Makalah
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Kelompok
Mata Kuliah
Strategi Pembelajaran
Pengembangan Alat
Evaluasi
Dosen
Pengampu : Ratna Purwati M.Pd
Kelompok 9
Husnul Khotimah
Inaya Ilahanna
Liesna Febriyanti
Muh. Akhyarul Mubin
Muh. Fauzan A
Neneng Hadiana
Kelas PGMI A
Institut Agama Islam
Bunga Bangsa Cirebon
Jln. Widarasari
III-Tuparev-Cirebon Telp. 0231-246215
Kata Pengantar
Puji
syukur kehadiran Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia nya kepada
kami, sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul “Pengembangan
Alat Evaluasi” yang telah kami susun semaksimal mungkin agar pembaca dapat
mendapatkan pelajaran dan informasi tentang Pengertian, Bentuk dan Bagaimana “Pengembangan
Alat Evaluasi” yang telah kami susun berdasarkan pengamatan dari berbagai
sumber agar dapat mempermudah pembaca untuk memahami isi makalah ini.
Dalam
menyelesaikan Makalah ini tentunya kami mendapat banyak bantuan dari berbagai
pihak. Oleh sebab itu kami juga ingin menyampaikan rasa terima kasih kami yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan
makalah ini.
Semoga makalah
yang telah kami susun ini dapat menambah pengetahuan, pengalaman dan bermanfaat
bagi kami sendiri maupun pembacanya, untuk kedepannya dapat memperbaiki maupun
menambah isi makalah menjadi lebih baik. Karena Kami menyadari sepenuhnya bahwa
masih banyak kekurangan baik segi susunan kalimat, tata bahasa maupun
pengetahuan kami dalam makalah ini.
Cirebon, 1 Agustus 2019
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL..........................................................................................i
KATA
PENGANTA.............................................................................................ii
DAFTAR ISI……….............................................................................................iii
BAB I :
PENDAHULUAN
a.
Latar Belakang.............................................................................................4
b. Rumusan
Masalah........................................................................................4
c.
Tujuan Pembahasan.....................................................................................4
BAB II :
PEMBAHASAN
Pengembangan Alat Evaluasi
a.
Pengertian Evaluasi Pembelajaran…………………….............................5
b. Subjek (Pelaku) Evaluasi………………………………………...………7
c.
Sasaran (Objek)
Evaluasi..............................................................…..…..9
BAB III : PENUTUP
a.
Kesimpulan..............................................................................................13
DAFTAR
PUSTAKA.......................................................................................14
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Kalau kita perhatikan kenyataan dalam dunia pendidikan
akan kita ketahui, bahwa dalam setiap jenis pendidikan atau bentuk pendidikan
pada waktu-waktu tertentu selama suatu periode pendidikan orang selalu
mengadakan evaluasi: artinya pada waktu-waktu tertentu selama suatu periode
pendidikan tadi selalu mengadakan penelitian terhadap hasil yang telah dicapai
baik oleh pihak pendidik maupun oleh pihak terdidik hingga waktu tertentu.
Seperti telah disebutkan diatas gejala macam ini terdapat
dalam setiap pendidikan atau bentuk pendidikan. Baik pendidikan itu terjadi
dalam lingkungan rumah tangga, maupun pendidikan itu terjadi dalam lingkungan
sekolah ataupun lingkungan pendidikan yang lain, selalu akan kita jumpai gejala
ini ialah bahwa orang mengadakan penilaian terhadap hasil usaha yang telah
dilakukannya dalam jangka waktu tertentu.
Oleh karena itu kami mencoba menguraikan bagaimana
pengembangan alat evaluasi dalam pendidikan.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa pengertian dari Evaluasi
Pembelajaran?
2.
Siapa saja Subjek
(Pelaku) Evaluasi?
3.
Apa sasaran (Objek)
Evaluasi
C.
