MAKALAH
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah Pembelajaran Tematik
Dosen Pengampu : Muhammad Iqbal Gozali, M. Pd
Disusun Oleh :
1. Anisi
2. Faozah
3. Husnul Khotimah
4. Jamila
5. Muflih Ikhfani
6. Siti Maftukhah
Kelompok 3
PRODI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM BUNGA BANGSA CIREBON
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Tahapan Pembelajaran Tematik” yang telah kami susun semaksimal mungkin berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber agar dapat mempermudah pembaca untuk memahami isi makalah ini.
Dalam menyelesaikan makalah ini tentunya kami mendapat banyak bantuan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, kami juga ingin menyampaikan rasa terima kasih kami yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini.
Semoga makalah yang telah kami susun ini dapat menambah pengetahuan, pengalaman dan bermanfaat bagi kami sendiri maupun pembaca.
Cirebon, Februari 2020
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
Kurikulum untuk sekarang ini masih memegang peran penting dalam suatu pendidikan sebab sebagai penentuan dalam proses pendidikan yang menentukan kualitas lulusan kelak. Dari tahun ketahun kurikulum mengalami perubahan sejalan dengan kemajuan zaman dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi bukan karena pergantian menteri yang selama ini difikirkan oleh masyarakat. Perkembangan kurikulum dipengaruhi juga oleh perkembangan teori dan praktek pendidikan serta variasi aliran-aliran atau teori pendidikan yang dianut pada masanya.
Belakangan ini santer terdengar mengenai kurikulum 2013. Respon berupa perubahan kurikulum merupakan langkah strategis yang dapat ditempuh pemerintah sebagai pengemban amanat undang-undang. Perubahan kurikulum 2013 yang sempat menimbulkan polemik pro dan kontra membuat bingung guru-guru sekolah karena wacana perubahan kurikulum tersebut belum terealisasikan secara jelas. Apalagi dalam perubahan kurikulum tersebut, ada perampingan atau penggabungan beberapa mata pelajaran dalam satu tema yang sering kita sebut sebagai model pembelajaran TEMATIK TERPADU.
Untuk itu makalah ini kami sajikan dengan berbagai tahapan-tahapan pembelajaran tematik mengenai hal tersebut agar dapat mengatasi masalah-masalah yang dialami para pendidik pada periode saat ini.
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam pembahasan ini adalah :
- Bagaimana pemetaan kompetensi dasar?
- Bagaimana cara menentukan tema dan menetapkan jaringan tema KD/indikator?
- Bagaimana penyusunan silabus dan RPP?
- Bagaimana pelaksanaan pembelajaran tematik?
Adapun tujuan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
- Untuk mengetahui pemetaan kompetensi dasar.
- Untuk mengetahui cara menentukan tema dan menetapkan jaringan tema KD/indikator.
- Untuk mengetahui penyusunan silabus dan RPP.
- Untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran tematik.
BAB II
PEMBAHASAN
Kegiatan pemetaan kompetensi dasar dilakukan untuk memperoleh gambaran secara menyeluruh dan utuh dari semua standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator dari berbagai mata pelajaran yang dipadukan dalam tema yang dipilih. Kegiatan yang dilakukan adalah :
1. Menentukan Tema
Dalam menentukan tema dapat dilakukan dengan dua cara. Cara pertama, yaitu mempelajari standar kompetensi dan kompetensi dasar yang terdapat dalam masing-masing mata pelajaran, dilanjutkan dengan menentukan tema yang sesuai. Sedangkan cara kedua, yaitu menetapkan terlebih dahulu tema-tema pengikat keterpaduan, untuk menentukan tema tersebut, guru dapat bekerjasama dengan peserta didik sehingga sesuai dengan minat dan kebutuhan anak.
