BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Metode Pembelajaran
IPA
Metode adalah cara yang di gunakan untuk
mengimplementasikan rencana yang sudah di susun dalam kegiatan nyata agar
tujuan yang telah di susun tercapai secara optimal. Ini berarti metode di
gunakan untuk merealisasikan strategi yang telah di tetapkan. Dengan demikian,
metode dalam rangkaian sistem pembelajaran memegang peran yang sangat penting.
Pembelajaran
IPA di SD yaitu proses pembelajarannya menekankan pada pemberian pengalaman
langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjeljahi dan memahami alam
sekitar secara alamiah. IPA merupakan matapelajaran di SD yang dimaksudkan agar
siswa mempunyai pengetahuan, gagasan dan konsep yang terorganisasi tentang alam
sekitar, yang diperoleh dari pengalaman melalui serangkaian proses ilmiah
antara lain penyelidikan, penyusunan dan penyajian gagasan-gagasan.
Metode pembelajaran menggunakan suatu cara
yang di gunakan dalam mencapai tujuan pembelajaran yang di tentukan ( a way to
achaieve a goal). Sebagai suatu cara pencapaian tujuan, suatu metode
pembelajaran akan mempunyai ciri masing-masing untuk materi-materi yang akan di
berikan, termasuk materi IPA. Orientasi
pembelajaran IPA adalah suatu proses pembelajaran yang aplikatif, mengembangkan
proses berfikir, kemampuan belajar, rasa ingin tahu, dan mengembangkan sikap
peduli dan tanggung jawab terhadap lingkungan alam. Orientasi terhadap
pembelajaran IPA tersebut dapat di lakukan dengan cara diskusi, demonstrasi,
dan praktikum.
B.
Metode-metode dalam
Pembelajaran IPA
1.
Metode ceramah
Metode ceramah dalam proses pembelajaran IPA merupakan metode yang
sampai saat ini sering di gunakan oleh guru IPA. Metode .ceramah merupakan
metode yang dianggap banyak orang merupakan metode yang praktis, tidak
memerlukan banyak waktu, biaya, dan persiapan.
Metode ceramah mempunyai kekurangan dan kelebihan. Kelebihan metode ini
adalah:
1.
Metode ceramah sangat baik untuk materi yang
belum tersedia dalam bentuk hard coppy sehigga dapat di laksanakan di
sekolah-sekolah yang memiliki keterbatasan buku-buku ajar.
2.
Guru mampu mengontrol materi yang akan di
berikan
3.
Guru dapat merencakanwaktu penyampaian materi
sesuai waktu yang telah di tetapkan dalam kurikulim.
4.
Guru dapat menyampaikan materi dalam waktu
singkat..
5.
Dapat di gunakan dalam kelas besar.
6.
Metode ceramah dapat di gunakan dengan baik
untuk tingkat kognisi dan atau afeksi rendah.
7.
Metode ceramah lebih praktis, ekonomis, dan
efisien.
Kekurangan pembelajaran dengan metode ceramah
adalah;
1.
Metode ceramah memaksa peserta didik untuk
menjaga. presentasinya dengan menggunakan idera telinga yang terbatas.
2.
Metode ceramah membuat peserta didik
terganggu oleh hal-hal visual.
3.
Metodee ceramah membuat peserta didik sulit
menentukan. gagasan guru yang bersifat analisis, sintesis, kritis, dan
evaluatif.
4.
Metode ceramah membuat peserta didik
cenderung diperlakukan sama rata oleh guru.
5.
Metode ceramah membuat guru cenderung
bersifat otoriter.
6.
Metode ceramah membuat kelas monoton.
7.
Metode ceramah membuat kelas doktiner.
8.
Metode ceramah yang disampaikan oleh guru
yang tidak pandai bertutur kata bahkan membuat kelas menjadi membosankan.
Metode ceramah dipersiapkan sebaik mungkin
akan mampu menciptakan proses pembelajaran ipa yan menarik cara yang dapat
digunakan oleh guru IPA dalam melaksanakan metode ceramah yang baik adalah;
1.
Proses perencanaan dengan metode ceramah,
guru ipa harus dapat merumuskan tujuan dalam proses pembelajaran yang akan
dilaksanakan, media, dan sumber belajar yang akan digunakan.
2.
