KETERAMPILAN MENGADAKAN VARIASI DAN MEMBERI PENGUATAN
Diajukan sebagai salah
satu tugas terstruktur
Mata
kuliah : Strategi
Belajar Mengajar
Dosen Pengampu : Ratna Purwati, M.Pd
Disusun Oleh :
Kelompok 4 :
Misbahussurur
Nurul Fadilah
Rizah Umami Nur
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM BUNGA BANGSA CIREBON
TAHUN 2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Bosan merupakan masalah yang selalu terjadi
dimana-mana dan orang selalu berusaha menghilangkannya. Bosan terjadi jika
seseorang melihat, merasakan mengalami peristiwa yang sama secara
berulang-ulang, bertemu dengan hal yang “itu-itu saja” dan tidak ada sesuatu
yang diharapkan.
Sekolah merupakan salah satu lembaga pendidikan yang
berperan menciptakan lingkungan belajar bagi para peserta didik untuk mencapai
pendidikan yang baik. Sekolah perlu menyusun program yang tepat yang tentunya
harus didukung oleh tim pendidik yang memenui sifat-sifat pendidik yang telah di
tentukan dalam suatu pendidikan, sehingga memungkinkan peserta didik melakukan
kegiatan belajar secara efisien dan sampai pada tujuan yang diharapkan.
Guru merupakan sosok yang digugur dan di tiru.
Program kelas tidak akan berarti bilamana tidak mewujudkan menjadi
kegiatan.untuk itu guru sangat menentukan karena kedudukannya sebagai pemimpin
pendidikan di antara siswa di dalam suatu kelas.
Semua usaha yang dilakukan guru didalam pembelajaran
mengacu pada bagimana memfasilitasi siswa mencapai kompetensi yang sudah di
tetapkan. Pecapaian kompetisi tidak mungkin terjadi tanpa melibatkan secara
langsung di dalam pembelajaran. Oleh sebab itu guru mestinya membuat
pembelajaran untuk menghindari kebosanan siswa, maka guru harus terampil dalam
pembelajaran agar proses pembelajaran menjadi menyenangkan dan tidak membosankan.
Dengan demikian, seorang guru harus mampu untuk
menjaga motivasi belajar siswanya agar dapat mencapai suatu hasil yang optimal
ketika melakukan suatu proses pembelajaran .
Berdasarkan beberapa ulasan di atas maka diperlukan
keterampilan mengadakan variasi dan meberi penguatan dalam proses belajar dan
mengajar. Oleh karena itu kami menyusun makalalah dengan judul keterampilan
mengadakan variasi dan memberi penguatan guna meningkatkan pembelajaran di
sekolah.
B.
Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian dan Tujuan dari
Keterampilan mengadakan variasi?
2. Apa saja Komponen-Komponen Keterampilan
Mengadakan variasi?
3. Bagaimana Prinsip Penggunaan
Keterampilan mengadakan variasi?
4. Apa Definisi dan tujuan memberi
penguatann?
5. Apa saja Komponen-Komponen
keterampilam memberi penguatan?
6. Bagaimana Prinsip Pengunaan
Keterampilam memberi penguatan?
C.
Tujuan
- Untuk mengetahui Pengertian dan
Tujuan dari keteramilan mengadakan variasi
- Untuk mengetahui Komponen-Komponen
Keterampilan mengadakan variasi
- Untuk mengetahui Prinsip
Penggunaan Keterampilan mengadakan variasi
- Untuk mengetahui Definisi
keterampilam memberi penguatan
- Untuk mengetahui
Komponen-Komponen Keterampilan memberi penguatan.
- Untuk mengetahui Prinsip
Pengunaan Keterampilan memberi penguatan.
BAB II
PEMBAHASAN
1)
KETERAMPILAN
MENGADAKAN VARIASI
A.Pengertian
dan Tujuan
Variasi adalah keanekaan yang membuat
sesuatu tidak monoton. Variasi dapat berwujud perubahan-perubahan atau
perbedaan-perbedaan yang sengaja diciptakan/dibuat untuk memberikan kesan yang
unik. Misalnya dua model baju yang sama, tetapi berbed hiasannya akan
menimbulkan kesan bagi masing-masing model tersebut.
