Tuesday, October 2, 2018

Makalah Kurikulum 2013 & Karakteristiknya



Diajukan untuk Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah Pengembangan Kurikulum di SD/MI
Kurikulum 2013 dan Karakteristiknya
Dosen Pengampu : Ratna Purwati M.Pd

Makalah
Description: iai-logo.png

Kelompok 4
Liesna Febriyanti
Muh. Akhyarul Mubin
Muh. Fauzan
Nurul Fadilah

Kelas PGMI A



Jurusan Tarbiyah Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiah Program Sarjana (S1)
Semester Ganjil 2018/2019

Institut Agama Islam Bunga Bangsa Cirebon
Kata Pengantar


Puji syukur kehadiran Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul “Kurikulum 2013 dan Karakteristiknya” yang telah kami susun semaksimal mungkin agar pembaca dapat mendapatkan pelajaran dan informasi tentang  “Kurikulum 2013 dan Karakteristiknya” yang telah kami susun berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber agar dapat mempermudah pembaca untuk memahami isi makalah ini.
Semoga makalah yang telah kami susun ini dapat menambah pengetahuan, pengalaman dan bermanfaat bagi kami sendiri maupun pembacanya, untuk kedepannya dapat memperbaiki maupun menambah isi makalah menjadi lebih baik. Karena Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan baik segi susunan kalimat, tata bahasa maupun pengetahuan kami dalam makalah ini.



Cirebon, 5 Agustus 2018
Penyusun





DAFTAR ISI


HALAMAN SAMPUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB I : PENDAHULUAN
a.       Latar Belakang................................................................................................4
b.      Rumusan Masalah..........................................................................................5
c.       Tujuan Pembahasan.......................................................................................5

BAB II : PEMBAHASAN
a.       Pengertian Kurikulum dan Kurikulum 2013………………………………….6
b.      Dasar Penyusunan Kurikulum 2013……………………………………..…...7
c.       Karakteristik Kurikulum 2013…………………………………...…..……….9
d.      Metode Pembelajaran Kurikulum 2013..………………………….………….10
e.       Model Pembelajaran Kurikulum 2013……………………………………….11
f.       Kelebihan dan Kelemahan Kurikulum 2013………………………………...13

BAB III : PENUTUP
1.      Kesimpulan..................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Dalam sejarah perjalanan pendidikan di Indonesia, kurikulum sudah menjadi stigma negative dalam masyarakat karena seringnya berubah tetapi kualitasnya masih tetap diragukan. Kurikulum merupakan sarana untuk mencapai program pendidikan yang dikehendaki. Sebagai sarana, kurikulum tidak akan berarti jika tidak ditunjang oleh sarana dan prasarana yang diperlukan seperti sumber-sumber belajar dan mengajar yang memadai, kemampuan tenaga pengajar, metodologi yang sesuai, serta kejernihan arah serta tujuan yang akan dicapai. Pelaksanaan suatu kurikulum tidak terlepas dari arah perkembangan suatu masyarakat. Perkembangan kurikulum di Indonesia pada zaman pasca kemerdekaan hingga saat ini terus mengalami perubahan sesuai dengan tuntutan zaman serta terus akan mengalami penyempurnaan dalam segi muatan, pelaksanaan, dan evaluasinya.
Perubahan kurikulum dapat bersifat sebagian (pada kompoenen tertentu), tetapi dapat pula bersifat keseluruhan yang menyangkut semua komponen kurikulum. Pembaharuan kurikulum biasanya dimulai dari perubahan konsepsional yang fundamental yang diikuti oleh perubahan struktural. Pembaharuan dikatakan bersifat sebagian bila hanya terjadi pada komponen tertentu saja misalnya pada tujuan saja, isi saja, metode saja, atau sistem penilaiannya saja. Pembaharuan kurikulum bersifat menyeluruh bila mencakup perubahan semua komponen kurikulum. Dalam perjalanan sejarah sejak tahun 1945, kurikulum pendidikan nasional telah mengalami perubahan, yaitu pada tahun 1947, 1952, 1964, 1968, 1975, 1984, 1994, dan 2004, 2006 dan tak ketinggalan juga kurikulum terbaru yang akan diterapkan di tahun ajaran 2013/2014. Sebelum pelaksanaan penerapan kurikulum 2013 ini, pemerintah melakukan uji public untuk menentukan kelayakan kurikulum ini di mata public. Kemudian pada akhirnya di tahun 2013 akan mulai diberlakukan kurikulum ini secara bertahap.[[1]]

B.     Rumusan Masalah

1.      Apa pengertian dari kurikulum dan Kurikulum 2013?
2.      Apa Karakteristik Kurikulum 2013?
3.      Apa Saja Metode Pembelajaran Kurikulum 2013?
4.      Apa Kelebihan dan Kekurangan Kurikulum 2013?