Dalam menetapkan tema perlu memperhatikan beberapa prinsip yaitu :
a. Memperhatikan lingkungan yang terdekat dengan siswa.
b. Dari yang termudah menuju yang sulit.
c. Dari yang sederhana menuju yang kompleks.
d. Dari yang konkret menuju ke yang abstrak.
e. Tema yang dipilih harus memungkinkan terjadinya proses berpikir pada diri siswa.
f. Ruang lingkup tema disesuaikan dengan usia dan perkembangan siswa, termasuk minat, kebutuhan, dan kemampuannya. Ruang lingkup tema yang ditetapkan sebaiknya tidak terlalu luas atau terlalu sempit. Tema yang terlalu luas bisa dijabarkan lagi menjadi anak tema atau subtema yang sifatnya lebih spesifik dan lebih kongkret. Anak tema atau subtema tersebut selanjutnya dapat dikembangkan lagi menjadi suatu materi/isi pembelajaran.
Tema untuk pembelajaran tematik dapat berasal dari beberapa sumber, diantaranya adalah isu-isu, masalah-masalah, event-event khusus, minat siswa dan literatur.
Menurut Subroto dan Herawati (1978) terdapat beberapa persyaratan yang harus dipenuhi dalam penentuan tema, yaitu :
a. Penentuan tema merupakan hasil ramuan dari berbagai disiplin ilmu.
b. Tema diangkat sebagai sarana untuk mencapai sasaran materi pelajaran dan prosedur penyampaian.
c. Tema sesuai dengan karakteristik belajar siswa-siswi sehingga perkembangan anak dapat dimanfaatkan secara maksimal.
d. Tema harus bersifat cukup problematik sehingga kemungkinan luas untuk melaksanakan kegiatan belajar yang lebih efektif dibanding dengan proses belajar mengajar yang konvensional.
2. Penjabaran Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar ke dalam Indikator
Standar kompetensi adalah deskripsi pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dikuasai setelah siswa mempelajari mata pelajaran tertentu pada jenjang pendidikan tertentu pula.
Sedangkan kompetensi dasar adalah pengetahuan, keterampilan dan sikap minimal yang harus dicapai oleh siswa untuk menunjukkan bahwa siswa telah menguasai standar kompetensi yang telah ditetapkan, oleh karena itulah maka kompetensi dasar merupakan penjabaran dari standar kompetensi.
Indikator sendiri diartikan sebagai penanda pencapaian KD yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik, mata pelajaran, satuan pendidikan, potensi daerah dan dirumuskan dalam kata kerja operasional yang terukur dan/atau dapat diobservasi.
Dalam pembelajaran tematik, setelah tema ditentukan, kegiatan selanjutnya adalah mengembangkan indikator pencapaiannya dari setiap standar kompetensi dan kompetensi dasar yang ada pada setiap mata pelajaran.
Dalam mengembangkan indikator perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
a. Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik.
b. Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik mata pelajaran.
c. Dirumuskan dalam kata kerja oprasional yang terukur dan/atau dapat diamati.
Jaringan tema dibuat dengan menghubungkan kompetensi dasar dan indikator dengan tema pemersatu. Dengan jaringan tema tersebut akan terlihat kaitan antara tema, kompetensi dasar dan indikator dari setiap mata pelajaran. Jaringan tema ini dapat dikembangkan sesuai dengan alokasi waktu setiap tema.
Sebuah jaringan tema dapat dikatakan baik apabila telah memenuhi beberapa kriteria. Diantaranya kriteria tersebut antara lain :
1. Simpel
Jaringan tema dibuat untuk mempermudah penyusunan perencanaan pembelaran secara keseluruhan.
2. Sinkron
Jaringan tema terdiri dari dua komponen utama yaitu tema pngikat dan materi-materi yang terkait dan bisa masuk dalam cakupannya. Untuk menyusun jaringan tema yang baik, maka hal yang perlu diperhatikan adalah sinkronisasi antara tema antara materi materi yang dijaring didalamnya.
3. Logis
Keterkaitannya anatara tema dengan materi yang diikat harus logis. Hal ini mengandung penngertian bahwa yang dijaring betul-betul merupakan bagian dari tema. Sehingga tidak bdibutuhkan tema-tema yang lain untuk menjaring materi-materi tersebut.
4. Mudah dipahami
Jaringan tema yang baik adalah jaringan tema hyang mudah dipahami oleh semua orang. Dengan demikian, siapapun dapat menyusun dan mengembangkan pembelajaran pembelajaran tematik dengan berpegangan pada jaringan tema tersebut. Jaringan tema diuoayakan tidak hanya dipahami oleh pembuatnya saja, akan tetapi harus dapat digunakan oleh semua orang.
