Thursday, January 25, 2018

Khutbah Gerhana Bulan



اَلْحَمْدُ لله الَّذِيْ أَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِالْهُدَى وَدِيْنِ الْحَـقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّيْنِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُوْنَ،

أَشْهَدُ أَنْ لاَ إله إِلاَّ الله وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ،

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ

 قَالَ الله تَعَالَى: يَاأَيُّهاَ الَّذِينَ ءَامَنُوا اتَّقُوا الله حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ

Ma’asyiral muslimin, jamaah shalat gerhana bulan rahimakumullaah

Alhamdulillah , malam ini menjelang pagi kita menyaksikan gerhana bulan  yang sangat jarang terjadi .

Secara ilmiah Gerhana bulan adalah sebuah keadaan dimana sebagian atau keseluruhan penampang bulan tertutup oleh bayangan bumi.
Itu terjadi bila bumi berada di antara matahari dan bulan pada satu garis lurus yang sama, sehingga sinar Matahari tidak dapat mencapai bulan karena terhalangi oleh bumi.

Bagi kita kaum muslimin peristiwa munculnya gerhana bulan pada malam ini adalah merupakan bukti tanda2 kebesaran Allah .
karena sesungguhnya Allah telah menciptakan bulan ,dan matahari berjalan masing - masing berjalan pada garis edarnya sendiri sendiri ..
Dalam Al Qur'an Allah berfirman :


لَا الشَّمْسُ يَنْبَغِي لَهَا أَنْ تُدْرِكَ الْقَمَرَ وَلَا اللَّيْلُ سَابِقُ النَّهَارِ ۚ وَكُلٌّ فِي فَلَكٍ يَسْبَحُونَ

Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malampun tidak dapat mendahului siang.
Dan masing-masing beredar pada garis edarnya.( surat Yasin 40 )

Juga firman Allah dalam ayat yg lainnya :

وَسَخَّرَ لَكُمُ ٱلشَّمْسَ وَٱلْقَمَرَ دَآئِبَيْنِ ۖ وَسَخَّرَ لَكُمُ ٱلَّيْلَ وَٱلنَّهَارَ (٣٣)

“Dan Dia (Allah) telah menundukkan (pula) bagimu matahari dan bulan yang terus menerus beredar (dalam orbitnya); dan telah menundukkan bagimu malam dan siang.” (QS. Ibrahim 33)


Peristiwa gerhana, hanya terjadi sekali di zaman Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Ketika itu yang terjadi gerhana matahari. Bertepatan dengan wafatnya putra beliau dari Mariyah, yang bernama Ibrahim.
Akhirnya muncul anggapan di tengah masyarakat, terjadinya fenomena gerhana ini karena wafatnya Ibrahim, putra Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Sikap yang tepat ketika fenomena gerhana ini adalah menghadirkan perasaan takut, khawatir akan terjadi hari kiamat.

Bukan kebiasaan orang sekarang yang hanya ingin menyaksikan peristiwa gerhana dengan mengabadikan fenomena tersebut atau sekedar mengkaji dari sisi ilmiah saja,

Sikap yg dicontohkan Nabi Muhammad shallallahu ’alaihi wa sallam ketika itu diceritakan dalam sebuah hadits yg diriwayatkan dari Abu Musa Al Asy’ari radhiyallahu ‘anhu menuturkan:

عَنْ أَبِى مُوسَى قَالَ خَسَفَتِ الشَّمْسُ فِى زَمَنِ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- فَقَامَ فَزِعًا يَخْشَى أَنْ تَكُونَ السَّاعَةُ حَتَّى أَتَى الْمَسْجِدَ فَقَامَ يُصَلِّى بِأَطْوَلِ قِيَامٍ وَرُكُوعٍ وَسُجُودٍ مَا رَأَيْتُهُ يَفْعَلُهُ فِى صَلاَةٍ قَطُّ ثُمَّ قَالَ « إِنَّ هَذِهِ الآيَاتِ الَّتِى يُرْسِلُ اللَّهُ لاَ تَكُونُ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلاَ لِحَيَاتِهِ وَلَكِنَّ اللَّهَ يُرْسِلُهَا يُخَوِّفُ بِهَا عِبَادَهُ فَإِذَا رَأَيْتُمْ مِنْهَا شَيْئًا فَافْزَعُوا إِلَى ذِكْرِهِ وَدُعَائِهِ وَاسْتِغْفَارِهِ
”Pernah terjadi gerhana matahari pada zaman Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Nabi lantas berdiri takut karena khawatir akan terjadi hari kiamat, sehingga beliau pun mendatangi masjid kemudian beliau mengerjakan shalat dengan berdiri, ruku’ dan sujud yang lama.
Aku belum pernah melihat beliau melakukan shalat sedemikian rupa.”

Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam lantas bersabda:
"Sesungguhnya ini adalah tanda-tanda kekuasaan Allah yang ditunjukkan-Nya.
Gerhana tersebut tidaklah terjadi karena kematian atau hidupnya seseorang. Akan tetapi Allah menjadikan demikian untuk menakuti hamba-hamba-Nya. Jika kalian melihat sebagian dari gerhana tersebut, maka bersegeralah untuk berdzikir, berdo’a dan memohon ampun kepada Allah.” (HR. Muslim, Ibnu Hibban, Ibnu Khuzaimah).

