PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan salah satu hal terpenting dlam menunjang
kehidupan manusia. Mulai dari usia 4 tahun sampai seumur hidup manusia masuk ke
dalam aera pendidikan. Sehingga pendidikan selalu menjadi hal yang penting
dalam keberlangsungan hidup manusia. Jika tidak, maka manusia akan hidup dalam
kebodohan.
Dalam pendidikan banyak teori dan aspek mendidik manusia agar
menjadi pintar dan berhasil.Dari berbagai macam aspek pendidikan, hal yang
penting dalam pendidikan adalah aspek psikologinya.Psikologi adalah ilmu
pengetahuan yang mempelajari tingkah laku manusia, baik sebagai individu maupun
dalam hubungannya dengan lingkungan.Cara berprilaku manusia itu sangat
dipengaruhi oleh jenjang pendidikannya. Biasanya, orang yang jenjang
pendidikannya tinggi maka, prilakunya akan lebih baik dan berwibawa dibanding
orang yang jenjang pendidikannya lebih rendah.
Psikologi pendidikan adalah studi tentang bagaimana manusia belajar
dalam jenjang pendidikan.Psikologi pendidikan berkaitan dengan bagimana siswa
belajar dan berkembang. Dalam proses dan pelaksaan kegiatan-kegiatan pendidikan
peranan psikologi menjadi sangat mutlak. Analisis psikologi akan membantu para
pendidik memahami sisi psiologis anak-anak didik dan lingkungannya, sehingga
kita dapat melaksanakan kegiatan-kegiatan pendidikan yang sesuai dan efektif
Oleh karena itu, kami membuat makalah ini untuk memberikan tentang Landasan
Psikologi Pendidikan untuk memberikan pemahaman dalam masalah ini.
A.
Rumusan
Masalah
1.
Apa
pengertian dari psikologi pendidikan dan apa landasannya?
2.
Bagaimana
sejarah perkembangan psikologi pendidikan?
3.
Apa
saja teori-teori psikologi pendidikan?
4.
Apa
metode-metode pembelajaran dengan psikologi pendidilan?
B.
Tujuan
1.
Memahami
dan mengetahui tentang psikologi pendidikan serta sejarah perkembangannya
2.
Mengetahui
teori-teori dari para ahli psikologi pendidikan
3.
Memahami
metode-metode pembelajaran dengan psikologi pendidikan
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Psikologi Pendidikan
[1]Psikologi berasal dari kata yunani “psyche” yang artinya jiwa.
Logos berarti ilmu pengetahuan.Jadi secara etomologi psikologi berarti “ilmu
yang mempelajari tentang jiwa, baik mengenai gejalanya, prosesnya maupun latar
belakan nya”. Namun pengertian antara ilmu jiwa dan psikologi sebenernya
berbeda atau tidak sama ( menurut Gerungan dalam Khodijah: 2006 ) karena:
1.
Ilmu
jiwa adalah ilmu jiwa secara luas termasuk khayalan dan spekulasi tentang jiwa
itu.
2.
Ilmu
psikologi adalah ilmu pengetahuan mengenai jiwa yang di peroleh secara sistematis
dengan metode-metode ilmiah
Psikologi adalah ilmu mempelajari gejala kejiwaan yang di tampakkan
ataupun hewan yang pemanfaatannya untuk kepentingan manusia ataupun
aktivitas-aktivitas individu baik yang disadari maupun yang tidak d sadari yang
diperoleh melalui salah satu proses atau langkah-langkah ilmiah tertentu serta
mempelajari penerapan dasar-dasar atau prinsip-prinsip, metode, teknik, dan
pendekatan psikologis untuk memahami dan memecahkan masalah-masalah dalam
pendidikan. Kondisi psikologis adalah kondisi karakteristik psikofistik manusia
sebagai individu, yang di nyatakan dalam berbagai bentuk perilaku dalam
interaksi dengan lingkungan.Perilaku merupakan manifestasi dan ciri-ciri
kehidupan baik yang nampak maupun yang tidak Nampak perilaku kognitif,
afektif,psikomotor.
Upaya mengenal berbagai unsur dan aspek kejiwaan yang mempengaruhi
gerak-gerik dan tingkah laku anak didik, terutama pada saat proses pendidikan
sedang berlangsung, biasanya dibahas secara berlangsung, biasanya dibahas
secara khusus dan panjang lebar dalam salah satu cabang psikolog yang disebut
“psikologi pendidikan” atau” ilmu jiwa pendidikan”.
