MAKALAH PEMBELAJARAN BAHASA ARAB
“STRATEGI DAN TEKNIK PEMBELAJARAN
BAHASA ARAB DALAM MENCAPAI KOMPETENSI MENULIS “
Makalah di ajukan untuk memenuhi
tugas mata kuliah Pembelajaran bahasa Arab
Dosen Pembimbing :Muhammad Syauqi
M.Pd
DISUSUN OLEH :
Faza Amalia
Nurul Fadhlillah
Rizah Umami Nur
INSTITUT AGAMA ISLAM BUNGA BANGSA CIREBON
FAKULTAS
TARBIYAH PRODI PGMI
Jl.
Widarasari III Tuparev Cirebon. Telp (0234) 246 215
2018
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis
panjatkan kehadirat Allah SWT dzat yang Maha Sempurna, pencipta dan penguasa
segalanya. Karena hanya dengan ridho-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas ini
sesuai dengan apa yang diharapkan yaitu tentang “strategi dan teknik
pembelajaran bahasa arab dalam mencapai kompetensi menulis”. Dengan
harapan semoga tugas ini bisa berguna dan ada manfaatnya bagi kita semua.
Amiin.
Tak
lupa pula penyusun sampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang turut
berpartisipasi dalam proses penyusunan tugas ini, karena penulis sadar sebagai
makhluk sosial penulis tidak bisa berbuat banyak tanpa ada interaksi dengan
orang lain dan tanpa adanya bimbingan, serta rahmat dan karunia dari –Nya.
Akhirnya
walaupun penulis telah berusaha dengan secermat mungkin, namun sebagai manusia
biasa yang tak mungkin luput dari salah dan lupa. Untuk itu penulis
mengharapkan koreksi dan sarannya semoga kita selalu berada dalam
lindungan-Nya.
CIREBON, 13 Agustus 2018
PEMAKALAH
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Pembelajaran
pada dasarnya merupakan upaya untuk mengarahkan anak didik ke dalam proses
belajar, sehingga mereka dapat memperoleh tujuan belajar sesuai dengan apa yang
diharapkan. Pembelajaran hendaknya memperhatikan kondisi individu anak. Anak
didik merupakan individu yang berbeda. Maka dari itu hendaknya pembelajaran
memperhatikan perbedaan-perbedaan individual anak tersebut, sehingga
pembelajaran benar-benar dapat merubah kondisi anak dari yang tidak tahu
menjadi tahu.
Dalam
pembelajaran bahasa Arab masalah menjadi semakin rumit lagi, persoalan
pembelajaran bahasa asing salah satunya adalah bahasa Arab menjadi issu
sentral dan sangat rumit bagi kalangan akademis. Hal ini terjadi antara lain
karena kekeliruan menerapkan strategi pembelajaran. Padahal pembelajaran bahasa
Arab di Indonesia, telah diajarkan disekolah-sekolah pada umumnya, dan
sekolah-sekolah agama pada hususnya, sejak tingkat Madrasah Ibtidaiyah(MI)
hingga tingkat Perguruan Tinggi.
Pembelajaran yang efektif adalah
belajar yang bermanfaat dan bertujuan
bagi peserta didik melalui prosedur yang tepat untuk tercipta suasana yang
menyenangkan dan memaksimalkan hasil belajar yang telah direncanakan.
Pembelajaran akan efektif bagi peserta
didik jika pembelajaran tersebut memiliki variasi dalam strateginya. Penggunaan
strategi yang bervariasi sangat
mempengaruhi kondisi pembelajaran yang efektif dan membuat peserta didik
termotivasi dalam belajar bahasa Araab
B.
Rumusan Masalah
Dari uraian
pada latar belakang kami menemukan beberapa permasalahan yang timbul,
diantaranya:
1.
Apa
pengertian pembelajaran bahasa arab?
2.
Apa pengertian strategi
pembelajaran bahasa Arab?
3.
Strategi apa
yang dapat diterapkan dalam pembelajaran bahasa Arab?
