Tuesday, October 2, 2018

Makalah Pendekatan Analisis dan Nonanalisis Bahasa Arab


Kata pengantar


            Puji syukur kehadirat allah AWT atas limpahan rahmat dan anugrah dari-NYA kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Esensidankonsepdasarilmu-ilmusosial, budaya, dankealaman” ini. Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan besar kita, nabi muhammad SAW.
Penulis sangat bersyukur karna dapat menyelesaikan makalah yang menjadi tugas matakuliahplsbt yang berjudul Pendekatan Analisis Dan Non Analisis di sampiang itu, kami mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu kami selama pembuatan makalah ini berlangsung sehingga dapat terselesaikanlah makalah ini.
Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.Kami mengharapkan kritik dan saran terhadap makalah ini agar kedepannya dapat kami perbaiki.Karena kami sadar, makalah yang kami buat ini masih banyak terdapat kekurangannya.

                                                                                                   kamis, 13 agustus 2018

                                                                                                            Tim penyusun









DARTAR ISI
DAFTAR ISI..........................................................................................................................................3

 

 

 

 

 




BAB I

PENDAHULUAN

A. Larat belakang 
                   [1]Bila kita membicarakan pembelajaran, ada beberapa hal yang selalu disinggung, yaitu prinsip, pendekatan, strategi, metode, teknik, dan model pembelajaran. Pengertian untuk istilah-istilah itu sering dikacaukan. Apalagi terhadap tiga istilah, yaitu pendekatan, metode, dan strategi biasanya terkacaukan. Istilah pendekatan sering dikacaukan dengan metode, misalnya kita sering mendengar orang mengemukakan istilah pendekatan komunikatif disamping istilah metode komunikatif. Sering pula pengertian metode dikacaukan dengan strategi, misalnya kita sering mendengar orang menyebutkan istilah metode diskusi disamping istilah strategi diskuasi.
            Tetapi dalam makalah ini akan lebih banyak di bahas tentang salah satu pendekatan yaitu pendekatan analisis dan non analisis dalam pembelajaran bahasa arab madrasah ibtidaiyah atau sekolah islam terpadu.

B. Rumusan masalah
       Berdasarkan rumusan makalah di atas, maka rumusan masalah dan penulisan makalah ini adalah ;
1. Apa itu pendekatan?
2. Apa pengertian analisis dan non analisis?
3. Sebutkan ciri-ciri pendekatan analisis dan non analisis?
C. Tujuan Penulisan
                 Dapat mengetahui pengertian dari pendekatan analisis dan non analisis dalam pembelajaran bahasa Arab. Selain itu kita dapat mengaplikasi kan nya.


Bab II

Pembahasan Materi


A. Pengertian Pendekatan

Istilah pendekatan berasal dari bahasa Inggris approach yang memiliki beberapa arti di anataranya diartikan dengan ’pendekatan’. Di dalam dunia pengajaran, kata approach lebih tepat diartikan a way of beginning something ‘cara memulai sesuai’. Karena itu, istilah pendekatan dapat diartikan cara memulai pembelajaran.
Dalam pengertian yang lebih luas, pendekatan mengacu kepada seperangkat asumsi mengenai cara belajar-mengajar. Pendekatan merupakan titik tolak dalam memandang sesuatu, suatu  filsafat atau keyakinan yang tidak selalu mudah membuktikannya. Jadi, pendekatan bersifat aksiomatis[1]. Aksiomatis artinya bahwa kebenaran teori-teori yang digunakan tidak dipersoalkan lagi.Pendekatan pembelajaran (teaching approach) adalah suatu rancangan atau kebijaksanaan dalam memulai serta melaksanakan pengajaran suatu bidang studi atau mata pelajaran yang memberi arah dan corak kepada metode pengajarannya dan didasarkan pada asumsi yang berkaitan.
Dalam pembelajaran bahasa ada tiga istilah yang perlu dipahami pengertian dan konsepnya secara tepat, yakni pendekatan, metode dan teknik. Edward M Anthony dalam artikelnya “Approach, Method and Technique” ketiga istilah tersebut sebagai berikut:
1.      Pendekatan, yang dalam bahasa Arab disebut madkhal adalah seperangkat asumsi berkenaan dengan hakikat bahasa dan hakikat belajar mengajar bahasa. Pendekatan bersifat aksiomatis atau filosofis yang berorientasi pada pendirian, filsafat, dan keyakinan yaitu sesuatu yang diyakini tetapi tidak mesti dapat dibuktikan.

