Tuesday, October 2, 2018

Makalah filsafat pendidikan esensialisme

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
[1]Filsafat pendidikan merupakan terapan dari filsafat umum, maka selama membahas filsafat pendidikan akan berangkat dari filsafat. Filsafat pendidikan pada dasarnya menggunakan cara kerja filsafat dan akan menggunakan hasil-hasil dari filsafat, yaitu berupa hasil pemikiran manusia tentang realitas, pengetahuan, dan nilai.
Dalam filsafat terdapat berbgai madzhab/aliran-aliran, seperti materialism, realism, pragmatism, dan lain-lain. Karena filsafat pendidikan merupakan terapan dari filsafat, sedangkan filsafat beraneka ragam alirannya, maka dalam filsafat pendidikan filsafat pun kita akan temukan berbagai aliran, sekurang-kurangnya sebanyak aliran filsafat itu sendiri.
[2]Gagasan dan pelaksanaan pendidikan selalu dinamis sesuai dengan dinamika manusia dan masyarakat. Pendidikan selalu mengalami perkembangan seiring dengan perkembangan sosial-budaya dan perkembangan iptek. Pemikiran-pemikiran aliran pendidikan berlangsung seperti suatu diskusi berkepanjangan yakni pemikiran-pemikiran terdahulu yang selalu ditanggapi dengan pro dan kontra oleh pemikir berikutnya, karena dialog tersebut akan mmelahirkan pemikiran-pemikiran baru. Agar diskusi dapat diikuti dan dipahami maka ada berbagai aspek yang harus dipahami terlebih dahulu, karena setiap calon tenaga pendidik harus memahami aliran-aliran pendidikan agar dapat menangkap makna setiap gerak dinamika pemikiran-pemikiran dalam pendidikan itu.
B.     Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud filsafat pendidikan esensialisme?
2.      Apa ciri-ciri dan prinsip-prinsip dari aliran esensialisme?
3.      Bagaimana pandangan, sikap, dan penerapan esensialisme dalam bidang pendidikan?
C.    Tujuan Penulisan
1.      Untuk megetahui definisi filsafat pendidikan esensialisme.
2.      Untuk mengetahui ciri-ciri dan prinsip-prinsip dari aliran esensialisme.
3.      Untuk mengetahui pandangan, sikap, dan penerapan esensialisme dalam bidang pendidikan.











