Thursday, January 18, 2018

Makalah Kalimat Efektif



BAB I
PENDAHULUAN

A.        Latar Belakang
Bahasa adalah alat untuk berkomunikasi yang digunakan manusia dengan sesama anggota masyarakat lain pemakai bahasa itu. Bahasa itu berisi pikiran, keinginan, atau perasaan yang ada pada diri si pembicara atau penulis. Bahasa yang digunakan itu hendaklah dapat mendukung maksud secara jelas agar apa yang dipikirkan, diinginkan, atau dirasakan itu dapat diterima oleh pendengar atau pembaca. Kalimat yang dapat mencapai sasarannya secara baik disebut dengan kalimat efektif.
Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan pemakainya secara tepat dan dapat dipahami oleh pendengar/pembaca secara tepat pula. Kalau gagasan yang disampaikan sudah tepat, pendengar/pembaca dapat memahami pikiran tersebut dengan mudah, jelas, dan lengkap seperti apa yang dimaksud oleh penulis atau pembicaranya.
Dalam karangan ilmiah sering kita jumpai kalimat-kalimat yang tidak memenuhi syarat sebagai bahasa ilmiah.Hal ini disebabkan oleh, antara lain, mungkin kalimat-kalimat yang dituliskan kabur, kacau, tidak logis, atau bertele-tele.Dengan adanya kenyataan itu, pembaca sukar mengerti maksud kalimat yang kita sampaikan karena kalimat tersebut tidak efektif.Berdasarkan kenyataan inilah penulis tertarik untuk membahas kalimat efektif dengan segala permasalahannya.

B.     Rumusan Masalah
      1.      Apa pengertian Kalimat Efektif ?
      2.      Apa saja Syarat Syarat yang mendasari Klaimat Efektif ?
      3.      Apa Ciri-ciri Kalimat Efektif ?

C.   Tujuan penulisan
      1.      Untuk lebih memahami apa itu kalimat efektif
      2.      Untuk mengetahui syarat syarat kalimat efektif
      3.      Untuk lebih mengetahui cirri-ciri kalimat efektif
BAB II
PEMBAHASAN

