Diajukan untuk Memenuhi Tugas Kelompok
Mata Kuliah Pengembangan Kurikulum di
SD/MI
Kurikulum
2013 dan Karakteristiknya
Dosen
Pengampu : Ratna Purwati M.Pd
Makalah
Kelompok 4
Liesna
Febriyanti
Muh. Akhyarul
Mubin
Muh. Fauzan
Nurul Fadilah
Kelas PGMI A
Jurusan Tarbiyah Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiah Program Sarjana (S1)
Semester
Ganjil 2018/2019
Institut
Agama Islam Bunga Bangsa Cirebon
Kata Pengantar
Puji
syukur kehadiran Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia nya kepada
kami, sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul “Kurikulum 2013 dan Karakteristiknya”
yang telah kami susun semaksimal mungkin agar pembaca dapat mendapatkan
pelajaran dan informasi tentang “Kurikulum
2013 dan Karakteristiknya” yang telah kami susun
berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber agar dapat mempermudah pembaca
untuk memahami isi makalah ini.
Semoga makalah
yang telah kami susun ini dapat menambah pengetahuan, pengalaman dan bermanfaat
bagi kami sendiri maupun pembacanya, untuk kedepannya dapat memperbaiki maupun
menambah isi makalah menjadi lebih baik. Karena Kami menyadari sepenuhnya bahwa
masih banyak kekurangan baik segi susunan kalimat, tata bahasa maupun
pengetahuan kami dalam makalah ini.
Cirebon, 5 Agustus 2018
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN
SAMPUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN
a.
Latar Belakang................................................................................................4
b.
Rumusan
Masalah..........................................................................................5
c.
Tujuan
Pembahasan.......................................................................................5
BAB II : PEMBAHASAN
a.
Pengertian
Kurikulum dan Kurikulum 2013………………………………….6
b.
Dasar
Penyusunan Kurikulum 2013……………………………………..…...7
c.
Karakteristik
Kurikulum 2013…………………………………...…..……….9
d.
Metode
Pembelajaran Kurikulum 2013..………………………….………….10
e.
Model
Pembelajaran Kurikulum 2013……………………………………….11
f.
Kelebihan
dan Kelemahan Kurikulum 2013………………………………...13
BAB III : PENUTUP
1.
Kesimpulan..................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Dalam
sejarah perjalanan pendidikan di Indonesia, kurikulum sudah menjadi stigma
negative dalam masyarakat karena seringnya berubah tetapi kualitasnya masih
tetap diragukan. Kurikulum merupakan sarana untuk mencapai program pendidikan
yang dikehendaki. Sebagai sarana, kurikulum tidak akan berarti jika tidak ditunjang
oleh sarana dan prasarana yang diperlukan seperti sumber-sumber belajar dan
mengajar yang memadai, kemampuan tenaga pengajar, metodologi yang sesuai, serta
kejernihan arah serta tujuan yang akan dicapai. Pelaksanaan suatu kurikulum
tidak terlepas dari arah perkembangan suatu masyarakat. Perkembangan kurikulum
di Indonesia pada zaman pasca kemerdekaan hingga saat ini terus mengalami
perubahan sesuai dengan tuntutan zaman serta terus akan mengalami penyempurnaan
dalam segi muatan, pelaksanaan, dan evaluasinya.
Perubahan
kurikulum dapat bersifat sebagian (pada kompoenen tertentu), tetapi dapat pula
bersifat keseluruhan yang menyangkut semua komponen kurikulum. Pembaharuan
kurikulum biasanya dimulai dari perubahan konsepsional yang fundamental yang
diikuti oleh perubahan struktural. Pembaharuan dikatakan bersifat sebagian bila
hanya terjadi pada komponen tertentu saja misalnya pada tujuan saja, isi saja,
metode saja, atau sistem penilaiannya saja. Pembaharuan kurikulum bersifat
menyeluruh bila mencakup perubahan semua komponen kurikulum. Dalam perjalanan
sejarah sejak tahun 1945, kurikulum pendidikan nasional telah mengalami
perubahan, yaitu pada tahun 1947, 1952, 1964, 1968, 1975, 1984, 1994, dan 2004,
2006 dan tak ketinggalan juga kurikulum terbaru yang akan diterapkan di tahun
ajaran 2013/2014. Sebelum pelaksanaan penerapan kurikulum 2013 ini, pemerintah
melakukan uji public untuk menentukan kelayakan kurikulum ini di mata public.