Proses pelaksanaan proses pembelajaran ipa
dengan metode ceramah, guru ipa harus mampu bertutur kata yang dapat
menarikperhatian peserta didik, berbahasa yang komunikatif dan mudah dicerna
menjaga penampilan yang sesuai menanggapi respons, mengopyimalkan teknik
bertanya dengan peserta didik.
3.
Kegiatan penutupan pembelajaran dengan metode
ceramah sebaiknya guru memberikan penguatan /reinforcement tentang arti penting
materi yang telah disampaikan untuk kehidupan peserta didik.
2.
Metode Kerja Kelompok
Pembelajaran dengan metode kerja kelompok
yang dilakukan, menempatkan siswa sebagai subyek belajar, dimana siswa
dibimbing untuk menggunakan media pembelajaran nyata sehingga dapat menemukan
dan menyusun konsep sendiri. Proses belajar tersebut menjadikan siswa menemukan
informasi yang beraneka ragam dari beberapa sumber yaitu bahan ajar yang disiapkan
oleh guru, bahkan siswa dibelajarkan langsung pada media dan juga LKS.
Pembelajaran dengan metode kerja kelompok, juga dapat meningkatkan aktifitas
siswa dalam proses pembelajaran. (Wahyuni, sri. Dkk. Vol.2. Penerapan Metode
Kerja Kelompok Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Pada Siswa Kelas III di SDN
15 Biau. Biau: universitas tadulako).
Dengan metode kerja kelompok siswa dapat
memahami, bekerja sama dengan penuh tanggung jawab dalam memahami,
pemecahannya, sehingga mencapai hasil yang maksimal.
Kelebihan Metode Kerja Kelompok yaitu:
1.
Membuat peserta didik aktif mencari bahan
untuk menyelesaikan tugasnya
2.
Menggalang kerjasama dan kekompakan dalam
kelompok
3.
Mengembangkan kepemimpinan peserta didik dan
pengajaran keterampilan berdiskusi dan proses kelompok.
Kekurangan Metode Kerja Kelompok yaitu:
1.
Kerja kelompok hanya memberikan
kesempatan kepada peserta yang aktif dan mampu untuk berperan sedangkan peserta
didik yang terbelakang tidak berbuat apa-apa.
2.
Memerlukan fasilitas yang beragam
baik untuk fasilitas fisik dan ruangan maupun sumber-sumber belajar yang harus
disediakan.
3.
Metode Demontrasi
Metode demontrasi merupakan cara penyampaian tujuan pembelajaran yang
telah di terapkan dengan cara memperagkan barang, kejadian, aturan, dan urutan
dengan menggunakan media atau alat peraga yang sesuai materi yang di sajikan.
Menurut Cole & Chan (1998), a
demonstrasion was defined as a physical display of object or event. Metode
demonstrasi berhubungan dengan tiga komponen. Pertama, materi yang meliputi,
fakta, hukum, teori, generalisasi, aturan, dan prinsip. Kedua, contoh yang di
gunakan untuk mengilustrasikan materi pembelajaran. Ketiga, kerangka yang di
gunakan guru dalam mengintegrasikan materi pembelajaran dengan contoh-contoh
yang relevan (Cole & Chan 1998).
Metode demontrasi dalam pembelajaran IPA dapat di lakukan dengan
menghadirkan objek nyata ke kelas, pemodelan, urutan suatu kegiatan eksperimen,
grafik tau histogram suatu data. Softwre komputer dan skema atau penampang
lintang dua dimensi atau tiga dimensi. Menghadirkan objek nyata di kelas dapat
di lakukan dengan membawa contoh-contoh benda yang bersifat asam dan basa
ketika mempelajari konsep asam dan basa. Pemodelan dapat di lakukan dengan
menggunakan KIT tata surya ketika mempelajari tta surya. Urutan suatu kegiatan
eksperimen dapat di laksanakan oleh guru dengan melaksanakan suatu eksperimen
yang di perhatikan oleh peserta didik, misalnya percobaan Achz yang bertujuan
untuk menetahui adanya amilum akibat proses fotosintesis dengan menggunakan
lugol, reaksi antara lugol dan amilum akan menghasilkan warna hitam. Kegiatan
eksperimen yang di demonstrasikan dapat juga berupa virtual lab dengan media
tertentu. Skema atau penampang lintang dua dimensi atau tiga dimensi dapat
menggunakan skema yang sudah jadi, misalnya skema organ tubuh manusia.
Manfaat psikologis pedagogis dari metode demonstrasi dalam proses
pembelajaran IPA adalah:
1.