5. Kemenarikan
Tema hendaknya dipilih yang menarik sesuai dengan minat anak, tingkat perkembangan anak dan bersifat konkrit.
6. Terpadu
Tema dan materi-materi diikat oleh kesamaan substansi yang ingin disampaikan kepada siswa-siswi. Oleh karena itu dalam pembuatan jaringan tema, asas keterpaduan antara tema dan materi tidak diabaikan. Pembuatan jaringan tema diharapkan dapat menampilkan gambaran keterpaduan antara tema dan materi menjadi satu bagian utuh yang akan dikembangkan menjkadi skenario pembelajaran tematik.
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu atau kelompok mata pelajaran tertentu yang mencakup standar kompetensi serta kompetensi dasar, kegiatan pembelajaran, materi pokok pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, sumber, serta alokasi waktu belajar.
Hasil seluruh proses yang telah dilakukan pada tahap-tahap sebelumnya dijadikan dasar dalam penyusunan silabus. Menurut Saud, dalam bukunya Trianto, (2012:153) menyampaikan bahwa prinsip-prinsip penyusunan silabus pembelajaran tematik ialah sebagai diberikut :
1. Disusun berdasarkan prinsip ilmiah, dalam arti materi pembelajran tematik yang disajikan dalam silabus harus memenuhi kebenaran dan sanggup dipertanggungjawabankan secara ilmiah.
2. Ruang lingkup dan urutan penyajian materi pembelajaran dalam silabus, termasuk kedalaman dan tingkat kesusahannya, diadaptasi dengan perkembangan dan kebutuhan siswa, serta cukup memadai untuk menunjang tercapainya penguasaan kompetensi dasar.
3. Penyusunan silabus dilakukan secara sistematis, artinya komponen yang ada dalam silabus tersebut harus satu kesatuan yang saling terkait untuk mencapai kompetensi dasar yang sudah diputuskan.
4. Silabus disusun berdasarkan bagan/matriks keterhubungan kompetensi dasar dan tema pemersatu yang sudah dikembangkan.
5. Dalam menentukan acara berguru siswa, ciptakan banyak sekali kegiatan yang sesuai dengan kompetensi dasar dan tema pemersatu, contohnya mengadakan kunjungan ke lahan pertanian, pasar, kebun binatang, dan lain-lain atau membawa narasumber ke sekolah.
6. Kompetensi dasar setiap mata pelajaran yang tidak bisa dikaitkan dalam pembelajaran tematik disusun dalam silabus tersendiri.
Untuk keperluan pelaksanaan pembelajaran, guru perlu menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran. Rencana pembelajaran ini merupakan realisasi dari pengalaman belajar siswa yang telah ditetapkan dalam silabus pembelajaran. Komponen rencana pembelajaran tematik meliputi :
1. Identitas mata pelajaran (nama mata pelajaran yang akan dipadukan, kelas, semester, dan waktu/banyaknya jam pertemuan yang dialokasikan).
2. Kompetensi dasar dan indikator yang akan dilaksanakan.
3. Materi pokok beserta uraiannya yang perlu dipelajari siswa dalam rangka mencapai kompetensi dasar dan indikator.
4. Strategi pembelajaran (kegiatan pembelajaran secara konkret yang harus dilakukan siswa dalam berinteraksi dengan materi pembelajaran dan sumber belajar untuk menguasai kompetensi dasar dan indikator, kegiatan ini tertuang dalam kegiatan pembukaan, inti dan penutup).
5. Alat dan media yang digunakan untuk memperlancar pencapaian kompetensi dasar, serta sumber bahan yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran tematik sesuai dengan kompetensi dasar yang harus dikuasai.
