Kata pengantar
Puji
syukur kehadirat allah AWT atas limpahan rahmat dan anugrah dari-NYA kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Esensidankonsepdasarilmu-ilmusosial,
budaya, dankealaman” ini. Sholawat dan salam semoga
senantiasa tercurahkan kepada junjungan besar kita, nabi muhammad SAW.
Penulis
sangat bersyukur karna dapat menyelesaikan makalah yang menjadi tugas
matakuliahplsbt yang berjudul “Pendekatan Analisis Dan Non Analisis”
di sampiang itu, kami mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang
telah membantu kami selama pembuatan makalah ini berlangsung sehingga dapat
terselesaikanlah makalah ini.
Demikian
yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca.Kami mengharapkan kritik dan saran terhadap makalah ini agar kedepannya
dapat kami perbaiki.Karena kami sadar, makalah yang kami buat ini masih banyak
terdapat kekurangannya.
kamis,
13 agustus 2018
Tim
penyusun
DARTAR ISI
DAFTAR ISI..........................................................................................................................................3
BAB I
PENDAHULUAN
[1]Bila kita membicarakan pembelajaran, ada beberapa hal yang selalu
disinggung, yaitu prinsip, pendekatan, strategi, metode, teknik, dan model
pembelajaran. Pengertian untuk istilah-istilah itu sering dikacaukan. Apalagi
terhadap tiga istilah, yaitu pendekatan, metode, dan strategi biasanya
terkacaukan. Istilah pendekatan sering dikacaukan dengan metode, misalnya kita
sering mendengar orang mengemukakan istilah pendekatan komunikatif disamping
istilah metode komunikatif. Sering pula pengertian metode dikacaukan dengan
strategi, misalnya kita sering mendengar orang menyebutkan istilah metode
diskusi disamping istilah strategi diskuasi.
Tetapi
dalam makalah ini akan lebih banyak di bahas tentang salah satu pendekatan
yaitu pendekatan analisis dan non analisis dalam pembelajaran bahasa arab
madrasah ibtidaiyah atau sekolah islam terpadu.
Berdasarkan rumusan
makalah di atas, maka rumusan masalah dan penulisan makalah ini adalah ;
1. Apa itu pendekatan?
2. Apa pengertian analisis dan non analisis?
3. Sebutkan ciri-ciri pendekatan analisis dan non
analisis?
C. Tujuan Penulisan
Dapat
mengetahui pengertian dari pendekatan
analisis dan non analisis dalam
pembelajaran bahasa Arab. Selain itu kita
dapat mengaplikasi kan nya.
Bab II
Pembahasan Materi
A. Pengertian Pendekatan
Istilah pendekatan berasal dari bahasa Inggris approach yang memiliki
beberapa arti di anataranya diartikan dengan ’pendekatan’. Di dalam dunia
pengajaran, kata approach lebih tepat diartikan a way of beginning something
‘cara memulai sesuai’. Karena itu, istilah pendekatan dapat diartikan cara
memulai pembelajaran.
Dalam pengertian yang lebih luas, pendekatan mengacu kepada seperangkat
asumsi mengenai cara belajar-mengajar. Pendekatan merupakan titik tolak dalam
memandang sesuatu, suatu filsafat atau keyakinan yang tidak selalu mudah
membuktikannya. Jadi, pendekatan bersifat aksiomatis[1]. Aksiomatis artinya bahwa kebenaran
teori-teori yang digunakan tidak dipersoalkan lagi.Pendekatan pembelajaran
(teaching approach) adalah suatu rancangan atau kebijaksanaan dalam memulai
serta melaksanakan pengajaran suatu bidang studi atau mata pelajaran yang
memberi arah dan corak kepada metode pengajarannya dan didasarkan pada asumsi
yang berkaitan.