2.      Metode, yang dalam bahasa Arab disebut thariqah adalah rencana menyeluruh yang berkenaan dengan penyajian materi bahasa secara teratur atau sistematis berdasarkan pendekatan yang ditentukan. Jika pendekatan bersifat aksiomatis, maka metode bersifat prosedural. Sehingga dalam satu pendekatan bisa saja terdapat beberapa metode.

3.      Sedangkan Teknik, yang dalam bahasa Arab disebut uslub atau yang populer dalam bahasa kita dengan strategi, yaitu kegiatan spesifik yang diimplementasikan di dalam kelas, selaras dengan pendekatan dan metode yang telah dipilih. Teknik bersifat operasional, karena itu sangatlah tergantung pada imajinasi dan kreativitas seorang pengajar dalam meramu materi dan mengatasi dan memecahkan berbagai persoalan di kelas.

Dalam kesempatan kali ini pemakalah akan menjelaskan tentang pendekatan penmbelajaran bahasa arab di madrasah ibtidaiyah atau di sekolah dasar Islam terpadu. Pendekatan, yang dalam bahasa Arab disebut madkhal adalah seperangkat asumsi berkenaan dengan hakikat bahasa dan hakikat belajar mengajar bahasa. Pendekatan bersifat aksiomatis atau filosofis yang berorientasi pada pendirian, filsafat, dan keyakinan yaitu sesuatu yang diyakini tetapi tidak mesti dapat dibuktikan.
 B. Fungsi Pendekatan
     [2]Fungsi pendekatan bagi suatu pengajaran adalah sebagai pedoman umum dan langsung bagi langkah-Iangkah metode pengajaran yang akan digunakan. Sering dikatakan bahwa pendekatan melahirkan metode.Artinya, metode suatu bidang studi, ditentukan oleh pendekatan yang digunakan. Di samping itu, tidak jarang nama metode pembelajaran diambil dari nama pendekatannya. Sebagai contoh dalam pengajaran bahasa.Pendekatan SAS melahirkan metode SAS.Pendekatan langsung melahirkan metode langsung.Pendekatan komunikatif melahirkar metode komuniatif.
Bila prinsip lahir dari teori-teori bidang-bidang yang relevan,  pendekatan lahir dari asumsi terhadap bidang-bidang yang relevan pula. Misalnya, pendekatan pengajaran bahasa lahir dari asumsi-asumsi yang muncul terhadap bahasa sebagai bahan ajar, asumsi terhadap apa yang dimaksud dengan belajar, dan asumsi terhadap apa yang dimaksud dengan mengajar. Berdasarkan asumsi-asumsi itulah kemudian muncul pendekatan pengajaran yang dianggap cocok bagi asumsi-asumsi tersebut.Asumsi terhadap bahasa sebagai alat komunikasi dan bahwa belajar bahasa yang utama adalah melalui komunikasi, lahirlah pendekatan komunikatif.
metode ini mungkin saja lebih mudah, namun pada akhirnya dapat mengurangi motivasi karena peserta didik merasakan tidak ada gunanya. Kosa kata diajarkan dalam jumlah banyak tanpa menghiraukan kemampuan menggunakannya dalam berbagai bentuk dan situasi berbahasa





     Pendekataan didalam pembelajaran bahasa arab memiliki banyak sekali pendekatan salah satunya ialah pendekatan analisis dan non analisi.