Peserta didik akan dapat memusatkan perhatin
pada objek IPA yang di demonstrasikan.
2.
Proses pembelajaran IPA akan lebih terrah
pada maateri yang di pelajari.
3.
Pengalaman dan kesan akibat dari demonstrasi
yang di lakukan akan lebih melekat pada peserta didik.
4.
Proses belajar peserta didik akan lebih
terarah pada materi IPA yang sedang di pelajari.
Kelebihan metode demonstrasi sebagai berikut:
1.
Membantu peserta didik memahami dengan jelas
jalannya suatu proses atau sistem kerja (sistem pencernaan, sistem peredaran
drah, sistem pernafasan, dll), mekanisme kerja sutu benda (penggunaan jangka
sorong, mikrometer, sekrup, pegas, dll), dan langkah-langkah eksperimen
(pengaruh kalor terhadap perubahan suhu dan wujud benda, menyelidiki transpor
cairan dalam batang tumbuhan, dll).
2.
Memudahkan dalam berbagai jenis penjelasan
tentang konsep IPA.
3.
Kesalahan-kesalahan dalam hasil ceramah dapat
di perbaiki melalui pengamatan dan contoh konkret, dengan menghadirkan objek
sebenarnya.
Kelemahan metode demonstrasi sebagai berikut:
1.
Peserta didik terkadang sukar melihat
demontrasi dengan jelas jika di laksanakan dalam kelas yang besar.
2.
Tidak semua benda dapat di demontrasikan.
3.
Sukar dimengerti jika didemonstrasikan oleh
guru yang kurang menguasai materi.
4.
Metode Simulasi atau Role Playing
Metode simulasi atau role playing merupakan suatu cara yang ditempuh
dalam mempelajari IPA dengan mengabstraksikan
kenyataan yang ada dalam bentuk pemeranan atau menghadirkan hal nyata
dalam bentuk peran. Menurut Greenblat (1982) dalam Suparno (2007), simulasi
adalah model dinamika yang menggambarkan atau mengungkapkan sistem fisik
(nonmanusia) atau sosial (manusia) yang diabstraksikan dari kenyataan dan di
sederhanakan untuk proses belajaryang menyenangkan. Metode ini mampu membuat
pelajaran IPA yang cenderung sulit menjadi menyenangkan sehingga murid
termotivasi dalam belajar IPA. Motivasi yang diciptakan dari metode ini dalam
motivasi ekstrinsik.
Metode simulasi merangsang peserta didik untuk menemukan dan menyusun
sendiri suatu konsep IPA yang di pengaruhi oleh pengetahuan yang telah di
miliki peserta didik. Peserta didk di beri kesempatan untuk aktif berfikir
tentang konsep yang sesuai dengan teori, berfikir cara memperagakan konsep
tersebut, berkolaborasi dengan teman, dan melakukan problem solving terhadap
hal-hal nyata. Simulasi juga menuntut peserta didik memiliki rasa kepercayaan
tinggi dan kreatifdalam memahami konsep dan memperagakan. Dalam memerankan
suatu materi, peserta didik dipaksa harus paham terlebih dahulu materi
tersebut.
Ada beberapa langkah yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan metode
simulasi:
1.
Orientasi, guru dan peserta didik
mendiskusikan arti penting simulasi, menjelaskan tujuan yang ingin dicapai dari
simulasi, dan persoalan yang ingin dipecahkan dalam simulasi.
2.
Persiapan peserta, guru dan peserta didik
bersama-sama mempersiapkan skenario dan persoalan yang akan digunakan dalam
simulasi, menentukan proseduryang dilaksanakan peserta didik, memilih peserta
didikyang akan memerankan, mengatr tata letak tempat, dan menentukan pengarah.
3.
Perjalanan simulasi, peserta didik diberikan
kebebasan dalam melaksanakan simulasi dan guru berperan memfasilitasi agar
simulasi berjalan lancar.
4.
Diskusi, pada akhir proses pembelajaran
sebaiknya guru dan peserta didik bersama-sama mendiskusikan tentng simulasiyang
telah dilakukan.
Metode simulasi merupakan metode yang
menyenangkan dalam melaksanakan proses pembelajaran IPA. Hal yang perlu dalam
melaksanakan metode ini adalah seorang guru harus dapat melakukan refleksi
terhadap simulasi yang telah dilaksanakan oleh peserta didik dengan membuat
kesimpulan dan pemaknaan. Hal tersebut penting untuk mengatasi proses pembelajaran
yang menyenangkan, tetapi peserta didik tidak paham apa yang dilakukan dan
larut dalam kegembiraan semata.