Dalam
pembelajaran bahasa ada tiga istilah yang perlu dipahami pengertian dan
konsepnya secara tepat, yakni pendekatan, metode dan teknik. Edward M Anthony
dalam artikelnya “Approach, Method and Technique” ketiga istilah
tersebut sebagai berikut:
1. Pendekatan, yang dalam bahasa Arab disebut
madkhal adalah seperangkat asumsi berkenaan dengan hakikat bahasa dan
hakikat belajar mengajar bahasa. Pendekatan bersifat aksiomatis atau filosofis
yang berorientasi pada pendirian, filsafat, dan keyakinan yaitu sesuatu yang
diyakini tetapi tidak mesti dapat dibuktikan.
2. Metode, yang dalam bahasa Arab
disebut thariqah adalah rencana menyeluruh yang berkenaan dengan
penyajian materi bahasa secara teratur atau sistematis berdasarkan pendekatan
yang ditentukan. Jika pendekatan bersifat aksiomatis, maka metode bersifat
prosedural. Sehingga dalam satu pendekatan bisa saja terdapat beberapa metode.
3.
Sedangkan Teknik, yang dalam
bahasa Arab disebut uslub atau yang populer dalam bahasa kita dengan
strategi, yaitu kegiatan spesifik yang diimplementasikan di dalam kelas,
selaras dengan pendekatan dan metode yang telah dipilih. Teknik bersifat
operasional, karena itu sangatlah tergantung pada imajinasi dan kreativitas
seorang pengajar dalam meramu materi dan mengatasi dan memecahkan berbagai
persoalan di kelas.
Dalam kesempatan kali ini pemakalah akan menjelaskan
tentang pendekatan penmbelajaran bahasa arab di madrasah ibtidaiyah atau di
sekolah dasar Islam terpadu. Pendekatan, yang dalam bahasa Arab
disebut madkhal adalah seperangkat asumsi berkenaan dengan hakikat
bahasa dan hakikat belajar mengajar bahasa. Pendekatan bersifat aksiomatis atau filosofis yang
berorientasi pada pendirian, filsafat, dan keyakinan yaitu sesuatu yang
diyakini tetapi tidak mesti dapat dibuktikan.
[2]Fungsi
pendekatan bagi suatu pengajaran adalah sebagai pedoman umum dan langsung bagi
langkah-Iangkah metode pengajaran yang akan digunakan. Sering dikatakan bahwa pendekatan
melahirkan metode.Artinya, metode suatu bidang studi, ditentukan oleh
pendekatan yang digunakan. Di samping itu, tidak jarang nama metode
pembelajaran diambil dari nama pendekatannya. Sebagai contoh dalam pengajaran
bahasa.Pendekatan SAS melahirkan metode SAS.Pendekatan langsung melahirkan
metode langsung.Pendekatan komunikatif melahirkar metode komuniatif.
Bila prinsip
lahir dari teori-teori bidang-bidang yang relevan, pendekatan lahir dari
asumsi terhadap bidang-bidang yang relevan pula. Misalnya, pendekatan
pengajaran bahasa lahir dari asumsi-asumsi yang muncul terhadap bahasa sebagai
bahan ajar, asumsi terhadap apa yang dimaksud dengan belajar, dan asumsi
terhadap apa yang dimaksud dengan mengajar. Berdasarkan asumsi-asumsi itulah
kemudian muncul pendekatan pengajaran yang dianggap cocok bagi asumsi-asumsi
tersebut.Asumsi terhadap bahasa sebagai alat komunikasi dan bahwa belajar
bahasa yang utama adalah melalui komunikasi, lahirlah pendekatan komunikatif.
metode
ini mungkin saja lebih mudah, namun pada akhirnya dapat mengurangi motivasi
karena peserta didik merasakan tidak ada gunanya. Kosa kata diajarkan dalam
jumlah banyak tanpa menghiraukan kemampuan menggunakannya dalam berbagai bentuk
dan situasi berbahasa
Pendekataan
didalam pembelajaran bahasa arab memiliki banyak sekali pendekatan salah
satunya ialah pendekatan analisis dan non analisi.
