MAKALAH
ESENSI DAN KONSEP DASAR
ILMU-ILMU SOSIAL, BUDAYA, DAN KEALAMAN
Makalah
di ajukan untuk memenuhi tugas kelompok
Dosen
pengampu : Gama Pratama, M.Pd
Di
susun oleh : kelompok satu
(1)
Agnes Monica
Hanna Retno
Jihan Wahyuni
Nurul
Fadhlillah
PENDIDIKAN PRODI GURU
MADRASAH IBTIDAIYAH
INSTUTUT AGAMA IALAM
BUNGA BANGSA CIREBON
2017/2018
Jln. Widasari
III-TuparevCirebon Telp.0231-346215
Kata pengantar
Puji syukur
kehadirat allah AWT atas limpahan rahmat dan anugrah dari-NYA kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Esensi
dan
konsep dasar ilmu-ilmu sosial,
budaya, dan kealaman” ini. Sholawat dan salam semoga
senantiasa tercurahkan kepada junjungan besar kita, nabi muhammad SAW.
Penulis
sangat bersyukur karna dapat menyelesaikan makalah yang menjadi tugas mata kuliah plsbt yang berjudul “Esensi dan konsep dasar ilmu-ilmu sosial,
budaya, dan kealaman” di sampiang itu, kami mengucapkan
banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu kami selama pembuatan
makalah ini berlangsung sehingga
dapat terselesaikanlah makalah ini.
Demikian
yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca. Kami mengharapkan kritik dan saran terhadap makalah ini agar
kedepannya dapat kami perbaiki. Karena kami sadar, makalah yang kami buat ini
masih banyak terdapat kekurangannya.
kamis,
12 juli 2018
Tim penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL..........................................................................................i
KATA
PENGANTAR..........................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I :
PENDAHULUAN
a.
Latar Belakang.............................................................................................4
b. Rumusan
Masalah........................................................................................4
c.
Tujuan
Pembahasan.....................................................................................4
BAB II :
PEMBAHASAN
a.
Pengertian Ilmu…………………................................................................5
b. Esensi dan
konsep dasar ilmu-ilmu sosial………………………..……......7
c. Esensi dan
konsep dasar ilmu-ilmu budaya…………………...................10
d. Esensi dan
konsep dasar ilmu-ilmu kealaman…………………................13
BAB
III : PENUTUP
a. Kesimpulan………………….....................................................................16
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Larat
belakang
Pada hakikatnya manusia hidup tidak dapat memenuhi
kebutuhannya sendiri, manusia senantiasa membutuhkan orang lain. Pada akhirnya
manusia hidup secara berkelompok-kelompok. Dimulai dari lingkungan terkecil
sampai lingkungan terbesar. Pada mulanya manusia hidup dalam kelompok
berkeluarga. Selanjutnya mereka membentuk kelompok lebih besar lagi seperti
suku, masyarakat dan bangsa. Kemudian manusia hidup bernegara. Mereka membentuk
Negara sebagai persekutuan hidupnya. Dalam membentuk kelompok tersebut, secara
tidak langsung manusia telah belajar tentang ilmu baik ilmu sosial, budaya
maupun kealaman. Didalam makalah ininakan diterangkan mengenai esensi dan
konsep dasar ilmu-ilmu sosial, budaya dan kealaman. Penyaji harapkan materi
yang ada didalam makalah ini akan memberikan pengetahuan yang luas kepada para
pembaca sehingga makalah ini dapat bermanfaat bagi semuanya.
B.
Rumusan
masalah
Berdasarkan
rumusan makalah di atas, maka rumusan masalah dan penulisan makalah ini adalah;
1.
Apa itu ilmu?
2.
Apa saja hal yang
menyangkut tentang ilmu sosial?
3.
Apa saja hal yang menyangkut tentang budaya?
4.
Apa saja hal
yang menyangkut tentang kealaman?
C.
Tujuan
Berdasarkan
latar belakang di atas, maka tujuan penulisan makalah ini adalah: Untuk mengetahui
tentang ilmu sosial, budaya dan kealaman
secara rinci dan detail.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
ILMU
Kata
ilmu dalam bahasa Arab yaitu “ilm” yang berarti memahami, mengerti, atau
mengetahui. Secara sederhana ilmu adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki,
menemukan dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam
alam manusia. Ilmu membatasi diri pada salah satu bidang kajian tertentu. Ilmu
lebih mengkhususkan diri pada kejelasan konsep yang dikajinya secara khusus,
lebih sempit dan mendalam.