Kemudian pada akhirnya di tahun 2013 akan mulai diberlakukan kurikulum ini secara
bertahap.[[1]]
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa pengertian dari
kurikulum dan Kurikulum 2013?
2.
Apa Karakteristik Kurikulum 2013?
3.
Apa Saja Metode Pembelajaran Kurikulum 2013?
4.
Apa Kelebihan dan Kekurangan Kurikulum 2013?
C.
Tujuan Penulisan
Adapun tujuan pembuatan makalah Kurikulum 2013 dan Karakteristiknya
ini adalah untuk Mengetahui pengertian dari
Kurikulum dan Kurikulum 2013, Mengetahui Apa Saja
Karakteristik dan Metode Pembelajaran Kurikulum 2013 dan Kekurangan Serta
Kelebihan dari Kurikulum 2013.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kurikulum dan Kurikulum 2013
Secara etimologis kurikulum (curriculum)
berasal dari bahasa Yunani yaitu curir artinya “pelari” dan curere yang
berarti “tempat berpacu”. Istilah kurikulum berasal dari dunia olahraga,
terutama dalam bidang atletik pada zaman romawi kuno di Yunani. Dalam bahasa
Prancis, istilah kurikulum berasal dari kata courier yang berarti berlari (to
run). Kurikulum berarti suatu yang harus ditempuh oleh seorang pelari dari
garis start sampai dengan garis finish untuk memperoleh medali
atau penghargaan jarak yang harus ditempuh tersebut kemudian diubah menjadi
program sekolah dan semua orang yang terlibat didalamnya. Dalam sistem
pendidikan nasional, dinyatakan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan
pengaturan isi dan lahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar.[[2]]
Kurikulum
2013 merupakan perangkat mata pelajaran dan program pendidikan berbasia sains
yang diberikan oleh suatu lembaga penyelenggara pendidikan dengan tujuan untuk
mempersiapkan lahirnya generasi emas bangsa indonesia, dengan sistem dimana
siswa lebih aktif dalam kegiatan belajar mengajar. Titik beratnya, kurikulum
2013 ini bertujuan untuk mendorong peserta didik atau siswa agar lebih baik
dalam melakukan observasi, bertanya, bernalar, dan mempresentasikan apa yang
mereka peroleh atau mereka ketahui setelah meneerima materi pembelajaran.
Adapun obyek yang menjadi pembelajaran dalam penataan dan penyempurnaan
kurikulum 2013 menekankan pada fenomena alam, sosial, seni, dan budaya. Berbeda
dengan kurikulum sebelumnya, kurikulum 2013 lebih menekankan pada ketiga aspek,
yaitu menghasilkan peserta didik berakhlak mulia (afektif), berketerampilan
(psikomotorik), dan berpengetahuan (kognitif) yang berkesinambungan. Sehingga
diharapkan agar siswa lebih kreatif, inovatif dan lebih produktif.
Dalam
kurikulum 2013 juga ada strategi pengembangan pendidikan, salah satunya adalah
penambahan jam pelajaran. Rasionalitas penambahan jam pelajaran dapat
dijelaskan bahwa perubahan proses pembelajaran (dari siswa diberitahu menjadi
mencari tahu) dan proses penilaian (dari berbasis output menjadi berbasis
proses dan output) memerlukan tambahan jam pelajaran. Dengan alokasi waktu per
jam pelajaran.[[3]]
SD
|
35 Menit
|
SMP
|
40 Menit
|
SMA
|
45 Menit
|
Sedangkan
banyak jam pelajaran perminggu yaitu
SD Kelas 1
|
30 Jam
|
SD Kelas 2
|
32 Jam
|
SD Kelas 3
|
34 Jam
|
SD Kelas
4, 5 dan 6
|
36 Jam
|
SMP
|
38 Jam
|
SMA
|
39 Jam
|
B.
Dasar Penyusunan Kurikulum 2013
1.
Landasan yuridis
Secara yuridis Secara yuridis, kurikulum merupakan suatu kebijakan publik
yang didasarkan kepada dasar filosofis bangsa dan keputusan yuridis dalam
bidang pendidikan. Landasan yuridis kurikulum adalah Pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945, Undang-Undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem
Pendidikan Nasional, peraturan pemerintah nomor 19 tahun 2005, peraturan mentri
pendidikan Nasional nomor 23 tahun 2006 tentang standar kompetensi lulusan dan
peraturan Mentri pendidikan Nasional nomor 22 tahun 2006 tentang standar isi
2.