Metode simulasi merupakan metode yang tepat
dalam melksanakan kurikulum 2013 yang cenderung konstruktif.
Metode simulasi dapat digunakan dalam
mendeksripsikan gerak bumi dan bulan terhadap matahari, serta menjelaskan
perubahan siang dan malam, peristiwa gerhana bulan dan gerhana matahari dan
perubahan musim serta dampaknya bagi kehidupan dibumi.
5.
Metode Eksperimen
Amalia
Sapriati (2014:3.12) mengatakan, metode eskperimen metode yang banyak digunakan
dalam mempelajari Ilmu Pendidikan Alam. Eksperimen yang dilakukan tidak selalu
harus dilaksanakan di dalam laboratorium tetapi dapat dilakukan pada alam
sekitar.
Dalam
bukunya Syaiful Bahri (2014:171) berpendapat metode eksperimen adalah metode
pemberian kesempatan kepada anak didik perorangan atau kelompok, untuk dilatih
melakukan suatu proses atau percobaan.
Dengan
metode ini diharapkan anak didik tidak menelan begitu saja sejumlah fakta yang
ditemukan dalam percobaan yang dilakukan. Dengan metode ini juga anak didik
diharapkan sepenuhnya terlibat dalam menemukan fakta, mengumpulkan data,
mengendalikan variable dan memecahkan masalah.
Kelebihan
Metode Eksperimen yaitu:
1.
Membuat siswa lebih percaya atas kebenaran
berdasarkan percobaan
2.
Dapat membina siswa untuk membuat
trobosan-trobosan baru dengan penemuan dari hasil percobaannya dan bermanfaat
3.
Siswa aktif terlilbat mengumpulkan fakta,
informasi, atau data yang diperlukan melalui percobaan yang dilakukannya.
Kekurangan
Metode Eksperimen yaitu:
1.
Metode ini lebih sesuai dengan bidang-bidang
sains dan teknologi
2.
Metode ini memerlukan berbagai fasilitas
peralatan dan bahan yang tidak selalu mudah diperoleh dan mahal
Syaiful Bahri (2014:177) mengatakan, Metode
tanya jawab ialah suatu cara penyajian bahan pelajaran melalui bentuk
pertanyaan yang perlu dijawab oleh anak didik. Dengan metode ini, antara lain
dapat dikembangkan keterampilan mengamati, menginterprestasi, mengklasifikasi,
membuat kesimpulan, menerapkan dan mengomunikasikan.
Penggunaan metode tanya jawab bermaksud
memotivasi anak didik untuk bertanya selama proses belajar mengajar. Metode
tanya jawab ini untuk mengetahui sejauh mana siawa mengerti dan mengingat
tentang fakta yang dipelajari dan didengarnya. Apakah dengan mengajukan
pertanyaan itu siswa lebih memiliki pengertian yang mendalam tentang fakta itu.
Pertanyaan diajukan untuk mengecek pemahaman murid terhadap pokok bahasan yang
baru dibahas. Pertanyaan yang diajukan bermaksud merangasang siswa berpikir,
atau untuk memperoleh umpan balik. Suatu pertanyaan bermaksud meneliti
kemampuan daya tangkap siswa terhadap bahan pelajaran yang baru diberikan.
Tanya jawab dapat membantu timbulnya perhatian siswa pada pelajaran.
Kelebihan Metode Tanya Jawab yaitu :
1.
Mengetahui perbedaan pendapat anatara anak
didik dan guru dan akan membawa ke arah suatu diskusi
2.
Pertanyaan dapat menarik dan memusatkan
perhatian anak didik
3.
Lebih mengaktifkan anak didik dibandingkan dengan
metode ceramah
Kekurangan Metode Tanya Jawab yaitu:
1.
Mudah menyimpang dari meateri yang diajarkan
2.
Dapat menimbulkan beberapa masalah baru
3.
Anak didik terkadang merasa takut memberikan
jawabannya.
7.
Metode Study Lapangan
Dalam
bukunya Amalia Sapriati (2014:3.12) menyatakan, Studi lapangan jauh lebih
memberikan pengalaman luas kepada murid dibandingkan hanya di dalam ruangan
yang dibatasi empat dinding kelas. Studi lapangan juga merupakan pengalaman
langsung, melihat objek sebenarnya dan diperoleh dari tangan pertama.