C.    Tujuan Penulisan

Adapun tujuan pembuatan makalah Kurikulum 2013 dan Karakteristiknya  ini adalah untuk Mengetahui pengertian dari Kurikulum dan Kurikulum 2013, Mengetahui Apa Saja Karakteristik dan Metode Pembelajaran Kurikulum 2013 dan Kekurangan Serta Kelebihan dari Kurikulum 2013.













BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Kurikulum dan Kurikulum 2013

Secara etimologis kurikulum (curriculum) berasal dari bahasa Yunani yaitu curir artinya “pelari” dan curere yang berarti “tempat berpacu”. Istilah kurikulum berasal dari dunia olahraga, terutama dalam bidang atletik pada zaman romawi kuno di Yunani. Dalam bahasa Prancis, istilah kurikulum berasal dari kata courier yang berarti berlari (to run). Kurikulum berarti suatu yang harus ditempuh oleh seorang pelari dari garis start sampai dengan garis finish untuk memperoleh medali atau penghargaan jarak yang harus ditempuh tersebut kemudian diubah menjadi program sekolah dan semua orang yang terlibat didalamnya. Dalam sistem pendidikan nasional, dinyatakan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan isi dan lahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar.[[2]]
Kurikulum 2013 merupakan perangkat mata pelajaran dan program pendidikan berbasia sains yang diberikan oleh suatu lembaga penyelenggara pendidikan dengan tujuan untuk mempersiapkan lahirnya generasi emas bangsa indonesia, dengan sistem dimana siswa lebih aktif dalam kegiatan belajar mengajar. Titik beratnya, kurikulum 2013 ini bertujuan untuk mendorong peserta didik atau siswa agar lebih baik dalam melakukan observasi, bertanya, bernalar, dan mempresentasikan apa yang mereka peroleh atau mereka ketahui setelah meneerima materi pembelajaran. Adapun obyek yang menjadi pembelajaran dalam penataan dan penyempurnaan kurikulum 2013 menekankan pada fenomena alam, sosial, seni, dan budaya. Berbeda dengan kurikulum sebelumnya, kurikulum 2013 lebih menekankan pada ketiga aspek, yaitu menghasilkan peserta didik berakhlak mulia (afektif), berketerampilan (psikomotorik), dan berpengetahuan (kognitif) yang berkesinambungan. Sehingga diharapkan agar siswa lebih kreatif, inovatif dan lebih produktif.
Dalam kurikulum 2013 juga ada strategi pengembangan pendidikan, salah satunya adalah penambahan jam pelajaran. Rasionalitas penambahan jam pelajaran dapat dijelaskan bahwa perubahan proses pembelajaran (dari siswa diberitahu menjadi mencari tahu) dan proses penilaian (dari berbasis output menjadi berbasis proses dan output) memerlukan tambahan jam pelajaran. Dengan alokasi waktu per jam pelajaran.[[3]]
SD
35 Menit
SMP
40 Menit
SMA
45 Menit
Sedangkan banyak jam pelajaran perminggu yaitu
SD Kelas 1
30 Jam
SD Kelas 2
32 Jam
SD Kelas 3
34 Jam
SD Kelas 4, 5 dan 6
36 Jam
SMP
38 Jam
SMA
39 Jam

B.     Dasar Penyusunan Kurikulum 2013

1.      Landasan yuridis
Secara yuridis Secara yuridis, kurikulum merupakan suatu kebijakan publik yang didasarkan kepada dasar filosofis bangsa dan keputusan yuridis dalam bidang pendidikan. Landasan yuridis kurikulum adalah Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, Undang-Undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional, peraturan pemerintah nomor 19 tahun 2005, peraturan mentri pendidikan Nasional nomor 23 tahun 2006 tentang standar kompetensi lulusan dan peraturan Mentri pendidikan Nasional nomor 22 tahun 2006 tentang standar isi

2.      Landasan Filosofis
Pendidikan juga harus memberikan dasar bagi keberlanjutan kehidupan bangsa dengan segala aspek kehidupan bangsa yang mencerminkan karakter bangsa masa kini. Berbagai perkembangan dalam ilmu, teknologi, budaya, ekonomi, sosial, politik yang dihadapi masyarakat, bangsa dan umat manusia, dikemas dalam konten pendidikan.