Landasan Filosofis
Pendidikan juga harus memberikan dasar bagi keberlanjutan kehidupan bangsa
dengan segala aspek kehidupan bangsa yang mencerminkan karakter bangsa masa
kini. Berbagai perkembangan dalam ilmu, teknologi, budaya, ekonomi, sosial,
politik yang dihadapi masyarakat, bangsa dan umat manusia, dikemas dalam konten
pendidikan.
3.
Landasan Teoritis
Kurikulum dikembangkan atas dasar teori pendidikan berdasarkan standar
teori pendidikan berbasis kompetensi. Berdasarkan standar adalah pendidikan
yang menetapkan standar nasional sebagai kualitas minimal hasil belajar yang
berlaku untuk setiap kurikulum. Berdasarkan kompetensi adalah kemampuan
seseorang untuk bersikap, menggunakan pengetahuan dan keterampilan, untuk
melaksanakan suatu tugas di sekolah, masyarakat dan lingkungan dimana yang
bersangkutan berinteraksi.
4.
Landasan Empiris
Dewasa ini kecenderungan menyelesaikan persoalan dengan kekerasan dan kasus
pemaksaan kehendak sering muncul di Indonesia. Kecenderungan ini juga menimpa
generasi muda. Walaupun belum ada kajian ilmiah bahwa kekerasan tersebut
berasal dari kurikulum, namun para ahli pendidikan dan tokoh masyarakat
menyatakan bahwa salah satu akar masalahnya adalah implementasi kurikulum. Yang
terlalu menekankan aspek kognitif dan keterkungkungan peserta didik di ruang
belajarnya dengan kegiatan yang kurang menantang peserta didik. Oleh karena itu
kurikulum 2013 ini hadir untuk menjawab segala persoalan yang berkaitan dengan
masalah tersebut sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan tujuan pendidikan Nasional.[[4]]
C.
Karakteristik Kurikulum 2013
1.
Isi atau konten
kurikulum adalah kompetensi yang dinyatakan dalam bentuk Kompetensi Inti (KI)
mata pelajaran dan dirinci lebih lanjut ke dalam kompetensi dasar.
2.
Kompetensi Inti (KI)
merupakan gambaran secara kategorial mengenai kompetensi yang harus dipelajari.
3.
Kompetensi Dasar (KD)
merupakan kompetensi yang dipelajari peserta didik untuk suatu mata pelajaran
4.
Penekanan kompetensi
ranah sikap, keterampilan kognitif,psikomotorik dan pengetahuan untuk suatu
satuan pendidikan dan mata pelajaran yang ditandai oleh banyaknya KD suatu mata
pelajaran
5.
Kompetensi Inti menjadi
unsur organisatoris kompetensi bukan konsep, generalisasi, topik atau sesuatu
yang beasal dari pendekatan “disciplinary-based curriculum” atau content-based
curriculum”
6.
Kompetensi dasar
dikembangkan berdasarkan prinsip akumulatif, saling memperkuat dan memperkaya
antar mata pelajaran.
7.
Proses pembelajaran
didasarkan pada upaya menguasai kompetensi pada tingkat yang memuaskan dengan
memperhatikan karakteristik konten kompetensi. Yang mana pengetahuan merupakan
konten yang bersifat tuntas (mastery). Sedangkan kognitif dan psikomotorik
merupakan kemampuan penguasaan konten yang dapat dilatihkan. Sedangkan sikap
merupakan kemampuan penguasaan konten yang lebih sulit dikembangkan dan
memerlukan proses pendidikan yang tidak langsung.
8.
Penilaian hasil belajar
mencakup seluruh aspek kompetensi yang bersifat formatif dan hasilnya segera
diikuti dengan pembelajaran remedial untuk memastikan
penguasaan kompetensi.[[5]]
D.
Metode Pembelajaran Kurikulum 2013
Metode pembelajaran adalah cara yang digunakan dalam proses pembelajaran
sehingga diperoleh hasil yang optimal. Adapun berbagai metode pembelajaran yang
dapat digunakan pendidik dalam kegiatan pembelajaran, antara lain:
1. Metode ceramah
Penyampaian materi dari guru
kepada siswa melalui bahasa lisan baik verbal maupun nonverbal.
2.
Metode
latihan
Penyampaian materi melalui
upaya penanaman kebiasaan-kebiasaan tertentu sehingga diharapkan siswa dapat
menyerap materi secara optimal.
3.
Metode
tanya jawab
Penyajian materi pelajaran
melalui bentuk pertanyaan yang harus dijwab oleh anak didik. Bertujuan
memotivasi anak mengajukan pertanyaan selama proses pembelajaran atau guru
mengajukan pertanyaan dan anak didik menjawab.