6. Penilaian dan tindak lanjut (prosedur dan instrumen yang akan digunakan untuk menilai pencapaian belajar peserta didik serta tindak lanjut hasil penilaian)
Pelaksanaan pembelajaran tematik dilakukan dengan menggunakan tiga tahapan kegiatan, yaitu :
1. Kegiatan pembukaan/awal/pendahuluan
Kegiatan pendahuluan/awal/pembukaan ini dilakukan untuk menciptakan suasana awal pembelajaran untuk mendorong siswa memfokuskan dirinya agar mampu mengikuti proses pembelajaran dengan baik. Sifat dari kegiatan pembukaan adalah kegiatan untuk pemanasan. Pada tahap ini dapat dilakukan penggalian terhadap pengalaman anak tentang tema yang akan disajikan. Beberapa contoh kegiatan yang dapat dilakukan adalah bercerita, kegiatan fisik/jasmani, dan menyanyi. Kegiatan pendahuluan/awal/pembukaan meliputi : menginformasikan tema dan sub tema yang akan dipelajari dan menjelaskan tujuan dan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan. Sedangkan alokasi waktu untuk kegiatan pembukaan lebih kurang 5-10% waktu pelajaran yang disediakan.
2. Kegiatan inti
Kegiatan inti difokuskan pada kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk pengembangan kemampuan baca, tulis dan hitung. Penyajian bahan pembelajaran dilakukan dengan menggunakan berbagai strategi/metode yang bervariasi dan dapat dilakukan secara klasikal, kelompok kecil, ataupun perorangan. Kegiatan inti, meliputi : memberikan pertanyaan pemandu yang berfungsi untuk membangkitkan motivasi belajar siswa-siswi dan mengkaitkan materi pembelajaran, memberikan tugas atau kegiatan-kegiatan kepada siswa-siswi yang berkaitan dengan tema dan mengutamakan pemerolehan pengalaman langsung pada diri siswa-siswi, memberikan laporan hasil kegiatan siswa-siswi, dan melakukan penguatan dengan membahas bersama-sama kegiatan yang telah dilakukan siswa-siswi. Sedangkan alokasi waktu untuk kegiatan inti lebih kurang 80% dari waktu pelajaran yang telah disediakan.
3. Kegiatan Penutup
Kegiatan penutup/akhir dan tindak lanjut adalah untuk menenangkan. Beberapa contoh kegiatan akhir/penutup yang dapat dilakukan adalah menyimpulkan /mengungkapkan hasil pembelajaran yang telah dilakukan, mendongeng, membacakan cerita dari buku, pantomim, pesan-pesan moral, musik/apresiasi musik. Kegitan akhir, meliputi: merumuskan kesimpulan akhir dari sub tema atau topik yang dibahas dan melakukan tes akhir (postest). Sedangkan alokasi waktu kegiatan penutup dilaksanakan dengan alokasi waktu lebih kurang 10-15% dari waktu pelajaran yang disediakan.
BAB III
PENUTUP
Pembelajaran tematik adalah pembelajaran terpadu yang memakai tema untuk mengkaitkan beberapa mata pelajaran sehingga peserta didik mendapatkan pengalaman yang bermakna.
Pembelajaran tematik memiliki beberapa tahap pembelajaran, yaitu : pemetaan kompetensi dasar, menentukan tema, menetapkan jaringan tema, kompetensi dasar/indikator, penyusunan silabus, dan penyusunan rpp.
Sedangkan tahap pelaksaan pembelajaran tematik yaitu terdiri dari kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup.
Demikianlah makalah ini kami buat, kami sadar makalah ini jauh dari kata sempurna, oleh karena itu saran dan kritik dari pembaca sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini juga bisa menambah wawasan dan pengetahuan kita semua.
DAFTAR PUSTAKA
Majid, Abdul. 2012. Perencanaan Pembelajaran. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Puskur, Model Pembelajaran Tematik, 2 (Jakarta: Pusat Kurikulum Badan Penelitian dan
Pengembagan Departemen Pendidikan Nasional, 2006). 2
Sanjaya, Wina. 2008. kurikulum dan pembelajaran. Jakarta : kencana prenada media group.
Trianto, Mengembangkan Model Pembelajaran Tematik, PT Prestasi Pustakakarya, Jakarta, 2012, hal.152
Uno, Hamzah. 2010. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara
Water Hack Burns 2lb of Fat OVERNIGHT
ReplyDeleteAt least 160000 women and men are using a simple and SECRET "liquid hack" to burn 2 lbs each and every night while they sleep.
It is effective and it works every time.
This is how to do it yourself:
1) Get a clear glass and fill it half the way
2) Proceed to do this weight loss HACK
you'll be 2 lbs thinner when you wake up!