Pada
dasarnya ilmu bukan sekedar pengetahuan saja akan tetapi ilmu merupakan
sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat secara
sistematik diuji kebenarannya menggunakan metode-metode tertentu sesuai dengan
bidang yang dikaji. Pada dasarnya ilmu itu bersumber pada filsafat. Filsafat
ini kemudian berkembang lagi sejalan dengan perkembangan zaman menjadi beberapa
ilmu-ilmu pokok, yaitu ilmu sosial, ilmu kebudayaan dan ilmu kealaman.
Ilmu
merupakan hasil olah fikir manusia secara mendalam sehingga menghasilkan suatu
konsep yang dapat bermanfaat bagi kehidupan manusia. Ilmu merupakan salah satu
dasar yang harus dimiliki oleh setiap manusia, karena ilmu sangatlah penting di
dalam kehidupan manusia. Jika seorang manusia tidak memahami akan pentingnya
ilmu, maka akan berdampak negatif bagi dirinya sendiri maupun orang lain.
Dari
filsafat lahir tiga cabang ilmu pengetahuan. Cabang-cabang ilmu pengetahuan
tersebut yaitu:
1.
Social Sciences (ilmu-ilmu sosial meliputi : sejarah, politik, ekonomi dll)
2.
Humanities (ilmu-ilmu budaya meliputi : bahasa, agama, kesenian dll)
3.
Natural Science (ilmu-ilmu alam meliputi : fisika, kimia, biologi dll)
1.
Ilmu-ilmu Sosial ( Social Science )
Ilmu-ilmu
sosial bertujuan untuk mengkaji keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam
hubungan antar manusia. Untuk mengkaji hal itu digunakan metode ilmiah sebagai
pinjaman dari ilmu-ilmu alamiah. Tetapi hasil penelitiannya tidak mungkin 100%
benar, hanya mendekati kebenaran. Sebabnya ialah keteraturan dalam hubungan
antar manusia itu dapat berubah setiap saat. Yang termasuk kelompok ilmu-ilmu
sosial antara lain ilmu ekonomi, sosiologi, politik, demografi, psikologi,
antropologi sosial, sosiologi hukum, dsb.
2.
Pengetahuan Budaya (The Humanities)
Pengetahuan
budaya bertujuan untuk memahami dan mencari arti kenyataan-kenyataan yang
bersifat manusiawi. Untuk mengkaji hal itu digunakan metode pengungkapan
peristiwa-peristiwa dan pernyataan-pernyataan yang bersifat unik, kemudian
diberi arti. Peristiwa-peristiwa dan pernyatan-pernyataan itu pada umumnya
terdapat dalam tulisan-tulisan. Metode ini tidak ada sangkut pautnya dengan
metode ilmiah, hanya mungkin ada pengaruh dari metode ilmiah.
Pengetahuan
budaya (The Humanities) dibatasi sebagai pengetahuan yang mencakup keahlian
(disiplin) seni dan filsafat. Keahlian inipun dapat dibagi-bagi lagi ke dalam
berbagai bidang keahlian lain, seperti seni tari, seni rupa, seni musik, dll.
Ilmu
budaya dasar berbeda dengan pengetahuan budaya. Ilmu budaya dasar dalam bahasa
Inggris disebut dengan Basic Humanities. Sedangkan pengetahuan budaya dalam
bahasa Inggris disebut dengan istilah The Humanities. Pengetahuan budaya
mengkaji masalah nilai-nilai manusia sebagai mahluk berbudaya (homo humanus),
sedangkan Ilmu budaya dasar bukan ilmu tentang budaya, melainkan mengenai
pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan
untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan budaya. Ilmu Budaya Dasar (Basic
Humanities) adalah usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan
pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji
masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Dengan perkataan lain Ilmu Budaya dasar
menggunakan pengertian-pengertian yang berasal dari berbagai bidang pengetahuan
budaya untuk mengembangkan wawasan pemikiran dan kepekaan dalam mengkaji
masalah-masalah manusia dan kebudayaan.
3.
