Tuesday, October 2, 2018

Makalah Pembelajaran Bahasa Arab Setrategi dan Teknik


MAKALAH PEMBELAJARAN BAHASA ARAB
“STRATEGI DAN TEKNIK PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DALAM MENCAPAI KOMPETENSI MENULIS “
Makalah di ajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pembelajaran bahasa Arab
Dosen Pembimbing :Muhammad Syauqi M.Pd
 DISUSUN OLEH :
Faza Amalia
Nurul Fadhlillah
Rizah Umami Nur

 INSTITUT AGAMA ISLAM BUNGA BANGSA CIREBON
FAKULTAS TARBIYAH PRODI PGMI
Jl. Widarasari III Tuparev Cirebon. Telp (0234) 246 215
2018

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT dzat yang Maha Sempurna, pencipta dan penguasa segalanya. Karena hanya dengan ridho-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas ini sesuai dengan apa yang diharapkan yaitu tentang “strategi dan teknik pembelajaran bahasa arab dalam mencapai kompetensi menulis”. Dengan harapan semoga tugas ini bisa berguna dan ada manfaatnya bagi kita semua. Amiin.
Tak lupa pula penyusun sampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang turut berpartisipasi dalam proses penyusunan tugas ini, karena penulis sadar sebagai makhluk sosial penulis tidak bisa berbuat banyak tanpa ada interaksi dengan orang lain dan tanpa adanya bimbingan, serta rahmat dan karunia dari –Nya.
Akhirnya walaupun penulis telah berusaha dengan secermat mungkin, namun sebagai manusia biasa yang tak mungkin luput dari salah dan lupa. Untuk itu penulis mengharapkan koreksi dan sarannya semoga kita selalu berada dalam lindungan-Nya.
CIREBON, 13 Agustus 2018

PEMAKALAH







DAFTAR ISI
  6










BAB I
PENDAHULUAN
      A.    Latar Belakang
Pembelajaran pada dasarnya merupakan upaya untuk mengarahkan anak didik ke dalam proses belajar, sehingga mereka dapat memperoleh tujuan belajar sesuai dengan apa yang diharapkan. Pembelajaran hendaknya memperhatikan kondisi individu anak. Anak didik merupakan individu yang berbeda. Maka dari itu hendaknya pembelajaran memperhatikan perbedaan-perbedaan individual anak tersebut, sehingga pembelajaran benar-benar dapat merubah kondisi anak dari yang tidak tahu menjadi tahu.
Dalam pembelajaran bahasa Arab masalah menjadi semakin rumit lagi, persoalan pembelajaran bahasa asing salah satunya adalah bahasa Arab menjadi issu sentral dan sangat rumit bagi kalangan akademis. Hal ini terjadi antara lain karena kekeliruan menerapkan strategi pembelajaran. Padahal pembelajaran bahasa Arab di Indonesia, telah diajarkan disekolah-sekolah pada umumnya, dan sekolah-sekolah agama pada hususnya, sejak tingkat Madrasah Ibtidaiyah(MI) hingga tingkat Perguruan Tinggi.
Pembelajaran yang efektif adalah belajar  yang bermanfaat dan bertujuan bagi peserta didik melalui prosedur yang tepat untuk tercipta suasana yang menyenangkan dan memaksimalkan hasil belajar yang telah direncanakan. Pembelajaran akan efektif bagi  peserta didik jika pembelajaran tersebut memiliki variasi dalam strateginya. Penggunaan strategi yang bervariasi  sangat mempengaruhi kondisi pembelajaran yang efektif dan membuat peserta didik termotivasi dalam belajar bahasa Araab









B.     Rumusan Masalah
Dari uraian pada latar belakang kami menemukan beberapa permasalahan yang timbul, diantaranya:
      1.      Apa pengertian pembelajaran bahasa arab?
      2.      Apa pengertian strategi pembelajaran bahasa Arab?
      3.      Strategi apa yang dapat diterapkan dalam pembelajaran bahasa Arab?
4.      Apa saja tehnik pembelajaran bahasa arab?