4.
Metode
karya wisata
Metode penyampaian materi dengan
cara membawa langsung anak didik ke objek diluar kelas atau di lingkungan
kehidupan nyata agar siswa dapat mengamati atau mengalami secara langsung.
5.
Metode
demonstrasi
Metode pembelajaran dengan
cara memperlihatkan suatu proses atau suatu benda yang berkaitan dengan bahan
pembelajaran.
6.
Metode
sosiodrama
Metode pembelajaran yang
memberikan kesempatan kepada anak didik untuk melakukan kegiatan memainkan
peran tertentu yang terdapat dalam kehidupan sosial.
7.
Metode
bermain peran
Pembelajaran melalui pengembangan
imajinasi dan penghayatan anak didik dengan cara anak didik memerankan suatu
tokoh, baik tokoh hidup maupun mati. Metode ini mengembangkan penghayatan,
tanggungjawab, dan terampil dalam memaknai materi yang dipelajari.
8.
Metode
diskusi
Metode pembelajaran melalui
pemberian masalah kepada siswa dan siswa diminta untuk memecahkan masalah
secara kelompok.
9.
Metode
pemberian tugas dan resitasi
Merupakan metode pembelajaran
melalui pemberian tugas kepada siswa. Resitasi merupakan metode pembelajaran
berupa tugas pada siswa untuk melaporkan pelaksanaan tugas yang telah diberikan
guru.
10. Metode eksperimen
Pemberian kepada siswa untuk
pencobaan.
11. Metode proyek
Membahas materi pembelajaran
ditinjau dari sudut pandang lain.[[6]]
Adapun prinsip dalam pemilihan dalam
metode pembelajaran adalah disesuaikan dengan tujuan, tidak terikat pada suatu
alternatif, penggunaannya bersifat kombinasi. Faktor yang menentukan dipilihnya
suatu metode dalam pembelajaran antara lain:
1. Tujuan pembelajaran
2.
Tingkat
kematangan anak didik
E.
Model Pembelajaran Kurikulum 2013
Model pembelajaran adalah suatu pola
yang digunakan sabagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran dikelas atau
pembelajran dalam tutorial dan untuk menentukan perangkat-perangkat
pembelajaran termasuk didalamnya buku-buku, film, komputer, kurikulum, dan
lain-lain.[[8]]
Model pembelajaran memiliki empat
ciri khusu yang tidak dimiliki oleh strategi, metode atau prosedur. Ciri-ciri
tersebut adalah:
1. Rasional
teoritik logis yang disusun oleh para pencipta tau pengembangnya.
2.
Landasan pemikiran tentang apa dan
bagaimana siswa belajar (tuuan pembelajran yang akan dicapai).
3.
Tingkah laku mengajar yang
diperlukan agar model tersebut dapat dilaksanakan dengan berhasil.
4. Lingkungan
belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran itu dapat tercapai.
Suatu model pembelajaran dikatakan baik jika memenuhi
kruteria sebagi berikut :
1. Sahih
(valid). Aspek validitas dikaitkan dengan dua hal :
·
Apakah model yang dikembangkan
didasarkan pada rasional teoritik yang kuat ?
·
Apakah terdapat konsistensi internal
?
2. Praktis.
Aspek kepraktisannya dapat dipenuhi jika :
·
Para ahli dan praktisi menyatakan
bahwa apa yang dikembangkan dapat terapkan.
·
Kenyataan menunjukkan bahwa apa yang
dikembangkan tersebut dapat diterapkan.
3. Efektif.
Parameter :
·
Ahli dan praktisi menyatakan bahwa
model tersebut efektif.
·
Secara operasional, model tersebut
memberikan hasil sesuai dengan harapan.
Arends menyeleksi enam model
pengajaran yang sering dan praktis digunakan guru dalam mengajar, yaitu
presensi, pengajaran langsung, pengajaran konsep, pembelajaran kooperatif,
pengajaran berdasarkan masalah dan diskusi kelas. Dalam mengajarkan suatu pokok
bahasan (materi) tertentu harus dipilih model pembelajaran yang paling sesuai
dengan tujuan yang akan dicapai.[[9]]
F.
Kelemahan dan Kelebihan Kurikulum 2013
1.