Ilmu-ilmu Alamiah (Natural Science)
Ilmu-ilmu
alamiah bertujuan mengetahui keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam alam
semesta. Untuk mengkaji hal itu digunakan metode ilmiah. Caranya ialah dengan
menentukan hukum yang berlaku mengenai keteraturan-keteraturan itu, lalu dibuat
analisis untuk menentukan suatu kuantitas dan kualitas. Hasil analisis itu kemudian
digeneralisasikan. Atas dasar ini lalu dibuat prediksi. Hasil penelitiannya
100% benar dan 100% salah. Yang termasuk kelompok ilmu-ilmu alamiah antara lain
ialah astronomi, fisika, kimia, biologi, kedokteran, mekanika.
B.
ESENSI DAN KONSEP DASAR ILMU-ILMU SOSIAL
Pada
dasarnya ilmu sosial adalah ilmu yang mempelajari tindakan-tindakan manusia
yang berlangsung dalam proses kehidupannya serta menjelaskan mengapa manusia
berkelakuan seperti itu. Ilmu sosial dasar adalah pengetahuan yang menelaah
masalah-masalah sosial khususnya masalah-masalah yang diwujudkan oleh
masyarakat (fakta, konsep, teori) yang berasal dari berbagai bidang ilmu
pengetahuan keahlian dalam lapangan ilmu-ilmu sosial. Bagaimana seseorang mampu
bersosialisasi dengan baik antar sesama manusia sesuai dengan ilmu-ilmu dasar
sosial tersebut.
Ilmu
ini mencakup dalam segala hal yang menyangkut perilaku manusia di dalam
kehidupannya, oleh karena itu ilmu ini dibagi-bagi lagi dalam beberapa sub ilmu
yaitu: Antropologi, Ekonomi, Geografi, Ilmu politik, Sejarah, dan Sosiologi.
Perilaku manusia ketika bersosial dilihat dari bagaimana seseorang tersebut
berkomunikasi dengan baik, karena ilmu-ilmu sosial tersebut haruslah
menggunakan etika-etika yang berlaku. Ilmu sosial ini merupakan suatu usaha dalam
memberikan pengetahuan umum dan pengetahuan dasar tentang konsep-konsep yang
dikembangkan untuk melengkapi gejala-gejala sosial, sehingga kepekaan terhadap
sosialnya menjadi lebih besar.
Struktur
ilmu pengetahuan termasuk ilmu sosial tersusun dalam tiga tingkatan dari yang
paling sempit ke yang paling luas yaitu fakta, konsep dan generalisasi. Secara
garis besar fakta adalah kejadian yang benar-benar terjadi di masyarakat. Yang
dimaksud konsep yaitu sesuatu yang tersimpan dalam suatu pemikiran, ide atau
gagasan. Sedangkan generalisasi yaitu pernyataan tentang hubungan diantara
konsep.
Esensi
dari ilmu-ilmu sosial mempelajari tindakan-tindakan manusia yang berlangsung
dalam proses kehidupan dalam upaya menjelaskan mengapa manusia berperilaku
seperti apa yang mereka lakukan. Ilmu dasar sosial ini banyak sekali
cakupannya.
Di
dalam rumpun ilmu sosial terdapat pula obyek-obyeknya. Obyek-obyek tersebut
diantaranya sebagai berikut:
1.
Sosiologi: yaitu ilmu sosial yang mempelajari tetang hubungan antar manusia
dalam konteks sosialnya. Jadi objek formal dari sosiologi adalah interaksi atau
hubungan antar manusia yang hidup dalam kelompok-kelompok tertentu. Di dalam
ilmu sosial ini mengkaji bagaimana seseorang dapat berinteraksi dengan
sesamanya, bagaimana seseorang bertingkah laku, bersikap dan mengambil
keputusan yang baik. Berinteraksi dengan sesama haruslah berpegang teguh pada
suatu etika, tatakrama, aturan serta norma-norma yang berlaku dimana seseorang
tersebut berada. Orang tersebut harus mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan
secara baik sesuai dengan aturan yang ada. Karena apabila seseorang tersebut
telah mampu bersosialisasi dengan baik maka akan diterima dengan baik pula oleh
masyarakat.
2.
Antropologi: merupakan ilmu sosial yang mempelajari aspek kebudayaan yang
ada didalam masyarakat. Objek formal dari antropologi adalah kebudayaan yang
berkembang di masyarakat. Karena seperti yang kita lihat banyak sekali
macam-macam kebudayaan.
3.