      C.    Tujuan Penulisan
Dapat mengetahui pengertian dari strategi dan pembelajaran bahasa Arab. Selain itu, kita dapat mengetahui strategi apa saja yang dapat diterapkan dalam pembelajaran bahasa Arab.




BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Pembelajaran Bahasa Arab
Pembelajaran substansinya adalah kegiatan mengajar yang dilakukan secara maksimal oleh seorang guru agar anak didik yang ia ajari materi tertentu melakukan kegiatan belajar dengan baik. Dengan kata lain pembelajaran adalah upaya yang dilakukan oleh guru dalam menciptakan kegiatan belajar materi tertentu yang kondusif untuk mencapai tujuan. Dengan demikian, pembelajaran bahasa asing adalah kegiatan mengajar yang dilakukan secara maksimal oleh seorang guru agar anak didik yang ia ajari bahasa asing tertentu melakukan kegiatan belajar dengan baik, sehingga kondusif untuk mencapai tujuan belajar bahasa asing.[1][1]
Dalam pembelajaran bahasa ada tiga istilah yang perlu dipahami pengertian dan konsepnya secara tepat, yakni pendekatan, metode dan teknik. Edward M Anthony dalam artikelnya “Approach, Method and Technique” ketiga istilah tersebut sebagai berikut:[2][2]
1.      Pendekatan, yang dalam bahasa Arab disebut madkhal adalah seperangkat asumsi berkenaan dengan hakikat bahasa dan hakikat belajar mengajar bahasa. Pendekatan bersifat aksiomatis atau filosofis yang berorientasi pada pendirian, filsafat, dan keyakinan yaitu sesuatu yang diyakini tetapi tidak mesti dapat dibuktikan.

2.      Metode, yang dalam bahasa Arab disebut thariqah adalah rencana menyeluruh yang berkenaan dengan penyajian materi bahasa secara teratur atau sistematis berdasarkan pendekatan yang ditentukan. Jika pendekatan bersifat aksiomatis, maka metode bersifat prosedural. Sehingga dalam satu pendekatan bisa saja terdapat beberapa metode.

       3.      Sedangkan Teknik, yang dalam bahasa Arab disebut uslub atau yang populer dalam bahasa kita dengan strategi, yaitu kegiatan spesifik yang diimplementasikan di dalam kelas, selaras dengan pendekatan dan metode yang telah dipilih. Teknik bersifat operasional, karena itu sangatlah tergantung pada imajinasi dan kreativitas seorang pengajar dalam meramu materi dan mengatasi dan memecahkan berbagai persoalan di kelas.
Dari paparan di atas dapat dipahami, bahwa ketiga istilah tersebut memiliki hubungan yang hirarkis. Dari satu pendekatan bisa menghadirkan satu atau beberapa metode, dan dari satu metode bisa mengimplementasikan satu atau beberapa strategi. Sebaliknya strategi harus konsisten dengan metode dan karena itu tidak boleh bertentangan dengan pendekatan.
Adapun menurut Oemar Hamalik pengertian pembelajaran adalah suatu komunikasi yang  tersusun meliputi unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan pembelajaran, dalam hal ini manusia terlibat dalam sistem pengajaran terdiri dari siswa, guru dan tenaga lainnya.[3][3] Dalam pembelajaran terjadi interaksi antara guru dan siswa, di satu sisi guru melakukan sebuah aktivitas yang membawa anak ke arah tujuan, lebih dari itu anak atau siswa dapat melakukan serangkaian kegiatan yang telah direncanakan oleh guru yaitu kegiatan balajar yang terarah pada tujuan yang ingin dicapai.
Sementara itu, bahasa Arab merupakan salah satu bahasa dunia yang telah mengalami perkembangan sosial masyarakat dan ilmu pengetahuan. Bahasa Arab dalam kajian sejarah termasuk rumpun bahasa Semit yaitu rumpun rumpun bahasa yang dipakai bangsa-bangsa yang tinggal di sekitar sungai Tigris dan Furat, dataran Syria dan Jazirah Arabia (Timur Tengah).[4][4] Dengan demikian pembelajaran bahasa Arab dapat didefinisikan suatu upaya membelajarkan siswa untuk belajar bahasa Arab dengan guru sebagai fasilitator dengan mengorganisasikan berbagai unsur untuk memperoleh tujuan yang ingin dica


         B.   Pengertian Strategi Pembelajaran Bahasa Arab
Secara umum, strategi dapat diartikan sebagai upaya yang dilakukan oleh seseorang atau organisasi untuk sampai pada tujuan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, strategi adalah rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus ( yang diinginkan ).[5][1] Joni berpendapat bahwa yang dimaksud strategi adalah suatu prosedur yang digunakan untuk memberikan suasana yang kondusif kepada siswa dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran.