Karena itu para jamaah yg dimulyakan Allah , Marilah saat-saat ini kita perbanyak dzikir, istighfar, do’a dan amal shaleh lainnya.
Semoga kita yang hadir di majelis yang mulia ini, termasuk golongan yang akan mendapat penjagaan dari Allah Subhanahu Wata’ala. Mudah-mudahan Allah meridhoi kita.

Akhirnya marilah kita sama sama berdoa memohon ampunan dan Rahmat serta selalu diteguhkan keimanan serta ketaqwaan kita ..

إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَآأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
اللهم صَلِّ عَلَى سيدنا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ سيدنا مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سيدنا إِبْرَاهِيْمَ، وَعَلَى آلِ سيدنا إِبْرَاهِيْمَ وبَارِكْ عَلَى سيدنا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ سيدنا مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سيدنا إِبْرَاهِيْمَ، وَعَلَى آلِ سيدنا إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.


اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ
وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ

Ya Allah, ampunilah kaum mukminin laki-laki dan wanita, kaum muslimin laki-laki dan wanita, baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal. Sesungguhnya, Engkau adalah Dzat yang Maha Mendengar, Maha dekat, Dzat yang mengabulkan doa.”

رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا بِالْإِيْمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِيْ قُلُوْبِنَا غِلًّا لِلَّذِيْنَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ

Ya Rabb kami, berilah ampunan kepada kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu sebelum kami, dan janganlah Engkau membiarkan ada kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman. Ya Rabb kami, sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang.”

رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِوَالِدَيْنَا وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانَا صِغَارًا

Ya Allah, ampunilah kami dan kedua orang tua kami, serta berilah rahmat kepada keduanya, sebagaimana mereka mendidik kami di waktu kecil.”

رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا ذُنُوْبَنَا وَإِسْرَافَنَا فِيْ أَمْرِنَا وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِيْنَ

Wahai Rabb kami, ampunilah dosa-dosa kami dan segala tindakan kami yang berlebih-lebihan dalam urusan kami, teguhkanlah pendirian kami, dan tolonglah kami atas kaum yang kafir.”

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Wahai Rabb kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat serta lindungilah kami dari siksa neraka.”

وصلى الله على نبينا محمد وعلى اله وصحبه أجمعين
سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِينَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
Khutbah Kedua
الحَمْدُ ِللهِ الَّذِى خَلَقَ الشَّمْسَ ضِيَاءً وَالقَمَرَ نُوْرًا , وَأَشْهَدُ أَنْ لا إِلهَ إِلا اللهُ وَحْدَهُ لا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ , اللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلى عَبْدِكَ وَرَسُوْلِكَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ
أَمَّا بَعْدُ فَيَا أَيُّهَا المُؤْمِنُوْنَ اتَّقُوْا اللهَ أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ فَقَدْ فَازَ المُتَّقُوْنَ

أعوذ بالله من الشيطان الرجيم
بسم الله الرحمن الرحيم
هُوَ الَّذِي جَعَلَ الشَّمْسَ ضِيَاءً وَالْقَمَرَ نُورًا وَقَدَّرَهُ مَنَازِلَ لِتَعْلَمُوا عَدَدَ السِّنِينَ وَالْحِسَابَ ۚ مَا خَلَقَ اللَّهُ ذَٰلِكَ إِلَّا بِالْحَقِّ ۚ يُفَصِّلُ الْآيَاتِ لِقَوْمٍ يَعْلَمُونَ إِنَّ فِي اخْتِلَافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَمَا خَلَقَ اللَّهُ فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَّقُونَ

إِنَّ اللهَ وَمَلائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ يَاأَيُّهَااَّلذِيْنَ آمَنُوْ ا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا اللّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وعلى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ فِي العَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
اللّهُمَّ إِنَّا نَسْتَغْفِرُكَ إِنَّكَ غَفَّارًا فَأَرْسِلِ السَّمَآءَ عَلَيْنَا مِدْرَارًا اللّهُمَّ إِنَّا نَعُوْذُبِكَ مِنَ الذُّنُوْبِ الَّتِي تَمْنَعُ غَيْثَ السَّمَآءِ وَ نَعُوْذُبِكَ مِنَ الذُّنُوْبِ الَّتِي تُذِلُّ الأَعِزَّ وَ تُدَلِّلُ الأَعْدَاء, اللّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالمُسْلِمَاتِ وَالمُؤْمِنِيْنَ وَالمُؤْمِنَاتِ الأحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ وَقَاضِيَ الحَاجَاتِ وَأَلِّفْ بَيْنَ قُلُوْبِهِمْ وَأَصْلِحْ ذَاتَ بَيْنِهِمْ وَانْصُرْهُمْ عَلَى عَدُوِّكَ وَعَدُوِّهِمْ , اللّهُمَّ لا تُسَلِّطْ عَلَيْنَا مَنْ لايَخَافُكَ وَلا يَرْحَمُنَا , اللّهُمَّ انْصُرِ المُجَاهِدِيْنَ الَّذِيْنَ يُجَاهِدُوْنَ فِي سَبِيْلِكَ فِي كُلِّ زَمَانٍ وَمَكَانٍ , اللّهُمَّ أَعِزَّ الإسْلامَ وَالمُسْلِمِيْنَ وَأَذِّلَّ الشِّرْكَ وَالمُشْرِكِيْنَ وَدَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَانْصُرْ عِبَادَكَ المُؤْمِنِيْنَ رَبَّنَا لاتُزِغْ قُلُوْبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الوَهَّاب رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