Ekonomi: adalah ilmu sosial yang mempelajari tentang aspek kebutuhan
manusia untuk memenuhi keperluan jasmani manusia. Objek formal dari ilmu
ekonomi adalah kebutuhan material manusia dalam konteks sosialnya. Obyek
ekonomi ini juga sama pentingnya dengan obyek yang lainnya yaitu untuk memenuhi
kebutuhan jasmani manusia, karena apabila kebutuhan ekonomi ini tidak terpenuhi
maka akan menyebabkan penyimpangan perilaku, seperti banyaknya pengemis atau
pengamen jalanan karena kebutuhannya yang tidak terpenuhi.
4.
Hukum: adalah ilmu sosial yang memperhatikan perilaku manusia menurut
ketentuan atau aturan yang berlaku didalam suatu kelompok masyarakat. Objek
formal dari ilmu hukum ini adalah perilaku manusia dalam mematuhi tata tertib
yang berlaku didalam masyarakat. Hal ini sangat erat kaitannya dengan keamanan
dan keadilan didalam masyarakat. Hukum ini guna untuk mewujudkannya suatu
keadilan yang sesuai dengan aturan-aturan yang berlaku. Dengan adanya hukum ini
akan terlihat mana yang berbuat salah dan mana yang tidak bersalah, namun
karena kurangnya perhatian terkadang hukum ini kurang menghadirkan suatu
keadilan.
5.
Komunikasi: merupakan ilmu sosial tentang aspek pernyataan manusia dalam
konteks sosialnya. Objek formal dari ilmu komunikasi ini adalah penyampaian
pesan antara encoding (pemberi pesan) dan decoding (penerima pesan). Dalam
penyampaian pesan ini harus jelas dan tepat agar penerima pesan mengerti
terhadap pesan yang disampaikan.
6.
Politik: merupakan ilmu sosial yang bergelut dalam aspek kekuasaan
khususnya dalam masalah kenegaraan dan pemerintahan. Objek formal dari ilmu
politik ini adalah kekuasaan dalam suatu pemerintahan.
C.
ESENSI DAN KONSEP DASAR ILMU-ILMU BUDAYA
Budaya
merupakan hasil cipta, karya dan karsa manusia. Seperti yang telah dijelaskan
diatas bahwa dari filsafat telah lahir tiga cabang ilmu, salah satunya adalah
ilmu-ilmu budaya (humanistik).
Secara
sederhana ilmu budaya dasar adalah pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan
pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan
untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan.
Manusia
dalam kehidupan sehari-harinya tidak lepas dari kebudayaan, karena manusia
adalah pencipta dan pengguna kebudayaan itu sendiri. Budaya berasal dari budi
dan daya yang berarti cipta, rasa dan karsa.
Wujud
budaya dapat dilihat sebagai wujud konkret yaitu:
a.
Perilaku: cara bertindak atau bertingkah laku tertentu dalam situasi tertentu.
b.
Bahasa: bahasa hasil budi daya manusia yang berfungsi sebagai alat berpikir dan
alat berkomunikasi.
c.
Materi: budaya merupakan hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya manusia
dalam masyarakat. Bentuk materi berupa pakaian, alat produksi, alat
transportasi dan sebagainya.
Sistem
budaya merupakan komponen dari kebudayaan yang bersifat abstrak dan terdiri
dari pikiran-pikiran, gagasan, dengan keyakinan.
Substansi
(isi) utama budaya:
1.
Sistem pengetahuan: suatu akumulasi dari perjalanan hidup manusia.
2.
Nilai: sesuatu yang baik yang selalu diinginkan, dicita-citakan dan dianggap
penting oleh seluruh manusia sebagai anggota masyarakat.
3.
Pandangan hidup: pedoman bagi suatu masyarakat atau bangsa dalam menjawab atau
mengatasi berbagai masalah yang dihadapinya.
4.
Kepercayaan: mengandung arti yang lebih luas daripada agama dan kepercayaan
terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
5.
Persepsi: suatu titik tolak pemikiran yang tersusun dari seperangkat kata-kata
yang digunakan untuk memahami kejadian atau gejala dalam kehidupan.
6.
Etos kebudayaan: ciri kebudayaan dari suatu masyarakat atau suku tertentu.