A. Pendekatan Analisis (المدخل التحليل)
     [3]Pendekatan Analisis atau Analytical Approach juga dikenal dengan sebutan Formal Approach adalah pendekatan yang didasarkan pada seperangkat ungkapan-ungkapan dan asumsi-asumsi kebahasaan dan sosiolinguistics. Pendekatan ini menganggap pembelajaran bahasa sebagai suatu kegiatan rutin yang konvensional, dengan mengikuti cara-cara yang telah biasa dilakukan berdasarkan pengalaman.

     Menurutnya, pembelajaran dimulai dengan rumusan-rumusan teoritis kemudian diaplikasikan dengan contoh-contoh pemakaiannya, serta dengan jalan menjabarkannya.Pendekatan ini sering pula disebut dengan pendekatan informatif. Disebut demikian karena kecenderungannya menyampaikan informasi tentang bahasa tanpa memperdulikan pengetahuan praktis atau kemampuan berbahasa
Ciri-ciri Pendekatan Analisis:
1.    Berdasar pada kebahasaan.
2.     Didasarkan pada kajian-kajian ilmu sosial kebahasaan,semantik,proses bicara(speech act),discourse analysis, dan notions and funtions.
3.    Menuntut adanya needs analysis kebahasaan, metodologi kebahasaan modern, national syllabus.
4.    Mengharuskan penyiapan materi pengajaran baru serta strategi pengajaran baru.
5.    Sebagian besar pengikut pendekatan ini menetapkan bahasa yang disampaikan kepada siswa.
6.    Tidak berangkat dari prinsip-prinsip psikologi atau pendidikan dan menyerupai cognitive approach.
7.      Berharap adanya tambahan motivasi siswa ketika guru mencapai tuntutan kebahasaan siswa dan berusaha untuk memenuhinya.
Pendekatan formal dipakai dalam dua metode pembelajaran bahasa, yaitu terjemahan tatabahasa  dan metode membaca.
a. Metode terjemahan tatabahasa mengutamakan pemberian pola-pola tatabahasa dengan menerjemahkan contoh-contoh pemakaiannya.Metode ini berkecenderungan menghasilkan lulusan yang tahu tentang bahasa, tetapi tidak berkemampuan untuk menggunakannya dalam berkomunikasi.
b.Metode membaca. Metode ini menggunakan bahasa tulis sebagai sarana belajar bahasa sehingga analisis dilakukan melalui teks bacaan yang akhirnya bisa menimbulkan kebosanan. Pelaksanaan
Didasarkan pada asumsi-asumsi khusus terhadap siswa dan difokuskan pada pemenuhan kesempatan pemerolehan bahasa bukan pembelajarannya.
Motivasi siswa akan muncul disela-sela komunikasi dengan penutur bahasa dan bergabung dalam situasi komunikasi sungguhan.
Metode yang mungkin digunakan dalam pendekatan ini adalah:
 a. Metode langsung
            Pengajaran bahasa yang langsung menggunakan bahasa tersebut tanpa melakukan terjemahan dan tanpa mempersoalkan kaidah-kaidah tatabahasa.

b.Metode pembatasan
            Pengajaran bahasa dengan jalan menggunakan langsung bahasa yang sedang dipelajari itu, tetapi dengan seleksi kosakata dan seleksi tatabahasa; yang ditekankan adalah unsur-unsur bahasa yang amat penting.

c.Metode intensif
            Metode mengajar yang digunakan untuk jumlah peserta didik terbatas sehingga tubian(drill) dan pengulangan pengucapan kalimat lebih sering, dan perbaikan ucapan dapat dilakukan segera. Metode ini menuntut kemampuan belajar bahasa yang tinggi dengan motivasi yang tinggi pula.


d.Metode audio-visual
            Metode audio-visual mengajarkan bahasa dengan memanfaatkan alat-alat pandang dengar, seperti video, kartu, tape-recorder, program televisi, sehingga pengajaran menjadi lebih hidup dan menarik. Kecenderungan metode ini adalah menghasilkan peserta didik yang berkemampuan dalam berbahasa lisan.

