Thursday, September 21, 2017

Hormat kepada Kiai Lewat Wasilah Ayam

Pada suatu malam, Rahmat, si santri yang rajin dan patuh sedang membaca kitab Ta’lim Mutaallim. Ia mendapati penjelasan bahwa seorang murid harus menghormati dan ta’dzim pada kiai, keluarga bahkan binatang dan properti kiainya.

Rahmat berpikir, mungkin sikap hormat ini juga akan mendatangkan apa yang disebut berkah. Dia juga teringat beberapa cerita seorang santri yang mempunyai ilmu laduni karena saking hormat kepada kiainya termasuk binatang miliknya.

Pada pagi harinya, saat menyapu halaman masjid, tiba-tiba Rahmat melihat seekor ayam jantan milik kiainya lewat di hadapannya.

Karena ingat penjelasan kitab yang semalam ia baca, Rahmat pun minggir teratur, menunduk serta memberi hormat pada binatang itu.

Beberapa teman santri hanya mlongo saja melihat kelakukan Rahmat yang begitu ta’dzim kepada ayam lewat, persis seperti ketika sang kiai melintas di hadapan para santri.

“Mat, ente sedang ngapain,” tanya salah satu santri bernama Ucup. 

“Ini ayam milik kiai,” jawab Rahmat.

Seketika itu juga mereka serentak mengikuti gaya si Rahmat dengan hormat pada ayam kesayangan kiainya itu. (Fathoni)

0 comments:

Post a Comment

Monggo Komentarnya. . .