Tujuan Penulisan
Adapun tujuan pembuatan makalah Perkembangan Evaluasi ini adalah untuk Mengetahui pengertian dari Pengembangan
Alat Evaluasi, Mengetahui Apa Sasaran dan Siapa saja kah subjek Evaluasi Hasil Pembelajaran.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Evaluasi
Pembelajaran
Evaluasi
hasil belajar adalah keseluruhan kegiatan pengukuran (pengumpulan data dan
informasi), pengolahan, penafsiran, dan pertimbangan untuk membuat keputusan
tentang tingkat hasil belajar yang dicapai oleh siswa setelah melakukan
kegiatan belajar dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan.[1]
Evaluasi secara harfiah berasal dari bahasa
Inggris evaluation; yang berarti penilaian. Akar katanya adalah value berarti
nilai. Adapun dari segi istilah, menurut Edwin Wandt dan Gerald W. Brown
(1997): Evaluation refer to the act or process to determining the value of
something (evaluasi merupakan suatu tindakan atau suatu proses untuk mengetahui
nilai dari sesuatu.[[2]]
Dalam arti luas, evaluasi adalah suatu proses
merencanakan, memperoleh dan menyediakan informasi yang sangat diperlukan untuk
membuat alternatif-alternatif keputusan. Dalam hubungan dengan kegiatan pengajaran, Norman E. Gronluund (1976)
merumuskan pengertian evaluasi: ”Evaluation ... a systematic process of
determining the extent to wich instructional objectives are achieved by
pupils”. (Evaluasi adalah suatu proses yang sistematis untuk menentukan atau
membuat keputusan sampai sejauh mana tujuan-tujuan pengajaran telah dicapai )
Menurut Ralph Tyler 1949 dicapai evaluasi dalam bukunya yang berjudul Basic
Principles of Curriculum and instruction.Sebenarnya ada sedikit perbedaan antara
tes, pengukuran dan tes .[3]
a. Tes adalah proses pengambilan data yang berkaitan
dengan bakat intelegensi, dan kemampuan, baik kemampuan kognitif maupun
psikomotor, serta dalam mengambil data yang dirancang secara khusus.
b. Pengukuran adalah proses pemberian angka pada seseorang
atau sesuatu hal yang dimaksudkan untuk membedakan tingkat orang atau barang
mengenai hal yang diukur (Ebel).
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa tes merupakan bagian dari
pengukuran, tetapi pengukuran belum tentu, atau tidak harus menggunakan tes.
c. Evaluasi dapat didefinisikan oleh beberapa ahli berikut
ini :
v Tyler, evaluasi sebagai proses pencarian
informasi apakah tujuan yang telah ditentukan itu tercapai atau tidak
v Suchman, evaluasi sebagai proses penentuan
hasil yang dicapai oleh
siswa
v Stufflebeam. Evaluasi merupakan proses penggambaran,
pencarian dan pemberian informasi yang sangat bermanfaat bagi pengambil
keputusan dalam menentukan alternatif keputusan.
Dari
uraian di atas, dapat dikatakan bahwa evaluasi adalah proses pengumpulan data
secara ilmiah yang hasilnya dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi
pengambil keputusan dalam menentukan alternatif kebijakan.Karena evaluasi
memiliki beberapa fungsi evaluasi diantaranya:
a) Evaluasi merupakan alat yang penting sebagai
umpan balik siswa
b) Evaluasi merupakan alat yang penting untuk
mengetahui bagaimana ketercapaian siswa dalam mencapai tujuan yang telah
ditentukan
c) Evaluasi dapat memberikan informasi
untukmengembangkan kurikulum
d) Informasi dari hasil evaluasi dapat digunakan
oleh siswa secara individual dalam mengambil keputusan, khususnya untuk
menentukan masa depan sehubungan dengan pemilihan bidang pekerjaan serta
pengembangan karier.
e) Evaluasi berguna untuk para pengembang
kurikulum khususnya dalam menentukan kejelasan tujuan khusus yang hendak
dicapai.[[4]]
Dari rumusan-rumusan di atas sedikitnya ada
tiga aspek yang perlu diperhatikan untuk memahami apa yang dimaksud dengan
evaluasi, khususnya evaluasi pengajaran, yaitu:
1)
Kegiatan evaluasi merupakan
proses yang sistematis.
2)
Di dalam kegiatan evaluasi diperlukan berbagai
informasi atau data yang menyangkut objek yang sedang dievaluasi.
3)
Setiap kegiatan evaluasi
tidak bisa dilepaskan dari tujuan-tujuan yang hendak dicapai.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan
bahwa evaluasi ialah suatu proses atau tindakan untuk menentukan nilai sesuatu.