4. Apa saja tehnik pembelajaran bahasa arab?
C. Tujuan
Penulisan
Dapat
mengetahui pengertian dari strategi dan pembelajaran bahasa Arab. Selain itu,
kita dapat mengetahui strategi apa saja yang dapat diterapkan dalam pembelajaran
bahasa Arab.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Pembelajaran Bahasa Arab
Pembelajaran substansinya adalah kegiatan mengajar yang
dilakukan secara maksimal oleh seorang guru agar anak didik yang ia ajari
materi tertentu melakukan kegiatan belajar dengan baik. Dengan kata lain
pembelajaran adalah upaya yang dilakukan oleh guru dalam menciptakan kegiatan
belajar materi tertentu yang kondusif untuk mencapai tujuan. Dengan demikian,
pembelajaran bahasa asing adalah kegiatan mengajar yang dilakukan secara
maksimal oleh seorang guru agar anak didik yang ia ajari bahasa asing tertentu
melakukan kegiatan belajar dengan baik, sehingga kondusif untuk mencapai tujuan
belajar bahasa asing.[1][1]
Dalam pembelajaran bahasa ada tiga istilah yang perlu
dipahami pengertian dan konsepnya secara tepat, yakni pendekatan, metode dan
teknik. Edward M Anthony dalam artikelnya “Approach, Method and Technique”
ketiga istilah tersebut sebagai berikut:[2][2]
1.
Pendekatan, yang dalam bahasa Arab
disebut madkhal adalah seperangkat asumsi berkenaan dengan hakikat
bahasa dan hakikat belajar mengajar bahasa. Pendekatan bersifat aksiomatis atau
filosofis yang berorientasi pada pendirian, filsafat, dan keyakinan yaitu
sesuatu yang diyakini tetapi tidak mesti dapat dibuktikan.
2.
Metode, yang dalam bahasa Arab
disebut thariqah adalah rencana menyeluruh yang berkenaan dengan
penyajian materi bahasa secara teratur atau sistematis berdasarkan pendekatan
yang ditentukan. Jika pendekatan bersifat aksiomatis, maka metode bersifat
prosedural. Sehingga dalam satu pendekatan bisa saja terdapat beberapa metode.
3.
Sedangkan Teknik, yang dalam bahasa
Arab disebut uslub atau yang populer dalam bahasa kita dengan strategi,
yaitu kegiatan spesifik yang diimplementasikan di dalam kelas, selaras dengan
pendekatan dan metode yang telah dipilih. Teknik bersifat operasional, karena
itu sangatlah tergantung pada imajinasi dan kreativitas seorang pengajar dalam
meramu materi dan mengatasi dan memecahkan berbagai persoalan di kelas.
Dari paparan di atas dapat dipahami, bahwa ketiga istilah
tersebut memiliki hubungan yang hirarkis. Dari satu pendekatan bisa
menghadirkan satu atau beberapa metode, dan dari satu metode bisa
mengimplementasikan satu atau beberapa strategi. Sebaliknya strategi harus
konsisten dengan metode dan karena itu tidak boleh bertentangan dengan
pendekatan.
Adapun menurut Oemar Hamalik pengertian pembelajaran adalah
suatu komunikasi yang tersusun meliputi
unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang saling
mempengaruhi untuk mencapai tujuan pembelajaran, dalam hal ini manusia terlibat
dalam sistem pengajaran terdiri dari siswa, guru dan tenaga lainnya.[3][3] Dalam
pembelajaran terjadi interaksi antara guru dan siswa, di satu sisi guru
melakukan sebuah aktivitas yang membawa anak ke arah tujuan, lebih dari itu
anak atau siswa dapat melakukan serangkaian kegiatan yang telah direncanakan
oleh guru yaitu kegiatan balajar yang terarah pada tujuan yang ingin dicapai.
Sementara itu, bahasa Arab merupakan salah satu bahasa dunia
yang telah mengalami perkembangan sosial masyarakat dan ilmu pengetahuan.