Adapun ciri-ciri strategi menurut Stone dan Sirait adalah sebagai berikut:
1.      Wawasan Waktu, meliputi cakrawala waktu yang jauh ke depan, yaitu waktu yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan tersebut dan waktu yang diperlukan untuk mengamati dampaknya
2.      Dampak, walaupun hasil akhir dengan mengikuti strategi tertentu tidak langsung terlihat untuk jangka waktu lama, dampak akhir akan sangat berarti
3.      Pemusatan upaya, sebuah strategi yang efektif bisanya mengharuskan pemusatan kegiatan, upaya, atau perhatian terhadap rentang sasaran yang sempit
4.      Pola keputusan, kebanyakan strategi mensyaratkan bahwa sederetan keputusan tertentu harus diambil sepanjang waktu. Keputusan-keputusan tersebut harus saling menunjang, artinya mengikuti suatu pola yang konsisten
5.      Peresapan, sebuah strategi mencakup suatu spektrum kegiatan yang luas mulai dari proses alokasi sumber daya sampai dengan kegiatan operasi harian. Selain itu, adanya konsistensi sepanjang waktu dalam kegiatan-kegiatan ini mengharuskan semua tingkatan organisasi bertindak secara naluri dengan cara-cara yang akan memperkuat strategi.
Dengan demikian, strategi dapat diartikan sebagai suatu susunan, pendekatan, atau kaidah-kaidah untuk mencapai suatu tujuan dengan menggunakan tenaga, waktu, serta kemudahan secara otimal.
Strategi pengajaran terdiri atas metode dan teknik atau prosedur yang menjamin siswa mencapai tujuan. Strategi pengajaran lebih luas daripada metode atau teknik pengajaran. Peranan strategi pengajaran lebih penting apabila guru mengajar siswa yang berbeda dari segi kemampuan, pencapaian, kecenderungan, serta minat.[6][2]
Bahasa sendiri merupakan alat komunikasi. Manusia sejak lahir berusaha untuk dapat berkomunikasi dengan lingkungannya. Dari itu lahirlah bahasa masyarakat tertentu dengan tanpa harus musyawarah terlebih dahulu. Karena setiap masyarakat melahirkan bahasa untuk berkomunikasi dikalangan mereka, maka terjadilah bahasa-bahasa yang beraneka ragam sesuai dengan taraf masyarakat, dimana bahasa itu lahir.
Namun demikian para ahli bahasa mengelompokan bahasa-bahasa di dunia menjadi beberapa rumpun. Max Muller membaginya kepada tiga rumpun, yaitu; Indo Eropa, Semit Hemit dan Turania. Bahasa Arab termasuk dalam rumpun bahasa semit yang menjadi salah satu rumpun dari bahasa semit-semit atau dalam istilah lain homo semetic atau dalam bahasa Arab Al-Hamiyal Al-Samiyah. Bahasa Arab adalah kalimat yang disampaikan oleh orang Arab untuk maksud-maksud mereka. Abdul Alim Ibrahim mengatakan bahwa bahasa Arab adalah bahasanya orang-orang Arab dan bahasanya orang-orang Islam.[7][3]
Syaikh Mustofa al-Ghulayaini mengemukakan: Al-lughah al-arabiyyah hiya al-kalimat allati yuabbiru biha al-arab an aghradlihim. (Bahasa Arab adalah kata-kata yang dipergunakan orang Arab untuk mengungkapkan segala tujuan atau maksud mereka).
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pengajaran bahasa Arab adalah proses penyajian dan menyampaian ilmu pengetahuan oleh guru bahasa Arab kepada murid dengan tujuan agar murid memahami dan menguasai bahasa Arab serta dapat mengembangkannya. Pengajaran bahasa Arab diarahkan kepada pencapaian tujuan, yaitu tujuan jangka panjang (tujuan umum) dan tujuan jangka pendek (tujuan khusus). Secara umum tujuan pengajaran bahasa Arab do Indonesia adalah agar siswa mampu menggunakan bahasa tersebut secara aktif maupun pasif.[8][4]
      C.     Kriteria Pemilihan Strategi Pembelajaran Bahasa Arab