[3]Pendekatan
Analisis atau Analytical Approach juga dikenal dengan sebutan Formal Approach
adalah pendekatan yang didasarkan pada seperangkat ungkapan-ungkapan dan
asumsi-asumsi kebahasaan dan sosiolinguistics. Pendekatan ini
menganggap pembelajaran bahasa sebagai suatu kegiatan rutin yang konvensional,
dengan mengikuti cara-cara yang telah biasa dilakukan berdasarkan pengalaman.
Menurutnya,
pembelajaran dimulai dengan rumusan-rumusan teoritis kemudian diaplikasikan
dengan contoh-contoh pemakaiannya, serta dengan jalan menjabarkannya.Pendekatan
ini sering pula disebut dengan pendekatan informatif. Disebut demikian karena
kecenderungannya menyampaikan informasi tentang bahasa tanpa memperdulikan
pengetahuan praktis atau kemampuan berbahasa
Ciri-ciri
Pendekatan Analisis:
1. Berdasar
pada kebahasaan.
2. Didasarkan pada kajian-kajian ilmu sosial
kebahasaan,semantik,proses bicara(speech act),discourse analysis, dan notions
and funtions.
3. Menuntut
adanya needs analysis kebahasaan, metodologi kebahasaan modern, national syllabus.
4. Mengharuskan
penyiapan materi pengajaran baru serta strategi pengajaran baru.
5. Sebagian
besar pengikut pendekatan ini menetapkan bahasa yang disampaikan kepada siswa.
6. Tidak
berangkat dari prinsip-prinsip psikologi atau pendidikan dan menyerupai cognitive
approach.
7. Berharap adanya tambahan motivasi siswa
ketika guru mencapai tuntutan kebahasaan siswa dan berusaha untuk memenuhinya.
Pendekatan formal dipakai dalam dua
metode pembelajaran bahasa, yaitu terjemahan tatabahasa dan metode membaca.
a. Metode
terjemahan tatabahasa mengutamakan pemberian pola-pola tatabahasa dengan
menerjemahkan contoh-contoh pemakaiannya.Metode ini berkecenderungan
menghasilkan lulusan yang tahu tentang bahasa, tetapi tidak berkemampuan untuk
menggunakannya dalam berkomunikasi.
b.Metode membaca. Metode ini menggunakan
bahasa tulis sebagai sarana belajar bahasa sehingga analisis dilakukan melalui
teks bacaan yang akhirnya bisa menimbulkan kebosanan. Pelaksanaan
Didasarkan
pada asumsi-asumsi khusus terhadap siswa dan difokuskan pada pemenuhan
kesempatan pemerolehan bahasa bukan pembelajarannya.
Motivasi siswa akan muncul disela-sela
komunikasi dengan penutur bahasa dan bergabung dalam situasi komunikasi
sungguhan.
Metode
yang mungkin digunakan dalam pendekatan ini adalah:
a. Metode langsung
Pengajaran bahasa yang langsung menggunakan bahasa tersebut tanpa melakukan
terjemahan dan tanpa mempersoalkan kaidah-kaidah tatabahasa.
b.Metode
pembatasan
Pengajaran bahasa dengan jalan menggunakan langsung bahasa yang sedang
dipelajari itu, tetapi dengan seleksi kosakata dan seleksi tatabahasa; yang
ditekankan adalah unsur-unsur bahasa yang amat penting.
c.Metode
intensif
Metode mengajar yang digunakan untuk jumlah peserta didik terbatas sehingga tubian(drill)
dan pengulangan pengucapan kalimat lebih sering, dan perbaikan ucapan dapat
dilakukan segera. Metode ini menuntut kemampuan belajar bahasa yang tinggi
dengan motivasi yang tinggi pula.
d.Metode
audio-visual
Metode audio-visual mengajarkan bahasa dengan memanfaatkan alat-alat pandang
dengar, seperti video, kartu, tape-recorder, program televisi, sehingga
pengajaran menjadi lebih hidup dan menarik. Kecenderungan metode ini adalah
menghasilkan peserta didik yang berkemampuan dalam berbahasa lisan.
B. Pendekatan Non Analisis (المدخل غيرالتØليل)
Pendekatan Non
Analisis atau Non Analytical Approach adalah pendekatan yang didasarkan pada
konsep psycholinguistics dan konsep pendidikan.
