Mereka
yang mengambil profesi sebagai petani tentu akan berharap kerja cocok
tanamnya memberikan syukur-syukur hasil yang terbaik. Tidak gagal saja
sudah sangat syukur. Pasalnya kegagalan panen berdampak luas selain
kerugian pada permodalan.
Selain memberikan pupuk yang cocok dan menjaganya dari gangguan hama, petani juga perlu melakukan upaya lain untuk mengamankan ladang atau lahan pertaniannya seperti berdoa, bersedekah, atau mengadakan selamatan.
Berikut ini adalah doa Rasulullah SAW saat salah seorang warga menunjukkan buah kurma yang pertama matang dari ladangnya.
Allâhumma bârik lanâ fî tsamarinâ, wa bârik lanâ fi madînatinâ, wa bârik lanâ fî shâ‘ina, wa bârik lanâ fî muddinâ.
Artinya, “Tuhanku, berkatilah kami pada buah-buahan kami. Berkatilah kami pada kota kami. berkatilah kami pada gantang kami. berkatilah kami pada alat takar (mud) kami.”
Pada riwayat lain, Rasulullah SAW memohon keberkahan dari hasil panen. Rasulullah membaca doa seperti ini.
Barakatan ma‘a barakatin
Artinya, “Semoga Allah menambah keberkahan berlipat ganda.”
Secara jelas Rasulullah SAW berdoa agar Allah SWT memelihara ladang yang sudah mulai berbuah hingga akhir masa panen dari segala gangguan yang menyebabkan gagal panen. Inilah doanya.
Allâhumma kamâ araitanâ awwalahû, fa arinâ âkhirahû
Artinya, “Tuhanku, perlihatkanlah kepada kami hasil akhir cocok tanam kami sebagaimana Engkau memperlihatkan hasil awalnya.”
Rasulullah SAW membaca doa ini agar salah seorang warga pemilik ladang yang mendatanginya tidak mengalami gagal panen. Kemudian Rasulullah memanggil salah seorang anak kecil yang ada di dekatnya. Beliau kemudian memberikan buah hasil panen pertama yang dibawa petani itu kepada anak tersebut.
Semua doa Rasulullah SAW ini disebutkan oleh Imam An-Nawawi dalam karyanya Al-Adzkar. (Alhafiz K)
Selain memberikan pupuk yang cocok dan menjaganya dari gangguan hama, petani juga perlu melakukan upaya lain untuk mengamankan ladang atau lahan pertaniannya seperti berdoa, bersedekah, atau mengadakan selamatan.
Berikut ini adalah doa Rasulullah SAW saat salah seorang warga menunjukkan buah kurma yang pertama matang dari ladangnya.
اَللَّهُمَّ
بَارِكْ لَنَا فِيْ ثَمَرِنَا ، وَبَارِكْ لَنَا فِيْ مَدِيْنَتِنَا ،
وَبَارِكْ لَنَا فِيْ صَاعِنَا ، وَبَارِكْ لَنَا فِيْ مُدِّنَا
Allâhumma bârik lanâ fî tsamarinâ, wa bârik lanâ fi madînatinâ, wa bârik lanâ fî shâ‘ina, wa bârik lanâ fî muddinâ.
Artinya, “Tuhanku, berkatilah kami pada buah-buahan kami. Berkatilah kami pada kota kami. berkatilah kami pada gantang kami. berkatilah kami pada alat takar (mud) kami.”
Pada riwayat lain, Rasulullah SAW memohon keberkahan dari hasil panen. Rasulullah membaca doa seperti ini.
بَرَكَةً مَعَ بَرَكَةٍ
Barakatan ma‘a barakatin
Artinya, “Semoga Allah menambah keberkahan berlipat ganda.”
Secara jelas Rasulullah SAW berdoa agar Allah SWT memelihara ladang yang sudah mulai berbuah hingga akhir masa panen dari segala gangguan yang menyebabkan gagal panen. Inilah doanya.
اَللَّهُمَّ كَمَا أَرَيْتَنَا أَوَّلَهُ فَأَرِنَا آخِرَهُ
Allâhumma kamâ araitanâ awwalahû, fa arinâ âkhirahû
Artinya, “Tuhanku, perlihatkanlah kepada kami hasil akhir cocok tanam kami sebagaimana Engkau memperlihatkan hasil awalnya.”
Rasulullah SAW membaca doa ini agar salah seorang warga pemilik ladang yang mendatanginya tidak mengalami gagal panen. Kemudian Rasulullah memanggil salah seorang anak kecil yang ada di dekatnya. Beliau kemudian memberikan buah hasil panen pertama yang dibawa petani itu kepada anak tersebut.
Semua doa Rasulullah SAW ini disebutkan oleh Imam An-Nawawi dalam karyanya Al-Adzkar. (Alhafiz K)
0 comments:
Post a Comment
Monggo Komentarnya. . .