Dengan demikian psikologi pendidikan bisa disebut sebagai “salah
satu cabang psikologi yang membahas tentang berbagai tingkah laku atau gejala
kejiwaan anak didik yang berlangsung dalam proses pendidikan”. Atau dengan
istilah lain bisa di katakan bahwa proses pendidikan adalah “studi kejiwaan
yang sistematis tentang berbagai faktor yang berhubungan dengan gerak gerik dan
tingkah laku anak didik yang berlangsung dalam proses pendidikan”.
Psikologis merupakan salah satu ilmu yang sudah lama berkembang.
Ilmu ini di yakini sudah ada sejak zaman
yunani kuno, meskipun di sadari bahwa pada zaman ini psikologis merupakan
domain dari filsafat. Ini terjadi karena memang sebagai suatu ilmu, psikologi
pada waktu itu masih spekulatif. Bukti bahwa psikologi merupakan ilmu yang ada
sejak zaman yunani kuno adalah muncul nya spekulatif plato ( 427-347 SM ) yang
menyatakan bahwa perbedaan- perbedaan individual sesungguhnya punya dasar
genetik. Berbicara tentang perbedaan individual dan dasar genetik berarti
berbicara tentang psikologi sebab salah satu kajian dalam psikologi adalah
perbedaan individual dan factor genetik.
Secara leksikal psikologi berasal dari bahasa yunani, yakni psyche
yang berarti jiwa atau ruh dan logos yang berarti ilmu.Dilihat secara leksikal
psikologi dapat didefinisikan sebagai ilmu tentang jiwa atau ruh.Definisi
inilah yang dijadikan pegangan dan diyakini masyarakat selama berabad-abad.
Memasuki abad 19 para ahli banyak mempertanyakan definisi tersebut
sebab ternyata jiwa atau ruh tidak bisa diamatidan sulit untuk dibuktikan.Yang
dapat diamati atau dibuktikan adalah perilaku organisme sebagai wujud dari
adanya jiwa atau ruh.Oleh sebab itu terjadi pendefinisian kembali tentang
psikologi sebagai suatu ilmu.Karena yang dapat diamati dan dibuktikan adalah
tingkah laku organisme, maka psikologi didefinisikan sebagai ilmu yang
mempelajari tingkah laku organisme.Munculnya istilah organisme pada definisi
ini mengisyaratkan bahwa tingkah laku yang dipelajari dalam psikologi bukan
hanya tingkah laku manusia, tetapi juga berbagai makhluk lainnya.Pendefinisian
kembali psikologi ini merupakan satu pengaruh observasi Darwin pada tahun 1859
yang menghasilkan teori evolusi, termasuk evolusi dari tingkah laku manusia.
Woolfolk ( 1995 ) mengemukakan pendapatnya yaitu :
1.
“psikologi pendidikan berbeda dengan cabang psikologi lainnya
karena memiliki pemahaman dan peningkatan pendidikan sebagai tujuan utamanya “
Memahami pendidikan dimaksud adalah memahami perilaku semua yang
terlibat dalam proses pendidikan serta berbagai hal yang akan mempengaruhi
perilaku individu dalam proses pendidikan. Terlingkup didalamnya perilaku
peserta didik.Guru, kepala sekolah bangunan, pakaian, nuansa akademik, budaya,
keyakinan yang dianut oleh satu lingkungan sekitar dan sebagainya.
2.
“psikologi disiplin yang berkaitan dengan proses belajar mengajar;
menerapkan metode dan teori psikologi dan juga memiliki kemampuan sendiri”
Pembelajaran yang dimaksud merupakan proses edukatif yang
melibatkan pendidik dan peserta didik sebagai perilaku utamanya. Pendidik
berperan sebagai fasilitator terjadi nya perkembangan peserta didik dan peserta
didik merupakan subjek pembelajaran yang sedang mengembangkan diri nya.Dalam
interaksi pendidik antara pendidik dan peserta didik terjadi saling
mempengaruhi, terutama pengaruh pendidik terhadap perkembangan peserta
didik.Dalam kerangka pendidikan ini, pendidik berupaya memilih metode
pembelajaran yang tepat, yakni yang sesuai kebutuhan peserta didik. Misalnya,
metode pembelajaran yang tepat untuk pembelajaran di SD kelas awal adalah
belajar sambil bermain atau bermain
seraya belajar sebab peserta didik SD kelas awal masih kental dengan
nuansa kekanak-kanakan yang sangat famiar dengan permainan. Disamping itu
pendidik berupaya menerapkan prinsip-prinsip teori psikologi yang dipandang
tepat yang digunakan dalam memfasilitasi perkembangan peserta didik.Salah satu
contoh, pendidik senantiasa memperhatikan keunikan individual setiap peserta
didik meskipun dalam pembelajaran kelompok karena isi paham bahwa secara
teoritis pada prinsipnya bersifat unik.
dengan berkembangnya psikologi dalam pendidikan maka bersamaan
dengan itu bermunculan pula berbagai teori tentang belajar. Berikut adalah tiga
macam teori belajar dari pandangan psikologi utama yaitu pandangan
behavioristik, kognitif, humanistik.