A.        Pengertian Kalimat Efektif
Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan penutur/penulisnya secara tepat sehingga dapat dipahami oleh pendengar/pembaca secara tepat pula. Dengan kata lain, kalimat efektif  adalah kalimat yang dapat mewakili pikiran penulis atau pembicara secara tepat sehingga pendengar/pembaca dapat memahami pikiran tersebut dengan mudah, jelas dan lengkap seperti apa yang dimaksud oleh penulis atau pembicaranya.
Efektif mengandung pengertian tepat guna, artinya sesuatu akan berguna jika dipakai pada sasaran yang tepat. Pengertian efektif dalam kalimat adalah dan ketepatan penggunaan kalimat dan ragam bahasa tertentu dalam situasi kebahasaan tertentu pula. Beberapa definisi kalimat efektif menurut beberapa ahli bahasa :
1. Kalimat efektif adalah kalimat yang bukan hanya memenuhi syarat-syarat komunikatif, gramatikal, dan sintaksis saja, tetapi juga harus hidup, segar, mudah dipahami, serta sanggup menimbulkan daya khayal pada diri pembaca. (Rahayu: 2007)
2. Kalimat efektif adalah kalimat yang benar dan jelas sehingga dengan mudah dipahami orang lain secara tepat. (Akhadiah, Arsjad, dan Ridwan:2001)
3. Kalimat efektif adalah kalimat yang memenuhi kriteria jelas, sesuai dengan kaidah, ringkas, dan enak dibaca. (Arifin: 1989)
4. Kalimat efektif dipahami sebagai kalimat yang dapat menyampaikan informasi dan informasi tersebut mudah dipahami oleh pembaca. (Nasucha, Rohmadi, dan Wahyudi: 2009)
5. Kalimat efektif di pahami sebagai sebuah kalimat yang dapat membantu menjelaskan sesuatu persoalan secara lebih singkat jelas padat dan mudah di mengerti serta di artikan. (ARIF HP: 2013)
Dari beberapa uraian di atas dapat diambil kata kunci dari definisi kalimat efektif yaitu sesuai kaidah bahasa, jelas, dan mudah dipahami.Jadi, kalimat efektif adalah kalimat yang sesuai dengan kaidah bahasa, jelas, dan mudah dipahami oleh pendengar atau pembaca.
B.         Syarat Kalimat Efektif
1. Kesatuan gagasan
Memiliki subyek,predikat, serta unsur-unsur lain ( O/K) yang saling mendukung serta membentuk kesatuan tunggal.
Di dalam keputusan itu merupakan kebijaksanaan yang dapat membantu keselamatan umum.
Kalimat ini tidak memiliki kesatuan karena tidak didukung subyek.Unsur di dalam keputusan itu bukanlah subyek, melainkan keterangan. Ciri bahwa unsur itu merupakan keterangan ditandai oleh keberadaan frase depan di dalam (ini harus dihilangkan).
2. Kesejajaran
Memiliki kesamaan bentukan/imbuhan.Jika bagian kalimat itu menggunakan kata kerja berimbuhan di-, bagian kalimat yang lainnya pun harus menggunakan di- pula.
Kakak menolong anak itu dengan dipapahnya ke pinggir jalan.
Kalimat tersebut tidak memiliki kesejajaran antara predikat-predikatnya.Yang satu menggunakan predikat aktif, yakni imbuhan me-, sedang yang satu lagi menggunakan predikat pasif, yakni menggunakan imbuhan di-.
Kalimat itu harus diubah :
1. Kakak menolong anak itu dengan memapahnya ke pinggir jalan
2. Anak itu ditolong kakak dengan dipapahnya ke pinggir jalan.
3. Kehematan
            Kalimat efektif tidak boleh menggunakan kata-kata yang tidak perlu.Kata-kata yang berlebih. Penggunaan kata yang berlebih hanya akan mengaburkan maksud kalimat.
Bunga-bunga mawar, anyelir, dan melati sangat disukainya.
Pemakaian kata bunga-bunga dalam kalimat di atas tidak perlu. Dalam kata mawar,anyelir,dan melati terkandung makna bunga.
Kalimat yang benar adalah:
Mawar,anyelir, dan melati sangat disukainya.
4. Penekanan
Kalimat yang dipentingkan harus diberi penekanan.
Caranya:
• Mengubah posisi dalam kalimat, yakni dengan cara meletakkan bagian yang penting di depan kalimat.
Contoh :
1. Harapan kami adalah agar soal ini dapat kita bicarakan lagi pada kesempatan lain
2. Pada kesempatan lain, kami berharap kita dapat membicarakan lagi soal ini.
• Menggunakan partikel; penekanan bagian kalimat dapat menggunakan partikel –lah, -pun, dan –kah.
Contoh :
1. Saudaralah yang harus bertanggung jawab dalam soal itu.
2. Kami pun turut dalam kegiatan itu.
3. Bisakah dia menyelesaikannya?
•Menggunakan repetisi, yakni dengan mengulang-ulang kata yang dianggap penting.
Contoh :
Dalam membina hubungan antara suami istri, antara guru dan murid, antara orang tua dan anak, antara pemerintah dan rakyat, diperlukan adanya komunikasi dan sikap saling memahami antara satu dan lainnya.
•Menggunakan pertentangan, yakni menggunakan kata yang bertentangan atau berlawanan makna/maksud dalam bagian kalimat yang ingin ditegaskan.
Contoh :
1. Anak itu tidak malas, tetapi rajin.
2. Ia tidak menghendaki perbaikan yang sifatnya parsial, tetapi total dan menyeluruh.
5. Kelogisan
Kalimat efektif harus mudah dipahami.Dalam hal ini hubungan unsur-unsur dalam kalimat harus memiliki hubungan yang logis/masuk akal.
Contoh :
Waktu dan tempat saya persilakan.
Kalimat ini tidak logis/tidak masuk akal karena waktu dan tempat adalah benda mati yang tidak dapat dipersilakan. Kalimat tersebut harus diubah misalnya ;
Bapak penceramah, saya persilakan untuk naik ke podium.