عِبَادَ اللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالعَدْلِ وَالإ حْسَانِ وَاِيْتَآءِ ذِيْ القُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالمُنْكَرِ وَالبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ فَاذْكُرُوْا اللهَ العَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْا عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَاسْأَلُوْهُ مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِكَمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ وَاللهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُوْنَ

Wednesday, January 24, 2018

Metafora Mantiqut Thair (Kiasan Musyawarah Para Burung)

Saat menggambarkan sebuah kesetiaan, kejujuran, dan komitmen, dalam kitab Mantiqut Thair menggunakan media metafor dengan model dialog, tetap dengan menggunakan fabel meski yang digambarkan kisah di bawah ini bukanlah burung.

“Gantilah namaku ini, karena namaku jelek,” pinta Anjing pada Harimau si penguasa hutan.

“Kamu kerap berbuat khianat, maka namamu itu nama yang pantas untukmu,” jawab Harimau.

Lalu sang Anjing berkata, “Kalau begitu ujilah aku tentang kesetiaan.”

“Baiklah,” kata Harimau, “Ini sekerat daging milikku, jagalah daging ini sampai besok pagi, dan setelah itu aku akan ganti namamu.”

Rasa lapar mulai menyergap si Anjing. Dan itu bukan perkara mudah, menahan lapar dengan menjaga sekerat daging yang amat lezat.

Si Anjing tetap bersikukuh menjaga sekerat daging itu sambil menahan laparnya. Sampailah pada suasana godaan yang terus membelit perut dan pikirannya.

“Ah, ada apa dengan namaku? Bukankah nama Anjing adalah nama yang sudah cukup bagus untukku?” Lalu ia melahap sekerat daging titipan Harimau itu dengan lahapnya.

“Anjing” dalam kisah metafora di atas bagaikan jenis manusia yang tidak memiliki cita-cita tinggi, cita-cita akan kebaikan, kejujuran, keabadian, dan menjaga nama baik. Menjaga nama baik dengan menjaga komitmen itu adalah hal penting. Komitmen itu sejatinya cuma dimiliki mereka yang menjaga nama baik, dan biasanya akan berakhir dengan kesuksesan hidup.

Semoga menjadi pengingat diri kita semua (muhasabah nafs).

KISAH ​RAJA DAN PELAYANNYA

Ada seorang Raja yang mempunyai seorang pelayan, yang ​dalam setiap kesempatan selalu berkata kepada sang Raja:
"Yang Mulia, jangan khawatir, karena segala sesuatu yang dikerjakan Allah adalah sempurna, Ia tak pernah salah.".

​Suatu hari, mereka pergi berburu, pada saat mana seekor binatang buas menyerang sang Raja.

Si pelayan berhasil membunuh binatang tersebut, namun tidak bisa mencegah Rajanya dari kehilangan sebuah jari tangan.

​Geram dengan apa yang dialaminya, tanpa merasa berterima kasih, sang Raja berkata,
"Kalau Allah itu baik, saya tidak akan diserang oleh binatang buas dan kehilangan satu jari saya..!"

​Pelayan tersebut menjawab, "Apapun yang telah terjadi kepada Yang Mulia, percayalah bahwa Allah itu baik dan apapun yang dikerjakanNya adalah sempurna, Ia tak pernah salah."

​Merasa sangat tersinggung oleh respon pelayannya, ​sekembalinya ke istana, sang Raja memerintahkan para pengawalnya untuk memenjarakan si pelayan.

Sementara dibawa ke penjara, pelayan tersebut masih saja mengulangi perkataannya: "Allah adalah baik dan sempurna adanya."

​Dalam suatu kesempatan lain, sang Raja pergi berburu sendirian, dan karena pergi terlalu jauh ia ditangkap oleh orang-orang primitif yang biasa menggunakan manusia sebagai korban.

​Di atas altar persembahan, orang-orang primitif tersebut menemukan bahwa ​sang Raja tidak memiliki jari yang lengkap.

Mereka kemudian melepaskan Raja tersebut karena dianggap tidak sempurna untuk dipersembahkan kepada dewa mereka.

​Sekembalinya ke istana, sang Raja memerintahkan para pengawal untuk mengeluarkan si pelayan dari tahanan, dan Raja itu berkata: "​Temanku.. Allah sungguh baik kepadaku. Aku hampir saja dibunuh oleh orang primitif, namun karena jariku tidak lengkap, mereka melepaskanku."