Ciri-ciri
Pendekatan Non Analisis:
1.Didasarkan
pada konsep psycholinguistics dan pendidikan bukan pada konsep-konsep
kebahasaan.
2.
Pendekatan ini juga disebut dengan pendekatan global dan integrated
naturalistic.
3.Pengajaran
bahasa berlangsung dalam situasi kehidupan alami.Dan difokuskan pada tema-tema
yang berhubungan dengan kehidupan siswa dan aspek-aspek kehidupan manusia
umumnya.
4. Menuntut
adanya persiapan materi pengajaran baru.
5. Sulit menentukan bahasa
yang disampaikan kepada siswa, sehingga pengajaran bahasa itu adalah merupakan
latihan sungguhan bukan yang dibuat-buat.
6. Didasarkan pada asumsi-asumsi
khusus terhadap siswadan difokuskan pada pemenuhan kesempatan pemerolehan
bahasa bukan pembelajarannya
7. Motivasi siswa akan muncul di
sela-sela komunikasi dengan penutur dan bergabung dalam situasi komunikasi
sungguhan.
[4]Dalam dunia pendidikan, proses belajar mengajar merupakan proses
belajar yang kompleks sifatnya. Hal ini disebabkan banyaknya unsur yang
berpengaruh dalam kegiatan tersebut. Disamping faktor siswa, guru merupakan faktor
yang berpengaruh dalam proses belajar mengajar, demikian juga dengan tujuan dan
kondisi atau situasi yang terlibat langsung dalam terjadinya proses belajar
mengajar. Seorang guru harus memiliki pandangan yang luas mengenai substansi
yang berhubungan dengan pengajarannya, guru memiliki peran yang sangat penting
dalam menentukan kualitas dan kuantitas pengajaran yang dilaksanakan. Oleh
karena itu guru harus memikirkan dan membuat perencanaan secara seksama karena
persiapan merupakan cermin, yang dengannya dapat melihat sejauh mana kemampuan
guru, kepintaranya memilih bahan pelajaran dan kemahirannya mendidik serta
meningkatkan kesempatan belajar bagi siswanya, dan memperbaiki kualitas
mengajar. Untuk memenuhi hal tersebut guru dituntut mampu mengelola proses
belajar mengajar yang membrikan rangsangan kepada siswa, sehingga ia mau
belajar. Disamping itu guru juga harus tepat memilih bahan pengajaran.
Untuk
mempertinggi suatu metode tertentu, penerapan suatu metode kedalam setiap
situasi pengajaran haruslah mempertimbangkan dan memperhatikan berbagai
kemungkinan-kemungkinan, kalau tidak mau maka bukan saja berakibat proses
belajar pengajaran menjadi terhambat,
tetapi dapat juga berakibat lebih jauh, yaitu tidak tercapainya tujuan
pengajaran sebagaimana yang telah diterapkan.
Adapun hal-hal yang harus diperhatikan dalam metode pengajaran
adalah sebagai berikut :
1) Tujuan yang hendak
dicapai
2) Kemampuan guru
3) Anak didik
4) Situasi dan kondisi
pengajaran
5) Fasilitas yang
tersedia
6) Waktu yang tersedia
7) Kebaikan dan
kekurangan suatu metode[3].
D. Manfaat Pendekatan Analisis Dan Non Analisis
1)
Memudahkan siswa dalam memahami
pembelajaran bahasa.
2)
Siswa menganalisis setiap unsur
bahasa bukan hanya dari sisi bahasa saja tapi di tinjau dari sosial secara
langsung.
3)
Guru selalu menyiapkan materi
yang terus continues sehingga siswa tidak merasa bosan .
Pendekatan
analisis dan non analisis adalah salah satu pendekatan dari beberapa pendekatan
yg menuntut siswa dan gurunya dalam pembelajaran bahasa untuk selalu aktif,
kreatif, inovatif dan integratif.
0 comments:
Post a Comment
Monggo Komentarnya. . .