Monday, September 23, 2019

makalah Keterampilan Mengadakan Variasi dan Penguatan


KETERAMPILAN MENGADAKAN VARIASI DAN MEMBERI PENGUATAN
Diajukan sebagai salah satu tugas terstruktur
Mata kuliah : Strategi Belajar Mengajar
Dosen Pengampu : Ratna Purwati, M.Pd

Disusun Oleh :
Kelompok  4 :
Misbahussurur
Nurul Fadilah
Rizah Umami Nur
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM BUNGA BANGSA CIREBON
TAHUN 2019



BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bosan merupakan masalah yang selalu terjadi dimana-mana dan orang selalu berusaha menghilangkannya. Bosan terjadi jika seseorang melihat, merasakan mengalami peristiwa yang sama secara berulang-ulang, bertemu dengan hal yang “itu-itu saja” dan tidak ada sesuatu yang diharapkan.
Sekolah merupakan salah satu lembaga pendidikan yang berperan menciptakan lingkungan belajar bagi para peserta didik untuk mencapai pendidikan yang baik. Sekolah perlu menyusun program yang tepat yang tentunya harus didukung oleh tim pendidik yang memenui sifat-sifat pendidik yang telah di tentukan dalam suatu pendidikan, sehingga memungkinkan peserta didik melakukan kegiatan belajar secara efisien dan sampai pada tujuan yang diharapkan.
Guru merupakan sosok yang digugur dan di tiru. Program kelas tidak akan berarti bilamana tidak mewujudkan menjadi kegiatan.untuk itu guru sangat menentukan karena kedudukannya sebagai pemimpin pendidikan di antara siswa di dalam suatu kelas.
Semua usaha yang dilakukan guru didalam pembelajaran mengacu pada bagimana memfasilitasi siswa mencapai kompetensi yang sudah di tetapkan. Pecapaian kompetisi tidak mungkin terjadi tanpa melibatkan secara langsung di dalam pembelajaran. Oleh sebab itu guru mestinya membuat pembelajaran untuk menghindari kebosanan siswa, maka guru harus terampil dalam pembelajaran agar proses pembelajaran menjadi menyenangkan dan tidak membosankan.
Dengan demikian, seorang guru harus mampu untuk menjaga motivasi belajar siswanya agar dapat mencapai suatu hasil yang optimal ketika melakukan suatu proses pembelajaran .
Berdasarkan beberapa ulasan di atas maka diperlukan keterampilan mengadakan variasi dan meberi penguatan dalam proses belajar dan mengajar. Oleh karena itu kami menyusun makalalah dengan judul keterampilan mengadakan variasi dan memberi penguatan guna meningkatkan pembelajaran di sekolah.
B. Rumusan Masalah
1.      Apa Pengertian dan Tujuan dari Keterampilan mengadakan variasi?
2.      Apa saja Komponen-Komponen Keterampilan Mengadakan variasi?
3.      Bagaimana Prinsip Penggunaan Keterampilan mengadakan variasi?
4.      Apa Definisi dan tujuan memberi penguatann?
5.      Apa saja Komponen-Komponen keterampilam memberi penguatan?
6.      Bagaimana Prinsip Pengunaan Keterampilam memberi penguatan?
C. Tujuan
  1. Untuk mengetahui Pengertian dan Tujuan dari keteramilan mengadakan variasi
  2. Untuk mengetahui Komponen-Komponen Keterampilan mengadakan variasi
  3. Untuk mengetahui Prinsip Penggunaan Keterampilan mengadakan variasi
  4. Untuk mengetahui Definisi keterampilam memberi penguatan
  5. Untuk mengetahui Komponen-Komponen Keterampilan memberi penguatan.
  6. Untuk mengetahui Prinsip Pengunaan Keterampilan memberi penguatan.