BAB II
PEMBAHASAN
1.      Definisi filsafat pendidikan esensialisme
[3]Secara harfiah, kata filsafat berasal dari kata philo yang berarti cinta, dan kata sophos yang berarti ilmu atau hikmah. Filsafat berarti cinta kepada kebijaksanaan atau cinta kepada kebenaran atau lazimnya disebut philosopher yang dalam bahasa Arab disebut failasuf.
[4]Menurut Kamus Besar bahasa Indonesia, 1991:232, Pendidikan berasal dari kata didik, lalu kata ini mendapat awalan kata me sehingga menjadi mendidikbartinya memelihara dan memberi latihan. Dalam memelihara dan memberi latihan diperlukan adanya ajaran, tuntunan dan pimpinan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran.
Menurut Wikipedia, Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasa belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
[5]Jadi, filsafat esensialisme pendidikan adalah suatu filsafat pendidikan konservatif yang pada mulanya dirumuskan sebagai suatu kritik pada trend-trend progresif di sekolah-sekolah. Mereka berpendapat bahwa pergerakan progresif telah merusak standar-standar intelektual dan moral diantara kaum muda.
[6]Esensialisme adalah pendidikan yang didasarkan kepada nilai-nilai kebudayaan yang telah ada sejak awal peradaban umat manusia, yang muncul pada zaman renaissance dengan ciri-ciri utama yang berbeda dengan progresifisme. Perbedaannya yang utama adalah memberikan dasar berpijak pada pendidikan yang penuh fleksibilitas, dimana serta terbuka untuk perubahan, toleran, dan tidak ada keterkaitan denga doktrin tertentu. Esensialisme memandang bahwa pendidikan harus berpijak pada nilai-nilai yang memiliki kejelasan dan tahan lama yang memberikan kestabilan dan nilai-nilai terpilih yang mempunya tata yang jelas. Idealisme dan realisme sebagai pendukung esensialisme, akan tetapi tidak lebur menjadi satu dan tidak melepaskan sifatnya yang utama pada dirinya masing-masing.
2.      [7]Ciri-ciri dan prinsip-prinsip dari aliran esensialisme
1)      Ciri-ciri Aliran Esensialisme
Menurut William C. Bagley ciri-ciri filsafat pendidikan esensialisme adalah sebagai berikut :
1.      Minat-minat yang kuat dan tahan lama sering timbul dari upaya-upaya belajar awal yang memikkat atau menarik perhatian bukan karena dorongan dari dalam diri siswa.
2.      Pengawasan, pengarahan, dan bimbingan orang dewasa melekat dalam masa balita yang panjang atau ketergantungan yang khusus pada spesies mansia.
3.      Oleh karena kamampuan untunk kedisiplinan diri harus menjad tujuan pendidikan.
4.      Esensialisme menawarkan sebuah teori yang kokoh dan kuat tentang pedidikan, sedangkan sekolah-sekolah pesaingnya memberikan sebuah teri lemah.
2)      [8]Prinsip – prinsip pendidikan aliran Esensialisme
Prinsip – prinsip pendidikan aliran Esensialisme antara lain :
1.      Belajar pada dasarnya melibatkan kerja keras dan dapat menimbulkan keseganan dan menekankan pentingnya prinsip disiplin.
2.      Inisiatif dalam pendidikan harus ditekankan pada pendidik bukan pada anak didik.
3.      Inti dari proses pendidikan adalah asimilasi dari subjek materi yang telah ditentukan.
4.      Sekolah harus mempertahankan metode-metode tradisional yang bertautan dengan disiplin mental.
5.      Tujuan akhir pendidikan adalah untuk meningkatkan kesejahteraan umum, karena dianggap tuntunan demokrasi yang nyata.


3.      [9]Pandangan, sikap, dan penerapan esensialisme dalam bidang pendidikan
Pandangan dan penerapannya dibidang pendidikan

a)      Pandangan esensialisme mengenai belajar
Idealisme sebagai filsafat hidup, memulai tinjauannya mengenai pribadi individu dengan menitikberatkan pada individu tersebut. Menurut idealisme, bila seorang itu belajar pada taraf permulaan adalah memahami dirinya sendiri, terus bergerak keluar untuk memahami dunia obyektif. Dengan mengambil landasan fikir, belajar  dapat didefinisikan sebagai jiwa yang berkembang pada sendirinya sebagai substansi spiritual yang jiwanya membina dan menciptakan diri sendiri. Belajar adalah menerima dan mengenal secara sungguh-sungguh nilai-nilai sosial angkatan baru yang timbul untuk ditambah dan dikurangi dan diteruskan kepada angkatan berikutnya. Dengan demikian pandangan-pandangan realisme mencerminkan adanya dua jenis, yaitu determinasi mutlak dan determinasi terbatas.
b)      Pandangan Esensialisme Mengenai Kurikulum
Sebab jika manusia mampu beberapa tokoh idealisme memandang bahwa kurikulum itu hendaklah berpangkal pada landasan idiil dan organisasi yang kuat. Kegiatan dalam pendidikan perlu disesuaikan dan ditujukan kepada yang serba baik. Sehingga kegiatan dan keaktifan anak didik tidak terkekang, asalkan sejajar dengan fundamen-fundamen yang telah ditentukan.
[10]Pandangan dan Sikap Tentang Aliran Esensialisme
1.      Pandangan secara Ontologi
Sifat yang menonjol dari ontology esensialisme adalah suatu konsep bahwa dunia ini dikusai oleh tata yang tiada cela, yang mengatur isinya dengan tiada ada pula. Tujuan umum aliran ini adalah membentuk pribadi bahagia di dunia dan di akhirat yang isi pendidikannya mencakup  ilmu pengetahuan, kesenian dan segala hal yang mampu menggerakkan kehendak manusia.
2.      Pandangan secara Epistimologi
Teori kepribadian manusia sebagai refleksi Tuhan adalah jalan untuk mengerti epistimologi esensialisme. Sebab jika manusia mampu menyadari realita sebagai mikrokosmos dan makrokosmos, maka manusia pasti mengetahui dalam tingkat atau kualitas apa rasionya mampu memikirkan kesemestinya.
3.      Pandangan secara Aksiologi
Pandangan ontologi dan epistimologi sangan mempengaruhi pandangan aksiologi. Bagi aliran ini, nilai-nilai berasal, tergantung pada pandangan-pandangan idealisme dan realisme sebab esensialisme terbina oleh kedua syarat tersebut.
a.       Teori nilai menurut idealisme
Penganut idealisme berpegang bahwa hukum-hukum etika adalah hukum kosmos, karena itu seseorang dikatakan baik jika banyak interaktif berada di dalam dan melaksanakan hukum-hukum itu. Menurut idealisme bahwa sikap, tingkah laku dan ekspresi perasaan juga mempunyai hubungan dengan kualitas baik dan buruk
b.      [11]Teori nilai menurut realisme
Prinsip sederhana realisme tentang etika adalah melalui asas ontologi bahwa sumber semua pengetahuan manusia terletak pada keteraturan lingkungan hidupnya. Esensialisme menerapkan prinsip idealisme dan realisme secara eklektis, filsafat ini berpendapat bahwa alam semesta dan isinya diatur oleh hukum yang mencakup semuanya sehingga tugas manusia hanya memahami agar bisa menghargai dan menyesuaikan diri dengan tatanan tersebut.