Pemilihan strategi dalam pembelajaran bahasa Arab memuat dua hal penting yakni pemilihan strategi belajar yang dilakukan oleh peserta didik  dan  pemilihan  strategi  mengajar  yang  harus  dilakukan  oleh tenaga pendidik.
Pemilihan strategi pembelajaran bahasa Arab dapat berdasarkan pertimbangan atau kriteria sebagai berikut:
       1.       Tujuan Belajar
Startegi  pembelajaran  harus dipilih  sesuai dengan  tujuan belajar  yang  diharapkan  dapat  dicapai  peserta  didik.  Tujuan belajar  merupakan  titik  tolak  penentuan  strategi  yang  akan digunakan. Misalnya tujuan belajar siswa dapat memahami jumlah ismiah. Dengan demikian metode yang dipakai sebagai bagian dari strategi adalah menggunakan metode qawa’id dan terjemah.
      2.      Materi atau isi pelajaran
Peranan  materi  atau  isi  pelajaran  yaitu,  pertama, mencerminkan  suatu  sudut  pandang  yang  tajam  dan  inovatif mengenai  pengajaran  serta  mendemontrasi aplikasinya  dalam bahan ajar yang disajikan. Kedua, menyajikan suatu sumber pokok masalah yang kaya, mudah dibaca dan bervariasi sesuai dengan minat dan kebutuhan peserta didik, ketiga menyedia sumber yang tersusun  rapid  an  bermanfaat,  keempat,  menyajikan  metode- metode  dan  sarana-sarana  pembelajaran  untuk  memotivasi peserta didik, kelima menjadi penunjang bagi latihan-latihan dan tugas-tugas  praktis  keenam,  menyajikan  bahan  evaluasi  dan remedial.
      3.      Peserta Didik
Peserta didik sebagai orang yang belajar merupakan subjek dalam  proses  pembelajaran.  Dalam  pemilihan strategi pembelajaran yang efektif  harus memperhatikan karakteristik peserta didik yang memiliki potensi dan firah yang dimiliki dan sekaligus harapan untuk berkembang kearah yang lebih baik dan menjadi pribadi yang sempurna.
      4.      Kondisi pendidikan dimana berlansung
Efektif  tidaknya  suatu  strategi  pembelajaran  sangat dipengaruhi  kemampuan  guru  memakainya  disamping kepribadian guru.
      5.      Waktu,
Waktu  yang  tersedia  juga  perlu  diperhatikan  ketika meyampaikan materi bahasa Arab  dengan menggunakan strategi tamsil atau al naql sementara waktu yang disediakan hanya 45 menit.    Maka  waktu  tersebut  harus  diguna  seefektif  mungkin sehingga kompetensi dasar peserta didik dapat tercapai.
6. Sarana yang dapat dimanfaatkan.
7. Biaya.
Pemilihan  strategi  pembelajaran  bahasa  Arab  yang  akan digunakan  dalam  proses  pembelajaran  bahasa  Arab    hendaknya ditentukan berdasar  kriteria sebagai berikut :

1.              Berorientasi pada strategi pembelajaran.
Tipe  perilaku  apa  yang  diharapkan    dapat  dicapai  oleh peserta  didik  misalnya  peserta  didik  mampu  berkomunikasi menggunakan bahasa Arab, maka strategi  yang paling dekat dan sesuai adalah diantaranya khibrat mutsirah, strategi ini untuk memotivasi  siswa    mengungkapkan  pengalaman  yang  pernah dialami atau strategi tamtsiliyah  adalah mengekspresikan dialek bahasa  Arab  fusha  dengan  fasih  sesuai  dengan  makhraj  dan mengeksplorasi kemampuan mereka bermain peran.
2.      Pilih teknik  pembelajaran sesuai keterampilan berbahasa untuk bahasa arab keterampilan  yang harus dimiliki adalah  istima’, kalam, qira’ah dan kitabah   yang diharapkan dapat dimiliki oleh peserta didik.

