Mustasyar PBNU KH Mustofa Bisri mengatakan, agar manusia bisa
mengamalkan apa yang disampaikan Nabi Muhammad, yaitu menyempurnakan
akhlak, maka harus bersikap adil. Menurutnya, Al-Qur’an banyak sekali
menyebut tentang sikap adil.
“Di Surat Al-Maidah ayat delapan
ada itu. Di surat Annisa ayat seratus tiga puluh lima. Awalnya hampir
sama (antara Al-Maidah delapan dan Annisa seratus tiga puluh lima), ‘Ya
ayyuhalladzina kunu qowwamina bukan lillah, bis qisthi syuhada’a
lillah’,” kata Gus Mus di Masjid Bayt Al-Qur’an Pondok Cabe, Tangerang
Selatan, Kamis (11/5) malam.
Surat Annisa tersebut, kata kiai
akrab disapa Gus Mus, menjelaskan bahwa kalau seseorang tidak adil
berarti tidak karena Allah. Kalau seseorang melakukan sesuatu karena
Allah maka ia akan berlaku adil.
Manusia sulit berlaku adil
karena mereka memiliki emosi yang condong ke arah benci maupun ke arah
cinta terhadap suatu hal ataupun seseorang. Oleh karena itu, Nabi
Muhammad mengajarkan untuk bersikap moderat ataupun tengah-tengah.
Karena adil tidak bisa dilakukan oleh orang yang terlalu cinta maupun
orang yang terlalu benci.
“Anda kalau terlalu benci, Anda tidak
bisa adil. Anda terlalu cinta, tidak bisa adil. Karena adil itu di
tengah,” jelas Pengasuh Pondok Pesantren Roudlatut Thalibin itu.
Sebagaimana
yang tertera dalam surat Al-Maidah ayat delapan tersebut, Gus Mus
menyatakan, jika seseorang ingin melaksanakan kebenaran maka sikap adil
harus menjadi landasannya. Menurutnya, seseorang harus adil meskipun di
dalam menegakkan kebenaran.
“Kalau kita terlalu semangat, lalu kita lupa bahwa kita harus adil meskipun di dalam menegakkan kebenaran,” urainya.
Bahkan, jangan sampai kebencian seseorang terhadap suatu hal ataupun orang lain menyebabkannya untuk tidak berbuat adil.
“Jangan sekali-kali kebencianmu kepada suatu kaum menyeretmu, mendorongmu untuk tidak adil,” terangnya.
Kata
kaum di dalam Surat Al-Maidah itu, imbuh Gus Mus, merujuk kepada
orang-orang kafir. Maka dari itu, ia berpendapat, berbuat tidak adil
kepada orang kafir saja dilarang, apalagi kepada sesama umat Islam.
“Kalau kepada orang kafir saja kita tidak boleh tidak adil, apalagi kepada sesama kaum yang beriman,” tutupnya. (Muchlishon Rochmat/Abdullah Alawi)
nu online
Monday, September 25, 2017
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment
Monggo Komentarnya. . .