Mengingat bahwa
studi lapangan dapat
dilakukan dalam skala
yang besar, jika memang
merupakan keharusan oleh
karena objek tidak
dapat di jumpai di
sekitar gedung sekolah,
maka studi lapangan
memang harus benar-benar dilakukan dengan
perencanaan yang masak.
Salah satu hal
yang harusmenjadi pertimbangan
dalam merencanakan studi
lapangan ialah tentang karakteristik objek
yang ada di
lapangan, sehingga dengan
mengetahui tentang hakikat lapangan
segala sesuatu yang
berkaitan dengan studi lapangan dapat direncanakan sebaik
mungkin. Sangatlah disayangkan apabila studi
lapangan yang penyelenggaraannya memerlukan
waktu, biaya dan tenaga
menjadi gagal hanya
karena ketidakmampuan guru pembimbing memahami hakikat lapangan.
Kelebihan Metode Studi Lapangan
1.
Pelajaran lebih merangsang kreativitas anak
2.
Menerapkan prinsip belajar yang modern yang
memanfaatkan lingkungan nyata dalam pengajaran
3.
Informasi sebagai bahan pelajaran lebih luas
dan aktual
Kekurangan Metode Studi Lapangan
1.
Sulit mengatur dan mengarahkan siswa yang
banyak
2.
Unsur reakreasi menjadi lebih peroiritas dari
pada tujuan utama
3.
Memerlukan biaya yang banyak
8.
Metode Penugasan
Menurut Amalia Sapriati (2014:3.5) penugasan
yang baik adalah bersifat menantang dan bersifat lentur sesuai minat dan bakat
siswa. Mungkin ada murid yang mencari
buku acuan diperpustakaan untuk menjawab pertanyaan yang diajukan kepadanya.
Metode penugasan ini memang kadang-kadang kurang menyenangkan, sebab siswa
terikat akan jadwal penyelesaian. Dalam metode ini sebagai guru harus melakukan
pemeriksaan, apakah tugas itu dikerjakan dengan sungguh-sungguh.
Dalam bukunya Syaiful Bahri (2006:85)
mengatakan metode penugasan adalah penyajian bahan dimana guru memberikan tugas
tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar. metode ini dapat perangsang
anak untuk aktif belajar, baik secara individual maupun secara kelompok.
Kelebihan Metode Penugasan
1.
Lebih merangsang siswa dalam melakukan
aktivitas belajar individual ataupun kelompok
2.
Dapat mengembangkan kemandirian siswa di luar
pengawasan guru
3.
Dapat membina tanggung jawab dan disiplin
siswa
4.
Dapat mengembangkan kreativitas siswa
Kekurangan Metode Penugasan
1.
Siswa sulit dikontrol, apakah benar ia yang
mengerjakan tugas ataukah orang lain
2.
Tidak mudah memberikan tugas yang sesuai
dengan perbedaan invidual siswa
3.
Sering memberikan tugas yang monoton dapat
menimbulkan kebosanan siswa.
9.
Metode Latihan
Amalia Sapriati (2014:3.9) mengatakan dalam
bukunya Sebagaimana yang diketahui metode latihan banyak digunakan dalam
olahraga seperti, berenang, lari, tinju, dan sebagainya begitu juga dalam
pelajaran seperti menghitung, mengenal bentuk berbeda, menghafal rumus dan lain
sebagainya.
Dalam pembelajaran IPA banyak juga hal-hal
yang perlu dilatihkan, seperti penggunaan mikroskop, penggolongan berbagai
jenis hewan san tanaman, dalam pelajaran Biologi penggunaan ukuran membaca
termometer dalam pelajaran Fisika dan lain sebagainya.
Latihan dalam IPA bertujuan agar siswa
menguasai keterampilan melakukan sesuatu dan memiliki keterampilan yang lebih
baik dari apa yang dipelajarinya sebelumnya.
Bagi siswa latihan IPA itu ada yang mudah
dikuasai dan ada juga yang lama untuk dikuasai. Latihan menggunakan ukuran
untuk mengukur panjang mungkin lebih mudah, daripada mengukur volume benda.
Diwaktu mengajar siswa untuk mengukur volume cairan dalam dalam botol mungkin
harus sering diulangulang sampai siswa lebih terampil. Dalam latihan lebik baik
menggunakan waktu yang singkat dari pada dilakukan dengan waktu yang lama
sehingga membosankan.