1.
Teori
belajar psikologi behavioristik
Teori belajar behavioristik dikemukakan oleh psikolog disebut
“cintremporary behavioristik” atau juga disebut
“S-R psychologists”. Mereka berpendapat, bahwa tingkah laku manusia itu
di kendalikan oleh ganjaran ( reward ) atau penguatan ( reinforcement ) dari
lingkungan. Dengan demikian dalam tingkah laku belajar terdapat jalinan yang
erat antara reaksi-reaksi behavioral dengan stimulasinya.
Psikologi
aliran behavioristik mulai berkembang sejak lahirnya teori-teori tentang
belajar yang di pelopori oleh thorndike, Pavlov, Waston, dan Guthrie. Mereka
masing-masing telah mengadakan penelitian yang menghasilkan penemuan-penemuan
yang berharga mengenai hal belajar.
2.
Teori
belajar psikologi belajar kognitif
Dalam
teori belajar ini berpendapat, bahwa tingkah laku seorang tidak hanya di
control oleh “reward” dan
“reinforcement”. Menurut pendapat para ahli jiwa aliran kognitif ialah tingkah
laku seseorang senantiasa di dasarkan pada kognisi, yaitu tindakan mengenal
atau memikirkan situasi di mana tingkah laku itu terjadi.Dalam situasi belajar
sesorang terlibat dalam situasi dan memperoleh “insight” untuk pemecahan
masalah.Jadi kaum kognitif berpandangan, bahwa tingkah laku sesorang bergantung
kepada insight terhadap hubungan-hubungan yang ada di dalam situasi.
3.
Teori
belajar Psikologi Humanistis
Psikologi
humanistis berusaha memahami tingkah laku individu dari sudut pandang pelaku,
bukan sekedar dari pengamatan.Tujuan utama pendidik yaitu membantu siswa untuk
mengembangkan dirinya dengan membantu mewujudkan potensi-potensi yang ada pada
dirinya.
Muhibbin syah mengemukakan bahwa metode dapat dipahami sebagai cara
atau jala yang ditempuh seseorang dalam melakukan sebuah kegiatan. Dalam
psikologi pendidikan, metode-metode tertentu dipakai untuk mengumpulkan
berbagai data dan informasi penting yang bersifat psikologis dan berkaitan
dengan kegiatan pendidikan dan pengajaran.
a.
Metode
eksperimen
Metode eksperimen merupakan serangkaian percobaan yang dilakukan
oleh eksperimenter didalam sebuah labratrium atau ruangan tertentu
lainnya.Teknis pelaksanaannya disesuaikan dengan data yang diangkat, misalnya
data pendengaran siswa, penglihatan siswa, dan gerak mata siswa ketika sedang
membaca.Selain itu, eksperiment dapat pula digunakan untuk mengukur kecepatan
bereaksi seorang siswa terhadap stimulus tertentu.
Metode eksperiment yang digunakan dalam penelitian psikologi
pendidikan dengan tujuan untuk menguji keabsahan dan kecermatan
simpulan-simpulan yang di tarik dari hasil temuan penelitian dengan metode
lain.
Dalam penelitian eksperimental obyek yang akan diteliti dibagi ke
dalam dua kelompok, yaitu kelompok percobaan dan kelompok pembanding. Kelompok
percobaan terdiri atas sejumlah orang tingkah lakunya di teliti dengan
perlakuan khusus dalam arti sesuai dengan data yang akan di humpun. Kelompok
pembanding juga terdiri atas obyek yang jumlah karakteristiknya sama dengan
kelompok percobaan, tetapi tingkah lakunya tidak di teliti. Setelah eksperiment
usai, dat dari kelompok percobaan, dibandingkan dengan kelompok pembanding,
lalu dianalisis, di tafsirkan, dan di simpulkan dengan teknik statistic tertent
b.