​Tapi aku punya sebuah pertanyaan untukmu. "Kalau Allah itu baik, mengapa Ia membiarkan aku memenjarakanmu ?.

​Sang pelayan menjawab:
"Yang Mulia, kalau saja baginda tidak memenjarakan saya, baginda pasti sudah mengajak saya pergi berburu, dan saya pasti sudah dijadikan korban oleh orang-orang primitif sebab semua anggota tubuh saya masih lengkap."
        
​Semua yang dikerjakan Allah adalah sempurna, Ia tak pernah salah. Seringkali kita mengeluh mengenai hidup kita, dan pikiran negatif pun membunuh pikiran kita yang positif.

Marilah berpikir positif dan percayalah akan kebaikan Allah setiap saat.

​Allah pasti tahu mengapa Ia memilihmu untuk membaca pesan ini.

KOPI & REUNI

Dalam sebuah acara reuni, beberapa alumni menjumpai guru sekolah mereka dulu.

Mereka menceritakan kisah sukses masing2.
Ada yang menjadi direktur BUMN, ada yang menjadi direktur Bank, ada yg menjadi pengusaha sukses, dokter, arsitek, pengacara, konsultan, dll.

Melihat para alumni tersebut ramai2  membicarakan kesuksesan mereka, guru tsb segera ke dapur kmdn mengambil seteko kopi panas dan beberapa cangkir kopi yang berbeda2. ‎Mulai dari cangkir yang terbuat dari kristal, kaca, melamin dan plastik.

“Sudah, sudah.. Ngobrolnya berhenti dulu. Ini Bapak sudah siapkan kopi buat kalian,” seru sang guru memecah keasyikan obrolan mereka.

Hampir serempak, mereka kemudian berebut cangkir terbaik yang bisa mereka dapat.
Akhirnya, di meja yang tersisa hanya satu buah cangkir plastik yang paling jelek.

Lantas, setelah semua mendapatkan cangkirnya, sang guru pun mulai menuangi cangkir itu dengan kopi panas dari teko yang telah disiapkannya.

“Mari, silakan diminum,” ajak sang guru, yang kemudian ikut mengisi kopi dan meminum dari cangkir terakhir yang paling jelek.

“Bagaimana rasanya? Nikmat kan? Ini dari kopi hasil kebun keluarga saya sendiri.”

“Wah, enak sekali Pak.. Ini kopi paling sedap yang pernah saya minum,” timpal salah satu murid yang langsung diiyakan oleh teman yang lain.

“Nah, kopinya enak ya? Tapi, apakah kalian tadi memperhatikan. Kalian hampir saja berebut untuk memilih cangkir yang paling bagus hingga hanya menyisakan satu cangkir paling jelek ini?” tanya sang guru.

Murid-murid itu pun saling berpandangan.

"Perhatikanlah, bahwa kalian semua memilih cangkir yg bagus dan kini yg tersisa hanyalah cangkir yg murah dan tidak menarik.

Memilih hal yg terbaik adalah wajar dan manusiawi. Namun persoalannya, ketika kalian tidak mendapatkan cangkir yg bagus perasaan kalian mulai terganggu.
Kalian secara otomatis melihat cangkir yg dipegang orang lain dan mulai membandingkannya.

Pikiran kalian terfokus pada cangkir, padahal yg kalian nikmati bukanlah cangkirnya melainkan kopinya.‎

Hidup kita, baik kehidupan dunia maupun kehidupan ibadah, seperti kopi dalam analogi tsb di atas, sedangkan cangkirnya adalah sarana, pekerjaan, jabatan, atau harta benda yg kita miliki."

Semua alumni tertegun mendengar penjelasan dari sang guru.
Penjelasan dari sang guru telah menyentak kesadaran mereka.

"Anak-anakku tercinta..."
lanjut sang guru.

"Jangan pernah membiarkan cangkir mempengaruhi kopi yg kita nikmati.
Cangkir bukanlah yg utama, kualitas kopi itulah yg terpenting.

Jangan berpikir bahwa kekayaan yg melimpah, sarana yg mewah, karier yg bagus dan pekerjaan yg mapan merupakan jaminan kebahagian hidup dan kenikmatan dlm beribadah.
Itu konsep yg sangat keliru.

Kualitas hidup dan ibadah kita ditentukan oleh  "Apa yg ada di dalam" bukan "Apa yg kelihatan dari luar."

Status, pangkat, kedudukan, jabatan, kekayaan, kesuksesan, popularitas, adalah sebuah predikat yang disandang.
Tak salah jika kita mengejarnya.
Tak salah pula bila kita ingin memilikinya.

Namun, semua itu hanya sarana.
Sarana hanya bermanfaat apabila bisa mengantarkan kita pada tujuan.

Apa gunanya  memiliki segala sarana, namun tidak pernah merasakan kedamaian, ketenteraman, ketenangan, dan kebahagian sejati di dalam kehidupan kita?

Itu sangat menyedihkan.
Karena hal itu sama seperti kita menikmati kopi kualitas buruk yg disajikan di sebuah cangkir kristal yg mewah dan mahal..."