Istilah
ilmu budaya dasar dikembangkan pertama kali di Indonesia sebagai pengganti
istilah basic humanities yang berasal dari istilah bahasa Inggris “the
Humanities”. Adapun istilah humanities itu sendiri berasal dari bahasa latin
humnus yang artinya manusia, berbudaya dan halus. Dengan mempelajari the humanities
diharapkan seseorang akan bisa menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan
lebih halus. Dengan demikian bisa dikatakan bahwa the humanities berkaitan
dengan nilai-nilai manusia sebagai homo humanus atau manusia berbudaya. Agar
manusia menjadi humanus, mereka harus mempelajari ilmu yaitu the humanities
disamping tidak meninggalkan tanggung jawabnya yang lain sebagai manusia itu
sendiri.
Pengetahuan
budaya (the humanities) dibatasi sebagai pengetahuan yang mencakup keahlian
(disiplin) seni dan filsafat. Keahlian inipun dapat dibagi-bagi lagi ke dalam
berbagai bidang keahlian lain, seperti seni tari, seni rupa, seni musik dan
lain-lain. Sedangkan ilmu budaya dasar (Basic Humanities) adalah usaha yang
diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang
konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan
kebudayaan. Dengan perkataan lain ilmu budaya dasar menggunakan
pengertian-pengertian yang berasal dari berbagai bidang pengetahuan budaya
untuk mengembangkan wawasan pemikiran serta kepekaan dalam mengkaji masalah
manusia dan kebudayaan.
Ilmu
budaya dasar berbeda dengan pengetahuan budaya. Ilmu budaya dasar dalam bahasa
Inggris disebut basic humanities. Pengetahuan budaya dalam bahasa Inggris
disebut dengan istilah the humanities. Pengetahuan budaya mengkaji masalah
nilai-nilai manusia sebagai mahluk berbudaya (homo humanus). Sedangkan ilmu
budaya dasar bukan ilmu tentang budaya, melainkan mengenai pengetahuan dasar
dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji
masalah-masalah manusia dan budaya.
Terdapat
beberapa objek formal dari ilmu-ilmu yang berada dalam ruang lingkup ilmu-ilmu
budaya (humaniora) adalah sebagai berikut:
1.
Filsafat sebagai ilmu: merupakan cara berpikir yang kontemplatif
(perenungan), radikal (mendalam sampai ke akar-akarnya), sistematis dan
universal.
2.
Bahasa: objek formalnya kelompok manusia yang menggunakan bahasa dalam
konteks lingkungan sosial budaya.
3.
Psikologi: objek formalnya tentang jiwa manusia, baik macam-macam
gejalanya, prosesnya maupun latar belakangnya.
D.
ESENSI DAN KONSEP DASAR ILMU-ILMU KEALAMAN
Alam
adalah sebuah benda yang telah diciptakan oleh Yang Maha Kuasa yang terdiri
dari semua makhluk yang ada didalamnya baik itu benda hidup maupun benda mati
yang menjadi sebuah kesatuan kehidupan yang tidak dapat dipisahkan. Alam tidak
dapat berdiri sendiri karena alam adalah ciptaan Yang Maha Kuasa, oleh karena
itu kelangsungan hidup alam itu tergantung pada kehidupan yang ada di dalamnya.
Di
alam terdapat berbagai unsur-unsur kehidupan dimulai dari unsur yang terkecil
hingga kepada unsur yang besar. Manusia termasuk dalam unsur yang terkecil sama
seperti halnya binatang, dan tumbuhan, serta makhluk lainnya yang ada di alam
semesta ini.
Pada
dasarnya, ilmu kealaman ini mempelajari tentang berbagai gejala-gejala alami
yang ada di sekitar manusia. Seperti mengapa manusia bisa tumbuh dan
berkembang?, mengapa ada air, tanah, batu, dan udara?, itulah beberapa
pertanyaan-pertanyaan yang sering timbul pada manusia-manusia yang hidup pada
zaman dahulu, yang kemudian melahirkan konsep tentang ilmu kealaman. Dengan
berkembangnya zaman, ilmu inipun berkembang menjadi beberapa bagian yang
mengkaji tentang gejala alam dari sudut pandang yang berbeda. Bagian dari Ilmu
ini antara lain adalah Fisika, Kimia, Biologi, Astronomi dan Matematika.