B. Subyek (Pelaku) Evaluasi
Subjek evaluasi adalah orang yang melakukan
penilaian. Subyek atau pelaku evaluasi pendidikan ialah orang yang melakukan
pekerjaan evaluasi dalam bidang pendidikan.Subyek evaluasi pendidikan di
sekolah akan sangat bergantung pada ditentukan oleh suatu aturan yang
menetapkan pembagian tugas untuk melakukan evaluasi tersebut. Jadi subyek
evaluasi pendidikan itu dapat berbeda-beda orangnya.[[5]]
Dalam kegiatan evaluasi pendidikan dimana
sasaran evaluasinya adalah prestasi belajar siswa, maka subyek evaluasinya
adalah guru atau dosen yang mengasuh mata pelajaran tertentu. Jika evaluasi
yang dilakukan itu sasarannya adalah sikap peserta didik, maka subyek
evaluasinya adalah guru atau petugas yang sebelum melaksanakan evaluasi tentang
sikap itu, terlebih dahulu telah memperoleh pendidikan atau latihan (training)
mengenai cara-cara menilai sikap seseorang. Adapun apabila sasaran yang di
evaluasi adalah kepribadian peserta didik, dimana pengukuran tentang
kepribadian itu dilakukan dengan menggunakan instrument berupa test yang
sifatnya baku. Maka subyek evaluasinya seorang psikolog.
Ada
beberapa syarat untuk seseorang menjadi subjek evaluasi, diantaranya,
a)
Mampu Melaksanakan,
persyaratan pertama yang harus dipenuhi oleh seorang evaluator adalah bahwa
mereka harus memiliki kemampuan untuk melaksanakan evaluasi yang didukung oleh
teori dan keterampilan praktik.
b)
Cermat, dapat melihat
celah-celah dan detail dari program serta bagian program yang akan dievaluasi.
c)
Objektif, tidak mudah
dipengaruhi oleh keinginan pribadi, agar dapat mengumpulkan data sesuai
keadaannya, selanjutnya dapat mengambil kesimpulan sebagaiman diatur oleh
ketentuan yang harus diikuti.
d)
Sabar dan tekun, agar
didalam melaksanakan tugas dimulai dari
membuat rancangan kegiatan dalam bentuk menyusun proposal, menyusun instrumen,
mengumpulkan data dan menyusun laporan, tidak gegabah dan tergesa-gesa.
e)
Hati-hati dan bertanggung
jawab, yaitu melakukan pekerjaan evaluasi dengan penuh pertimbangan, namun
apabila masih ada kekeliruan yang diperbuat, berani menanggung risiko atas
segala kesalahanya.
Evaluasi
mempunyai fungsi : Kurikuler (alat pengukur ketercapaian tujuan mata
pelajaran), instruksional (alat ukur ketercapaian tujuan proses belajar
mengajar), diagnostik (mengetahui kelemahan siswa, penyembuhan atau
penyelesaian berbagai kesulitan belajar siswa), placement (penempatan siswa
sesuai dengan bakat dan minat serta kemampuannya) dan administratif BP
(pendataan berbagai permasalahan yang dihadapi siswa dan alternatif bimbingan
dan penyuluhannya).
Evaluasi
pembelajaran memilki berbagai tujuan diantaranya adalah untuk :
1. Menentukan
angka kemajuan atau hasil belajar pada siswa. Berfungsi sebagai :
a.
Laporan kepada orang tua /
wali siswa.
b.
Penentuan kenaikan kelas.
c.
Penentuan kelulusan siswa.
2. Penempatan
siswa ke dalam situasi belajar mengajar yang tepat dan serasi dengan tingkat
kemampuan, minat dan berbagai karakteristik yang dimiliki.
3. Mengenal
latar belakang siswa (psikologis, fisik dan lingkungan) yang berguna baik bagi
penempatan maupun penentuan sebab-sebab kesulitan belajar para siswa, yakni
berfungsi sebagai masukan bagi tugas Bimbingan dan Penyuluhan (BP).
4. Sebagai
umpan balik bagi guru, yang pada gilirannya dapat digunakan untuk memperbaiki
proses belajar mengajar dan program remedial bagi siswa.
C. Sasaran (obyek)
Evaluasi
Sasaran atau obyek evaluasi ialah segala
sesuatu yang berkaitan dengan kegiatan atau proses pendidikan, yang menjadi
titik pusat perhatian atau pengamatan oleh pihak evaluator (penilai) untuk memperoleh
informasi tentang kegiatan atau proses pendidikan tersebut.Salah satu cara
untuk mengetahui obyek dari evaluasi pendidikan adalah dengan cara menyorotinya
dari tiga segi, yaitu dari segi input, transformasi dan output.
a.