Di dalam kehidupan sehari-hari variasi
memegang peranan yang sangat penting . Tanpa variasi hidup ini akan menjadi
membosankan. Bayangkan kalau setiap hari kita harus makan makanan yang sama,
misalnya: hanya nasi dan ayam goreng dan itu setiap hari, tentu selera makan
kita akan berkurang atau hilang sama
sekali, oleh karena itu hidup selalu memerlukan variasi, perubahan yang membawa
sesuatu yang baru. Variasi membuat hidup menjadi lebih bergairah, dinamis dan
penuh harapan.
Sejalan dengan kehidupan sehari-hari,
variasi sangat diperlukan dalam kegiatan pembelajaran. Siswa akan menjadi
sangat bosan jika guru selalu mengajar dengan cara yang sama. Tidak jarang
terjadi adanya siswa yang selalu hafal dengan “gaya” mengajar gurunya sehingga
ia sudah bisa menebak apa yang akan dikatkan oleh guru. Hal yang demikian,
sering dijadikan bahan permainan yang disampaikan dengan berbagai kode. Tentu
saja keadaan seperti ini, tidak menunjuang keefektifan kegiatan pembelajaran di
kelas. Untuk menghindari terjadinya hal-hal seperti ini, guru perlu menguasai
keterampilan mengadakan variasi.
Variasi di dalam kegiatan pembelajaran
bertujuan antara lain hal-hal berikut:
1. menghilangkan kebosanan siswa dalam
belajar
2. meningkatkan motivasi siswa dalam
mempelajari sesuatu
3. mengembangkan keinginan siswa untuk
mengetahui dan menyelidiki hal baru
4. melayani gaya belajar siswa yang
beraneka ragam
5. meningkatkan kadar keaktifan/
keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran.
B.
Komponen-Komponen Keterampilan Mengadakan
variasi
pada dasarnya variasi dalam kegiatan
pembelajaran dapat dikelompokkan menjadi 3 kelompok, yaitu :
1. variasi dalam gaya mengajar
2. variasi dalam pola interaksi
3. variasi dalam penggunaan alat bantu pembelajaran.
Ketiga jenis variasi
tersebut mempunyai prinsip penggunaan dan tujuan masing-masing. Disini kita
akan membahas secara singkat ketiga jenis variasi tersebut.
1. variasi dalam gaya mengajar
Gaya mengajar seorang
guru sering dikaitkan dengan kepribadian guru tersebut sehingga sering
terdengar di antara para siswa bahwa guru A selalu duduk ketika berbicara, guru
B sering marah-marah dan guru-guru yang lainnya.sangat banyak variasi gaya
mengajar yang dapat dilakukan oleh seorang guru. Secara garis besar, hal-hal
yang berkaitan dengan gaya mengajar yang dapat divariasikan oleh seorang guru
berkisar pada butir-butir berikut :
a. variasi suara
suara guru
dapat dikatakan merupakan faktor yang sangat penting di dalam kelas karena
sebagian besar kegiatan di kelas akan bersumber dari ha-hal yang disampaikan
guru secara lisan. Suara guru yang meninggi secara terus menerus akan membuat
pendengar menjadi cape, demikian juga suara lemah secara terus meneus akan
mengantuk atau perhatian terpecah, oleh karena itu, guru dapat memvariasikan
suaranya:
1). Dari besar kekecil
2). Dari tinggi ke rendah
3). Dari cepat ke lambat
4). Dari nada sedih ke nada gembira
5). Dengan memberi tekanan tertentu melalui
suara-suara lambat.
b.
pemusatan perhatian
dalam
mengajar, guru menginginkan agar siswa memperhatikan butir-butir penting yang
sedang disampaikan. Hal ini dapat dilakukan guru dengan menucapkan kata-kata
tertentu secara khusus disertai isyarat atau gerakan seperlunya, misalnya :
“ini penting di ingat” sambil menulis istilah yang
perlu di ingat.
c. kesenyapan
kadang-kadang ketika guru sedang asyik
berbicara susana kelas agak terganggu. Kesenyapan dapat di munculkan ketika
guru mengajukan pertanyaan, dengan tujuan memberi waktu berpikir kepada siswa.