B. Pendekatan Non Analisis (المدخل غيرالتحليل)

   Pendekatan Non Analisis atau Non Analytical Approach adalah pendekatan yang didasarkan pada konsep psycholinguistics dan konsep pendidikan.
Ciri-ciri Pendekatan Non Analisis:    
1.Didasarkan pada konsep psycholinguistics dan pendidikan bukan pada konsep-konsep kebahasaan.
2. Pendekatan ini juga disebut dengan pendekatan global dan integrated naturalistic.
3.Pengajaran bahasa berlangsung dalam situasi kehidupan alami.Dan difokuskan pada tema-tema yang berhubungan dengan kehidupan siswa dan aspek-aspek kehidupan manusia umumnya.
4. Menuntut adanya persiapan materi pengajaran baru.
 5. Sulit menentukan bahasa yang disampaikan kepada siswa, sehingga pengajaran bahasa itu adalah merupakan latihan sungguhan bukan yang dibuat-buat.
6.   Didasarkan pada asumsi-asumsi khusus terhadap siswadan difokuskan pada pemenuhan kesempatan pemerolehan bahasa bukan pembelajarannya
7.    Motivasi siswa akan muncul di sela-sela komunikasi dengan penutur dan bergabung dalam situasi komunikasi sungguhan.


   [4]Dalam dunia pendidikan, proses belajar mengajar merupakan proses belajar yang kompleks sifatnya. Hal ini disebabkan banyaknya unsur yang berpengaruh dalam kegiatan tersebut. Disamping faktor siswa, guru merupakan faktor yang berpengaruh dalam proses belajar mengajar, demikian juga dengan tujuan dan kondisi atau situasi yang terlibat langsung dalam terjadinya proses belajar mengajar. Seorang guru harus memiliki pandangan yang luas mengenai substansi yang berhubungan dengan pengajarannya, guru memiliki peran yang sangat penting dalam menentukan kualitas dan kuantitas pengajaran yang dilaksanakan. Oleh karena itu guru harus memikirkan dan membuat perencanaan secara seksama karena persiapan merupakan cermin, yang dengannya dapat melihat sejauh mana kemampuan guru, kepintaranya memilih bahan pelajaran dan kemahirannya mendidik serta meningkatkan kesempatan belajar bagi siswanya, dan memperbaiki kualitas mengajar. Untuk memenuhi hal tersebut guru dituntut mampu mengelola proses belajar mengajar yang membrikan rangsangan kepada siswa, sehingga ia mau belajar. Disamping itu guru juga harus tepat memilih bahan pengajaran.
   Untuk mempertinggi suatu metode tertentu, penerapan suatu metode kedalam setiap situasi pengajaran haruslah mempertimbangkan dan memperhatikan berbagai kemungkinan-kemungkinan, kalau tidak mau maka bukan saja berakibat proses belajar pengajaran  menjadi terhambat, tetapi dapat juga berakibat lebih jauh, yaitu tidak tercapainya tujuan pengajaran sebagaimana yang telah diterapkan.
Adapun hal-hal yang harus diperhatikan dalam metode pengajaran adalah sebagai berikut :
1)      Tujuan yang hendak dicapai
2)      Kemampuan guru
3)      Anak didik
4)      Situasi dan kondisi pengajaran
5)      Fasilitas yang tersedia
6)      Waktu yang tersedia
7)      Kebaikan dan kekurangan suatu metode[3].

D. Manfaat Pendekatan Analisis Dan Non Analisis

1)      Memudahkan siswa dalam memahami pembelajaran bahasa.
2)      Siswa menganalisis setiap unsur bahasa bukan hanya dari sisi bahasa saja tapi di tinjau dari sosial secara langsung.
3)      Guru selalu menyiapkan materi yang terus continues sehingga siswa tidak merasa bosan .



























            Pendekatan analisis dan non analisis adalah salah satu pendekatan dari beberapa pendekatan yg menuntut siswa dan gurunya dalam pembelajaran bahasa untuk selalu aktif, kreatif, inovatif dan integratif.



































0 comments:

Post a Comment

Monggo Komentarnya. . .