BAB II
PEMBAHASAN

1)      KETERAMPILAN MENGADAKAN VARIASI
A.Pengertian dan Tujuan
Variasi adalah keanekaan yang membuat sesuatu tidak monoton. Variasi dapat berwujud perubahan-perubahan atau perbedaan-perbedaan yang sengaja diciptakan/dibuat untuk memberikan kesan yang unik. Misalnya dua model baju yang sama, tetapi berbed hiasannya akan menimbulkan kesan bagi masing-masing model tersebut.
Di dalam kehidupan sehari-hari variasi memegang peranan yang sangat penting . Tanpa variasi hidup ini akan menjadi membosankan. Bayangkan kalau setiap hari kita harus makan makanan yang sama, misalnya: hanya nasi dan ayam goreng dan itu setiap hari, tentu selera makan kita akan berkurang  atau hilang sama sekali, oleh karena itu hidup selalu memerlukan variasi, perubahan yang membawa sesuatu yang baru. Variasi membuat hidup menjadi lebih bergairah, dinamis dan penuh harapan.
Sejalan dengan kehidupan sehari-hari, variasi sangat diperlukan dalam kegiatan pembelajaran. Siswa akan menjadi sangat bosan jika guru selalu mengajar dengan cara yang sama. Tidak jarang terjadi adanya siswa yang selalu hafal dengan “gaya” mengajar gurunya sehingga ia sudah bisa menebak apa yang akan dikatkan oleh guru. Hal yang demikian, sering dijadikan bahan permainan yang disampaikan dengan berbagai kode. Tentu saja keadaan seperti ini, tidak menunjuang keefektifan kegiatan pembelajaran di kelas. Untuk menghindari terjadinya hal-hal seperti ini, guru perlu menguasai keterampilan mengadakan variasi.
Variasi di dalam kegiatan pembelajaran bertujuan antara lain hal-hal berikut:
1. menghilangkan kebosanan siswa dalam belajar
2. meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari sesuatu
3. mengembangkan keinginan siswa untuk mengetahui dan menyelidiki hal baru
4. melayani gaya belajar siswa yang beraneka ragam
5. meningkatkan kadar keaktifan/ keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran.

B. Komponen-Komponen Keterampilan Mengadakan variasi
            pada dasarnya variasi dalam kegiatan pembelajaran dapat dikelompokkan menjadi 3 kelompok, yaitu :
1. variasi dalam gaya mengajar
2. variasi dalam pola interaksi
3. variasi dalam penggunaan alat bantu pembelajaran.
            Ketiga jenis variasi tersebut mempunyai prinsip penggunaan dan tujuan masing-masing. Disini kita akan membahas secara singkat ketiga jenis variasi tersebut.
1. variasi dalam gaya mengajar
            Gaya mengajar seorang guru sering dikaitkan dengan kepribadian guru tersebut sehingga sering terdengar di antara para siswa bahwa guru A selalu duduk ketika berbicara, guru B sering marah-marah dan guru-guru yang lainnya.sangat banyak variasi gaya mengajar yang dapat dilakukan oleh seorang guru. Secara garis besar, hal-hal yang berkaitan dengan gaya mengajar yang dapat divariasikan oleh seorang guru berkisar pada butir-butir berikut :
            a. variasi suara
                        suara guru dapat dikatakan merupakan faktor yang sangat penting di dalam kelas karena sebagian besar kegiatan di kelas akan bersumber dari ha-hal yang disampaikan guru secara lisan. Suara guru yang meninggi secara terus menerus akan membuat pendengar menjadi cape, demikian juga suara lemah secara terus meneus akan mengantuk atau perhatian terpecah, oleh karena itu, guru dapat memvariasikan suaranya:
1). Dari besar kekecil
2). Dari tinggi ke rendah
3). Dari cepat ke lambat
4). Dari nada sedih ke nada gembira
5). Dengan memberi tekanan tertentu melalui suara-suara lambat.
      b. pemusatan perhatian
      dalam mengajar, guru menginginkan agar siswa memperhatikan butir-butir penting yang sedang disampaikan. Hal ini dapat dilakukan guru dengan menucapkan kata-kata tertentu secara khusus disertai isyarat atau gerakan seperlunya, misalnya :
“ini penting di ingat” sambil menulis istilah yang perlu di ingat.
c. kesenyapan
       kadang-kadang ketika guru sedang asyik berbicara susana kelas agak terganggu. Kesenyapan dapat di munculkan ketika guru mengajukan pertanyaan, dengan tujuan memberi waktu berpikir kepada siswa. Setelah diam beberapa saat, barulah guru menunjuk siswa yang akan diminta menjawab pertanyaan tersebut.
      d. mengadakan kontak pandang
       yaitu ialah memandang seluruh siswa ketika mulai berbicara dan kemudian memandang siswa tertentu dengan tujuan mengecek pemahamannya atau memberi perhatian khusus, mencerminkan ke akraban hubungan antara guru dan siswa dalam mengajar.
      e. gerakan badan dan mimik
mimik dan gerakan badan merupakan alat komunikasi yang efektif.variasi mimik dan gerakan badan yang dilakukan secara tepat dapat mengkomunikasikan pesan secara lebih efektif di bandingkan dengan ucapan yang bertele-tele.
f. perubahan dalam posisi guru
      posisi guru ketika mengajar di dalam kelas juga berpengaruh kepada kegairahan siswa belajar. Sebagai seorag guru kita dapat memvariasikan posisi mengajar secara wajar misalnya : berdiri di depan, pindak kesamping, ketengah, tidak hanya duduk berdiam diri saja.