Bahasa Arab dalam kajian sejarah termasuk rumpun bahasa Semit yaitu rumpun
rumpun bahasa yang dipakai bangsa-bangsa yang tinggal di sekitar sungai Tigris
dan Furat, dataran Syria dan Jazirah Arabia (Timur Tengah).[4][4] Dengan demikian pembelajaran bahasa
Arab dapat didefinisikan suatu upaya membelajarkan siswa untuk belajar bahasa
Arab dengan guru sebagai fasilitator dengan mengorganisasikan berbagai unsur
untuk memperoleh tujuan yang ingin dica
B. Pengertian
Strategi Pembelajaran Bahasa Arab
Secara umum, strategi dapat
diartikan sebagai upaya yang dilakukan oleh seseorang atau organisasi untuk
sampai pada tujuan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, strategi adalah rencana
yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus ( yang diinginkan
).[5][1] Joni
berpendapat bahwa yang dimaksud strategi adalah suatu prosedur yang digunakan
untuk memberikan suasana yang kondusif kepada siswa dalam rangka mencapai
tujuan pembelajaran.
Adapun ciri-ciri strategi menurut
Stone dan Sirait adalah sebagai berikut:
1. Wawasan Waktu, meliputi cakrawala waktu yang jauh ke
depan, yaitu waktu yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan tersebut dan
waktu yang diperlukan untuk mengamati dampaknya
2.
Dampak,
walaupun hasil akhir dengan mengikuti strategi tertentu tidak langsung terlihat
untuk jangka waktu lama, dampak akhir akan sangat berarti
3.
Pemusatan
upaya, sebuah strategi yang efektif bisanya mengharuskan pemusatan kegiatan,
upaya, atau perhatian terhadap rentang sasaran yang sempit
4.
Pola
keputusan, kebanyakan strategi mensyaratkan bahwa sederetan keputusan tertentu
harus diambil sepanjang waktu. Keputusan-keputusan tersebut harus saling
menunjang, artinya mengikuti suatu pola yang konsisten
5. Peresapan, sebuah strategi mencakup suatu spektrum
kegiatan yang luas mulai dari proses alokasi sumber daya sampai dengan kegiatan
operasi harian. Selain itu, adanya konsistensi sepanjang waktu dalam
kegiatan-kegiatan ini mengharuskan semua tingkatan organisasi bertindak secara
naluri dengan cara-cara yang akan memperkuat strategi.
Dengan demikian, strategi dapat
diartikan sebagai suatu susunan, pendekatan, atau kaidah-kaidah untuk mencapai
suatu tujuan dengan menggunakan tenaga, waktu, serta kemudahan secara otimal.
Strategi pengajaran terdiri atas metode
dan teknik atau prosedur yang menjamin siswa
mencapai tujuan. Strategi pengajaran lebih luas daripada metode atau teknik
pengajaran. Peranan strategi pengajaran lebih penting apabila guru mengajar
siswa yang berbeda dari segi kemampuan, pencapaian, kecenderungan, serta minat.[6][2]
Bahasa sendiri merupakan alat
komunikasi. Manusia sejak lahir berusaha untuk dapat berkomunikasi dengan
lingkungannya. Dari itu lahirlah bahasa masyarakat tertentu dengan tanpa harus
musyawarah terlebih dahulu. Karena setiap masyarakat melahirkan bahasa untuk
berkomunikasi dikalangan mereka, maka terjadilah bahasa-bahasa yang beraneka
ragam sesuai dengan taraf masyarakat, dimana bahasa itu lahir.
Namun demikian para ahli bahasa
mengelompokan bahasa-bahasa di dunia menjadi beberapa rumpun. Max Muller
membaginya kepada tiga rumpun, yaitu; Indo Eropa, Semit Hemit dan Turania.
Bahasa Arab termasuk dalam rumpun bahasa semit yang menjadi salah satu rumpun
dari bahasa semit-semit atau dalam istilah lain homo semetic atau dalam
bahasa Arab Al-Hamiyal Al-Samiyah. Bahasa Arab adalah kalimat yang
disampaikan oleh orang Arab untuk maksud-maksud mereka. Abdul Alim Ibrahim
mengatakan bahwa bahasa Arab adalah bahasanya orang-orang Arab dan bahasanya
orang-orang Islam.[7][3]
Syaikh Mustofa al-Ghulayaini
mengemukakan: Al-lughah al-arabiyyah hiya al-kalimat allati yuabbiru biha
al-arab an aghradlihim. (Bahasa Arab adalah kata-kata yang dipergunakan
orang Arab untuk mengungkapkan segala tujuan atau maksud mereka).