Setelah diam beberapa saat, barulah guru menunjuk siswa yang akan diminta
menjawab pertanyaan tersebut.
d.
mengadakan kontak pandang
yaitu ialah memandang seluruh siswa ketika
mulai berbicara dan kemudian memandang siswa tertentu dengan tujuan mengecek
pemahamannya atau memberi perhatian khusus, mencerminkan ke akraban hubungan
antara guru dan siswa dalam mengajar.
e.
gerakan badan dan mimik
mimik dan gerakan badan merupakan alat komunikasi
yang efektif.variasi mimik dan gerakan badan yang dilakukan secara tepat dapat
mengkomunikasikan pesan secara lebih efektif di bandingkan dengan ucapan yang
bertele-tele.
f. perubahan dalam posisi guru
posisi
guru ketika mengajar di dalam kelas juga berpengaruh kepada kegairahan siswa
belajar. Sebagai seorag guru kita dapat memvariasikan posisi mengajar secara
wajar misalnya : berdiri di depan, pindak kesamping, ketengah, tidak hanya
duduk berdiam diri saja.
2. variasi pola
interaksi dan kegiatan
Pola interaksi kegiatan pembelajaran dapat
bervariasi dari yang paling dominasi guru sanpai yang berpusat pada siswa itu
sendiri. Pola interkasi dapat di bedakan menjadi pola interaksi klasik,
kelompok dan perorangan.
Berikut contoh varias pola interaksi kegiatan :
a. kegiatan klasik
1). Mendengarkan informasi dan tanya jawab secara
kalsikal.
2). Demonstarsi oleh guru/ siswa tentang suatu
percobaan
3). Menyaksikan tayangan vidio, film yang kemudian
di ikuti leh diskusi dan tugas-tugas.
b. kegiatan kelompok kecil
1).mendiskusikan pemecahan suatu masalah
2). Menyelesaikan suatu proyek
3). Melakukan suatu observasi
4). Melakukan latihan suatu keterampilan.
c. kegiatan berpasangan
1). Merundingkan jawaban pertanyaan yang di ajukan
secara klasikal
2). Latihan menggunakan alat tertentu
d. kegiatan perorangan
1). Membaca atau menelaah suatu materi
2). Mengerjakan tugas individual.
3). Melakukan observasi
4). Melakukan percobaan
Contoh
tersebut dapat di perkaya sesuai dengan wawasan dan pengalaman masing-masing.
Variasi pola interaksi dan kegiatan siswa sangat kaya dan beragam. Pola
interaksi dapat di ubah dari interaksi satu arah (guru ke siswa)ke interaksi dua
arah sampai ke semua arah ( siswa ke siswa, siswa ke guru, dan seterusnya).
3.
variasi pengguna alat bantu pembelajaran
Alat dan
media pembelajaran merupakan suatu faktor penting dalam kegiatan pembelajaran.
Alat bantu pelajaran dapat di variasikan sesuai dengan fungsinya serta variasi
kesensitifan indra para siwa. Variasi pengguna alat bantu pembelajaran dapat di
kelompokkan
a. variasi alat bantu pembelajaran yang dapat
dilihat.
Variasi alat bantu pebelajaran yang tergolong dalam
kelompok ini sangat beragam seperti diagram, grafik, slide peta dan masih
banyak lagi, semuanya bisa dipakai guru sesuai dengan topik yang sedang di
bahas, karakteristik siswa, tujuan pembelajran, dan yang sangat penting ialah
kemapuan pendidik dalam menggunakan metode tersebut.
b. variasi alat bantu yang dapat di dengar
guru
harus mampu memvariasikan suaranya, dari tinggi kerendah, besar ke kecil, sedih
kegembira. Guru dapat pula mengunakan variasi alat bantu yang dapat di dengar
seperti rekaman suara binatag, pidato, atau suatu tokoh terkemuka.
c. variasi alat bantu pembelajaran yang dapat diraba
dan dimanipulasi.
Tergolong
dalam bagian ini antaralain, biji-bijian, model binatag kecil yag hidup,
patung, alat mainan dan lain sebagainy. Pengguaaa alat ini secara cepat akan
dapat menumbuhkan dan memelihara minat siswa dalam belajar, sehingga kegiatan
pembelajaran lebih efetif.