2. variasi pola interaksi dan kegiatan
      Pola interaksi kegiatan pembelajaran dapat bervariasi dari yang paling dominasi guru sanpai yang berpusat pada siswa itu sendiri. Pola interkasi dapat di bedakan menjadi pola interaksi klasik, kelompok dan perorangan.
Berikut contoh varias pola interaksi kegiatan :
a. kegiatan klasik
1). Mendengarkan informasi dan tanya jawab secara kalsikal.
2). Demonstarsi oleh guru/ siswa tentang suatu percobaan
3). Menyaksikan tayangan vidio, film yang kemudian di ikuti leh diskusi dan tugas-tugas.
b. kegiatan kelompok kecil
1).mendiskusikan pemecahan suatu masalah
2). Menyelesaikan suatu proyek
3). Melakukan suatu observasi
4). Melakukan latihan suatu keterampilan.
c. kegiatan berpasangan
1). Merundingkan jawaban pertanyaan yang di ajukan secara klasikal
2). Latihan menggunakan alat tertentu
d. kegiatan perorangan 
1). Membaca atau menelaah suatu materi
2). Mengerjakan tugas individual.
3). Melakukan observasi
4). Melakukan percobaan
      Contoh tersebut dapat di perkaya sesuai dengan wawasan dan pengalaman masing-masing. Variasi pola interaksi dan kegiatan siswa sangat kaya dan beragam. Pola interaksi dapat di ubah dari interaksi satu arah (guru ke siswa)ke interaksi dua arah sampai ke semua arah ( siswa ke siswa, siswa ke guru, dan seterusnya).



3. variasi pengguna alat bantu pembelajaran
      Alat dan media pembelajaran merupakan suatu faktor penting dalam kegiatan pembelajaran. Alat bantu pelajaran dapat di variasikan sesuai dengan fungsinya serta variasi kesensitifan indra para siwa. Variasi pengguna alat bantu pembelajaran dapat di kelompokkan
a. variasi alat bantu pembelajaran yang dapat dilihat.
Variasi alat bantu pebelajaran yang tergolong dalam kelompok ini sangat beragam seperti diagram, grafik, slide peta dan masih banyak lagi, semuanya bisa dipakai guru sesuai dengan topik yang sedang di bahas, karakteristik siswa, tujuan pembelajran, dan yang sangat penting ialah kemapuan pendidik dalam menggunakan metode tersebut.
b. variasi alat bantu yang dapat di dengar
      guru harus mampu memvariasikan suaranya, dari tinggi kerendah, besar ke kecil, sedih kegembira. Guru dapat pula mengunakan variasi alat bantu yang dapat di dengar seperti rekaman suara binatag, pidato, atau suatu tokoh terkemuka.
c. variasi alat bantu pembelajaran yang dapat diraba dan dimanipulasi.
      Tergolong dalam bagian ini antaralain, biji-bijian, model binatag kecil yag hidup, patung, alat mainan dan lain sebagainy. Pengguaaa alat ini secara cepat akan dapat menumbuhkan dan memelihara minat siswa dalam belajar, sehingga kegiatan pembelajaran lebih efetif.
C. Prinsip Penggunaan
            Agar variasi dapat berfungsi secara efektiv, guru perlu memperhatikan prinsip penggunaan sebagai berikut :
1. variasi yang dibuat harus mengandung maksud tertentu serta sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, karakteristik kemampuan siswa, latar belakang sosial budaya materi yang sedang disajikan dan kemampuan guru menciptakan variasi tersebut.
2. variasi harus terjadi secara wajar. Tidak berlebihan sehingga tidak menganggu terjadinya proses belajar.
3. komponen-komponen variasi yang memerlukan pengorganisasian dan perencanaan yang baik perlu dirancang secara cermat dan dicantumkan dalam rencana pembelajaran. Selain itu, perubahan komponen keterampilan mengadakan variasi dapat dilakukan selama kegiatan pembelajaran berlangsung sesuai dengan balikan yang di terima guru dari siswa selama pembelajaran berlangsung.