Kunci menikmati kopi bukanlah seberapa bagus cangkirnya, tetapi seberapa bagus kualitas kopinya..."

Sunday, January 21, 2018

Prinsip tekad cinta yang kuat

Kasih,.. mengenalmu adalah kebangkitan dalam hidupku, meski mengenangmu membuatku bersedih, oleh sebab itu kami memiliki prinsip yaitu :
Menikah adalah nasib, Mencintai adalah takdir.
kau bisa berencana menikah dengan siapa, tapi tak bisa kau rencanakan cintamu untuk siapa.ST


Thursday, January 18, 2018

Makalah Ringkasan dan Abstrak



Tugas Terstruktur
Mata Kuliah Bahasa Indonesia
Ringkasan dan Abstrak
Dosen pengampu :Drs,H. Manon Jaya, MM






Disusun oleh kelompok 7:
Aprila putri astuti
Dean natur rofiq
Fitri permatasari
Nurul Fadhlillah
Wardatus sholihah
PGMI A Semester 1
 2017
INSTITUT AGAMA ISLAM BUNGA BANGSA (IAI-BBC)
Jl. Widarasari III Tuparev Cirebon Telp/Fax : [0231]246215
BAB III
KESIMPULAN

Dengan penjelasan yang singkat di atas dapat diambil kesimpulan :
1.Ringkasan adalah penyajian karangan atau peristiwa yang panjang dalam bentuk yang singkat dan efektif. Ringkasan adalah sari karangan tanpa hiasan. Ringkasan itu dapat merupakan ringkasan sebuah buku, bab, ataupun artikel. Fungsi sebuah ringkasan adalah memahami atau mengetahui sebuah buku atau karangan. Dengan membuat ringkasan, kita mempelajari cara seseorang menyusun pikirannya dalam gagasan-gagasan yang diatur dari gagasan yang besar menuju gagasan penunjang, melalui ringkasan kita dapat menangkap pokok pikiran dan tujuan penulis.
2. Pengertian abstrak adalah tulisan singkat yang berisi gambaran secara menyeluruh mengenai aktivitas / kegiatan penelitian yang dilakukan. Abstrak biasanya diletakkan di bagian awal sebuah karya ilmiah atau pun laporan hasil penelitian sebagai informasi awalan bagi para pembaca.














KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT dzat yang Maha Sempurna, pencipta dan penguasa segalanya. Karena hanya dengan ridho-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas ini sesuai dengan apa yang diharapkan yaitu tentang “BAHASA INDONESIA ”. Dengan harapan semoga tugas ini bisa berguna dan ada manfaatnya bagi kita semua.Amiin.
Tak lupa pula penyusun sampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang turut berpartisipasi dalam proses penyusunan tugas ini, karena penulis sadar sebagai makhluk sosial penulis tidak bisa berbuat banyak tanpa ada interaksi dengan orang lain dan tanpa adanya bimbingan, serta rahmat dan karunia dari –Nya.
Akhirnya walaupun penulis telah berusaha dengan secermat mungkin, namun sebagai manusia biasa yang tak mungkin luput dari salah dan lupa.Untuk itu penulis mengharapkan koreksi dan sarannya semoga kita selalu berada dalam lindungan-Nya.




Cirebon,











Penulis









DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL........................................................................................... i
KATA PENGANTAR............................................................................................ ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................... iii

BAB I        PENDAHULUAN
                             A.           Latar Belakang.......................................................................1
                             B.           Rumusan Masalah................................................................. 1
                             C.           Tujuan Penulisan....................................................................1

BAB II       PEMBAHASAN
                             A.       Pengertian Ringkasan................................................................2
                             B.       Cara membuat Ringkasan……..................................................3
                             C.      Pengertian  Abstrak…………...................................................4
                             D.       Jenis abstrak ………………………………………………….5
                             E.       Fungsi Abstrak………………………………………………...6
                            
BAB III     PENUTUP
                             A.           Kesimpulan...........................................................................5
                             B.           Saran......................................................................................5

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................. 6







BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Ringkasan merupakan menyajikan kembali sebuah tulisan yang panjang ke dalam bentuk yang pendek disebut meringkas. Tindakan meringkas dapat dilakukan terhadap berbagai jenis teks, diantaranya ringkasan atas novel, ringkasan atas buku laporan tahunan, dan ringkasan atas bab sebuah buku.
Dengan mempertimbangkan hal-hal di atas penulis berusaha menerbitkan makalah untuk menjawab pertanyaan-pertanyan tadi dengan harapan mereka jadi bersemangat,mau mengkaji secara mendalam Metodologi Setudi Islam dan akhirnya mereka juga mampu mengekspresikannya

B.     Rumusan Masalah
      1.      Pengertian Ringkasan dan Abstrak?
      2.      Cara Membuat Ringkasan ?
      3.      Jenis Abstrak.?
      4.      Fungsi abstrak.?