Dari uraian diatas dapat disimpulkan
bahwa pengajaran bahasa Arab adalah proses penyajian dan menyampaian ilmu
pengetahuan oleh guru bahasa Arab kepada murid dengan tujuan agar murid
memahami dan menguasai bahasa Arab serta dapat mengembangkannya. Pengajaran
bahasa Arab diarahkan kepada pencapaian tujuan, yaitu tujuan jangka panjang
(tujuan umum) dan tujuan jangka pendek (tujuan khusus). Secara umum tujuan
pengajaran bahasa Arab do Indonesia adalah agar siswa mampu menggunakan bahasa
tersebut secara aktif maupun pasif.[8][4]
C. Kriteria
Pemilihan Strategi Pembelajaran Bahasa Arab
Pemilihan strategi dalam pembelajaran bahasa Arab
memuat dua hal penting yakni pemilihan strategi belajar yang dilakukan oleh
peserta didik dan pemilihan
strategi mengajar yang
harus dilakukan oleh tenaga pendidik.
Pemilihan strategi pembelajaran bahasa Arab dapat
berdasarkan pertimbangan atau kriteria sebagai berikut:
1. Tujuan Belajar
Startegi pembelajaran
harus dipilih sesuai dengan tujuan belajar yang
diharapkan dapat dicapai
peserta didik. Tujuan belajar merupakan
titik tolak penentuan
strategi yang akan digunakan. Misalnya tujuan belajar siswa
dapat memahami jumlah ismiah. Dengan demikian metode yang dipakai sebagai
bagian dari strategi adalah menggunakan metode qawa’id dan terjemah.
2.
Materi atau isi pelajaran
Peranan materi
atau isi pelajaran
yaitu, pertama, mencerminkan suatu
sudut pandang yang
tajam dan inovatif mengenai pengajaran
serta mendemontrasi
aplikasinya dalam bahan ajar yang
disajikan. Kedua, menyajikan suatu sumber pokok masalah yang kaya, mudah dibaca
dan bervariasi sesuai dengan minat dan kebutuhan peserta didik, ketiga menyedia
sumber yang tersusun rapid an
bermanfaat, keempat, menyajikan
metode- metode dan sarana-sarana
pembelajaran untuk memotivasi peserta didik, kelima menjadi
penunjang bagi latihan-latihan dan tugas-tugas
praktis keenam, menyajikan
bahan evaluasi dan remedial.
3.
Peserta Didik
Peserta didik sebagai orang yang
belajar merupakan subjek dalam
proses pembelajaran. Dalam
pemilihan strategi pembelajaran yang efektif harus memperhatikan karakteristik peserta
didik yang memiliki potensi dan firah yang dimiliki dan sekaligus harapan untuk
berkembang kearah yang lebih baik dan menjadi pribadi yang sempurna.
4.
Kondisi pendidikan dimana berlansung
Efektif tidaknya
suatu strategi pembelajaran
sangat dipengaruhi kemampuan guru
memakainya disamping kepribadian
guru.
5.
Waktu,
Waktu yang
tersedia juga perlu
diperhatikan ketika meyampaikan
materi bahasa Arab dengan menggunakan
strategi tamsil atau al naql sementara waktu yang disediakan hanya 45
menit. Maka waktu
tersebut harus diguna
seefektif mungkin sehingga kompetensi
dasar peserta didik dapat tercapai.
6. Sarana yang dapat dimanfaatkan.
7. Biaya.
Pemilihan strategi
pembelajaran bahasa Arab
yang akan digunakan dalam
proses pembelajaran bahasa
Arab hendaknya ditentukan
berdasar kriteria sebagai berikut :
1.
Berorientasi
pada strategi pembelajaran.
Tipe perilaku
apa yang diharapkan
dapat dicapai oleh peserta
didik misalnya peserta
didik mampu berkomunikasi menggunakan bahasa Arab, maka
strategi yang paling dekat dan sesuai
adalah diantaranya khibrat mutsirah, strategi ini untuk memotivasi siswa
mengungkapkan pengalaman yang
pernah dialami atau strategi tamtsiliyah
adalah mengekspresikan dialek bahasa
Arab fusha dengan
fasih sesuai dengan
makhraj dan mengeksplorasi kemampuan
mereka bermain peran.