2. KETERAMPILAN MEMBERI PEGUATAN
            Keterampilan memberi penguatan itu sangat diperlukan dalam upaya meningatkan keterlibatan siswa dalam kegiata pembelajaran. Oleh karena itu, melalui kegiatan belajar 2 ini mencakup pengertian dan tujuan memberi penguatan, komponenkomponen memberi penguatan seta prinsip-prinsip penerapan keterampilan memberi penguatan dalam pembelajaran.
            A. pengertian dan tujuan
            Penguatan adalah respon yang diberikan terhadap prilaku atau perbuatan yang dianggap baik, yang dapat membuat terulangnya atau meningkatnya prilaku yang di anggap baik tersebut.
Dalam kegaiatn pembelajaran, penguatan mempunyai peran pentng dalam meningkatkan keefektifan kegiatan pembelajaran.
            Dalam kaitan dengan kegiatan pembelajaran, tujuan memberi penguata adalah untuk :
1. meningkatkan perhatian siswa
2. membangkitkan dan memelihara motivasi siswa
3. memudahkan siswa belajar
4. mengontrol dan memodifikasi tingkah laku siswa serta mendorong munculnya prilaku siswa yang positif.
5. menumbuhkan rasa percaya diri pada siswa.
6. memelihara iklim kelas yang kondusif.