C.   Tujuan penulisan
      1.      Untuk lebih memahami mengenai Ringkasan dan Abstrak
      2.      Untuk mengetahui cara membuat ringkasan
      3.      Mengetahui jenis abstrak
      4.      Mengetahui fungsi abstrak







BAB II
PEMBAHASAN
A. Ringkasan
Bentuk ringkas dari karangan yang masih memperlihatkan sosok dasar dari aslinya.Inti tidak meninggalkan urutan dasar yang melandasinya. Dengan kata lain memangkas hal-hal yang lebih kecil yang meliputi gagasan utama bacaan, kerangka dasar masih tampak jelas.

Ringkasan adalah penyajian karangan atau peristiwa yang panjang dalam bentuk yang singkat dan efektif.Ringkasan adalah sari karangan tanpa hiasan. Ringkasan itu dapat merupakan ringkasan sebuah buku, bab, ataupun artikel. Fungsi sebuah ringkasan adalah memahami atau mengetahui sebuah buku atau karangan. Dengan membuat ringkasan, kita mempelajari cara seseorang menyusun pikirannya dalam gagasan-gagasan yang diatur dari gagasan yang besar menuju gagasan penunjang, melalui ringkasan kita dapat menangkap pokok pikiran dan tujuan penulis.

Ciri-ciri ringkasan:
1.                  Inti tidak meninggalkan urutan dasar karangan.
2.                  Kerangka dasr masih tampak jelas
3.                  Memangkas gagasan utama menjadi lebih ringkas
4.                  Tujuannya untuk  memangkas gagasan.1[1]

Tujuan Ringkasan

Tujuan ringkasan adalah membantu seseorang memahami dan mengetahui isi sebuah buku atau karangan.Dengan membuat ringkasan, seseorang dibimbing dan dituntun untuk membaca karangan asil dengan cermat dan menuliskan kembali dengan tepat.
Untuk membuat ringkasan yang baik, kita perlu membaca buku atau karangan asli dengan cermat.Dengan membaca secara cermat, kita dapat menangkap dan membedakan gagasan utama dengan gagasan tambahan.

 

 

B. Cara membuat ringkasan

Beberapa pegangan untuk membuat ringkasan adalah sebagai berikut.
  1. Membaca naskah asli untuk menangkap kesan umum dan sudut pandang pengarang.
  2. Mencatat gagasan utama.
  3. Membuat reproduksi, yakni dengan menyusun kembali suatu karangan singkat (ringkasan) berdasarkan gagasan utama.
  4. Ketentuan tambahan:
    • Sebaiknya digunakan kalimat tunggal.
    • Bila mungkin, ringkas kalimat menjadi frasa, frasa menjadi kata, rangkaian gagasan diganti dengan gagasan sentral saja.
    • Jumlah alenia tergantung dari besarnya ringkasan dan jumlah topik utama yang akan dimasukkan dalam ringkasan.
    • Bila mungkin semua keterangan atau kata sifat dibuang.
    • Pertahankan susunan gagasan asli dan ringkas gagasan-gagasan tersebut dalam urutan seperti urutan naskah asli.
    • Bila teks asli mengandung dialog, maka harus diubah kedalam bahasa tak langsung.
    • Penulis harus memperhatikan panjang ringkasan yang dibuat.

Manfaat ringkasan/rangkuman

Manfaat ringkasan maupun rangkuman yaitu sebagai sarana untuk membantu kita dalam mengingat isi sebuah buku atau uraian yang begitu panjang.Ringkasan membuat ide-ide pokok yang mewakili setiap bagian bacaan aslinya. Dengan membaca ringkasan, kita seakan-akan memahami keseluruhan buku secara utuh.2[2]

C.Definisi dan Pengertian Abstrak

Secara umum, abstrak merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan kondisi yang tidak ada wujudnya. Produk abstrak (dunia ekonomi) misalnya, merupakan produk-produk yang tidak memiliki wujud sama sekali seperti salah satunya adalah produk jasa.
Dalam dunia penelitian sendiri, pengertian abstrak adalah tulisan singkat yang berisi gambaran secara menyeluruh mengenai aktivitas / kegiatan penelitian yang dilakukan.Abstrak biasanya diletakkan di bagian awal sebuah karya ilmiah atau pun laporan hasil penelitian sebagai informasi awalan bagi para pembaca.
Abstrak biasanya dibuat dalam dua bahasa yaitu bahasa Inggris (bahasa general) dan bahasa ibu tempat laporan penelitian atau pun karya ilmiah tersebut dibuat.Penggunaan dua bahasa ini dimaksudkan agar karya ilmiah atau pun laporan penelitian dapat digunakan baik oleh orang-orang yang berasal dari negara tempat laporan penelitian tersebut dibuat, maupun oleh orang-orang yang berasal dari negara di luar tempat laporan penelitian tersebut dibuat.
MACAM-MACAM PENGERTIAN ABSTRAK
1.   Abstrak
adalah representasi dari isi dokumen yang singkat dan tepat. Abstrak merupakan bentuk ringkas dari isi suatu dokumen yang terdiri atas bagian-bagian penting dari suatu tulisan, dan mendeskripsikan isi dan cakupan dari tulisan. 
2.   Lancaster (1991)
menyatakan bahwa sebuah abstrak adalah representasi yang ringkas tetapi akurat dari isi suatu dokumen. Ia membedakan abstract dari extract, karena sebuah extract adalah versi singkat (abbreviated version) dari sebuah dokumen yang dibuat dengan jalan mengambil kalimat-kalimat dari dokumen tersebut. Sedangkan abstract, walaupun memakai berbagai kalimat yang ada dalam dokumen, merupakan sepenggal teks yang diciptakan oleh si pembuat abstrak, bukan kutipan langsung dari penulisnya
3.   Abstrak
adalah ringkasan singkat dari artikel penelitian, tesis, review, melanjutkan konferensi atau setiap analisis mendalam tentang topik tertentu atau disiplin, dan sering digunakan untuk membantu pembaca dengan cepat memastikan tujuan kertas. Ketika digunakan, abstrak selalu muncul pada awal naskah, bertindak sebagai titik-masuknya-untuk setiap kertas akademik diberikan atau aplikasi paten.
4.   Collison
Abstrak-Suatu penyajian ringkas dalam bahasa si pengarang mengenai semua butir-butir yang pokok /utama dari dokumen asli 