C. Prinsip Penggunaan
Agar variasi dapat
berfungsi secara efektiv, guru perlu memperhatikan prinsip penggunaan sebagai
berikut :
1. variasi yang dibuat harus mengandung maksud tertentu serta sesuai
dengan tujuan yang ingin dicapai, karakteristik kemampuan siswa, latar belakang
sosial budaya materi yang sedang disajikan dan kemampuan guru menciptakan
variasi tersebut.
2. variasi harus terjadi secara wajar. Tidak berlebihan sehingga tidak
menganggu terjadinya proses belajar.
3. komponen-komponen variasi yang memerlukan pengorganisasian dan
perencanaan yang baik perlu dirancang secara cermat dan dicantumkan dalam
rencana pembelajaran. Selain itu, perubahan komponen keterampilan mengadakan
variasi dapat dilakukan selama kegiatan pembelajaran berlangsung sesuai dengan balikan
yang di terima guru dari siswa selama pembelajaran berlangsung.
2. KETERAMPILAN MEMBERI PEGUATAN
Keterampilan memberi penguatan itu sangat
diperlukan dalam upaya meningatkan keterlibatan siswa dalam kegiata
pembelajaran. Oleh karena itu, melalui kegiatan belajar 2 ini mencakup
pengertian dan tujuan memberi penguatan, komponenkomponen memberi penguatan
seta prinsip-prinsip penerapan keterampilan memberi penguatan dalam
pembelajaran.
A. pengertian dan tujuan
Penguatan adalah respon
yang diberikan terhadap prilaku atau perbuatan yang dianggap baik, yang dapat
membuat terulangnya atau meningkatnya prilaku yang di anggap baik tersebut.
Dalam kegaiatn pembelajaran, penguatan mempunyai peran pentng dalam
meningkatkan keefektifan kegiatan pembelajaran.
Dalam kaitan dengan
kegiatan pembelajaran, tujuan memberi penguata adalah untuk :
1. meningkatkan perhatian siswa
2. membangkitkan dan memelihara motivasi siswa
3. memudahkan siswa belajar
4. mengontrol dan memodifikasi tingkah laku siswa serta mendorong
munculnya prilaku siswa yang positif.
5. menumbuhkan rasa percaya diri pada siswa.
6. memelihara iklim kelas yang kondusif.
B. Komponen-Komponen Keterampilan Memberi penguatan
Komponen-komponen keterampilan memberikan
penguatan yang harus dikuasai oleh guru berkaitan dengan keteramplan
menggunakan kedua jenis penguatan tersebut. Secara terperinci komponen-kompoen
tersebut adalah sebagai berikut :
1. penguatan verbal
Penguatan verbal merupakan
penguatan yang paling mudah digunakan dalam kegiatan pembelajaran, yang dapat
diberikan dalam bentuk komentar, pujian, dukungan, pengakuan, atau dorongan
yang diharpkan dapat meningkatkan tingkah laku dan penampilan siswa.
2. penguatan
Non verbal
Penguatan non verbal
dapat ditunjukkan dengan berbegai cara sebagai berikut:
a. mimik dan gerakan muka
mimik dan gerakan badan seperti senyum, anggukan tepuk tangan, atau
acunkan ibu jari, dapat mengkomunikasikan kepuasan guru terhadap respon siswa,
yang tentu saja merupakan penguatan yang sangat berarti bagi siswa.
b. gerak mendekati
ialah dengan cara melangkah mendekati siswa,
berdiri di depan siswa dan lain sebaginya, tujuannya adalah memberika
perhatian, menunjukka rasa senang tergadap siswa, bahkan juga memberi rasa aman
terhadap siswa.
c. sentuhan
sentuhan
tersebut biasanya menepuk bahu, pundak siswa, menjabat tangan siswa ketika ia
berhasil berprestasi,itu termasuk merupakan penguatan yang efektif bagi siswa.
d. kegiatan yang menyenangkan
kegiatan yang disenangi siswa dapat digunakan sebagai penguatan, akkan
menjadi lebih efektif lagi jika kegiatan kekuatan yang dijadikan penguatan
tersebut dikaitkan dengan penampilan yang diberikan penguatan.
e. pemberian simbol atau benda
penguatan dapat pula
diberikan dalam bentuk simbol atau benda tertentu.contohnya kartu gambar,
pensil ataupun buku tulis dan lain sebagainya.