3.      Gunakan  media  pembelajaran  sebanyak  mungkin    memberi rangsangan pada indera peserta didik. Misalnya menggunakan laboratorium  bahasa    untuk  pembelajaran  istima’    agar  dapat mendengar lansung penutur asli  berbicara  dan dapat  mencoba mengulang dengan menggunakan headphone.[9][5]


       D. Tehnik pembelajaran bahasa Arab
         Dalam pengajaran bahasa ,ada tiga istilah yang perlu di pahami pengertian dan konsepnya secar tepat. Yakni pendekatan, metode dan tehnik. Edward antoni (1993) menjelaskan konsep ketiga istilah tersebut sebagai berikut:
a.       Pendekatan adalah seperangkat asumsi yang berkenaan dengan hakikat bahasa dan belajar mengajar bahasa.
b.      Metode adalah rencana menyeluruh penyajian bahasa secara sistematis berdasarkan pendekatan yang telah di tentukan .
c.       Tehnik adalah kegiatan spesifik yang di implementasikan dalam kelas selaras dengan metode dan pendekatan yang telah dipilih.

   Tehnik merupakan operasioanal dari metode , yang di dalamnya berupa rencana , aturan-aturan,langkah-langkah serta sarana yang dalam praktek akan di perankan dalam proses belajar rencana, aturan dan langkah-langkah tersebut haruslah terkait erat dengan bingkai umumnya yaitu metode.

  Karena teknik itu operasional dari metode, maka akan memuat gaya yang di lakukan guru dalam menyusun pelajaran, seni yang di tampilkan guru dalam proses pengajaran serta sarana dan media dalam berbagai bentuknya yang digunakan oleh guru dalam proses pengajaran.

  Dalam sistem pembelajaran bahasa arab , terpecah menjadi beberapa pelajaran. Dari unsure bahasa, lazimnya di tetapkan mata pelajaran : baca tulis, imla’, nahwu , shorof, dan mufrodad. Sedangkan keterampilan berbahasa terdiri atas: mutholaah, insyak, muhadasah dan istima’.


    Pada pembagian ini akan di paparkan macam-macam teknik pengajaran bahasa arab. Diantaranya :
1.      Tehnik pengajaran berbicara
2.      Kosa kata
3.      Membaca
4.      Tata bahasa
5.      Menyimak
6.      Menulis (insak, imla’)










BAB III
PENUTUP
  1. Kesimpulan
1.      Pembelajaran bahasa Arab dapat didefinisikan suatu upaya membelajarkan siswa untuk belajar bahasa Arab dengan guru sebagai fasilitator dengan mengorganisasikan berbagai unsur untuk memperoleh tujuan yang ingin dicapai.
2.      Tujuan pembelajaran bahasa adalah untuk menguasasi ilmu bahasa dan kemahiran berbahasa Arab, seperti muthala’ah, muhadatsah, insya’, nahwu dan sharaf, sehingga memperoleh kemahiran berbahasa yang meliputi empat aspek kemahiran. Sedangkan pentingnya pembelajaran bahasa Arab adalah bahasa Arab merupakan bahasa Al-Qur’an, hal inilah yang menjadikan bahasa Arab menjadi bahasa yang sangat berkaitan dengan Islam, sebab ia adalah bahasa Agama untuk semua umat Islam didunia, baik bagi mereka yang mempergunakan bahasa Arab dalam kehidupan sehari-hari mereka maupun tidak.
3.      Beberapa tingkatan dalam pembelajaran bahasa Arab adalah pertama, Mubtadi’ (pemula), kedua, Mutawassith (Menengah), Ketiga, Mutaqaddim (mahir).















DAFT
DAFTAR PUSTAKA












0 comments:

Post a Comment

Monggo Komentarnya. . .