5.   Rowley (dalam bukunya Abstracting and Indexing)
Abstrak-Penyajian isi dokumen secara ringkas dan akurat dalam gaya yang sama dengan dokumen aslinya. 
6.   Davis dan Rush
Astrak “A” adalah sebuah “Set” dari kalimat-kalimat “S” sedemikian rupa sehingga A= (S/S D). D ialah dokumen yang diabstrakkan.Teori set ini menyatakan bahwa (A) ialah sebuah set kalimat-kalimat atau kumpulan kalimat-kalimat (S) yang merupakan anggota dari suatu dokumen asli. Definisi ini berlaku bagi suatu astrak-otomat (the auto-abstract), abstrak yang dibuat dengan cara memilih kalimat-kalimat dari artikel aslinya secara otomatis oleh computer yang telah deprogram untuk kerja ini.
7.   Abstrak
adalah Ringkasan yang disajikan secara singkat dan jelas bagian yang memuat tujuan, cakupan/jangkauan dan temuan dari suatu artikel (Maizel, Smith: Singer, 1984) 
8.   Abstrak
Adalah pernyataan secara singkat  tetapi akurat dari isi suatu dokumen, tanpa menambahkan tafsiran ataupun kritik dan tanpa membedakan untuk siapa abstrak itu dibuat. (American National Standards Institute’s, 1979) 

9.   Abstrak
Ialah uraian singkat tetapi akurat yang mewakili isi dokumen, tanpa tambahan interpretasi atau kritik dan tanpa melihat siapa si pembuat sari karangan tersebut. (ISO / international Standard Organisation, 1976)  
10.  Abstrak
adalah Penyajian isi dokumen secara singkat dan tepat, tanpamenambahkan tafsiran atau kritik dan tanpa membedakan siapa penulis abstrak tersebut. (Cara Menyusun Sari Karangan ; Buku Panduan. 1993. Jakarta:PdII – LIPI.) 
11.  Abstrak
adalah penyajian yang singkat dan jelas dari sebuah dokumen, yang mencantumkan tujuan, cakupan/jangkauan dan temuan dari suatu dokumen yang asli. Abstrak tidak boleh dirubah dari dokumen aslinya, gaya bahasa dari si pengarang sendiri.





D. JENIS ABSTRAK
Ada beberapa jenis abstrak yang digolongkan pada fungsi dan orientasi pembaca. Namun pada prakteknya lebih banyak dikenal/digunakan dua jenis abstrak ini yaitu :

1. Abstrak Informatif
Merupakan abstrak dokumen yang terpenting, sangat umum, informasi kuantitatif dan kualitatif.
Ciri-cirinya : menyajikan hasil isi dan prinsip-prinsip dari hasil kerja (tujuan,metode), kesimpulan dari artikel asli secara jelas, untuk orientasi pembaca yang tidak dapat mengakses dokumen aslinya. Abstrak informative dibuat sesempurna mungkin namun tidak mengubah makna/isi dari dokumen/artikel aslinya. Sehingga abstrak ini lebih panjang daripada jenis abstrak lainnya. Biasanyamakalah/artikel majalah menghasilkan 100 hingga 250 kata,sedangkan laporan dan tesis sekitar 500 kata.

2. Abstrak Indikatif
Menunjukan isi sebuah artikel dan berisi pernyataan umum tentang sebuah dokumen, tanpa disertai informasi terperinci mengenai hasil tujuan serta data kuantitatif. Biasanya untuk dokumen diskusi, tinjauan literature, prosiding komerensi, dan esei.
JENIS ABSTRAK LAINNYA YAITU :

3. Abstrak ulasan/kritis
Pengabstrak tidak hanya menjelaskan isi dari dokumen asli tetapi mengevaluasi/menilai, memberi pendapat dan dapat pula menganalisa kerjanya bahkan cara penyajiannya. (Cenderung memberikan komentar)

4. Abstrak pokok
Ditulis untuk menarik perhatian pembaca terhadap suatu dokumen, ditulis dengan sederhana, ringan dan tidak terlalau resmi (gambaran tidak lengkap). Abstrak ini lebih banyak ditulis oleh pengarang atau redaksi.