Kelebihan Kurikulum 2013
a)
Kurikulum 2013 menggunakan
pendekatan yang bersifat alamiah (kontekstual) karena berfokus dan bermuara
pada hakekat peserta didik untuk mengembangkan berbagai kompetensi sesuai
dengan kompetensinya masing-masing. Dalam hal ini peserta didik merupakan subjek
belajar dan proses belajar berlangsung secara alamiah dalam bentuk bekerja dan
mengalami berdasarkan kompetensi tertentu, bukan transfer pengetahuan.
b)
Kurikulum 2013 yang berbasis
karakter dan kompetensi boleh jadi
mendasari pengembangan kemampuan-kemampuan lain. Penguasaan pengetahuan dan
keahlian tertentu dalam suatu pekerjaan, kemampuan memecahkan masalah dalam
kehidupan sehari-hari, serta pengembangan aspek-aspek kepribadian dapat
dilakukan secara optimal berdasarkan standar kompetensi tertentu.
c)
Ada bidang-bidang studi atau mata
pelajaran tertentu yang dalam pengembangannya lebih cepat menggunakan
pendekatan kompetensi, terutama yang berkaitan dengan keterampilan.
d)
Lebih menekankan pada pendidikan karakter. Selain
kreatif dan inovatif, pendidikan karakter juga penting yang nantinya
terintegrasi menjadi satu. Misalnya, pendidikan budi pekerti luhur dan karakter
harus diintegrasikan kesemua program studi.
e)
Asumsi dari kurikulum 2013 adalah tidak ada perbedaan
antara anak desa atau kota. Seringkali anak di desa cenderung tidak diberi
kesempatan untuk memaksimalkan potensi mereka.
f)
Kesiapan terletak pada guru. Guru juga harus terus
dipacu kemampuannya melalui pelatihan-pelatihan dan pendidikan calon guru
untuk meningkatkan kecakapan profesionalisme secara terus menerus.
2. Kelemahan
Kurikulum 2013
a)
Pemerintah seolah melihat semua guru
dan siswa memiliki kapasitas yang sama dalam kurikulum 2013. Guru juga tidak
pernah dilibatkan langsung dalam proses pengembangan kurikulum 2013.
b)
Tidak ada keseimbangan antara orientasi
proses pembelajaran dan hasil dalam kurikulum 2013. Keseimbangan sulit dicapai
karena kebijakan ujian nasional (UN) masih diberlakukan.
c)
Pengintegrasian mata pelajaran IPA
dan IPS dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk jenjang pendidikan dasar
tidak tepat, karena rumpun ilmu pelajaran-pelajaran tersebut berbeda.[[10]]
BAB
III
PENUTUP
Kesimpulan
Kurikulum
2013 merupakan penyempurnaan dari kurikulum sebelumnya, setiap kurikulum pasti
memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. oleh karena kita harus tetap
mendukung upaya pemerintah untuk memperbaiki kualitas pendidikan di Indonesia
demi menciptakan peserta didik yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia dan
sesuai dengan pancasila demi memenuhi perkembagan zaman.[[11]]
Secara umum,
kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki
kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif,
kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia.
Kurikulum
2013 dikembangkan dengan landasan filosofis yang memberikan dasar bagi
pengembangan seluruh potensi peserta didik menjadi manusia Indonesia
berkualitas yang tercantum dalam tujuan pendidikan Nasional.[[12]]
Adapun Kurikulum memiliki berbagai Metode, Model pembelajaran,
Karakteristik, Kelebihan dan Kelemahan di dalam nya seperti yang telah
dijabarkan di dalam makalah.
DAFTAR
PUSTAKA
Nana Syaodih Sukmadinata, Pengembangan Kurikulum.
(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011)
Sofan Amri, Pengembangan
dan Model Pembelajaran dalam Kurikulum 2013. (Jakarta: Prestasi Pustaka,
2013)
E.Mulyasa, Pengembangan
dan Impelemtasi Kurikulum 2013. (Bandung: PT Remaja Rosdaha)
https://riskymark.wordpress.com/2014/05/13/makalah-kurikulum-2013/
http://www.salamedukasi.com/2014/11/pengertian-tujuan-dan-karakteristik.html
[[3]] Sofan Amri, Pengembangan
dan Model Pembelajaran dalam Kurikulum 2013. (Jakarta: Prestasi Pustaka,
2013)
[[4]] http://tania.fkip.uns.ac.id/wp-content/uploads/dokumen-kurikulum-2013.pdf [9 Agustus 2018, 11.56]
[[12]] http://www.salamedukasi.com/2014/11/pengertian-tujuan-dan-karakteristik.html
[9 Agustus 2018, 13.05]
0 comments:
Post a Comment
Monggo Komentarnya. . .