembangan kurikulum dalam system pembelajaran dan penilaian.
Psikologi merupakan salah satu cabang psikologi yang secara khusus mengkaji perilaku individu dalam konteks situasi pendidikan dengan tujuan untuk menemukan berbagai fakta, generalisasi dan teori-teori psikologi berkaitan dengan pendidikan, yang di peroleh melalui metode ilmiah tertentu, dalam rangka pencapaian efektifitas psroses pendidikan.
















DAFTAR PUSTAKA
            Jauhari Muhammd Idris, 20028, Ilmu Jiwa Pendidikan, Madura: Mutirapress
Dalyono M, 2009, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta
http://sharingilmupajak.blogspot.co.id/2013/11/sejarah-dan-definisi-psikologi.html
http://iftahal-muttaqin.blogspot.co.id/2016/09/makalah-belajar-pembelajaran-psikologi.html








[1]KH. Muhammad Juahari Idris, Ilmu Jiwa Pendidikan, ( Madura:Mutiarapress, 2008 ). Hal. 7
[2] http://sharingilmupajak.blogspot.co.id/2013/11/sejarah-dan-definisi-psikologi-html
[3] Dulyono M, Psikologi Pendidikan ( Jakarta: Rineka Cipta, 2009 ) Hal.30
[4] http://iftahal-muttaqin.blogspot.co.id/2016/09/makalah-pembelajaran-psikologi.html

0 comments:

Post a Comment

Monggo Komentarnya. . .