C.        Ciri ciri kalimat efektif
-          Minimal berunsur subjek dan predikat
-          Semua kata yang digunakan yang digunakan kata baku
-          Hemat dalam penggunaan kata (tidak berlebihan),
-          Menerapkan kaidah EYD secara tepat,
-          Paralel dalam imbuhan dan
-          Logis atau masuk diakal
Contoh :
Kepada para hadirin di persilahkan duduk kembali (tidak efektif)
Hadirin dipersilahkan duduk kembali (efektif)
Semua hadirin mempertanyakan tentang ketidakhadiran ketua umum. (tidak efektif)
Hadirin mempertanyakan kehadiran ketua umum.(efektif)
Sebuah kalimat efektif memunyai ciri ciri khas, yaitu kesepadanan struktur,kepararelan bentuk, ketegasan makna, kehematan kata, kecermatan penalaran, kepaduan gagasan, dan kelogisan bahasa.
A. Kesepadanan
            yang dimaksud kesepadanan ialah keseimbangan antara pikiran (gagasan) dan struktur bahasa yang dipakai. Kesepadanan kalimat ini diperlihatkan oleh kesatuan gagasan yang kompak dan kepaduanpikiran yang baik.
Kesepadanan kalimat itu memiliki beberapa ciri, seperti tercantum dibawah ini.
1.      kalimat itu mempunyai subjek dan predikat dengan jelas. Ketidakjelasan subjek ataupredikat suatu kalimat tentu saja membuat kalimat itu tidak efektif. Kejelasan subjek  dan predikat suatu kalimat dapat dilakukan dengan menghindar pemakaian kata depan di, dalam, bagi, untuk, pada, sebagai, tentang, mengenai, menurut, dan sebagainya di dean subjek.
Contoh :
Bagi semua mahasiswa perguruan tinggiharus membayar uang kuliah. (salah)
Semua mahasiswa perguruan tinggi ini harus membayar uang kuliah. (benar)
2. tidak ada subjek yang ganda.
Contoh :
a. penyusunan laporan itu saya dibantu oleh para dosen.
kalimat-kalimat itu dapat diperbaiki dengan cara berikut.
a. dalam menyusun laporan itu, saya dibantu oleh para dosen.
3. kata penghubung intrakalimat tidak dipakai ada kalimat tunggal.
Contoh :Kami datang agak terlambat. Sehingga kami tidak dapat mengikuti acara pertama.
Peruban  kalimat-kalimat ini dapat dilakukan dengan dua cara. Pertama, ubahlah kalimat itu menjadi kalimat majemuk dan kedua gantilah ungkapan penghubung antar kalimat sebagai berikut.
Kami datang agak terlambat sehingga kami tidak dapat mengikuti acara pertama.
AtauKami datang agak terlambat. Oleh karena itu, kami tidak dapat mengikuti acara pertama.
4. predikat kalimat tidak didahului oleh kata yang.
Contoh :Bahasa Indonesia yang berasal dari bahasa Melayu.
Perbaikannya :Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu
B. Keparalelan
            Yang dimaksud dengan keparalelan adalah kesamaan bentuk kata yang digunakan dalam kalimat itu. Artinya, kalau bentuk pertama menggunakan nomina, bentuk kedua dan seterusnya juga harus menggunakan nomina. Kalau bentuk pertama menggunakan verba, bentuk kedua juga menggunakan verba.
Contoh:
a. harga minyak dibekukan atau kenaikan secara  luwes.
C. Ketegasan
            Yang dimaksud ketegasan atau penekanan adalah salah satu perlakuan penonjolan pada ide pokok kalimat.Dalam sebuah kalimat ada ide yang perlu ditonjolkan.Kalimat itu memberi penekanan atau penegasan pada penonjolan itu. Ada berbagai cara untuk membentuk penekanan dalam kalimat.
1.      Meletakan kata yang ditonjolkan itu didepan kalimat (diawal kalimat).
2.      Membuat urutan kata yang bertahap.
3.      Melakukan pengulangan kata (repetisi).
4.      Melakukan pertentangan terhadap ide yang ditonjolkan.
5.      Mempergunakan partikel penekanan (penegasan)


D. kehematan
            Yang dimaksud dengan kehematan dalam kalimat efektif adalah hemat mempergunakan kata, frasa, atau bentuk lain yang dianggap tidak perlu. Kehematan tidak berarti harus menghilangkan kata-kata yang dapat menambah kejelasan kalimat.Penghematan disini mempunyai arti penghematan terhadap kata yang memang tidak diperlukan, sejauh tidak menyalahi kaidah tata bahasa.