BAB III
PENUTUP
A.          KESIMPULAN
Aliran Esensialisme merupakan aliran yang ingin kembali kepada kebudayaan-kebudayaan lama. Dasar dari aliran Esensialisme ini adalah pandangan humanisme yang merupakan reaksi terhadap hidup yang mengarah pada keduniawian yang ilmiah dan materialistik.tujuan dari pada pendidikan yang hendak dicapai oleh para ahli adalah untuk mewujudkan agar anak didik dapat hidup bahagia demi kebaikan hidupnya sendiri.
Tujuan umum alitran Esensialisme adalah membentuk pribadi bahagia dumia dan akhirat, dan isi penndidikannya mencakup ilmu pengetahuan, kesenian, dan segala hal yang mengrah pada kehendak manusia.
B.     SARAN
Di zaman kehidupan modern ini banyak menimbulkan krisis diberbagai bidang kehidupan manusia,terutama dalam bidang pendidikan. Untuk itu kita harus memajukan sistem pendidikan, karena pendidikan merupakan suatu modal penerapan dalam pengembangan ilmu bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari baik formal maupun informal,yang berperan aktif menjadikan mutu pendidikan lebih maju.








DAFTAR PUSTAKA
Sulaiman,.Filsafat Pendidikan Islam. Editor: Weni R. Wati, Cirebn: STAI Bunga Bangsa Cirebon,2011
Mohammad Muslih,Filsafat Ilmu: Kajian atas Asumsi Dasar, Paradigma dan Kerangka Teori Ilmu Pengetahuan. Editor: Surgana,Yogyakarta:Belukar,2014





[1] Mohammad Muslih,Filsafat Ilmu: Kajian atas Asumsi Dasar, Paradigma dan Kerangka Teori Ilmu Pengetahuan. Editor: Surgana,Yogyakarta:Belukar,2014 hal:21
[3] Sulaiman,.Filsafat Pendidikan Islam. Editor: Weni R. Wati, Cirebn: STAI Bunga Bangsa Cirebon,2011 hal:1
[4] Sulaiman,.Filsafat Pendidikan Islam. Editor: Weni R. Wati, Cirebn: STAI Bunga Bangsa Cirebon,2011 hal:3
[5] Sulaiman,.Filsafat Pendidikan Islam. Editor: Weni R. Wati, Cirebn: STAI Bunga Bangsa Cirebon,2011 hal :20


0 comments:

Post a Comment

Monggo Komentarnya. . .