Input
Dalam dunia pendidikan, input adalah para calon
peserta didik, calon mahasiswa dan sebagainya. Ditinjau dari segi input, maka
sasaran dari evalasi pendidikan meliputi tiga aspek, yaitu:
1)
Aspek Kemampuan
Kemampuan yang memadai merupakan sesuatu yang
harus dimiliki seorang calon peserta didik sebagai syarat diterimanya sebagai
calon peserta didik dalam mengikuti program pendidikan tertentu, sehingga
peserta didik tidak akan mangalami kesulitan dalam mengikuti proses
pembelajaran pada program pendidikan tertentu. Oleh karena hal itu, maka bekal
kemampuan yang dimiliki oleh para calon peserta didik perlu untuk dievaluasi
terlebih dahulu, guna mengetahui sampai sejauh mana kemampuan yang dimiliki
oleh masing-masing calon peserta didik dalam mengikuti program pendidikan
tertentu. Adapun alat yang biasa digunakan dalam rangka mengevaluasi kemampuan
peserta didik adalah tes kemampuan (aptitude test).
2)
Aspek Kepribadian
Kepribadian adalah sesuatu yang terdapat pada
diri manusia dan menampakan bentuknnya dalam tingkah laku. Dalam hal-hal tertentu,
informasi tentang kepribadian sangat diperlukan. Alat untuk mengetahui
kepribadian seseorang disebut tes kepribadian atau personality test.
3)
Aspek Sikap
Sebenarnya sikap ini merupakan dari bagaian
dari tingkah laku manusia sebagai gejala atau gambaran kepribadian yang
memancar keluar. Namun karena sikap ini merupakan sesuatu yang palling menonjol
dan sangat dibutuhkan dalam pergaulan maka banyak orang yang menginginkan
informasi khusus tentangnya. Alat untuk mengetahui sikap dinamakan tes sikap atau
attitude test. Oleh karena tes ini berupa kala, maka lalu disebut skala sikap
atau attitude scale.[6]
4)
Intelegensi
Untuk
mengetahui Intelegensi ini digunakan tes Intelegensi yang sudah banyak
diciptakan oleh para ahli. Dalam hal ini yang terkenal adalah tes buatan binet
dan simon yang dikenal dengan binet-simon.
b.
Transformasi
Telah dijelaskan bahwa banyak unsur yang
terdapat dalam transformasi yang semuanya dapat menjadi sasaran atau objek
penilaian demi diperolehnya hasil pendidikan yang diharapkan. Unsur-unsur dalam
transformasi yang menjadi objek penilaian antara lain:
1. Kurikulum/materi,
2. Metode
dan cara penilain
3. Saran
pendidikan/media
4. System
administrasi
5. Guru dan
personal lainnya.
Transformasi yang dapat diibaratkan sebagai
“mesin pengolah yang bertugas mengubah bahan mentah menjadi bahan jadi”, akan
memegang peranan yang sangat penting. Ia dapat menjadi factor penentu yang
dapat menyebabkan keberhasilan atau kegagalan dalam upaya pencapaian tujuan
pendidikan yang telah ditentukan, karena itu obyek-obyek yang termasuk dalam
transformasi itu perlu dinilai atau dievaluasi secara berkesinambungan.
Kurikulum yang tidak sejalan dengan tujuan pendidikan yang ingin dicapai, tidak
menyebabkan terjadinya kegagalan dalam pencapaian tujuan pendidikan tersebut.
Penggunaan metode-metode mengajar yang kurang tepat, teknik penilaian hasil
belajar yang tidak memperhatikan prinsip-prinsip dasar evaluasi itu sendiri,
sarana pendidikan yang tidak atau kurang memadai, system administrasi yang
bersifat acak-acakan, pimpinan lembaga pendidikan, tenaga pengajar dan karyawan
yang tidak professional, kesemuanya itu akan sangat mempengaruhi proses
“pengolahan bahan mentah” menjadi “bahan jadi yang siap dipakai”.
c.