Ilmu
kealaman adalah sebagai alat untuk mengetahui bagaimana segala sesuatu tercipta
sehingga menjadi sebuah sistem yang bernama kehidupan dan semua yang terjadi di
alam semesta. Pokok-pokok keilmuan ini adalah membahas tentang pengukuran,
materi dan perubahannya, mekanika, suhu dan kalor, gelombang, bunyi, optika,
listrik dan magnet, bumi dan alam semesta, tumbuhan dan lingkungan, hewan dan
lingkungan, tubuh dan gizi dsb, yang akhirnya akan memberikan pemahaman kepada
manusia sebagai makhluk yang diberikan akal oleh Tuhan. Bahwa manusia hanyalah
bagian sangat kecil dari seluruh segala sesuatu yang ada di alam semesta ini.
Oleh karena manusia memiliki kemuliaan tersebut, manusia dituntut untuk dapat
menjaga kelangsungan hidup diplanet bumi dan alam semesta. Berikut contoh dari
berbagai ilmu-ilmu kealaman:
1.
Ilmu Biologi: mempelajari tentang substansi biologis yang terdapat dalam
tubuh makhluk;
2.
Fisika: mempelajari tentang segala energi yang terjadi di alam;
3.
Kimia: mempelajari unsur-unsur yang bersifat mikro yang terdapat di alam
beserta reaksi yang ditimbulkan dari unsur-unsur tersebut sehingga menjadi
sebuah pengaruh besar terhadap kehidupan makhluk di alam semesta;
4.
Astronomi: mempelajari seluruh benda di langit;
5.
Matematika: mempelajari perhitungan yang dapat membantu manusia dalam
memprediksi kehidupannya.
Adapun
beberapa objek formal dari ilmu-ilmu yang berada dalam lingkup ilmu-ilmu
kealaman sebagai berikut.
1.
Astronomi objek formalnya yaitu perkembangan benda-benda yang berada
diluar angkasa.
2.
Arkeologi objek formalnya yaitu benda-benda purbakala pada masa lalu.
3.
Matematika bukanlah merupakan ilmu tetapi cara berpikir deduktif sebagai
sarana dalam kegiatan berbagai disiplin ilmu. Objek telaahannya sangat banyak
diantaranya adalah bilangan, geometri, pengukuran, aritmatika dan lain-lain.
4.
Fisika merupakan ilmu teoritis yang dibangun atas sistem penalaran
deduktif yang meyakinkan serta pembuktian induktif yang mengesankan. Objek
formal ilmu fisika diantaranya zat, gerak,ruang dan waktu dalam konsep
kealaman.
5.
Biologi adalah ilmu yang mempelajari organisme atau makhluk hidup. Dan
objek formal dari ilmu biologi ini adalah organisme itu sendiri dari mulai
manusia, hewan maupun tumbuhan. Manusia, hewan beserta tumbuhan sama makhluk
hidup yang harus dicintai. Bersikap baik terhadap sesama manusia, peduli
terhadap hewan-hewan dan tumbuhan.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
1.
Pada dasarnya ilmu
bukan sekedar pengetahuan saja akan tetapi ilmu merupakan sekumpulan
pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat secara sistematik
diuji kebenarannya menggunakan metode-metode tertentu sesuai dengan bidang yang
dikaji. Pada dasarnya ilmu itu bersumber pada filsafat. Filsafat ini kemudian
berkembang lagi sejalan dengan perkembangan zaman menjadi beberapa ilmu-ilmu
pokok, yaitu ilmu sosial, ilmu kebudayaan dan ilmu kealaman.
2.
Pada dasarnya ilmu
sosial adalah ilmu yang mempelajari tindakan-tindakan manusia yang berlangsung
dalam proses kehidupannya serta menjelaskan mengapa manusia berkelakuan seperti
itu. Ilmu sosial dasar adalah pengetahuan yang menelaah masalah-masalah sosial
khususnya masalah-masalah yang diwujudkan oleh masyarakat (fakta, konsep,
teori) yang berasal dari berbagai bidang ilmu pengetahuan keahlian dalam
lapangan ilmu-ilmu sosial.
3.
Secara sederhana ilmu
budaya dasar adalah pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan
dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk
mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan.
4.
Ilmu kealaman adalah
sebagai alat untuk mengetahui bagaimana segala sesuatu tercipta sehingga
menjadi sebuah sistem yang bernama kehidupan dan semua yang terjadi di alam
semesta.
0 comments:
Post a Comment
Monggo Komentarnya. . .