Metode
kuesioner
Metode kuesioner di sebut juga “mail servey” karena
pelaksanaan penyebaran dan pengimbalannya sering di kirim ke dan dari responden
melalui jasa pos. namun, sebelum kuesioner di sebarkan atau di kirim kepada
responden yang sesungguhnya seorang peneliti psikologi pendidikan biasanya
melakukan uji coba. Caranya, sejumlah kuesioner di bagi-bagikan kepada sejumlah
orang tertentu yang memiliki karakteristik sama dengan calon responden yang
sesungguhnya. Tujuannya untuk memastikan pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioneritu
cukup jelas dan relevan untuk dijawab, dan untuk memperoleh masukan yang
mungkin bermanfaat bagi penyempurnaan kuesioner tersebut.
c.
Metode
studi khusus
Studi khusus ialah sebuah metode penelitian yang digunakan untuk memperoleh
gambaran yang rinci mengenai asepk-aspek psikologi seorang siswa atau
sekelompok siswa tertentu.Metode ini selain di pakai oleh para peneliti
psikologi pendidikan, juga sering dipakai oleh para peneliti ilmu-ilmu social
lainnya karena lebih memungkinkan peneliti melakukan investigasi dan penafsiran
yang lebih luas dan mendalam.
d.
Metode
penyelidikan klinis
Metode penelitian klinis pada umumnya diberlakukan untuk
menyelidiki anak atau siswa yang mengalami penyimpangan perilaku. Oleh karena nya, penggunaan sarana dan cara
yang di kaitkan dengan metode penyelidikan klinis selalu memperhatikan
batas-batas kesanggupan siswa sama halnya dengan metode eksperimen yang di
lakukan laboratium, metode klinis juga mementingkan intensitas dan ketelihan
yang sungguh-sungguh.
Sasaran yang di capai oleh penelitian dengan penggunaan metode
klinis adalah untuk memastikan sebab-sebab timbulnya ketidaknormalan perilaku
seorang siswa atau sekelompok kecil siswa.Kemudian berdasarkan kepastian faktor
penyebab itu peneliti berupaya memilih dan menentukan cara-cara yang tepat
untuk mengatasi penyimpangan tersebut.
e.
Metode
observasi naturalistik
Metode observasi naturalistik adalah sejenis yang di lakukan secara
alamiah.
Dalam hal peneliti berada di luar obyek yang di teliti atau tidak
menampakkan diri sebagai seorang yang sedang melakukan penelitian
BAB III
KESIMPULAN
Berdasarkan pendidikan di atas, dapat disimpulkan bahwa, landasan
psikologi pendidikan merupakan suatu landasan dalam proses pendidikan yang
membahas berbagai informasi tentang kehidupan manusia pada umumnya serta gejala-gejala
yang berkaitan dengan aspek pribadi manusia pada setiap tahapan usia
perkembangannya tertentu untuk mengenali dan menyikapi manusia sesuai dengan
tahapan usia perkembangannya yang bertujuan untuk memudahkan proses pendidikan.
Bentuk-bentuk landasan psikologi pendidikan mencakup, psikologi perkembangan,
belajar, dan sosial.Dalam perkembangannya landasan psikologi pendidikan
memiliki peranan sebagai perkembangan kurikulum dalam system pembelajaran dan
penilaian.
Psikologi merupakan salah satu cabang psikologi yang secara khusus
mengkaji perilaku individu dalam konteks situasi pendidikan dengan tujuan untuk
menemukan berbagai fakta, generalisasi dan teori-teori psikologi berkaitan
dengan pendidikan, yang di peroleh melalui metode ilmiah tertentu, dalam rangka
pencapaian efektifitas psroses pendidikan.
DAFTAR PUSTAKA
Jauhari Muhammd Idris, 20028, Ilmu
Jiwa Pendidikan, Madura: Mutirapress
Dalyono M, 2009, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta
http://sharingilmupajak.blogspot.co.id/2013/11/sejarah-dan-definisi-psikologi.html
http://iftahal-muttaqin.blogspot.co.id/2016/09/makalah-belajar-pembelajaran-psikologi.html
[1]KH.
Muhammad Juahari Idris, Ilmu Jiwa Pendidikan, ( Madura:Mutiarapress,
2008 ). Hal. 7
[2]
http://sharingilmupajak.blogspot.co.id/2013/11/sejarah-dan-definisi-psikologi-html
[3]
Dulyono M, Psikologi Pendidikan ( Jakarta: Rineka Cipta, 2009 ) Hal.30
[4]
http://iftahal-muttaqin.blogspot.co.id/2016/09/makalah-pembelajaran-psikologi.html
0 comments:
Post a Comment
Monggo Komentarnya. . .