Output
Penilaian terdapat lulusan suatu sekolah
dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh tingkat pencapaian/prestasi belajar
mereka selama mengikuti program. Alat yang digunakan untuk mengukur pencapaian
ini disebut tes pencapaian atau achievement test.Kecenderungan yang ada sampai
saat ini disekolah adalah bahwa guru hanya menilai prestasi belajar aspek
kognitif atau kecerdasan saja. Alatnya adalah tes tertulis. Aspek psikomotorik,
apalagi afektif sangat lanka dijamah oleh guru. Akibatnya dapat kita saksikan,
yakni bahwa para lulusan hanya menguasai teori tetapi tidak trampil melakukan
pekerjaan ketrampilan, juga tidak mampu mengamplikasikan pengetahuan yang sudah
mereka kuasai.Lemahnya pembelajaran dan evaluasi terhadap aspek afektif ini,
jika kita mau instropeksi, telah berakibat merosotnya akhlak para lulusan, yang
selanjutnya berdampak luas pada merostnya akhlak bangsa.
Langkah
yang selanjutnya yang harus ditempuh oleh guru dalam mengadakan evaluasi adalah
menetapkan apa yang menjadi sasaran evaluasi tersebut. Sasaran evaluasi ini
penting diketahui supaya memudahkan guru dalam menyusun alat-alat evaluasinya.
Pada
umumnya ada tiga sasaran pokok evaluasi yakni:
a. Segi
tingkah laku peserta didik.
Artinya segi-segi yang
menyangkut sikap, minat,perhatian, ketrampilan peserta didik itu sendiri
sebagai akibat proses belajar-mengajar.
b. Segi
pendidikan
Artinya menguasai materi yang
diberikan oleh dalam proses belajar-mengajar.
c. Segi-segi
yang menyangkut proses belajar dan
mengajar itu sendiri.
Artinya bahwa proses belajar
mengajar perlu diberi penilaian secara objektif dan guru sebab baik dan
tidaknya proses belajar-mengajar akan menentukan baik tidaknya hasil belajar
yang dicapai oleh peserta didik.
Ketiga sasaran diatas harus dievaluasi secara
menyeluruh, artinya jangan hanya dinilai dari segi materi semata-mata, tetapi
juga harus dinilai segi-segi perubahan tingkah laku dalam proses belajar
mengajar.Dengan menetapkan sasaran diatas, maka seorang guru akan mudah
menempatkan ala-alat evaluasinya. Adapun segi-segi yang dukur dalam evaluasi
ini adalah sebagai berikut:
1.
Kedudukan akademis setiap
peserta didik, baik dibandingkan dengan teman sekelasnya, sekolahannya maupun
dengan sekolah-sekolah yang lain.
2.
Kemajuan belajar dalam suatu
mata pelajaran tertentu misalnya tauhid, tarikh, fikih, dan lain.
3.
Kelemahan dan kelebihan
peserta.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengembangan
alat evaluasi merupakan salahsatu langkagpenting dan tidak boleh ditinggalkan
dalamperencanaan desainpembelajaran .Subjek dan sasaran evaluasi pembelajaran
adalah upaya untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa dalam mencapai tujuan
yang ditetapkan.Melaluievaluasi yang tepatdan berintegritas makaakanmenciptakan
keberhasilan siswa sekaligus dapat melihatefektifitasproamdesainyang
telahdirencanakan Sehingga kita akan tahu sasaran dan ranah-ranah yang
terkadung dalam tujuan pembelajaran berdasarkan hasil belajar siswa secara umum
yang dapat diklasifikasikan seperti ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah
psikomotorik.
b.
Kritik
dan Saran
Penulis
menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam makalah ini, baik dari segi
penulisan, penyusunan, referensi maupun makalah ini sendiri. Untuk itu, penulis
sangat membutuhkan kritik dan saran guna perbaikan makalah yang akan datang.
Daftar Pustaka
Anas
Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2003),
h.lm28-29
Arikunto,
Suharsimi. 2009. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
M.
Ngalim Purwanto, Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran (Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2006), hlm.3
Sudijono,
Anas. 2003. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persadahlm25-27.
Purwanto,
M. Ngalim. Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Sanjaya
wina.2008 perencanaan dandesain sistempembelajaran.Jakarta:kencana
Suharsimi AriKunto, Dasar-Dasar Evaluasi
Pendidikan (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), hlm. 29
http://www.kemdiknas.go.id/kemdikbud/berita/4195.Diakses dikampus STAIKAP(07/06/2015)
[4] M.
Ngalim Purwanto, Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran (Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2006), hlm.3
[6] Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan
(Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2003), hlm 25-27