3.      Landasan Teoritis
Kurikulum dikembangkan atas dasar teori pendidikan berdasarkan standar teori pendidikan berbasis kompetensi. Berdasarkan standar adalah pendidikan yang menetapkan standar nasional sebagai kualitas minimal hasil belajar yang berlaku untuk setiap kurikulum. Berdasarkan kompetensi adalah kemampuan seseorang untuk bersikap, menggunakan pengetahuan dan keterampilan, untuk melaksanakan suatu tugas di sekolah, masyarakat dan lingkungan dimana yang bersangkutan berinteraksi.

4.      Landasan Empiris
Dewasa ini kecenderungan menyelesaikan persoalan dengan kekerasan dan kasus pemaksaan kehendak sering muncul di Indonesia. Kecenderungan ini juga menimpa generasi muda. Walaupun belum ada kajian ilmiah bahwa kekerasan tersebut berasal dari kurikulum, namun para ahli pendidikan dan tokoh masyarakat menyatakan bahwa salah satu akar masalahnya adalah implementasi kurikulum. Yang terlalu menekankan aspek kognitif dan keterkungkungan peserta didik di ruang belajarnya dengan kegiatan yang kurang menantang peserta didik. Oleh karena itu kurikulum 2013 ini hadir untuk menjawab segala persoalan yang berkaitan dengan masalah tersebut sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan tujuan pendidikan Nasional.[[4]]

C.    Karakteristik Kurikulum 2013

1.      Isi atau konten kurikulum adalah kompetensi yang dinyatakan dalam bentuk Kompetensi Inti (KI) mata pelajaran dan dirinci lebih lanjut ke dalam kompetensi dasar.
2.      Kompetensi Inti (KI) merupakan gambaran secara kategorial mengenai kompetensi yang harus dipelajari.
3.      Kompetensi Dasar (KD) merupakan kompetensi yang dipelajari peserta didik untuk suatu mata pelajaran
4.      Penekanan kompetensi ranah sikap, keterampilan kognitif,psikomotorik dan pengetahuan untuk suatu satuan pendidikan dan mata pelajaran yang ditandai oleh banyaknya KD suatu mata pelajaran
5.      Kompetensi Inti menjadi unsur organisatoris kompetensi bukan konsep, generalisasi, topik atau sesuatu yang beasal dari pendekatan “disciplinary-based curriculum” atau content-based curriculum”
6.      Kompetensi dasar dikembangkan berdasarkan prinsip akumulatif, saling memperkuat dan memperkaya antar mata pelajaran.
7.      Proses pembelajaran didasarkan pada upaya menguasai kompetensi pada tingkat yang memuaskan dengan memperhatikan karakteristik konten kompetensi. Yang mana pengetahuan merupakan konten yang bersifat tuntas (mastery). Sedangkan kognitif dan psikomotorik merupakan kemampuan penguasaan konten yang dapat dilatihkan. Sedangkan sikap merupakan kemampuan penguasaan konten yang lebih sulit dikembangkan dan memerlukan proses pendidikan yang tidak langsung.
8.      Penilaian hasil belajar mencakup seluruh aspek kompetensi yang bersifat formatif dan hasilnya segera diikuti dengan pembelajaran remedial untuk memastikan penguasaan kompetensi.[[5]]

D.    Metode Pembelajaran Kurikulum 2013

Metode pembelajaran adalah cara yang digunakan dalam proses pembelajaran sehingga diperoleh hasil yang optimal. Adapun berbagai metode pembelajaran yang dapat digunakan pendidik dalam kegiatan pembelajaran, antara lain:
1.      Metode ceramah
Penyampaian materi dari guru kepada siswa melalui bahasa lisan baik verbal maupun nonverbal.
2.      Metode latihan
Penyampaian materi melalui upaya penanaman kebiasaan-kebiasaan tertentu sehingga diharapkan siswa dapat menyerap materi secara optimal.
3.      Metode tanya jawab
Penyajian materi pelajaran melalui bentuk pertanyaan yang harus dijwab oleh anak didik. Bertujuan memotivasi anak mengajukan pertanyaan selama proses pembelajaran atau guru mengajukan pertanyaan dan anak didik menjawab.
4.      Metode karya wisata
Metode penyampaian materi dengan cara membawa langsung anak didik ke objek diluar kelas atau di lingkungan kehidupan nyata agar siswa dapat mengamati atau mengalami secara langsung.
5.      Metode demonstrasi
Metode pembelajaran dengan cara memperlihatkan suatu proses atau suatu benda yang berkaitan dengan bahan pembelajaran.
6.      Metode sosiodrama
Metode pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada anak didik untuk melakukan kegiatan memainkan peran tertentu yang terdapat dalam kehidupan sosial.
7.      Metode bermain peran
Pembelajaran melalui pengembangan imajinasi dan penghayatan anak didik dengan cara anak didik memerankan suatu tokoh, baik tokoh hidup maupun mati. Metode ini mengembangkan penghayatan, tanggungjawab, dan terampil dalam memaknai materi yang dipelajari.
8.      Metode diskusi
Metode pembelajaran melalui pemberian masalah kepada siswa dan siswa diminta untuk memecahkan masalah secara kelompok.
9.      Metode pemberian tugas dan resitasi
Merupakan metode pembelajaran melalui pemberian tugas kepada siswa. Resitasi merupakan metode pembelajaran berupa tugas pada siswa untuk melaporkan pelaksanaan tugas yang telah diberikan guru.
10.  Metode eksperimen
Pemberian kepada siswa untuk pencobaan.
11.  Metode proyek
Membahas materi pembelajaran ditinjau dari sudut pandang lain.[[6]]