Ada beberapa kriteria yang perlu diperhatikan.
1.      Penghematan dapat dilakukan dengan cara menghilangkan pengulangan subjek.
2.      Penghematan dapat dilakukan dengan cara menghindari pemakaian superordinat pada hiponimi kata.
3.      Penghematan dapat dilakukan dengan cara menghindarkan kesinoniman dalam satu kalimat.
4.      Penghematan dapat dilakukan dengan cara tidak menjamakkan kata-kata yang berbentuk jamak.
E. Kecermatan
            Yang dimaksud dengan cermat adalah bahwa kalimat itu tidak menimbulkan tafsiran ganda, dan tepat dalam pilihan kata.
F. Kepaduan
            Yang dimaksud dengan kepaduan ialah kepaduan pernyataan dalam kalimat itu sehingga informasi yang disampaikannya tidak terpecah-pecah.
1.      Kalimat yang padu tidak perlu bertele-tele dan tidak mencerminkan cara berpikir yang tidak simetris.
2.      Ada dua macam kalimat pasif, yaitu kalimat pasif biasa dan kalimat pasif persona. Kalimat pasif bisa terjadi apabila kalimat yang berpola SPO dialihkan dengan memposisikan objek sebagai subjek dan predikat yang berawalan meng- menjadi predikat yang berawalan di- kemudian, kalimat pasif persona terjadi apabila awalan di- pada predikat pasif biasa digantikan dengan kata ganti pelaku.


BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan 
Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mewakili pikiran penulis atau pembicara secara tepat sehingga pndengar/pembaca dapat memahami pikiran tersebut dengan mudah, jelas dan lengkap seperti apa yang dimasud oleh penulis atau pembicaranya.
Syarat-Syarat Kalimat efektif
1. Kesatuan gagasan
Memiliki subyek,predikat, serta unsur-unsur lain ( O/K) yang saling mendukung serta membentuk kesatuan tunggal.
2. Kesejajaran
Memiliki kesamaan bentukan/imbuhan.Jika bagian kalimat itu menggunakan kata kerja berimbuhan di-, bagian kalimat yang lainnya pun harus menggunakan di- pula.
3. Kehematan
Kalimat efektif tidak boleh menggunakan kata-kata yang  tidak perlu. Kata-kata yang berlebih. Penggunaan kata yang berlebih hanya akan mengaburkan maksud kalimat..
4. Penekanan
Kalimat yang dipentingkan harus diberi penekanan.
5. Kelogisan
Kalimat efektif harus mudah dipahami.Dalam hal ini hubungan unsur-unsur dalam kalimat harus memiliki hubungan yang logis/masuk akal.
      Ciri-ciri kalimat efektif : Kesepadanan, Keparalelan, Ketegasan, Kehematan dalam menggunakan kata, Kecermatan dan Kepaduan
B.     Saran
           Dengan mengetahui pengertian, syarat, dan ciri kalimat efektif. Ada baiknya seorang penulis atau pembicara lebih mengedepankan penggunaan kalimat efektif ini, agar para pembaca atau pendengar dapat memahami apa yang ditulis dan disampaikan. Ini ditujukan agar sewaktu menulis atau berbicara tidak akan terjadi kesalahan yang tidak diinginkan.

DAFTAR PUSTAKA

      Arifin, Zaenal, dan Amran Tasai. 2008. Cermat Berbahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi. Jakarta : Akademika Perssindo
      Operation ganesha, konsep dasar & the king revolusi belajar, 2015 Bandung


0 comments:

Post a Comment

Monggo Komentarnya. . .