2. Pilih
teknik pembelajaran sesuai keterampilan
berbahasa untuk bahasa arab keterampilan
yang harus dimiliki adalah
istima’, kalam, qira’ah dan kitabah
yang diharapkan dapat dimiliki oleh peserta didik.
3. Gunakan media
pembelajaran sebanyak mungkin
memberi rangsangan pada indera peserta didik. Misalnya menggunakan
laboratorium bahasa untuk
pembelajaran istima’ agar
dapat mendengar lansung penutur asli
berbicara dan dapat mencoba mengulang dengan menggunakan
headphone.[9][5]
D. Tehnik pembelajaran
bahasa Arab
Dalam pengajaran bahasa ,ada tiga
istilah yang perlu di pahami pengertian dan konsepnya secar tepat. Yakni
pendekatan, metode dan tehnik. Edward antoni (1993) menjelaskan konsep ketiga
istilah tersebut sebagai berikut:
a.
Pendekatan
adalah seperangkat asumsi yang berkenaan dengan hakikat bahasa dan belajar
mengajar bahasa.
b.
Metode
adalah rencana menyeluruh penyajian bahasa secara sistematis berdasarkan
pendekatan yang telah di tentukan .
c.
Tehnik
adalah kegiatan spesifik yang di implementasikan dalam kelas selaras dengan
metode dan pendekatan yang telah dipilih.
Tehnik merupakan operasioanal dari metode ,
yang di dalamnya berupa rencana , aturan-aturan,langkah-langkah serta sarana
yang dalam praktek akan di perankan dalam proses belajar rencana, aturan dan
langkah-langkah tersebut haruslah terkait erat dengan bingkai umumnya yaitu
metode.
Karena teknik itu operasional dari metode,
maka akan memuat gaya yang di lakukan guru dalam menyusun pelajaran, seni yang
di tampilkan guru dalam proses pengajaran serta sarana dan media dalam berbagai
bentuknya yang digunakan oleh guru dalam proses pengajaran.
Dalam sistem pembelajaran bahasa arab ,
terpecah menjadi beberapa pelajaran. Dari unsure bahasa, lazimnya di tetapkan
mata pelajaran : baca tulis, imla’, nahwu , shorof, dan mufrodad. Sedangkan
keterampilan berbahasa terdiri atas: mutholaah, insyak, muhadasah dan istima’.
Pada pembagian ini akan di paparkan
macam-macam teknik pengajaran bahasa arab. Diantaranya :
1.
Tehnik
pengajaran berbicara
2.
Kosa kata
3.
Membaca
4.
Tata bahasa
5.
Menyimak
6.
Menulis
(insak, imla’)
BAB III
PENUTUP
- Kesimpulan
1. Pembelajaran
bahasa Arab dapat didefinisikan suatu upaya membelajarkan siswa untuk belajar
bahasa Arab dengan guru sebagai fasilitator dengan mengorganisasikan berbagai
unsur untuk memperoleh tujuan yang ingin dicapai.
2. Tujuan
pembelajaran bahasa adalah untuk menguasasi ilmu bahasa dan kemahiran berbahasa
Arab, seperti muthala’ah, muhadatsah, insya’, nahwu dan
sharaf, sehingga memperoleh kemahiran berbahasa yang meliputi empat aspek
kemahiran. Sedangkan pentingnya pembelajaran bahasa Arab adalah bahasa Arab merupakan
bahasa Al-Qur’an, hal inilah yang menjadikan bahasa Arab menjadi bahasa yang
sangat berkaitan dengan Islam, sebab ia adalah bahasa Agama untuk semua umat
Islam didunia, baik bagi mereka yang mempergunakan bahasa Arab dalam kehidupan
sehari-hari mereka maupun tidak.
3. Beberapa
tingkatan dalam pembelajaran bahasa Arab adalah pertama, Mubtadi’
(pemula), kedua, Mutawassith (Menengah), Ketiga, Mutaqaddim
(mahir).
DAFT
DAFTAR PUSTAKA
0 comments:
Post a Comment
Monggo Komentarnya. . .