Adapun prinsip dalam pemilihan dalam metode pembelajaran adalah disesuaikan dengan tujuan, tidak terikat pada suatu alternatif, penggunaannya bersifat kombinasi. Faktor yang menentukan dipilihnya suatu metode dalam pembelajaran antara lain:
1.      Tujuan pembelajaran
2.      Tingkat kematangan anak didik
3.      Situasi dan kondisi yang ada dalam proses pembelajaran[[7]]

E.     Model Pembelajaran Kurikulum 2013

Model pembelajaran adalah suatu pola yang digunakan sabagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran dikelas atau pembelajran dalam tutorial dan untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran termasuk didalamnya buku-buku, film, komputer, kurikulum, dan lain-lain.[[8]]

Model pembelajaran memiliki empat ciri khusu yang tidak dimiliki oleh strategi, metode atau prosedur. Ciri-ciri tersebut adalah:
1.      Rasional teoritik logis yang disusun oleh para pencipta tau pengembangnya.
2.      Landasan pemikiran tentang apa dan bagaimana siswa belajar (tuuan pembelajran yang akan dicapai).
3.      Tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model tersebut dapat dilaksanakan dengan berhasil.
4.      Lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran itu dapat tercapai.

Suatu model pembelajaran dikatakan baik jika memenuhi kruteria sebagi berikut :

1.      Sahih (valid). Aspek validitas dikaitkan dengan dua hal :
·         Apakah model yang dikembangkan didasarkan pada rasional teoritik yang kuat ?
·         Apakah terdapat konsistensi internal ?

2.      Praktis. Aspek kepraktisannya dapat dipenuhi jika :
·         Para ahli dan praktisi menyatakan bahwa apa yang dikembangkan dapat terapkan.
·         Kenyataan menunjukkan bahwa apa yang dikembangkan tersebut dapat diterapkan.

3.      Efektif. Parameter :
·         Ahli dan praktisi menyatakan bahwa model tersebut efektif.
·         Secara operasional, model tersebut memberikan hasil sesuai dengan harapan.

Arends menyeleksi enam model pengajaran yang sering dan praktis digunakan guru dalam mengajar, yaitu presensi, pengajaran langsung, pengajaran konsep, pembelajaran kooperatif, pengajaran berdasarkan masalah dan diskusi kelas. Dalam mengajarkan suatu pokok bahasan (materi) tertentu harus dipilih model pembelajaran yang paling sesuai dengan tujuan yang akan dicapai.[[9]]