3. penguatan tak penuh
Penguatan tak penuh ialah diberikan untuk jawaban/respon siswa yang hanya
sebagian benar, sedangkan sebagian lainnya masih perlu diperbaiki dengan cara
seperti itu siswa akan memahami kualitas jawabannya sehingga penguatan yang
diberikan guru benar-benar bermakna.
C. Prinsip Penggunaan
Agar penguatan yang diberikan guru dapat berfungsi
secara efektif, guru hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip pemberi penguatan sebagai
berikut :
1. kehangatan dan keantusiasan
Penguatan yang diberikan guru
haruslah disertai dengan kehangatan dan keantusiasan, Kehangatan dan
keantusiasan dapat ditunjukkan dengan beragai caraa, misalnya dengan muka/
wajah berseri di serati dengan senyuman.
2. kebermaknaan
Penguatan yang diberikan guru haruslah bermakna bagi siswa. Artinya,
siswa memang merasa terdorong untuk meningkatkan penampilannya. Misalnya guru
mengatakan “model yang kamu rancang sangat menarik’ karena model yang dibuat siswa tersebut memang
benar-benar marwa ia memang patut mendapat pujian.
3. menghindari penggunaan respons negatif
Respon negatif, seperti
kata-kata kasar, cercaan, hukuman, atau ejekan dari guru merupakan senjata
ampuh yang dapat menghancurkan iklim elas yang kondusif dan kepribadian siswa
sendiri. Oleh karena itu guru hendakya menghindari segala jenis respon negatif
tersebut.
Disamping ketiga prinsip
tersebut, dalam memberikan penguatan, guru hendaknya memperhatikan hal-hal
sebagai berikut :
1. sasaran penguatan
Sasran
penguatan yang diberikan guru haruslah jelas. Misalnya memberikan penguatan
kepada siswa tertentu.
Contoh : =)
2. penguatan harus diberikan dengan segera
Agar dampak positif tidak menurun
bahkan hilang, penguatan haruslah diberikan segera setelah siswa menunjukkan
respons yang diharapkan. Dengan perkataan lain, tidak ada waktu tunggu antara
respons yang ditunjukkan dengan penguatan yang diberikan.
3. variasi dalam penguatan
Pemberian penguatan haruslah
dilakukan dengan variasi yang kaya sehingga dampaknya cukup tinggi bagi siswa
yang menerimanya. Penguatan verbal dengan kata-kata yang sama, demikian juga
penguatan dalam bentuk mimik dan gerakan badan yang diberikan secara terus
menerus akan membosankan dan tidak berdampak apa-apa, bahkan mungkin akan
menimbulkan respon negatif, mislnya menjadi bahan ketwaan, oleh karna itu, guru
hendaknya berusaha mencari variasi baru dalam memberi penguatan.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Variasi adalah keanekaan yang membuat
sesuatu tidak monoton. Variasi dapat berwujud perubahan-perubahan atau
perbedaan-perbedaan yang sengaja diciptakan/dibuat untuk memberikan kesan yang
unik.
Komponen-Komponen Keterampilan Mengadakan variasi
1. variasi dalam gaya mengajar
2. variasi dalam pola interaksi
3. variasi dalam penggunaan alat bantu
pembelajaran.
Keterampilan memberi Penguatan adalah
respon yang diberikan terhadap prilaku atau perbuatan yang dianggap baik, yang
dapat membuat terulangnya atau meningkatnya prilaku yang di anggap baik
tersebut.
Komponenenya adalah :
1. Penguatan Verbal
2. Penguatan Non Verbal
3. Penguatan tak penuh
Prinsip pengunaan Penguatan :
1. kehangatan dan keantusiasan
2. Kebermaknaan
3. menghindari penggunaan respons negatif
DAFTAR PUSTAKA
Nana Sudjana.1988.Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar.Bandung:
Sinar Baru
Nasution,S.1982.Belajar dan Mengajar.Jakarta: Bina Aksara
Oemar Hamalik.1986.Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka
Martina
R. Ibrahim.,Syaodih,N.1993.Perencanaan Pengajaran.Dirjen Dikti
Raka Jani T.1980.Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: DEpartemen
Pendidikan dan Kebudayaan
0 comments:
Post a Comment
Monggo Komentarnya. . .