 B. Komponen-Komponen Keterampilan Memberi penguatan
            Komponen-komponen keterampilan memberikan penguatan yang harus dikuasai oleh guru berkaitan dengan keteramplan menggunakan kedua jenis penguatan tersebut. Secara terperinci komponen-kompoen tersebut adalah sebagai berikut :
 1. penguatan verbal
 Penguatan verbal merupakan penguatan yang paling mudah digunakan dalam kegiatan pembelajaran, yang dapat diberikan dalam bentuk komentar, pujian, dukungan, pengakuan, atau dorongan yang diharpkan dapat meningkatkan tingkah laku dan penampilan siswa.
2. penguatan Non verbal
            Penguatan non verbal dapat ditunjukkan dengan berbegai cara sebagai berikut:
a. mimik dan gerakan muka
mimik dan gerakan badan seperti senyum, anggukan tepuk tangan, atau acunkan ibu jari, dapat mengkomunikasikan kepuasan guru terhadap respon siswa, yang tentu saja merupakan penguatan yang sangat berarti bagi siswa.
b. gerak mendekati
             ialah dengan cara melangkah mendekati siswa, berdiri di depan siswa dan lain sebaginya, tujuannya adalah memberika perhatian, menunjukka rasa senang tergadap siswa, bahkan juga memberi rasa aman terhadap siswa.
c.  sentuhan
                        sentuhan tersebut biasanya menepuk bahu, pundak siswa, menjabat tangan siswa ketika ia berhasil berprestasi,itu termasuk merupakan penguatan yang efektif bagi siswa.
d. kegiatan yang menyenangkan
kegiatan yang disenangi siswa dapat digunakan sebagai penguatan, akkan menjadi lebih efektif lagi jika kegiatan kekuatan yang dijadikan penguatan tersebut dikaitkan dengan penampilan yang diberikan penguatan.
e. pemberian simbol atau benda
            penguatan dapat pula diberikan dalam bentuk simbol atau benda tertentu.contohnya kartu gambar, pensil ataupun buku tulis dan lain sebagainya.
 3. penguatan tak penuh
Penguatan tak penuh ialah diberikan untuk jawaban/respon siswa yang hanya sebagian benar, sedangkan sebagian lainnya masih perlu diperbaiki dengan cara seperti itu siswa akan memahami kualitas jawabannya sehingga penguatan yang diberikan guru benar-benar bermakna.
C. Prinsip Penggunaan
 Agar penguatan yang diberikan guru dapat berfungsi secara efektif, guru hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip pemberi penguatan sebagai berikut :
 1. kehangatan dan keantusiasan
 Penguatan yang diberikan guru haruslah disertai dengan kehangatan dan keantusiasan, Kehangatan dan keantusiasan dapat ditunjukkan dengan beragai caraa, misalnya dengan muka/ wajah berseri di serati dengan senyuman.
2. kebermaknaan
Penguatan yang diberikan guru haruslah bermakna bagi siswa. Artinya, siswa memang merasa terdorong untuk meningkatkan penampilannya. Misalnya guru mengatakan “model yang kamu rancang sangat menarik’ karena  model yang dibuat siswa tersebut memang benar-benar marwa ia memang patut mendapat pujian.
3. menghindari penggunaan respons negatif
            Respon negatif, seperti kata-kata kasar, cercaan, hukuman, atau ejekan dari guru merupakan senjata ampuh yang dapat menghancurkan iklim elas yang kondusif dan kepribadian siswa sendiri. Oleh karena itu guru hendakya menghindari segala jenis respon negatif tersebut.
            Disamping ketiga prinsip tersebut, dalam memberikan penguatan, guru hendaknya memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1. sasaran penguatan
            Sasran penguatan yang diberikan guru haruslah jelas. Misalnya memberikan penguatan kepada siswa tertentu.
Contoh : =)
2. penguatan harus diberikan dengan segera
 Agar dampak positif tidak menurun bahkan hilang, penguatan haruslah diberikan segera setelah siswa menunjukkan respons yang diharapkan. Dengan perkataan lain, tidak ada waktu tunggu antara respons yang ditunjukkan dengan penguatan yang diberikan.
3. variasi dalam penguatan
 Pemberian penguatan haruslah dilakukan dengan variasi yang kaya sehingga dampaknya cukup tinggi bagi siswa yang menerimanya. Penguatan verbal dengan kata-kata yang sama, demikian juga penguatan dalam bentuk mimik dan gerakan badan yang diberikan secara terus menerus akan membosankan dan tidak berdampak apa-apa, bahkan mungkin akan menimbulkan respon negatif, mislnya menjadi bahan ketwaan, oleh karna itu, guru hendaknya berusaha mencari variasi baru dalam memberi penguatan.

















BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Variasi adalah keanekaan yang membuat sesuatu tidak monoton. Variasi dapat berwujud perubahan-perubahan atau perbedaan-perbedaan yang sengaja diciptakan/dibuat untuk memberikan kesan yang unik.
Komponen-Komponen Keterampilan Mengadakan variasi
1. variasi dalam gaya mengajar
2. variasi dalam pola interaksi
3. variasi dalam penggunaan alat bantu pembelajaran.
Keterampilan memberi Penguatan adalah respon yang diberikan terhadap prilaku atau perbuatan yang dianggap baik, yang dapat membuat terulangnya atau meningkatnya prilaku yang di anggap baik tersebut.
Komponenenya adalah :
1. Penguatan Verbal
2. Penguatan Non Verbal
3. Penguatan tak penuh
Prinsip pengunaan Penguatan :
1. kehangatan dan keantusiasan
2. Kebermaknaan
3. menghindari penggunaan respons negatif



DAFTAR PUSTAKA

Nana Sudjana.1988.Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar.Bandung: Sinar Baru
Nasution,S.1982.Belajar dan Mengajar.Jakarta: Bina Aksara
Oemar Hamalik.1986.Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Martina
R. Ibrahim.,Syaodih,N.1993.Perencanaan Pengajaran.Dirjen Dikti
Raka Jani T.1980.Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: DEpartemen Pendidikan dan Kebudayaan

           


0 comments:

Post a Comment

Monggo Komentarnya. . .