F.     Kelemahan dan Kelebihan Kurikulum 2013

1.      Kelebihan Kurikulum 2013

a)         Kurikulum 2013 menggunakan pendekatan yang bersifat alamiah (kontekstual) karena berfokus dan bermuara pada hakekat peserta didik untuk mengembangkan berbagai kompetensi sesuai dengan kompetensinya masing-masing. Dalam hal ini peserta didik merupakan subjek belajar dan proses belajar berlangsung secara alamiah dalam bentuk bekerja dan mengalami berdasarkan kompetensi tertentu, bukan transfer pengetahuan.
b)        Kurikulum 2013 yang berbasis karakter  dan kompetensi boleh jadi mendasari pengembangan kemampuan-kemampuan lain. Penguasaan pengetahuan dan keahlian tertentu dalam suatu pekerjaan, kemampuan memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari, serta pengembangan aspek-aspek kepribadian dapat dilakukan secara optimal berdasarkan standar kompetensi tertentu.
c)         Ada bidang-bidang studi atau mata pelajaran tertentu yang dalam pengembangannya lebih cepat menggunakan pendekatan kompetensi, terutama yang berkaitan dengan keterampilan.
d)        Lebih menekankan pada pendidikan karakter. Selain kreatif dan inovatif, pendidikan karakter juga penting yang nantinya terintegrasi menjadi satu. Misalnya, pendidikan budi pekerti luhur dan karakter harus diintegrasikan kesemua program studi.
e)         Asumsi dari kurikulum 2013 adalah tidak ada perbedaan antara anak desa atau kota. Seringkali anak di desa cenderung tidak diberi kesempatan untuk memaksimalkan potensi mereka.
f)         Kesiapan terletak pada guru. Guru juga harus terus dipacu kemampuannya  melalui pelatihan-pelatihan dan pendidikan calon guru untuk meningkatkan kecakapan profesionalisme secara terus menerus.

2.      Kelemahan Kurikulum 2013

a)      Pemerintah seolah melihat semua guru dan siswa memiliki kapasitas yang sama dalam kurikulum 2013. Guru juga tidak pernah dilibatkan langsung dalam proses pengembangan kurikulum 2013.
b)      Tidak ada keseimbangan antara orientasi proses pembelajaran dan hasil dalam kurikulum 2013. Keseimbangan sulit dicapai karena kebijakan ujian nasional (UN) masih diberlakukan.
c)      Pengintegrasian mata pelajaran IPA dan IPS dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk jenjang pendidikan dasar tidak tepat, karena rumpun ilmu pelajaran-pelajaran tersebut berbeda.[[10]]








BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Kurikulum 2013 merupakan penyempurnaan dari kurikulum sebelumnya, setiap kurikulum pasti memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. oleh karena kita harus tetap mendukung upaya pemerintah untuk memperbaiki kualitas pendidikan di Indonesia demi menciptakan peserta didik yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia dan sesuai dengan pancasila demi memenuhi perkembagan zaman.[[11]]
Secara umum, kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia.
Kurikulum 2013 dikembangkan dengan landasan filosofis yang memberikan dasar bagi pengembangan seluruh potensi peserta didik menjadi manusia Indonesia berkualitas yang tercantum dalam tujuan pendidikan Nasional.[[12]]
Adapun Kurikulum memiliki berbagai Metode, Model pembelajaran, Karakteristik, Kelebihan dan Kelemahan di dalam nya seperti yang telah dijabarkan di dalam makalah.



DAFTAR PUSTAKA


Nana Syaodih Sukmadinata, Pengembangan Kurikulum. (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011)
Sofan Amri, Pengembangan dan Model Pembelajaran dalam Kurikulum 2013. (Jakarta: Prestasi Pustaka, 2013)
E.Mulyasa, Pengembangan dan Impelemtasi Kurikulum 2013. (Bandung: PT Remaja Rosdaha)
https://riskymark.wordpress.com/2014/05/13/makalah-kurikulum-2013/
http://www.salamedukasi.com/2014/11/pengertian-tujuan-dan-karakteristik.html



[[1]] https://riskymark.wordpress.com/2014/05/13/makalah-kurikulum-2013/ [9 Agustus 2018, 11.09]
[[2]] Nana Syaodih Sukmadinata, Pengembangan Kurikulum. (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011), hal. 4
[[3]] Sofan Amri, Pengembangan dan Model Pembelajaran dalam Kurikulum 2013. (Jakarta: Prestasi Pustaka, 2013)

[[5]] E.Mulyasa, Pengembangan dan Impelemtasi Kurikulum 2013. (Bandung: PT Remaja Rosdaha)
[[6]]Sofan Amri, Pengembangan dan Model Pembelajaran dalam Kurikulum 2013. (Jakarta: Prestasi Pustaka, 2013) hal.29-30
[[7]] Ibid. Hal 30
[[8]] Ibid. Hal 34
[[9]] Sofan Amri, Pengembangan dan Model Pembelajaran dalam Kurikulum 2013. (Jakarta: Prestasi Pustaka, 2013) hal.35
[[10]] http://bulekh.blogspot.com/2014/03/makalah-kurikulum-2013.html [9 Agustus 2018, 12.14]
[[11]] https://riskymark.wordpress.com/2014/05/13/makalah-kurikulum-2013/  [9Agustus 2018, 13.03]

0 comments:

Post a Comment

Monggo Komentarnya. . .