5. Abstrak terarah / miring
Dalam abstrak ini satu artikel/dokumen dapat dibuat lebih dari satu abstrak yang ditujukan pada bidang-bidang tertentu

6. Abstrak statistic/numeric
Menyajikan data dalam bentuk table/numeric. Abstrak jenis ini ringkas dan mudah dibaca banyak dipergunakan untuk memproyeksikan kecenderungan pertumbuhan penduduk, pasar, konsumsi.(Data ekonomi, social dan pemasaran).

7. Abstrak Informatif- Indikatif
Perpaduan abstrak informative dan indikatif. Sebagian dari abstrak ditulis dalam gaya informative, sedangkan aspek dokumen yang kurang penting ditulis dalam gaya indikatif.

8. Abstrak Mini
Merupakan abstrak yang menguatkan judul dokumen yang diabstrak., tidak membuat analisis dengan penulisan yang sangat cepat, judul artikel sebagai alat pemberitahuan bagi pembaca.3[3]




E. Fungsi Abstrak
Dalam dunia penelitian, abstrak memiliki beberapa fungsi dasar sebagai berikut :
  1. Komponen Utama Laporan Hasil Penelitian
Dalam setiap laporan hasil penelitian, abstrak berfungsi sebagai salah satu komponen yang harus ada di bagian awal laporan hasil penelitian.Tanpa keberadaan abstrak, sebuah laporan hasil penelitian menjadi tidak lengkap sehingga sulit lebih sulit untuk dipelajari.
  1. Gambaran Umum Mengenai Isi Laporan Penelitian
Fungsi abstrak dalam penelitian yang kedua adalah sebagai gambaran umum mengenai isi laporan penelitian.Seperti yang telah dijelaskan di atas, abstrak merupakan tulisan singkat yang isinya adalah gambaran umum mengenai isi laporan penelitian.Tanpa abstrak, sebuah laporan penelitian menjadi lebih sulit untuk dipelajari (untuk mempelajarinya harus melihat seluruh bagian isi laporan penelitian terlebih dahulu).
  1. Bahan Pertimbangan bagi Pembaca
Fungsi abstrak yang ketiga adalah sebagai bahan pertimbangan bagi para pembaca laporan penelitian. Sebelum membaca keseluruhan isi, pembaca laporan penelitian dapat membaca abstrak terlebih dahulu untuk mengetahui apakan isi atau pun bahasan laporan penelitian sesuai atau tidak dengan apa yang dicari oleh pembaca.4[4]
CARA MENULIS ABSTRAK
Menurut Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Hasanuddin (2007), hal-hal yang tidak diperbolehkan ada dalam abstrak yaitu sumber acuan, informasi lain yang tidak berhubungan dengan penelitian dan gambar atau tabel. Adapun format penulisan abstrak adalah sebagai berikut.

1. Awal kalimat merupakan kata benda.
2. Terdiri dari maksimal 250 kata, diluar kata depan dan kata sambung.
3. Dalam bentuk satu paragraf.
4. Menggunakan spasi 1.
5. Menggunakan huruf Times New Roman.
6. Terdapat kata kunci yang terdiri dari maksimal 5 kata dan disusun secara alfabet.
7. Ditulis sebelum bab pendahuluan.
8. Rata kiri-kanan.
9. Ditulis dengan huruf Times New Roman ukuran 12 pt.5[5]


[2]http://www.spengetahuan.com/2015/09/

[3]http://delarochaa.blogspot.co.id/
[4]https://pengertiandefinisi.com/










BAB III
PENUTUP
A.     Kesimpulan
Dengan penjelasan yang singkat di atas dapat diambil kesimpulan
Ringkasan adalah penyajian karangan atau peristiwa yang panjang dalam bentuk yang singkat dan efektif. Ringkasan itu dapat merupakan ringkasan sebuah buku, bab, ataupun artikel. Fungsi sebuah ringkasan adalah memahami atau mengetahui sebuah buku atau karangan. Dengan membuat ringkasan, kita mempelajari cara seseorang menyusun pikirannya dalam gagasan-gagasan yang diatur dari gagasan yang besar menuju gagasan penunjang, melalui ringkasan kita dapat menangkap pokok pikiran dan tujuan penulis.
Pengertian abstrak adalah tulisan singkat yang berisi gambaran secara menyeluruh mengenai aktivitas / kegiatan penelitian yang dilakukan.Abstrak biasanya diletakkan di bagian awal sebuah karya ilmiah atau pun laporan hasil penelitian sebagai informasi awalan bagi para pembaca.
B.     Saran
Penyusun mengetahui betul bahwa buah karya  yang dipergunakan untuk memenuhi tugas ini yang jauh sempurna, maka penulis sangat mengharapkan kritik atau saran dari para pembaca. Kritik atau saran bagi penulis adalah sesuatu yang sangat berarti untuk menjadi yang lebih baik lagi.

C.     Penutup
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, karena terbatasnya pengetahuan dan kurangnnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan makalah ini.
Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman bisa memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah dikesempatan berikutnya.Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.