Kelebihan Metode Latihan
1.
Dapat untuk memperoleh kecakapan motoris,
seperti malafalkan huruf, membuat dan menggunakan alat-alat
2.
Dapat untuk memperoleh kecakapan mental,
seperti dalam perkalian, penjumlahan, pengurangan, pembagian,
tanda-tanda/simbol dan sebagainya
3.
Dapat membentuk kebiasan dan menambah
ketepatan dan kecepatan pelaksanaan.
Kekurangan Metode Latihan
1.
Menghambat bakat dan inisiatif anak didik
karena lebih banyak dibawa kepada penyesuain dan diarahkan kepada jauh dari
pengertian
2.
Menimbulkan penyesuaian secara statis kepada
lingkungan
3.
Dapat menimbulkan verbalisme.
C.
Manfaat
Pembelajaran IPA
Mempelajari Ilmu Pengetahuan Alam berguna agar
kita bisa mengetahui segala hal mengenai lingkungan hidup yang berhubungan
dengan alam. Selain itu ada beberapa manfaat lagi dari mempelajari ilmu ini,
berikut beberapa manfaat lainnya:
1. Membangun
rasa cinta terhadap alam yang telah di ciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa.
2. Menimbulkan
rasa ingin tahu terhadap kondisi lingkungan alam.
3. Memberikan
wawasan akan konsep alam yang berguna dalam kehidupan sehari-hari.
4. Ikut
menjaga, merawat, mengelola, dan melestarikan alam.
5. Mempunyai
kemampuan untuk mengembangkan ide-ide mengenai lingkungan alam disekitar.
6. Konsep
yang ada dalam Ilmu Pengetahuan Alam berguna untuk menjelaskan berbagai
peristiwa-peristiwa alam dan menemukan cara untuk memecahkan permasalahan
tersebut.
7. Menyadari
pentingnya peran alam dalam kehidupan sehari-hari.
8. Dapat
memberikan pengetahuan tentang teknologi dan dampak serta hubungannya dengan
kehidupan manusia sehari-hari.
9. Memberikan
Pengetahuan untuk mengetahui perkembangan makhluk hidup dari zaman ke zaman.
10. Memberikan
pengetahuan tentang perkembangan proses penciptaan alam semesta hingga seperti
saat ini.Membantu manusia dalam pengembangan IPTEK.
Banyak lagi sebenarnya manfaat-manfaat dari
mempelajari Ilmu Pengetahuan Alam tersebut. Semua perkembangan yang kita
rasakan saat ini adalah merupakan manfaat dari kemajuan Ilmu Pengetahuan Alam. Termasuk
teknologi-teknologi canggih yang kita nikmati sekarang ini merupakan efek dari
perkembangan Ilmu Pengetahuan Alam.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Metode adalah cara yang di gunakan untuk mengimplementasikan rencana
yang sudah di susun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah di susun
tercapai secara optimal.
Pembelajaran IPA di SD
yaitu proses pembelajarannya menekankan pada pemberian pengalaman langsung
untuk mengembangkan kompetensi agar menjeljahi dan memahami alam sekitar secara
alamiah
Dari jenis-jenis metode
yang ada seperti metode kerja kelompok, ceramah, ekpserimen, penugasan, tanya
jawab, latihan, kerja kelompok, demonstrasi, simulasi dan studi lapangan.
Setiap metode belajar
pun memiliki penerapan yang berbeda-beda, maka dari itu pengajar harus bisa
menyesuaikan metode yang sesuai dengan materi yang diajarkan.
B.
Saran
Untuk kita semua sebagai pengajar/calon pengajar harus bisa
menguasai metode dan penerapannya. Jika kita salah menerapkan metode belajar
kepada siswa maka akan berbeda pula tujuan belajar yang akan dicapai.
Maka
dari itu sebagai calon pengajar nantinya, mulailah dari sekarang harus bisa
menguasai berbagai metode belajar dan penerapannya, agar tidak salah dalam
penerapan metode belajar. Dan bisa mencapai tujuan pembelajaran yang efektif.
DAFTAR PUSTAKA
Wisudawati Widi
Asih, Sulistyowati Eka. 2015. Metodologi
Pembelajaran IPA. Jakarta : Bumi Aksara
Sapriati, Amalia. 2014. Pembelajaran IPA di
SD. Tangerang Selatan : Universitas Terbuka
0 comments:
Post a Comment
Monggo Komentarnya. . .